Albania
Bhutan Azerbaijan
Libya
SITUASI GIZI DI INDONESIA
KELEBIHAN GIZI
KEKURANGAN
GIZI
Gizi Lebih
KVA
controlled emerging 11,9%
GAKI
37,1% bumil
• Kanker 1,4%
Anemia
28,1%balita
4
MASALAH GIZI IBU
Proporsi ibu KEK cukup tinggi,
Pada Bumil dan Remaja Anemia pada bumil tetap tinggi PREVALENSI IBU HAMIL RISIKO KURANG
(SKRT 2001, RISKESDAS 2013) ENERGI KRONIS (KEK) RISKESDAS, 2013
Sumbar
Jatim
Sulut
NTT
NTB
Kalteng
Sulteng
Sumut
Bengkulu
Malut
Sulsel
Kalsel
Sultra
Kaltim
Banten
Jabar
Bali
DIY
Aceh
Maluku
Riau
Sumsel
Jambi
INDONESIA
DKI
Kep.Riau
Jateng
Sulbar
Papua
Kalbar
Pabar
Babel
Gorontalo
2010 2013
5
PENTING…
6
Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun
dibanding Rujukan (WHO 2007) : 2007-2013
Laki-laki Perempuan
190.0 190.0
180.0
Beda 12,5 180.0
cm
170.0 170.0 Beda 9,8 cm
Rata2 Tinggi Badan (cm)
150.0 150.0
140.0 140.0
130.0 130.0
120.0 120.0
110.0 110.0
100.0 100.0
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Umur (tahun) Umur (tahun)
Riskesdas, 2013
7
HASIL PSG 2015 PADA
KELOMPOK BALITA
Batasan Dikatakan
PSG 2015 Tidak Ada Masalah
Gizi Menurut WHO
Dari 34 Provinsi hanya 2
Provinsi dengan prevalensi
<10% : BALI & BENGKULU
9
KARAKTERISTIK MASALAH GIZI BERDASARKAN KABUPATEN KOTA
Kode Kode
Provinsi Nama Kabkota Pendek Kurus Masalah Gizi
Prov KabKota
75 GORONTALO 2 GORONTALO 40.7 8.9 akut-kronis
75 GORONTALO 3 POHUWATO 37.4 16.4 akut-kronis
75 GORONTALO 4 BONE BOLANGO 28.0 14.5 akut-kronis
75 GORONTALO 5 GORONTALO UTARA 25.4 5.4 akut-kronis
75 GORONTALO 71 KOTA GORONTALO 36.9 15.3 akut-kronis
76 SULBAR 1 MAJENE 41.7 12.7 akut-kronis
76 SULBAR 2 POLEWALI MANDAR 38.7 14.3 akut-kronis
76 SULBAR 3 MAMASA 29.8 12.0 akut-kronis
76 SULBAR 4 MAMUJU 42.9 8.3 akut-kronis
76 SULBAR 5 MAMUJU UTARA 47.4 12.4 akut-kronis
76 SULBAR 6 MAMUJU TENGAH 29.3 11.9 akut-kronis
81 MALUKU 1 MALUKU TENGGARA BARAT 35.1 15.1 akut-kronis
81 MALUKU 2 MALUKU TENGGARA 34.7 13.7 akut-kronis
81 MALUKU 4 BURU 35.1 15.3 akut-kronis
81 MALUKU 5 KEPULAUAN ARU 36.7 29.0 akut-kronis
81 MALUKU 6 SERAM BAGIAN BARAT 31.7 9.7 akut-kronis
81 MALUKU 7 SERAM BAGIAN TIMUR 33.4 14.0 akut-kronis
81 MALUKU 8 MALUKU BARAT DAYA 28.9 19.3 akut-kronis
81 MALUKU 9 BURU SELATAN 32.1 19.2 akut-kronis
81 MALUKU 71 KOTA AMBON 30.0 18.2 akut-kronis
81 MALUKU 72 KOTA TUAL 37.5 15.6 akut-kronis
81 MALUKU 81 MALUKU TENGAH 21.1 22.9 akut-kronis
82 MALUT 1 HALMAHERA BARAT 26.8 13.9 akut-kronis
82 MALUT 2 HALMAHERA TENGAH 34.4 7.7 akut-kronis
82 MALUT 3 KEPULAUAN SULA 35.1 13.4 akut-kronis
DAMPAK AKIBAT GANGGUAN GIZI
PADA MASA JANIN
(Analisis Kausalitas)
Masalah PSG 2015
Masalah Pelaksanaan PSG Tahun 2015
• Metodologi:
• Validitas data perlu pengakuan
berbagai pihak
• Waktu pelaksanaan:
• Rentang waktu pelaksanaan PSG antar provinsi
cukup lebar Juli-Desember
• Pengolahan dan analisis data:
• Entry data tidak seluruhnya menggunakan
aplikasi yang disediakan pakai excell
• Daerah belum melakukan editing dan cleaning
dengan baik
• Peran supervisor tidak maksimal
PSG 2016 ……??
14
Kebijakan PSG 2016
ARAH KEBIJAKAN 2015 - 2019
6 Penguatan peran Linsek
Peningkatan surveilans dalam rangka intervensi
gizi termasuk sensitif dan spesifik
1
pemantauan
pertumbuhan
Penguatan 5
PERBAIKAN pelaksanaan
GIZI dan pengawasan
Peningkatan promosi regulasi dan standar
perilaku masyarakat gizi
tentang kesehatan, gizi, 2
dll 4
Peningkatan peran
serta masyarakat
Peningkatan akses dan dalam perbaikan gizi
mutu paket yankes dan
gizi 3
Surveilans dalam Manajemen Program
• Penimbangan
balita
• PSG
• Data rutin
• Konsumsi
gizi
• dll
Urgensi PSG dalam Kebijakan Gizi Nasional
Komitmen:
Global, Program Prioritas Nasional Kegiatan Gizi
Regional, Daerah
Nasional Program Prioritas Daerah
PSG PSG
Pengawalan terhadap kinerja dan mutu kegiatan pembinaan
gizi masyarakat
Penyesuaian Penyesuaian
kebijakan dan kebijakan dan
strategi upaya Implementasi kebijakan dan strategi Program
strategi upaya
perbaikan gizi Perbaikan Gizi Masyarakat
perbaikan gizi
masyarakat masyarakat
PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
PENGERTIAN:
1.Secara umum sama dengan SKPG
2.Bahasa Inggrisnya “Nutrition Surveillance” atau secara
luas disebut “Food and Nutrition Surveillance” yang kita
kenal sebagai SKPG
TK Provinsi TK PROVINSI
KAB/KOTA KAB/KOTA
TK KAB/KOTA KAB/KOTA
KAB/KOTA
KAB/KOTA
30 Kluster
30 Kluster
30 Kluster 30 Kluster
30 Kluster
TK KLUSTER
Kluster 1: 10 KK Kluster … 30 : 10 KK
Kluster 2: 10 KK
Kluster 4: 10 KK Kluster 6: 10 KK
Kluster 3: 10 KK
Kluster …. N : 10 KK
Kluster 5: 10 KK
Tahap I: Penentuan Kluster
60311 42824 37301 42678 45990 43242 66067 42792 95043 52680
1. Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi
49739 71484 92003 9808676668 73209 54244 91030 45547 70818
78626 51594
Sumatera Utara, dengan jumlah penduduk 16453 9461439014 97066 30945 57589 31732 57260
171.717 orang dan ditentukan 666923013986 99837maka
klaster, 0058281232 44987 69170 37403 86995 90307
44071 28091 07362 97703 76447 42537 08345 88975 35741 85771
interval klaster adalah 171.717/ 30 = 5 724.
2. Disusun daftar Desa dengan59820 96163 78851 16499
jumlah penduduk
25704 91035 26313 77463
87064
55387
13057
72681
73035
47431
41207
43905
74699
31048
09301
56699
terendah sampai tertinggi, kemudian
22304 90314 hitung
78438 66276 18396 73538 43277 58874 11466 16082
jumlah kumulatif penduduknya 17710 59621 15292 76193 59526 52113 53856 30743 08670 84722
3. Penentuan titik pertama; jika 55018
25852 58905 dengan
56374 35824 71708 30540 27886 61732 75454
menggunakan Tabel Acak misalnya berdasarkan
tusukan pencil jatuh diangka 4 pada kelompok
bilangan 84722 maka dipilih angka pertama
adalah 4722, maka klaster I (pertama) yang
terpilih adalah desa atau kelurahan dengan
penduduk kumulatif 4722. 4 digit sesuai
4. Jika besar interval angkanya 5 digit maka Tabel jumlah digit, hasil
Acak dibaca 5 digit terakhir, jika besar interval pembagian kelas
angkanya 4 digit maka Tabel Acak dibaca 4 digit
terakhir, demikian seterusnya interval
)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
12 Provinsi Sumatera Utara
Kabupaten Humbang
1215
Hasundutan
4 Angka 4722, berada di angka 1 1215033 Kecamatan Sijama Polang 1215030004 Sigulok 231 231
Kecamatan Paranginan, 17
18
1215105
1215028
Kecamatan Tara Bintang
Kecamatan Onan Ganjang
121510006
1215020016
Simbara
Sampetua
496
515
6,387
6,902
selanjutnya klaster ke-3 19 1215101 Kecamatan Parlilitan 121509017
Sionom Hudon
520 7,422
VII
dihitung dari 10446 + 5724 = Sionom Hudon
20 1215105 Kecamatan Parlilitan 121509021 523 7,945
16170 yang berada di Desa 21 1215029 Kecamatan Onan Ganjang 1215020017
Timur II
Parnapa 549 8,494
Parmonangan Kecamatan 22 1215071 Kecamatan Lintong Nihuta 1215050028 Habeahan 550 9,044
Pakkat, demikian penghitungan 23 1215075 Kecamatan Bakti Raja 121507006 Simangulampe 563 9,607
24 1215064 Kecamatan Lintong Nihuta 1215050022 Bonan Dolok 570 10,177
selanjutnya sampai diperoleh 25 1215060 Kecamatan Paranginan 121506001
Lumban
571 10,748 10,446 2
30 klaster. Sialaman
Sihotang
26 1215103 Kecamatan Parlilitan 121509019 Hasugian 590 11,338
Habinsaran
27 1215017 Kecamatan Pakkat 1215010008 Sipagabu 592 11,930
28 1215052 Kecamatan Dolok Sanggul 1215040013 Janji 598 12,528
29 1215018 Kecamatan Pakkat 1215010009 Banuarea 628 13,156
30 1215027 Kecamatan Pakkat 1215010018 Peadungdung 633 13,789
Catatan:
1. Di klaster terpilih, buat daftar pusat klaster atau titik klaster yang
biasanya merupakan sarana umum, SEPERTI: kantor kelurahan/
dusun/ RW, pasar, sekolah/ madrasah, tempat peribadatan (mesjid,
gereja, pura), Posyandu, balai pengobatan, Puskesmas.
2. Di setiap klaster dipilih secara acak/melotre satu pusat klaster.
3. Di pusat klaster terpilih tersebut, pengumpul data berjalan dengan
memilih arah yang dapat dipilih secara acak, bisa dipilih salah satu ke
kiri, kanan, depan atau belakang.
4. Kemudian pengumpul data berjalan sesuai arah pola obat nyamuk
dengan pusat klaster sebagai titik tengah lingkaran. Pola obat nyamuk
memiliki lingkaran dalam (terdekat dengan pusat klaster), lingkaran
kedua, ketiga dan seterusnya. Mulailah bergerak mengikuti lingkaran
dalam, kemudian ke lingkaran berikutnya. Hal ini penting agar
rumahtangga sampel menyebar di sekitar pusat klaster.
Lingkaran Obat Nyamuk
Memilih Sampel Keluarga Dalam Kluster
1. Quality
1.Desain: Assurance(Potong
Kroseksional (Penjaminan mutu data)
lintang)
a. Perencanaan
2.Lokasi: Tahun 2015 disurvei: sampling,dipenyiapan
direncanakan semua Kab/Kota
instrumen
3.Populasi dan sampel:(kuesioner),
Rumahtangga pedoman, peralatan,
yang memiliki Balita
0-59 bulan software
b. Pelatihan
4.Kerangka tenaga
sampling: pengumpul
Multi-stage 30data dan per
klaster supervisor
kab/kota
dengan metodelapangan
PPS berdasarkan jumlah penduduk.
2. Quality
Klasternya Control
adalah (Pengawasan kualitas data)
desa
a. Supervisi
5.10 rumahtangga peratau pendampingan
klaster dengan carasaat proses
memilih pusat
pengumpulan
klaster dan pemilihan data dan entry
rumahtangga data
sampel dengan metoda
b. Editing
OBAT NYAMUK dan Cleaning
(disesuaikan data kondisi geografi)
dengan
PERHATIAN 1
• Jika Kroseksional
1.Desain: dalam 1 RUMAHTANGGA ada 2 atau lebih
(Potong lintang)
KELUARGA
2.Lokasi: yangdimemiliki
Tahun 2015 balita, maka
direncanakan seluruhnya
di semua Kab/Kota
diambil
3.Populasi dansebagai
sampel:sampel untuk dikumpulkan
Rumahtangga data sesuai
yang memiliki Balita
0-59 bulan
kuesioner.
4.Kerangka sampling: Multi-stage 30 klaster per kab/kota
dengan metode PPS berdasarkan jumlah penduduk.
• Jika dalam
Klasternya adalahsatu
desakeluarga terdapat dua atau lebih balita,
maka seluruhnya
5.10 rumahtangga diambil dengan
per klaster sebagai cara
sampel.
memilih pusat
klaster dan pemilihan rumahtangga sampel dengan metoda
OBAT NYAMUK (disesuaikan dengan kondisi geografi)
PERHATIAN 2
• Data yang akan di-entry adalah data dari kuesioner
yang telah
1.Desain: diedit dan
Kroseksional ditandatangani
(Potong lintang) oleh
Supervisor.
2.Lokasi: Tahun 2015 di direncanakan di semua Kab/Kota
• Setelahdan
3.Populasi sampel:kuesioner
di-entry, Rumahtangga
harusyang memiliki Balita
ditandatangani
0-59oleh
bulanpetugas entry pada bagian belakang.
4.Kerangka
• Entry datasampling:
secaraMulti-stage 30batas
online sesuai klaster per kab/kota
waktu yang
dengan metode PPS berdasarkan jumlah penduduk.
ditetapkan.
Klasternya adalah desa
• File database yang telah divalidasi oleh Supervisor
5.10 rumahtangga per klaster dengan cara memilih pusat
segera dikirim melalui email: subditbkg@yahoo.com
klaster dan pemilihan rumahtangga sampel dengan metoda
• kuesioner yang telah dientry agar disimpan
OBAT NYAMUK (disesuaikan dengan kondisi geografi)
di Dinas
Kesehatan Provinsi untuk dapat di cross check jika
diperlukan (masa arsip kuesioner minimal 5 tahun)
Merekrut dan Melatih Petugas
• Dilakukan oleh Tim PSG Provinsi, yang terdiri dari Dinas Kesehatan
Provinsi dan Poltekkes/Perguruan Tinggi yang tergabung dalam
Assosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI).
• Banyaknya tim mempertimbangkan berbagai faktor antara lain: letak
geografis, luas wilayah dan faktor-faktor lainnya.
• Setiap tim minimal 3 orang dan setiap tim diharapkan dapat
mengumpulkan data pada 10 klaster.
• Tim Pengumpul Data, diutamakan dari lulusan pendidikan gizi atau
mahasiswa yang telah mendapatkan kuliah Penilaian Status Gizi dan
Survei Konsumsi Pangan dari Poltekkes/ Perguruan Tinggi jurusan gizi.
• Materi pelatihan yang perlu diberikan tentang teknik sampling,
pengukuran antropometri, teknik wawancara, metode recall
konsumsi dan entry data menggunakan aplikasi (software) khusus
PSG yang dikembangkan Direktorat Gizi Masyarakat.
PENGORGANISASIAN SURVEI PSG
Pusat Koordinasi, sosialisasi
Direktorat Bina Gizi
Poltekes Kemenkes/Perguruan Tinggi Jurusan Gizi,
dan pendampingan,
Balitbangkes monitoring, penyusunan
laporan dan diseminasi
hasil
Provinsi
Dinkes Provinsi
Koordinasi, sosialisasi,
Poltekkes Kemenkes/Perguruan Tinggi Jurusan Gizi
persiapan & pelaksanaan
PSG
Kabupaten/kota
Dinkes Kabupaten/Kota
Koordinasi, sosialisasi,
Kecamatan persiapan & Pelaksanaan
Puskesmas PSG
Desa/Kelurahan (RW)
Pustu/Polindes/Poskesdes
TERIMAKASIH