Anda di halaman 1dari 21

Kafanilah mayat dengan sebaik-baiknya. Nabi Saw.

bersabda: “Apabila salah seorang dari kamu


mengkafani saudaranya, maka hendaklah ia
mengkafaninya dengan baik” (HR. Ahmad, Muslim,
dan Abu Daud dari Jabir).

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/09/tata-cara-mengkafani-jenazah-
menurut.html
Alat-alat untuk
mengkafani mayat
a. Kain kafan kurang lebih 12 meter.
b. Kapas secukupnya.
c. Kapur barus yang telah dihaluskan.
d. Kayu cendana yang telah dihaluskan.
e. Sisir untuk menyisir rambut.
f. Tempat tidur atau meja untuk membentangkan kain
kafan yang sudah dipotong-potong.
Cara membuat kain
kafan
a.Guntinglah kain kafan menjadi beberapa bagian:
• Kain kafan sebanyak 3 helai sepanjang badan mayit ditambah 50 cm.
• Tali untuk pengikat sebanyak 8 helai: 7 helai untuk tali kain kafan dan satu helai untuk
cawat. Lebar tali 5-7 cm.
• Kain untuk cawat. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 50 cm lalu dilipat
menjadi tiga bagian yang sama. Salah satu ujungnya dilipat kira-kira 10 cm lalu
digunting ujung kanan dan kirinya untuk lubang tali cawat. Lalu masukkanlah tali cawat
pada lubang-lubang itu. Dalam cawat ini berilah kapas yang sudah ditaburi kapur barus
atau cendana sepanjang cawat.
• Kain sorban atau kerudung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 90/115 cm
lalu melipatnya antara sudut yang satu dengan yang lain sehingga menjadi segi tiga.
Sorban ini berguna untuk mengikat dagu mayit agar tidak terbuka.
• Sarung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 125 cm atau lebih sesuai
dengan ukuran mayit.
•Baju. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 150 cm atau lebih sesuai dengan
ukuran mayit. Kain itu dilipat menjadi dua bagian yang sama. Lebar kain itu juga dilipat
menjadi dua bagian sehingga membentuk empat persegi panjang. Lalu guntinglah
sudut bagian tengah menjadi segi tiga. Bukalah bukalah kain itu sehingga bagian
tengah kain akan kelihatan lubang berbentuk belah ketupat. Salah satu sisi dari lubang
itu digunting lurus sampai pada bagian tepi, sehingga akan berbentuk sehelai baju.
b. Di samping kain kafan perlu juga disiapkan kapas
yang sudah dipotong- potong untuk:
1. Penutup wajah/muka. Kapas ini berbentuk bujur
sangkar dengan ukuran sisi kira-kira 30 cm
sebanyak satu helai.
2. Bagian cawat sepanjang kira-kira 50 cm
sebanyak satu helai.
3. Bagian penutup persendian anggota badan
berbentuk bujur sangkar dengan sisi kira-kira 15
cm sebanyak 25 helai.
4. Penutup lubang hidung dan lubang telinga.
Untuk ini buatlah kapas berbentuk bulat
sebanyak 4 buah.
Cara Mengkafani
Jenazah Laki-Laki
1. Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan
yang akan ditali adalah: 1) bagian atas kepala 2) bagian bawah dagu 3)
bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan 4) bagian pantat 5) bagian
lutut 6) bagian betis 7) bagian bawah telapak kaki.
2. Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapis pertama dengan lapis
lainnya tidak tertumpuk sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja,
sedangkan lapis ketiga bentangkan di tengah-tengah.
3. Taburkan pada kain kafan itu kapus barus yang sudah dihaluskan.
4. Letakkan kain surban atau kerudung yang berbentuk segitiga dengan bagian
alas di sebelah atas. Letak kerudung ini diperkirakan di bagian kepala mayit.
5. Bentangkan kain baju yang sudah disiapkan. Lubang yang berbentuk belah
ketupat untuk leher mayit. Bagian sisi yang digunting dihamparkan ke atas.
6. Bentangkan kain sarung di tengah-tengah kain kafan. Letak kain sarung ini
diperkirakan pada bagian pantat mayit.
7. Bujurkan kain cawat di bagian tengah untuk menutup alat vital mayit.
8. Lalu letakkan mayit membujur di atas kain kafan dalam tempat tertutup dan
terselubung kain.
9. Sisirlah rambut mayat tersebut ke belakang.
10. Pasang cawat dan talikan pada bagian atas.
11. Tutuplah lubang hidung dan lubang telinga dengan kapas yang
bulat.
12. Sedekapkan kedua tangan mayait dengan tangan kanan di atas
tangan kirinya.
13. Tutuplah persendian mayit dengan kapas-kapas yang telah
ditaburi kapur barus dan cendana yang dihaluskan, seperti sendi
jari kaki, mata kaki bagian dalam dan luar, lingkaran lutut kaki,
sendi jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, pangkal lengan
dan ketiak, leher, dan wajah/muka.
14. Lipatlah kain sarung yang sudah disiapkan.
15. Kenakan baju yang sudah disiapkan dengan cara bagian sisi yang
telah digunting diletakkan di atas dada dan tangan mayit.
16. Ikatkan surban yang berbentuk segitiga dengan ikatan di bawah
dagu.
17. Lipatkan kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi
selapis sambil ditarik ujung atas kepala dan ujung bawah kaki.
18. Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan.
Cara Mengkafani
Jenazah Perempuan
1. Bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah di
potong sesuai dengan ukuran yang di
butuhkan.kemudian letakkan pula kain sarung di
atasnya di bagian bawah (tempat di mana badan
antara pusar dan kedua lutut di rebahkan)
2. Persiapan baju kurung dan kerudung di
tempatnya.
3. Sediaan tiga atau lima utas kain tali dan
letakkandi bawah kain kafan yang paling
bawahyang telah di bentangkan.
4. Sediakan kapas yang sudah diberi wangi-
wangian untuk di letakkan dibagian anggota
badan tertentu
5. Angkatlah jenazah dengan hati-hati, kemudian baringkan
di atas kain kafan yang sudah di bentangkan dan yang
sudah di lulut dengan wangi-wangian.
6. Letakkan kapas di bagian anggota badan tertentu
sebagaimana tersebut di cara nomor 04 cara mengkafani
mayit laki-laki.
7. Selimutkan kain sarung di badan mayit antara pusar dan
kedua lutut dan pasangkan juga baju kurung berikut kain
penutup kepala (kerudung).Bagi yang rambutnya panjang
di kepang menjadi dua atau menjadi tiga, dan di letakkan
di atas baju kurung tempatnya di bagian dada.
8. Setelah pemasangan baju kurung dan kerudung selesai,
maka selimutkan kedua kain kafan selembar demi
selembar mulai dari yang paling atas sampai yang paling
bawah, setelah selesai ikatlah dengan tiga atau lima tali
yang telah di sediakan.
Anjuran Dalam
Mengkafani
1. Mengunakan kain putih yang terbuat dari kain
katun (qotnu)
2. Melulut kain kafan dengan wangi-wangian
3. Memberi kapas di bagin tertentu (lihat rinian
pada nomor 04 cara mengkafani mayat laki-laki)
4. Menggunakan kain kafan dengan hitungan
ganjil, tiga lembar lebih utama dari dua atau
empat lembar, akan tetapi penambahan
hitungan kain kafan lebih dari satu lembar lebih
baik meskipun satu termasuk hitungan ganjil
sebagai penghormatan pada si mayit, jadi dua
lembar lebih utama dari satu lembar.
5. Menggunakan kain yang bagus tapi tidak mahal,
yang di maksud di sini adalah kain yang
berwarna putih, bersih, suci dan tebal.
Larangan-Larangan Dalam
Mengkafani
1. Menggunakan kain kafan yang mahal.
2. Menulisi ayat Al-quran atau Asma’ul A’dhom
3. Menggunakan kain kafan yang tipis (tembus
pandang)
4. Berlebih-lebihan dalam mengkafani (israf)
Pembiayaan
Biaya dalam mengkafani di ambil dari harta
peninggalan yang tidak ada sangkut pautnya
dengan hak orang lain seperti barang gadaian
dan sebagainya. Kalau harta peninggalan di
atas tidak ada maka yang berkewajiban untuk
membiayai adalah orang yang punya
kewajiban memberi nafkah ketika masih
hidup, jikalau orang yang berkewajiban tidak
ada, maka bisa diambil dari baitul-mal, jika
baitul-mal tidak ada maka pembiayaan
diambil dari harta orang Islam yang mampu /
kaya
Kadar Kain Kafan
Boleh dibungkus ( dikafani ) dengan kain
yang halal baginya yang dipakai ketika masih
hidup. Perempuan boleh dikafani dengan
sutera sedangkan laki-laki tidak. Karena sutera
dilarang dipakai laki-laki ketika masih hidup
sedangkan bagiperempuan sebaliknya. Namun
yang afdhol dalam mengkafani adalah
menggunakan kain katun ( QOTNU ) berwarna
putih dan sudah pernah dicuci ( bukan kain
baru )
Sumber
Sumber:
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2015/09/tata-
cara-mengkafani-jenazah-menurut.html

http://karangtarunabhaktibulang.blogspot.co.id/
2015/01/cara-mengkafani-jenazah-laki-laki-atau-
perempuan.html

Anda mungkin juga menyukai