Anda di halaman 1dari 19

WORKSHOP

PEMAZMUR
Brigitta Dian Anggraheni, S.H

8/3/19
PERSIAPAN PEMAZMUR

■ Persiapan Pemazmur dibagi menjadi 3,


yaitu :
1. Persiapan Pribadi
a. Berdoa mohon terang Roh Kudus
b. Membaca terlebih dahulu mazmur yang
akan dinyanyikan (tidak hanya dalam
batin, tetapi diucapkan dengan jelas )
2. Latihan Pribadi
a. Olah vokal meliputi basic teknik vokal, antara lain :
Pernapasan : usaha untuk menghirup udara
secukupnya, lalu disimpan, dan dikeluarkan sedikit
demi sedikit sesuai dengan keperluan.
• Pernapasan Diafragma : pernafasan yang paling
cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara
yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya,
mempunyai power dan stabilitas vokal yang baik.
• Karakter pernafasan diafragma : perut membesar
ketika menghirup udara, dan mengempis ketika
dikeluarkan nafasnya. Pada dasarnya, anda
melakukan pernafasan ini tiap harinya, namun anda
tidak sadar dalam melakukan hal tersebut. Kapan
anda melakukannya? pada saat anda sedang
tertidur.
Intonasi
• Intonasi : Tinggi rendahnya suatu nada yang harus
dijangkau dengan tepat. (Kepekaan Pitch)
• Syarat terbentuknya intonasi yang baik meliputi
pendengaran yang peka, kontrol pernafasan, rasa
musical.
• Ikuti nada-nada di bawah ini :
2/4 1 3 2 4 3 5 4 2 1
mo o a a mi i a a mo
Ulangi beberapa kali hingga nada demi nada terkuasai
dengan baik. Untuk ’moami amo’ pertama, cari dan
tentukan nada dasar yang paling bawah. Ingat, kontrol
selalu setiap nada yang dinyanyikan.
Tutup salah satu telinga anda jika ingin mendengarkan
produksi suara anda dengan lebih jelas.
ARTIKULASI

Artikulasi : cara pengucapan kata demi kata yang


baik dan jelas.

Cara melatih artikulasi (sendiri) dengan cara


hadapkan wajah ke cermin, bunyikan A – I – U
– E – O dengan sempurna,
Misal : Pada kata “Yesus” ucapkan vowel u
dengan tepat.
FRASERING

• Pemenggalan kalimat.
• Bacalah terlebih dahulu, kemudian tentukan
letak pemenggalannya dengan tepat yang
nantinya akan mempengaruhi letak
pengambilan napasnya, sehingga setiap frase
mempunyai makna yang menyeluruh.
• Harus ditunjang dengan napas yang baik agar
tidak terputus sebelum akhir kalimat yg tepat.
EKSPRESI

• Ekspresi : Pemazmur mampu menyanyikan


mazmur dengan penghayatan dan dikeluarkan
melalui ekspresi.

Ekspresi dibagi menjadi 2 :


1.Ekspresi audio : dirasakan melalui telinga.
2.Ekspresi visual : dirasakan melalui mata.
• Latihan menyanyikan mazmur dengan
memperhatikan notasi, pemenggalan kalimat
dan gaya/nuansa lagu.

• Latihan menghafalkan (hendaknya mazmur


dihafalkan, fungsi teks npada saat di mimbar
hanya untuk membantu saja).
3.Latihan Bersama Dirigent dan Pengiring

a. Pada saat latihan bersama dirigent dan


pengiring inilah maka dapat dicari
nada dasar mazmur yang tepat.

b. Melatih urutan membawakan Mazmur


mulai dari Intro oleh pengiring,
Ulangan maupun ayat-ayatnya hingga
selesai.
c.Melatih penggunaan mikrofon dengan
memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
• Mikrofon disesuaikan dengan postur tubuh
pemazmur agar suara dapat ditangkap dengan
baik dan wajah pemazmur terlihat umat.
Mikrofon dibawah mulut membentuk sudut 45
derajat.
• Pada saat mengubah letak Mikrofon harus
berhati – hati supaya tidak mengganggu
suasana.
• Hendaknya jarak antara mulut dan mikrofon
selalu sama, agar suaranya stabil.
• Berhati – hati dalam menarik napas di depan
mikrofon.
• Berhati – hati dalam mengucapkan konsonan
yang menimbulkan letusan (b dan p) dan yang
mendesis (s).
• Selama bernyanyi, dengarkanlah selalu suara
yang dihasilkan oleh loudspeaker.
• Bersikaplah kritis terhadap suara yang
dihasilkan dan menggunakan waktu berlatih
menggunakan mikrofon dengan sebaik –
baiknya.
CARA MEMBAWAKAN MAZMUR

1. Bersikap tenang dan rileks.


2. Pandangan mata berganti – ganti antara
teks dan umat.
3. Menyanyi dengan penuh penjiwaan
4. Apabila terjadi kesalahan, baik nada
maupun syair, tidak perlu diulangi,
diteruskan saja.
5. Memainkan warna suara ( terang/gelap )
sesuai suasana lagu.
6. Menggunakan vibrato dengan bijak. Vibrato
dapat memberi kesan hidup, tetapi bila
berlebihan akan mengurangi kejelasan teks dan
akan sangat mengganggu inti dari mazmur
yang dibawakan.
7. Pemazmur perlu memahami isi, bentuk dan
suasana mazmur yang akan dinyanyikan.
8. Melatih melodi sebaik mungkin agar dapat
menyanyikan dengan mengalir dan tidak
terlalu lambat ataupun patah - patah, terutama
pada perpindahan nada yang sering ada di
akhir kalimat,
3 ( Tiga ) Suasana Nyanyian Mazmur :

1. Mazmur dengan lagu gembira, riang, pujian,


kemenangan.
a. Mulut dibuka ukuran sedang, agak lebar.
b. Bibir usahakan dengan posisi tersenyum
c. Arahkan suara ke depan dan jernih
d. Latih dengan vowel e dan i yang jernih
2. Mazmur dengan lagu yang netral/normal,
tenang, lembut, khidmat

a. Mulut dibuka dengan ukuran sedang, tidak


lebar.
b. Arahkan suara kelangit – langit
c. Suara bulat dan bening
d. Latih dengan vowel a
3. Mazmur dengan lagu yang sedih, susah,
merintih, memohon.

a. Mulut dibuka agak kecil


b. Usahakan rongga mulut didalam membulat
dengan angkat langit – langit.
c. Arahkan suara agak ke dalam dan agak gelap
d. Latih dengan vowel u
Tanda – Tanda Baca Buku Mazmur
a. ( . ) : Setiap akhir kalimat lagu diakhiri dengan
tanda titik yang artinya nada tersebut ditahan
b. (‘) : Tanda jeda suatu penggalan kalimat ;
disini boleh mengambil napas
c. ( / ) : Tanda “ satu kalimat “
d. ( // ) : Tanda “akhir sebuah ayat”
e. ( , ) : Jika dalam satu ayat/kalimat pemazmur
tidak menyanyikan frasering secara utuh (satu
napas), pemenggalan kalimat dapat dilakukan
pada tanda koma tersebut untuk mengambil
napas.
LATIHAN UNTUK PEMAZMUR

Legato (menyambung) :
1234321.34 5654 3.1234321
nau nau nau na, nau nau nau na,nau nau nauna

Stacatto (patah – patah ) :


1 3 2 4 3 5 4 2 1 . . . 0
Ha ha ha ha ha ha ha ha ha
PRAKTEK MENYANYIKAN MAZMUR

1. Gembira

2. Normal / Netral

3. Sedih / Memohon

Anda mungkin juga menyukai