Anda di halaman 1dari 20

DIAGNOSA DAN PENATALAKSANAAN

TRIGEMINAL NEURALGIA

OLEH
M. IMAM FAHMI
7111080076
Pendahuluan

• Neuralgia trigeminal adalah kelainan yang


ditandai oleh serangan nyeri berat paroksismal
dan singkat dalam cakupan persarafan satu atau
lebih cabang nervus trigeminus
• Umumnya nyeri terbahagi kepada dua tipe, yaitu
nyeri nociceptive dan nyeri non-nociceptive
Anatomi dan fisiologi TN
Epidemiologi
• 15,5 per 100.000 orang di US
• 4-5 per 100.000 orang
• Onset diatas 40 thn pada 90 % penderita
• Faktor resiko epidemiologis ( ras, umur, life style )
• TN pada usia muda multiple sklerosis
TN simptomatik
• TN idiopatik khas pada dekade kelima kehidupan
dapat terjadi pada semua umur
Etiologi
• Bisa terjadi di pusat atau perifer bahkan keduanya
• Tidak ada lesi struktural terjadi 85%
• Decompresi oleh pembuluh darah vertebrobasiler
• Akibat tumor neuroma trigminal
• Akibat sklerosis multipel
Patofisiologi
• Demielinisasi saraf

• Hantaran saraf cenderung meloncat ke serabut


serabut saraf disekitarnya
Lesi di zona masuk N.T

Kegagalan pada inhibisi segmental pada nukleus

Ectopic action potential pada N.T

Keadaan pengurangan inhibisi

Jalur sensosorik hiperaktif

Timbul nyeri
proses penuaan

Atrofi otak

Pergeseran posisi otak ke arah caudal didalam fossa


posterior

Semakin besar kontak neurovaskuler

Penekanan N.T

Nyeri akan timbul


Diagnosis
• Nyeri proksimal bertahan beberapa detik sampai
2 menit
• Pola serangan sama
• (-) defisit neurologis
• (-) penyakit terkait lain
• Nyeri harus memenuhi 2 kriteria berikut
▫ Intensitas tinggi, tajam, terasa dipermukaan,
seperti ditusuk tusuk
▫ Berawal dari trigger zone
Gambaran klinis
• Nyeri: paroksismal, intensitas tinggi, durasi pendek,
sensasi shooting
• Cabang kedua atau ketiga n. trigeminus
• Kejadian: unilateral
• Onset: umur pertengahan; wanita (3:2); kambuh-
kambuhan sering pada musim semi dan gugur
• Daerah pencetus: 50%; sensitive terhadap sentuhan
atau gerakan
• Kehilangan fungsi sensorik: tidak ada ( kecuali pernah
dirawat sebelumnya)
• Perjalanan penyakit: intermitten; cenderung
memburuk; jarang hilang spontan
• Insidensi familial: jarang (2%)
• Idiopatik
• Neyri bersifat paroksimal di daerah sensorik
cabang oftalmikus atau cabang maksillaris
dan/atau cabang mandibularis
• Timbulnya nyeri secara hilang timbul, serangan
pertama bisa berlangsung 30 menit dan
serangan berikutanya antara beberapa detik
sampai 1 menit
• Nyeri merupakan gejala tunggal dan utama
• Penderitra berusia 45 tahun. lebih sering wanita
dari pada laki-laki
• Simptomatik
• Nyeri terasa terus menerus di kawasan cabang
oftalmikus, atau nervus infra-orbitalis
• Nyerinya terus-menerus tidak hilang timbul, dengan
puncak nyeri hilang timbul
• Disamping nyeri terdapat juga anestesia/hipestesia
atau kelumpuhan saraf otak, ganguan autonom
• Tidak memperlihatkan kecenderungan pada wanita
atau pria dan tidak terbatas pada golongan umur
tertentu
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan CT scan, MRI, pengukuran
Elektromiografi hanya dapat digunakan untuk
membedakan kasus simtomatik akibat ganguan
struktural akibat dari kasus idiopatik
• Pemeriksaan diatas diperlukan apabila keluhan
T.N pada kaum muda agar dapat menentukan
ada tidaknya tumor otak atau multiple sklerosis
Diagnosa banding
• TN postherpeticum
• Sindrom charlin
• Sindrom costen
• Neuralgia migranosa
Penatalaksanaan
• Trigeminal Neuralgia merupakan penyakit yang
relative jarang, tetapi sangat mengganggu
kenyamanan hidup penderita, pengobatan
sementara waktu bisa diberikan obat seperti
carbamazepine, gabapentin atau
oxycarbamazepine yang dapat mengurangi
frekuensi atau intensitas nyeri trigeminal
• Injeksi
• operatif
prognosis
• Neuralgia trigeminal bukan merupakan penyakit
yang mengancam nyawa. Namun, neuralgia
trigeminal cenderung memburuk bersama
dengan perjalanan penyakit dan banyak pasien
yang sebelumnya diobati dengan tatalaksana
medikamentosa harus dioperasi pada akhirnya
kesimpulan
• Neuralgia Trigeminal merupakan suatu keluhan
serangan nyeri wajah satu sisi yang berulang,
disebut Trigeminal neuralgia
• Kunci diagnosis adalah riwayat. Faktor riwayat
paling penting adalah distribusi nyeri dan
terjadinya ’serangan’ nyeri dengan interval
bebas nyeri relatif lama. Nyeri mulai pada
distribusi divisi 2 atau 3 saraf kelima, akhirnya
sering menyerang keduanya

Anda mungkin juga menyukai