FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S M U H A M A D I YA H P U R W O K E R T O
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.K
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 68 tahun
Alamat : Dukuhsembug RT 04/01, Pangkah.
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Sudah Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama
badan
Demam Kemerahan
3 bulan yll kemerahan, 3 hari yll
menggigil bertambah
gatal dan perih
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat Penyakit
keluarga
Riwayat di keluarga (-). Hipertensi, DM, asam urat, kolesterol, gangguan ginjal, asma,
alergi disangkal
Riwayat Kebiasaan
Distribusi : Regional
Ad Regio : Ekstremitas superior dextra
Lesi : Bentuk lesi tidak teratur,
sirkumskrip, gambaran polisiklik ukuran plakat yaitu
ukuran lesi terbesar 5 cm x 4 cm x 0,1 cm dan terkecil
0,3 cm x 0,3 cm x 0,1 cm, dengan tepi kemerahan
yang disertai dengan skuama kasar berwarna
transparan.
Efloresensi : Plak eritema, skuma
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : Regional
Ad Regio : Ekstremitas superior sinistra
Lesi : Bentuk lesi tidak teratur,
sirkumskrip, gambaran polisiklik ukuran plakat yaitu
ukuran lesi terbesar 10 cm x 4 cm x 0,1 cm dan
terkecil 0,3 cm x 0,2 cm x 0,1cm, dengan tepi
kemerahan yang disertai dengan skuama kasar
berwarna transparan.
Efloresensi : Plak eritema, skuma
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : Regional
Ad Regio : Thorax
Lesi : Bentuk lesi tidak teratur,
sirkumskrip, gambaran polisiklik ukuran plakat yaitu
ukuran lesi terbesar 10 cm x 5 cm x 0,2 cm dan
terkecil 0,7 cm x 0,4 cm x 0,1 cm, dengan tepi
kemerahan yang disertai dengan skuama kasar
berwarna transparan.
Efloresensi : Plak eritema, skuma
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : Regional
Ad Regio : Dorsum
Lesi : Bentuk lesi tidak teratur,
sirkumskrip, gambaran polisiklik ukuran plakat yaitu
ukuran lesi terbesar 11 cm x 4 cm x 0,3 cm dan
terkecil 0,5 cm x 0,5 cm x 0,5 cm, dengan tepi
kemerahan yang disertai dengan skuama kasar
berwarna transparan.
Efloresensi : Plak eritema, skuma
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis seborik
Dermatitis numularis
Psoriasis vulgaris
DIAGNOSIS KERJA
Psoriasis Pustular Generalisata
USULAN PEMERIKSAAN
Histopatologi
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Kortikosteroid topikal:
Desoximetasone 40 gram
Antihistamin:
Citirizin 10 mg
Cek lab (darah rutin, SGOT, SGPT, ureum, creatinin, GDS)
Planing:
Metotrexat
Dosis oral 2,5-5 mg selang 12 jam.
Sandinum
Dosis: 2,5-4 mg/kgBB/hari dosis terbagi.
Dosis dikurangi 0,5-1,0 mg/kgBB/hari bila sudah berhasil, atau
mengalami efek samping.
Nonmedikamentosa
Penjelasan bahwa psoriasis adalah penyakit kronik residif dan pengobatan yang
diberikan hanya bersifat menekan keluhan kulit bukan menyembuhkan.
Menghindari faktor pencetus (Infeksi, obat-obatan, stres, dan merokok)
Kontrol secara teratur dan patuh terhadap pengobatan
Komplikasi
Superinfeksi bakterial, sepsis, dan dehidrasi
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad fungtionam : Ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
Quo ad kosmetikum : Ad malam
Psoriasis adalah penyakit kulit yang penyebabnya
belum diketahui secara pasti,1,5
bersifat kronik residif dengan lesi berupa makula
eritema berbatas tegas, ditutupi oleh skuama kasar
berlapis, berwarna putih bening transparan seperti
mika, diserta fenomena tetesan lilin dan tanda Autspitz
Denmark (2.9 %) dan Kepulauan Foeroe(2.8
%), Eropa Utara sebesar 2%.
Transisi
Psoriasis
PATOGENESIS HLA-CW6 PADA PSORIASIS
– Trauma
– Infeksi
– Obat
– Sinar Matahari
– Stres
– Rokok
– Alkohol
– Hormon
KeluhanPasien:bercak kemerahan yang menonjol
pada kulit dengan pinggiran merah, tertutup
dengan sisik keperakan, dengan ukuran yang
bervariasi, makin melebar, bisa pecah dan
menimbulkan nyeri, jarang menyebabkan gatal. Predileksi
pada ekstremitas bagian ekstensor
terutama (siku, lutut, lumbosakral), daerah intertigo (lipat paha,
perineum, aksila), skalp, perbatasan skalp dengan muka,
telapak kaki dan tangan, tungkai atas dan bawah, umbilikus,
serta kuku
bercak-bercak eritema yang meninggi (plak)
dengan skuama di atasnya Skuama berlapis- lapis, kasar
dan berwarna putih seperti mika (mica-like scale), serta
transparan
Fenomena tetesan lilin, Auspitz, Fenomena Koebner.
• Psoriasis vulgaris (Psoriasis plakkronis)
• Psoriasis gutata
• Psoriasis fleksuralis/inversa
• Eritroderma
• Psoriasis pustular generalisata
• Palmoplantar pustulosis psoriasis
• Psoriasis kuku
PSORIASIS VULGARIS (PSORIASIS PLAK KRONIS)
ERITRODERMA
GAMBARAN HISTOLOGIS
Diagnosa dan Pengobatan
DIFERENSIAL DIAGNOSA
• Kelainan kardiovaskuler sering terjadi pada pasien
dengan Psoriasis yang berat. Pada pasien muda dengan
psoriasis yang berat angka kejadian infark miocard lebih
tinggi. Limfoma dilaporkan meningkat pada pasien
dengan psoriasis. Karena kkosmetik dan sering
residifnya penyakit kesulitan dalam psikososial.
Gangguan kejiwaan menyebabkan semakin menurunnya
kualitas hidup penderita psoriasis
• Psoriasis vulgaris bersifat kronis residif, namun tidak
menyebabkan kematian.11
PSORIASIS PUSTULOSA
PENDAHULUAN
Penyakit psoriasis termasuk dermatosis eritroskuamosa yaitu penyakit kulit yang terutama ditandai dengan adanya
eritema dan skuama.
Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-
bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena
tetesan lilin, Auspitz, dan Köbner.
Di Eropa sebanyak 3-7%, di Amerika Serikat sebanyak 1-2% sedangkan di Jepang 0,6%.
Terdapat berbagai bentuk klinis psoriasis, salah satunya adalah psoriasis pustulosa. Psoriasis pustulosa
mempunyai beberapa faktor pencetus terjadinya penyakit tersebut, yaitu penghentian kortikosteroid yang
mendadak, obat-obatan, banyak terpapar sinar UV, kehamilan, stres emosional, serta infeksi bakteri dan virus.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Psoriasis pustulosa adalah salah satu bentuk klinis dari psoriasis yang ditandai adanya erupsi
pustul yang bersifat steril (non infectious pus) dengan dasar eritematosa.
EPIDEMIOLOGI
Anak-anak perbandingan kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah 3:2 (rata-rata pada usia
6-10 tahun)
ETIOLOGI
Faktor genetik
Faktor imunologi
Faktor pencetus lainnya
PATOGENESIS
Psoriasis berkaitan dengan HLA. Untuk psoriasis pustulosa berhubungan dengan psoriasis
tipe 2 dengan HLA-B27.
Pada psoriasis secara histopatologik menunjukkan tiga faktor patogenik utama, yaitu :
1. diferensiasi abnormalitas keratinosit
2. hiperproliferasi keratinosit
3. infiltrasi komponen sel radang
Pada psoriasis siklus sel yang memendek sekitar 1,5 hari pada proliferasi keratinosit psoriasis, fase maturasi, dan
pelepasan keratinosit memerlukan waktu sekitar 4 hari sehingga keratinosit sel basal memperbanyak diri 10
kali lebih cepat dibandingkan orang normal.
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
Gejala awalnya ialah kulit yang nyeri, kemerahan dan hiperalgesia dengan disertai gejala
umum berupa demam, atralgia, malaise, nausea, dan anoreksia.
Plak psoriasis yang telah ada makin eritematosa. Setelah beberapa jam timbul banyak plak
eritematosa dan eritematosa pada kulit yang normal.
Kemudian dalam beberapa jam timbul banyak pustul miliar pada plak tersebut, pustul superfisial berdiameter
2-3 mm.
Dalam sehari pustul-pustul tersebut akan berkonfluensi membentuk “lake of pus” berukuran beberapa cm.
Predileksi : Fleksural, wajah (jarang terjadi), lidah menyebabkan disfagia, kuku dan menghasilkan onikodistrofi,
onikolisis dan defluvium unguim
KELAINAN KULIT PADA PSORIASIS PUSTULOSA
GENERALISATA
Psoriasis pustulosa palmoplantar (Barber)
Dermatosis bilateral dan simetris.
Predileksi tersering pada tenar atau hipotenar, bagian tengah telapak tangan dan telapak kaki.
Kelainan kulit berupa kelompok-kelompok pustul kecil steril dan dalam, di atas kulit yang eritematosa disertai
rasa gatal.
KELAINAN KULIT PADA PSORIASIS PUSTULOSA PALMOPLANTAR
Acropustulosis (Acrodermatitis continua of Hallopeau)
Ditandai adanya lesi kulit pada ujung jari tangan dan jari kaki. Kadang-kadang lesi kulit
muncul setelah adanya trauma pada kulit atau infeksi.
Penyakit ini bersifat kronik residif, terjadi pada nail folds, nail bed dan ujung-ujung jari yang
dapat menyebabkan hilangnya kuku.
Penyakit ini dapat terjadi dengan atau tanpa psoriasis pustulosa generalisata.
KELAINAN KULIT PADA ACRODERMATITIS
DIAGNOSIS BANDING
Psoriasis pustulosa mempunyai beberapa faktor pencetus terjadinya penyakit tersebut, yaitu penghentian
kortikosteroid yang mendadak, obat obatan,banyak terpapar sinar UV, kehamilan, stress emosional, serta
infeksi bakterial dan virus.
DERMATITIS
SEBOROIK