Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 3

JONI ISKANDAR
CHOLY MARENDI PUTRA
M WAHYU SAPUTRA
RONALDO SAMPETUA SITANGGANG
RAIHAN MUHAMMAD
A.GHANY FIRMANSYAH
TASYA AULIA FARAZAK
DHABITAH RAMADANIA
DEVITA SARI
RICKY GULTOM
AHMAD HUSNA
DIMAS FEBRIANO
PENGERTIAN JARAK

Dalam ilmu ukur tanah,jarak antara 2 titik


adalah jarak dalam bidang horizontal,yang
merupakan jarak terpendek antara 2 titik tersebut
PENGUKURAN JARAK LANGSUNG
PENGUKURAN JARAK LANGSUNG
1. PITA UKUR
2. PEGAS UKUR
3. RANTAI UKUR
4. KAYU UKUR

PENGUKURAN JARAK TAK LANGSUNG


1. OPTIS
2. ELEKTRO OPTIS
3. ELEKTRONIS
PENGERTIAN PITA UKUR
Pita Ukur biasa juga disebut meteran atau
roll meter adalah alat ukur panjang yang
bisa di gulung dengan panjang 25 – 50 m.
Meteran ini sering digunakan oleh tukang
bangunan atau pengukuran lebar jalan.
Ketellitian pengukuran dengan roll meter
hingga 0,5 mm.
GAMBAR PITA UKUR
PITA UKUR KAIN PITA UKUR FIBERGLAS
PITA UKUR BAJA
ALAT – ALAT BANTU
• YALON ATAU ANJIR
• PEN UKUR YANG TERBUAT DARI KAWAT
BAJA
• BENANG DAN UNTING-UNTING
• KLINOMETER ATAU HELLING METER
ATAU ABNEY LEVEL
• JEPITAN PENARIK
• PEGAS PENGUKUR KETEGANGAN
• CERMIN ATAU PRISMA PENYIKU
Yalon atau anjir Pen ukur dari kawat baja
BENANG DAN UNTING
UNTING KLINOMETER
Pegas pegungkur ketegangan Cermin atau prisma penyiku
PELURUSAN
Pelurusan dilakukan apabila
pengukuran tidak dapat dilakukan
dengan sekali membentangkan pita
ukur karna jarak yang diukur melebihi
panjang pita ukur dan atau permukaan
tanah nya tidak mendatar
PELAKSANAAN PENGUKURAN
Pelaksanaan pengukuran
1. Minimal dilakukan dua orang
2. Dengan menggunakan pita ukur dan pen ukur, maka angka
panjang pita ukur dibaca orang kedua, data dicatat
3. Untuk medan miring, terlebih dulu dilakukan pelurusan
dan pembuatan penggal-penggal.
4. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka dilakukan
pengukuran pergi (a – b) dan pengukuran pulang ( b – a),
yang biasanya hasil tidak sama dan hasilnya dirata-rata.
5. Rasio ketelitian pengukuran jarak adalah selisih pergi dan
pulang dibagi dengan jarak rata-rata. Ketelitian berkisar
1:500 smpai 1:300.
CARA PENCATATAN DAN
UKURAN JARAK LANGSUNG

Agar data ukuran-ukuran jarak yang banyak


tidak membingungkan dan menjadi lebih
sistematik dan mudah dipahami orang lain, maka
data tsb dicata dalam formulir ukur atau buku
ukur dan disertakan sket pengukuran, arah
pengukuran dan cara penulisan data dengan
aturan yang baku atau seragam.
PENGUKURAN JARAK
LANGSUNG DALAM RINTANGAN
Dilapangan kadang – kadang dua titik yang akan
diukur jaraknya tidak langsung dapat saling
terlihat karna adanya halangan seperti,gedung
atau rumah,semak-semak,bukit dan lainnya.
Untuk biasanya digunakan alat bantu seperti
cermin sudut atau prisma sudut,cross staff dan
lainnya untuk membuat garis tegak lurus garis
lain. Apabila antara A dan B yang akan diukur
jaraknya tidak dapat saling terlihat karena
terhalang bukit seperti gambar.
MEMBUAT ARAH OBYEK TEGAK
LURUS SEBUAH GARIS
Apabila dilapangan akan dibuat sebuah garis melalui suatu obyek
atau garis tersebut tegak lurus garis lain dengan peralatan
sederhana, dapat dikerjakan dengan beberapa cara :
1. Perbandingan sisi segitiga siku-siku
2. Menggunakan titik tengah tali busur
3. Bantuan cermin penyiku atau prisma
SUMBER – SUMBER KESALAHAN DALAM
PENGUKURAN JARAK LANGSUNG

 Pita ukur tidak betul – betul mendatar


Unting – unting tidak vertikal betul karna
hembusan angin
Pelurusan yang tidak seksama
Panjang pita ukur tidak standar
Kesalahan menghitung jumlah bentangan
Kesalahan membaca pada pita ukur dan
pencatatnnya dan lainnya
KOREKSI – KOREKSI HASIL
PENGUKURAN JARAK LANGSUNG
Dalam pengukuran jarak langsung
banyak sekali faktor yang mempengaruhi
hasil pengukuran, atau dengan kata lain
pengukuran jarak langsung banyak
dipengaruhi oleh beberapa jenis kesalahan
,terutama kesalahan sistemmatik dan
kesalahan acak. Agar hasil pengukuran
terbebas dari kesalahan yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan pengukuran.
KETELITIAN PENGUKURAN JARAK

Ketelitian pengukuran jarak langsung berkisar antar 1/3000 –


1/5000 karena memang banyak sekali faktor yang
memengaruhinya. Jenis kesalahan acak yang mungkin terjadi
dalam pengukuran adalah sbb:
 Pembentangan pita ukur tidak dilakukan segaris dengan titik A
dan B
 Kesalahan dalam penggantungan unting – unting dan
penandaannya ditanah
 Penarikan pita ukur yang tidak betul – betul mendatar
 Temperatur udara saat pengukuran yang tidak sama dengan
termperatur standar
BAB 5
PEMETAAN PLANIMETRIK
SEDERHANA DENGAN PITA
UKUR
PEMETAAN PALNIMETRIK SEDERHANA
DENGAN PITA UKUR

Pemetaan cara ini juga dikenal dengan


pemetaan blok atau block meeting,dengan
skala besar atau sangat besar.

Kerangka peta, diusahakan sesederhana


mungkin, dengan sisi-sisi segitiga
sepanjang mungkin.
PEMBUATAN KERANGKA PETA

Misal kerangkanya terdiri dari dua buah segitiga


ABC dan ADC seperti pada gambar berikut.
METODE-METODE PENGIKATAN TITIK
DETIL
Detil adalah obyek-obyek yang bersifat tetap
yang ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah
maupun hasil budaya manusia.
Metode pengikatan atau pengukuran detil pada
pemetaan planimetris ini dikenal dengan metode
offset, yang secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua cara yaitu :
1. Metode siku-siku atau penyikuan
2. Metode mengikat atau interpolasi
METODE PENYIKUAN
Pada metode ini setiap titik detil a,b,c,d
diproyeksikan siku-siku atau tegak lurus ke garis
ukur AB dengan bantuan cermin sudut atau
prisma sudut.
METODE MENGIKAT ATAU INTERPOLASI

Berbeda dengan metode penyikuan, pada metode


ini titik-titik detil diikat dengan oleh dua garis
lurus pada garis ukur.
Metode ini terdiri dari tiga cara :
1. Mengikat pada titik sembarang
2. Perpanjangan sisi
3. Trilaterasi sederhana
CARA MENGIKAT PADA TITIK
SEMBARANG
Misal yang ikat detail P,Q,R pada garis AB (gambar
5.3).pilih dua titik sembarang pada garis AB yang
bisa mengamati ke titik P, demikian pula untuk
mengikat Q dan R.misal titik-titik tersebut adalah
P1,P2,Q1,Q2,R1,R2. usahakan bentuk-bentuk
segiyiga P1PP2,Q1QQ2,R1RR2 mendekati bentuk
segitiga sama kaki atau sama sisi. Ukur jarak-jarak
AP1,AP2,AQ1,AQ2,AR1,AR2PP1,PP2,QQ1,QQ2,R
R1,RR2,sehingga titik-titik PQR dapat direkontruksi
posisinya.sebagai kontrol dapat pula diukur jarak sisi-
sisi dari detail tersebut, misalnya jarak-jarak
PQ,QR,dan yang lain
CARA PERPANJANGAN SISI
Perpanjangan sisi dapat dilakukan kesebuah garis
ukur atau lebih, tergantung dari bentuk dan posisi
detil terhadap garis ukur. Apabila sebuah empat
persegi panjang perpanjangan tiga sisi dapata
memotong satu garis ukur, maka detil tersbut dapat
direkonstruksi atau digambarkan, namun apabila
hanya perpanjangan dua buah sisi yang dapat
memotong garis sebuah garis ukur yang sama, maka
diperlukan lebih dari sebuah garis ukur.
CARA TRILATERASI SEDERHANA

Cara ini pada prinsipnya adalah pengikatan


titik detil pada dua buah titik tetap atau titik
kerangka pemetaan, sehingga posisi titik
detil dapat digambarkan dengan prinsip
pemotongan.
PENCATATAN DATA PENGUKURAN

Pencatatan data pengukuran pada prinsipnya


adalah bahwa hasil pencatatan jelas, lengkap dan
tidak menimbulkan salah persepsi atau
interpretasi bagi orang yang akan
menggambarkan data tersebut.
Hasil pengukuran sebaiknya dicatat dalam
buku ukur atau formulir ukur yang dijilid rapi
dengan halaman yang runtut.
PENGGAMBARAN CARA GRAFIS
Penggambaran di sini dilkukan dengan cara grafis
atau dilukis. Untuk menentukan arah detil yang tegak
lurus dengan garis ukur (garis rekonstruksi) digunakan
mistar segitiga siku-siku atau alat khusus yang namanya
skala offset, dan jarak detil ke garis ukur diplot dengan
mistar skala, kemudian letak detil ditandai dengan
pensil.

Anda mungkin juga menyukai