Anda di halaman 1dari 22

PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA

KOTA BANJARMASIN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)
Oleh : M. Kifliansyah
P3K

Page  3
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
`

 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalah :


Tindakan memberikan pertolongan pertama bagi korban
yang mengalami kecelakaan/cedera dengan cepat dan tepat
sebelum dibawa ke dokter/puskesmas/RS terdekat.

 Tujuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan adalah :


 Menunjang penyembuhan
 Mencegah kecacatan
 Mencegah kematian

Page  4
PERALATAN P3K

 Bahan yang minimal harus tersedia :


1. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
2. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater,
Povidone iodine
3. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
4. Bahan untuk menyadarkan misalnya kapas alkohol, parfum.

 Alat minimal yang disediakan :


1. 10 pembalut cepat, 2. Pembalut gulung,
3. Pembalut segitiga, 4. Kapas, 5. Plester,
6. Kasa steril, 7. Gunting, 8. Pinset

Page  5
1. PINGSAN

 Pingsan adalah hilangnya kesadaran sementara akibat


aliran darah ke otak kurang.

 Gejala dan Tanda :


1. Pandangan kabur atau berkunang-kunang.
2. Limbung, lemas, hingga jatuh.
3. Gelisah.
4. Wajah tampak pucat.
5. Kulit dingin dan lembab.
6. Nadi lambat dan lemah.

Page  6
1. PINGSAN

 Pertolongan :
1. Baringkan, tungkai tinggikan.
2. Longgarkan pakaian.
3. Beri udara segar.
4. Jangan beri makan ataupun minum selama pingsan
atau belum sadar penuh.
5. Periksa cedera lain.
6. Pulih, istirahatkan beberapa menit.
7. Evaluasi napas dan nadi.
HINDARI MEMBERI
MINUM / MAKAN
PADA PASIEN TIDAK
Page  7 SADAR!
Meninggikan Tungkai

Page  8
CARA MENGANGKAT KORBAN

C
B
Page  9
2. HISTERIA

Histeria adalah sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak,


berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.

 Gejala :
1. Seolah-olah hilang kesadaran
2. Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)
3. Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

 Pertolongan :
1. Tenangkan korban
2. Pisahkan dari keramaian
3. Letakkan di tempat yang tenang dan Awasi.
Page  10
3. TERSEDAK

 Tanda :
1. Batuk-batuk
2. Bisa sampai tak dapat berbicara, bernapas atau
batuk.
3. Kedua atau satu tangan mencengkeram leher.

Page  11
3. TERSEDAK

 Pertolongan :
 Korban disuruh batuk (membatukkan diri) dengan posisi
tubuh agak membungkuk.
 Berikan 6-10x hentakan perut, penolong merangkul dari
belakang; posisi tangan di antara pusar dan taju pedang
tulang dada; hentakan ke arah belakang atas (45°).
 Untuk wanita hamil, perut gemuk, anak kecil, bayi, lansia >
60 tahun: Lakukan hentakan dada (4x).
 Periksa, apakah sumbatan benda asing telah keluar.
 Bila belum berhasil, kombinasikan hentakan perut dengan
4x pukulan punggung, titik pukulan di antara kedua tulang
belikat, dengan tumit/pangkal telapak tangan.

Page  12 Lihat gambar berikut 


Page  13
4. MIMISAN (EPISTAKSIS)

 Pengertian :
Perdarahan karena pecah pembuluh darah hidung.

 Pertolongan :
1. Duduk di kursi, posisi kepala menunduk.
2. Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk
menghentikan perdarahan.
3. Bernapas lewat mulut.
4. Berikan kompres es di daerah hidung.

Page  14
5. LUKA TERBUKA / PERDARAHAN

 Tanda :
1. Tampak jelas luka (kulit rusak).
2. Tampak ada perdarahan.

 Kendalikan/hentikan perdarahan dengan T I T :


1. T – Tekan langsung
Tekan bagian tubuh yang luka dengan pembalut steril, kain atau
baju bersih, tangan.
Tutup luka dan balut dengan erat.
2. I – Istirahatkan
3. T – Tinggikan
 Angkat bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari posisi jantung korban.
Page  15
MEMBALUT LUKA

Page  16
MEMBERSIHKAN LUKA

Page  17
6. KESELEO

Keseleo adalah pergeseran yang terjadi pada persendian


biasanya disertai kram.

 Gejala :
1. Bengkak
2. Nyeri bila tekan
3. Kebiruan/merah pada derah luka
4. Sendi terkunci
5. Ada perubahan bentuk pada sendi

Page  18
6. KESELEO

 Pertolongan :
1. Korban diposisikan nyaman
2. Kompres es/dingin
3. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi
pergerakan
4. Tinggikan bagian tubuh yang luka

Page  19
7. LUKA BAKAR

 Luka Bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan
benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau
zat-zat yang bersifat membakar)

 Pertolongan :
1. Segera dinginkan luka dengan air mengalir.
2. Keringkan luka pelan-pelan.
3. Oleskan obat luka bakar (silverdiazin, betadine, bioplacenton).

Page  20
7. LUKA BAKAR

 Hindari :
1. Mengoleskan mentega, kecap, pasta gigi.
2. Meniup luka.
3. Melepas dengan paksa pakaian yang melekat pada kulit.
4. Mendinginkan berlebihan (misal: pakai es).
5. Menusuk atau memecahkan gelembung lepuh.
6. Memakai kapas atau bahan berbulu untuk menutupi luka à akan
melekat pada luka.

Page  21
Page  22

Anda mungkin juga menyukai