Anda di halaman 1dari 10

TES FORMATIF

BAB 4

1
Bacalah cuplikan cerita berikut untuk menjawab soal 1 dan 2
Baik adit maupun Alwi mulai menyadari bahwa keduanya amat terkejut .
Impian masing – masing telah buyar : Teko yang bisa menangis dan
selamat tinggal kemelaratan !
Kedatangan tuan Wahyono membangunkan mereka dengan kata – kata
yang sedemekian datar dan dingin sehingga Alwi merasa beku seketika
1. Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai kehidupan dalam
kutipan cerpen tersebut adalah.....
a. Bagaimana karakter Tuan Wahyono ?
b. Siapa saja tokoh dalam cuplikan cerpen di atas ?
c. Nilai budaya manakah yang ditunjukkan oleh sikap Alwi ?
d. Tergolong ke dalam jenis alur apakah konflik yang ada
pada cuplikan itu ?
e. Percayakah anda dengan peristiwa yang diceritakan di
dalam cuplikan itu ? 2
2. Unsur intrisik yang tampak dalam kutipan cerpen
tersebut adalah.....
a. Tema d. Penokohan
b. Amanat e. Plot
c. Latar
Bacaan unutuk no 3
‘Oo, kau marah,Pak Tua ? Ah, sudah tua suka marah-matah!”
“Huss!Apakah kau anggap aku ini pak tuamu? Aku bukan kangmasmu!”
Bentak kakek-kakek itu lagi.
“Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu mbah, ya!aku lupa,sungguh.Tapi sebetulnya
awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah.Siapa bersalah wajib diingatkan.Jika tidak
demikian ?Coba gambarkan,betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya”
Kakek itu tertunduk.Wajahnya berubah terang.Lalu bicara dengan suara yang tak berdaya.
“Betulkah bicaramu ?Aku sudah tampak sangat tua?”
“Mengapa?”
“Pantas kau panggil mbah?”
“Hi-hi-hi!Pertanyaanmu itu!Kau sekarang kentara sekali merasa sedih ! Mengapa? Apakah
karena umurmu yang lanjut , apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua ?”
3
“Jangan bersenda gurau, Kenes , aku betul – betul bertanya !”
3. Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
a.Kecemasan tokoh kakek akan ketuaan usianya
b.Ketidakcocokan penggunaan kata sapaan dengan realitas
c. Panggilan yang disampaikan kepada Kakek dengan kata mbah dan
mas
d. Kakek dan kenes memperebutkan sapaan mbah dan mas
e.Tokoh kenes menentukan usia seseorang, sudah tua ataukah masih
muda

4
“Ya, mau bayar berapa saja mas,” ucapnya. Di
tikungan terakhir menuju kampungku. “Lebih
enak jalan kaki,” jawabku terengah-engah. Aku
merasa menang. Aneh dia seperti tak hendak
menghentikan becaknya. Mungkin dia sedang
menguji mentalku, atau malah menyesali
perbuatannya? Peduli amat, apakah dia terus
membututi aku atau tidak, sejauh ia masih
mengayuh becak di jalan yang layak di
lewatinya.

Begitu memasuki gapura kampong, tangan kiriku kutarik dari saku celana, dua
keeping logam ratusan rupiah terloncat dan mengelinding masuk selokan. Ah,
biarin. Aku menoleh ke tukang becak yang berhenti tepat di depan gapura
kampong. Ia turun dan berdiri di sana sambil tetap memegangi sebuah monument.
Sesampainya di rumah, aku ceritakan pengalamanku kepada ibu. Lama ibuku
terdiam dan menatapku dan baru kemudian berkata, “Rasanya kamu perlu mencoba
jadi tukang becak.”
5
4. Nilai –nilai kehidupan yang tersirat dalam penggalan cerpen diatas adalah....
a. Kita harus memilih – milih tukang becak
b. Kita harus memahami keadaan tukang becak
c. Kita harus pandai menawar ongkos becak
d. Jangan memberi hati kepda tukang becak
e. Sebaiknya tukang becak harus tahu diri

5. Tokoh Aku berwatak...


a. Individualis
b. Angkuh
c. Egois
d. Mandiri
e. Percaya diri

6
Aku masuk ke kantor dan bersalaman dengan seorang laki-laki yang
tersenyum – senyum , bernama Pak Bleoncher.Pakaiannya lebih rapi
ketimbang pakaianku.
Selanjutnya , ia membuka-bua tumpukan kertas , seperti menata kere
serambi.
“Aku yakin anda akan puas dengannya” katanya . “Dia telah kami pilih
sesuai dengan persyaratan komputer. Tidak ada yang melebihi dari seratus
sepuluh orang yang memenuhi syarat di Amerika. Kami memilah tidak
berdasarkan suku,agama,etnis, ataupun latar belakang regional “
6. nilai-nilai kehidupan yang terkandung pada penggalan
cerita terjamahan di atas adalah....
a. Ketaatan d. Ketekunan
b. Keramah- tamahan e. Kesetiaan
c. Kedisiplinan

7
Bacalah cuplikan cerita berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8

Melihat Kardi kepayahan , lelaki di gladak itu,Salim,dengan tangkas meloncat ke arah kardi
dan mengambil alih keranjang – keranjang yang dibawanya. Setumpuk keranjang yang kokoh
itu memang terasa berat karena basah . Sampai di dinding perahu tubuh Krdi sudah hampir
luunglai.Salim melemparkan tumpukan keranjang itu ke gladak lalu dengan kedua tangannya
yang kekar dia mengangkat tubuhnya dan meloncat ke geladak . Kardi sudah tidak kuat
mengangkay tubunhya sendiri . Salim kembali membantunya , menarik tangan Krdi sampai
berhasil naik ke geladak.

7. Pengalaman sehari – hari yang berkaitan dengan cuplikan cerpen


tersebut adalah...
a. Waktu ketika melaut bersama sahabat
b. Kehidupan di laut lepas
c. Fungsi keranjang bagi seorang nelayan
d. Suka duka menjadi seorang nelayan
e. Persahabatan dua anak manusia
8
8. Gaya bercerita di dalam cuplikan tersebut menggunakan sudut pandang...
a. Orang 1 pelaku utama d. Orang 3 serbatahu
b. Orang 1 pelaku sampingan e. Orang 3 pengamat
c. Orang 2 pelaku utama

cuplikan untuk no 9
(1) Menyadari hal itu semua membuat Heri jadi orang linglung. (2) Kalau pada mulanya Heri
tertarik pada Ichen karena kesederhanaan dan pesona gadis itu , kini, selain daya tarik itu ,
adalah karena kepandaian gadis itu berperan. (3) Bagaimana mungkin dalam waktu yang
begitu singkat ia bisa berubah penampilan ? (4) Siapakah Ichen sebemarnya dan apa maunya
gadis itu ?

9. Kalimat yang terlalu kompleks dalam cuplikan tersebut ditandai nomor....


a. (1) b. (2) c.(3) d.(4) e.(2,4)

9
Gadis(1) itu semakin beringas. Kepala yang dijambaknya (2) sampai
tertunduk – tunduk . Seisi kelas riuh. Susah payah aku melerai (3) mereka .
Suasana semakin gaduh saat Rina mulai menangis. Cepat kutarik (4) tubuh si
gadis menjauh. Tapi (5) itu hanya membuat si pemilik rambut yang
dijambaknya semakin mengaduh kesakitan.
10. Bentukan kata yang tidak baku ditandai nomor...
a. (1) b.(2) c.(3) d.(4) e.(5)

10

Anda mungkin juga menyukai