Anda di halaman 1dari 87

INSTRUMENTASI MEDIS

DR. ZAIRUL ARIFIN, SpA, DAFK


FISIKA MEDIS
FK-USU
INSTRUMENTASI MEDIS
Ilmu yang berhubungan dengan alat-alat di
bidang medis. Pengetahuan fisika medis 
dasar untuk instrumentasi medis

SATU UNIT INSTRUMEN


Measurand (sasaran pengukuran/pemeriksaan)
Sensor
Kondisi sinyal
Tampilan keluaran
Elemen-elemen tambahan
Sumber dari sinyal : jaringan hidup / energi
yang diberikan pada jaringan hidup
SENSOR-SENSOR DASAR
DAN PRINSIP-PRINSIPNYA
• PENGINDERAAN : DULU - PANCAINDERA
• SEKARANG - TRANDUSER
• SENSOR
• AKTUATOR, ELEKTRODA
• - PERUBAHAN DIMENSI : TAHANAN, INDUKTANSI, KAPASITANSI, EFEK PIEZOELEKTRIK
- SUHU TUBUH : (THERMOFISIKA)
- PENGUKURAN OPTIS : FOTO TRANSDUSER – INTENSITAS CAHAYA- SINYAL ELEKTRIS
• SEL FOTORESISTIF : BAHAN FOTOKONDUKTIF CdS –INTENSITAS CAHAYA
• HAMBATAN ALAT UKUR CAHAYA FOTOGRAFIK
• * TRANSDUSER PENGUKURAN OPTIS : INSTRUMEN OPTIS - SUMBER CAHAYA
• - FILTER - DETEKTOR
• * OPTIK GEOMETRIS
• * SERAT OPTIK
- SUMBER RADIASI
• PENGUKURAN PERPINDAHAN : BESAR, BENTUK, POSISI ORGAN / JARINGAN TUBUH
• * LANGSUNG : PERUBAHAN – DIAMETER PEMBULUH DARAH
• VOLUME DAN BENTUK KAMAR JANTUNG
• * TIDAK LANGSUNG : JUMLAH PERGERAKAN CAIRAN MELALUI KLEP JANTUNG

Contoh :

Pengobatan /Perawatan dengan instrumen

1. Pengumpulan data
2. Menganalisa data
3. Membuat keputusan
4. Melakukan pengobatan dan perawatan dari
hasil keputusan
5. Mengulang

Instrumen medis : 1, 2, 5
Pengumpulan data : perlu instr.medis
mis.menentukan patah tulang,tek.darah,
memperluas pancaindera dari stetoskop s/d
CAT(Computerized Axial Tomography) dll
Analisa data: mis.ECG analisa listrik jantung
utk keadaan mengancam hidup pasien dll
Mengulang: kalau gagal pengobatan /
perawatan diulang dari mula utk mengetahui
apa ada yg terlupa waktu pengumpulan dan
analisa data
PENYAMARATAAN SISTEM INSTR.MEDIS
Blok stimulator : berisi sumber energi,
stimulus berulang respons dpt dipelajari
Blok sensor : transduser khusus merobah
sinyal tampaksinyal elektrik
Blok prosesor : penguatan, penyaringan,
penolakan penganalisaan komputer
Blok tampilan, rekaman, distribusi
Blok kontrol : mengawasi dan mengulang
kembali ke blok stimulator
METODE DAN PROSEDUR PENGUKURAN /
PEMERIKSAAN
MEASURAND
(SASARAN PENGUKURAN/PEMERIKSAAN)

I/P
UNSUR PENGINDERAAN
PENGUBAH VARIABEL
(TRANSDUSER)

O/P
UNSUR PENGOLAHAN DATA
(DATA PROCESSOR)

PENGIRIM DATA PENYIMPAN DATA

UNSUR PENAMPIL
(DISPLAY)
– GRAFIK
- AUDIO
GABUNGAN
- VISUAL
DIGITAL ANALOG
LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUKURAN / PEMERIKSAAN FISIS

MEASURAND - SIFAT PENTING ADANYA


PENDEKATAN DENGAN
YANG
- KONDISI DIUKUR/DIPERIKSA

- METODE PENGUKURAN/PEMERIKSAAN YANG TEPAT


PERSIAPAN - WAKTU - PENGADAAN ALAT
- REALISASI - PENYUSUNAN

- PENGUKURAN/PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
PENGAMATAN - DATA TEKNIS

- ANALISA
PENGOLAHAN - PERHITUNGAN
HASIL - ERROR : KESALAHAN, KESEKSAMAAN, KETELITIAN
PENGUKURAN / - MENGAMBIL KESIMPULAN
PEMERIKSAAN

HASIL - KETEPATAN
MEASURAND

Bentuk fisik, isinya, dan kondisinya dimana


sistem diukur / periksa :
- dalam tubuh (mis. tekanan darah)
- dipermukaan tubuh (mis. potensial ECG)
- dipancarkan dari tubuh (mis. radiasi infra
merah)
- contoh jaringan tubuh (mis. darah, biopsi
jaringan yang diambil dari tubuh)
Dikelompokkan dalam kategori : biopotensial,
tekanan, aliran, dimensi, perpindahan
(kecepatan, percepatan, gaya), suhu,
impedansi dan konsentrasi kimia

Measurand dapat terlokalisir pada :


organ tertentu
struktur anatomi
• BIOPOTENSIAL : KELISTRIKAN TUBUH ECG, EEG, EMG,
ERG, ENG, EOG, EGG, DALAM SEL
• TEKANAN : DARAH, CSF, MATA (TONOMETER),
VESICA URINARIA
• ALIRAN : DARAH, LYMPHE, CSF
• PERPINDAHAN : GERAKAN : RESPIRASI, COR,
DIAPHRAGMA, FOETUS, OCULUS
• TEMPERATUR : AXILLA, RECTUM, VAGINA, KULIT,
BAWAH LIDAH, TELINGA, TEMPORAL
• IMPEDANSI
• pH
• KONSENTRASI LARUTAN KIMIA
• DLL
UNSUR PENGINDERAAN / SENSOR

PANCAINDERA
TRANSDUSER
Peralatan yang mengubah suatu bentuk
energi/sinyal ke bentuk yang lain
-mengobah suatu kejadian fisiologis ke
sinyal elektris / lainnya
SENSOR
Mengubah suatu sasaran pengukuran/
parameter fisis ke keluaran elektrik
- DALAM TUBUH : - MATA : ROD & CONE : Tr. OPTIK
- TELINGA : ORGANA CORTI / BASILAR MEMBRANE :
Tr. AKUSTIK
- OTOT : TENAGA : Tr. MEKANIK
- KULIT : SEL SYARAF KULIT : Tr. TERMAL
- LUAR TUBUH : TRANSDUSER : 1. KECEPATAN
2. FOTO / CAHAYA
3. TERMAL/PANAS
4. TEKANAN ELEKTRIK
Tr. KECEPATAN
A. BCG : BALISTO-CARDIO-GRAPH
- MENGUKUR PERGERAKAN KECIL BADAN MANUSIA
KARENA PEMOMPAAN DARAH OLEH JANTUNG
- DAPAT DIBANDINGKAN DENGAN ECG
B. MIKROFON MAGNETIK
- SINYAL AKUSTIK MENJADI SINYAL ELEKTRIK
Sensor bersentuhan dengan sistem
kehidupan  meminimalisasi energi yang
dipadatkan  minimal invasif
Elemen sensor primer :
- diafragma : mengubah bentuk tekanan 
perpindahan
Elemen pengubah variabel :
strain gauge : mengubah perpindahan 
tegangan listrik
Butuh tenaga listrik dari luar untuk
mendapatkan sensor output
• AKTUATOR
Mengubah sinyal / energi elektrik  bentuk
keluaran fisis.

• ELEKTRODA
mengukur / mencatat potensial didalam
tubuh peralatan pengukur elektronik
- merubah arus ion ke arus elektronik
transmitter ion ke penyalur ion
Biopotensial di dalam tubuh oleh :
- sel syaraf
- sel otot
- sel kelenjar

Alat : ECG
EEG
EMG
ENG
Potensial intraseluler
ELEKTRODA

Ag, Cu, DALAM LARUKAN FISIOLOGIS: POTENSIAL 0,8-0,34V = 0,46 V


TERUTAMA Ag DILAPISI AgCl
JENIS : a. JARUM/MICROELECTRODE
- AKTIVITAS MOTOR UNIT TUNGGAL
- BAJA TAHAN KARAT
b. MIKROPIPET
- GELAS DIAMETER 0,5 um ISI : ELEKTROLIT
- TAHANAN BESAR 10 Mohm
c. PERMUKAAN KULIT
- LOGAM TAHAN KARAT : Ag, Ni, ALLOY
1. PLAT : - EEG, ECG, EMG
- DIGOSOK JELLY
2. SUCTION CUP : - ECG
3. FLOATING : - ELEKTRODA TIDAK LANGSUNGKE
KULIT
- DILAPISI JELLY
4. BATANG : - EGG, REFERENSI : ECG, EEG
BAHAN ELEKTRODA
BAHAN ELEKTRODA
Umum : metal Ag yang dilapisi tipis AgCl
- Gampang dibuat dipabrik, stabil

I. ELEKTRODA PERMUKAAN TUBUH


• 1. Elektroda Metal-plate
• 2. Elektroda Suction
• 3. Elektroda Floating
• 4. Elektroda Flexible
• 5. Elektroda Dry
1. ELEKTRODA METAL- PLATE

• Dasar : konduktor metal  kontak dengan


kulit.
• Elektrolit gel :mempertahankan kontak
a. Plat metal seperti silinder
b. Metal disk
c. Disk yang besar dari busa plastik
dengan silver-plated disk
ELEKTRODA SUCTION
- modifikasi elektroda metal-plate
- tidak diperlukan perekat  suction

ELEKTRODA FLOATING
- tidak kontak langsung dengan kulit
metal disk dikelilingi oleh elektrolit gel
Ada elektroda floating : disposable
4. ELEKTRODA FLEXIBLE
Permukaan tubuh tidak ratasolid (-) :
bayi prematur
nilon diregang, diliputi partikel perak

5. ELECTRODA DRY
- lengket ke kulit tanpa gel
- disk stainless steel, diameter 7 mm
II. ELEKTRODA INTERNAL
Elektroda : dalam tubuh
 percutaneous electrodes
- tidak mengandung elektrolit gel
- jarum percutaneous stainless steel dan
elektroda kawat, steril
Operasi : memonitor ECG terus menerus
III. ELEKTRODA MIKRO
Elektroda masuk ke sel  kecil sekali
diameter : 0,05 - 10 m
- jarum metal / mikropipet gelas, steril
KONDISI SINYAL

Sensor output tidak dapat langsung ke


peralatan penampil, karena dalam orde mV
diperbesar, disaring, dicocokkan dengan
impedansi sensor  penampil
Dikonversi ke bentuk digital, di proses sirkuit
digital tertentu / microcomputer
Mis. - mengatasi karakteristik sensor yang
tak diinginkan
- meratakan sinyal ulangan untuk
mengurangi gangguan
- mengubah informasi dari daerah waktu
ke daerah frekwensi
PENAMPIL KELUARAN
Terbaik : numerikal atau grafikal, diskret atau
kontiniu, permanen atau temporer
Banyak penampil : indera penglihatan
Ultrasonik Doppler terbaik: pendengaran
Umumnya :
- chart recorder :
Kecepatan lambat : 1 cm / detik
cepat : 5 cm / detik
- display : CRT, TFT, LCD, LED, PLASMA DLL
Kecepatan pergerakan siklus ECG 5 cm / detik
ELEMEN TAMBAHAN
Sinyal kalibrasi dari measurand ke sensor
input atau rantai proses sinyal
Kontrol & umpan balik: bisa otomatis/ manual
diperlukan untuk : menimbulkan measurand,
mengatur sensor, kondisi sinyal, aliran
langsung output pada penampil,
penyimpanan atau transmisi
Data dapat disimpan sebelum kondisi sinyal
sehingga skema proses yang berbeda dapat
digunakan
Prinsip komunikasi konvensional untuk
menyalurkan data ke penampil remote di
nurse station, pusat medis, fasilitas
pengolah data medis
SENSOR PERPINDAHAN

A. SENSOR TAHANAN
1. POTENSIOMETER
• a) Pengukur perpindahan
translasional dari 2 - 500 mm.
• b) Perpindahan rotasional antara 1 0°
satu putaran (single turn).
• c) Perpindahan rotasional > 50º
banyak putaran (multi turn).
2. STRAIN GAGE
Kawat (25 m) diregang batas
elastisitasnyatahanan berubah : perubahan
dalam diameter, panjang, dan resistivitas orde
nanometer
Dimensional cardiovascular, respirasi, dan
penentuan plethysmographic
R = ρL / A  ΔR/R=(1+2µ)ΔL/L + Δρ/ρ
Poisson’s ratio µ=-ΔD/D / ΔL/L
Dimensional effect : (1+2µ)ΔL/L
Piezoresistive effect : Δρ/ρ
Gage factor :
G=ΔR/R / ΔL/L=(1+2µ) + Δρ/ρ / ΔL/L
Bahan : semikonduktor kira-kira 50 - 70 kali dari
bahan metal
Mis. Disposible blood pressure sensor
menggunakan integrated silicon chip. Pada
silicon strain gage pressure sensor pada
ujung kateter dimasukkan ke pembuluh
darah  pengukuran tepat dan respon cepat
Elastic-resistance strain gage dari tube silikon
(0,5-2 mm) panjang 3-25 cm berisi mercury
elektrolit atau pasta konduktif. Ujung tube
ditutup dgn elektroda. Bila tube diregang 
diameter tube < dan panjang > tahanan↑
unit ini mengukur lebih besar perpindahan
dari gage lainnya
B. SENSOR INDUKTIF
L = n2/G
Induktansi (L) : perpindahan dengan variasi-variasi
dari 3 parameter coil.
Dipengaruhi : medan magnet eksternal
1) Self Inductance
2) Mutual Inductance
3) Differential Transformer
Self Inductance :perpindahan dari intra cardiac
pressure sensor. Mengukur tekanan jantung,
bunyi/suara jantung.
Mutual Inductance: mengukur dimensi jantung,
memonitor pernafasan bayi, menentukan diameter
arteri, perubahan dimensi dalam organ (ginjal,
pembuluh darah besar, ventrikel kiri).
Linear Variable differential Transformer
(LVDT) : penelitian fisiologi dan medis
klinis, mengukur tekanan, perpindahan, dan
gaya
C. SENSOR KAPASITIF
Kapasitansi antara 2 pelat parallel:
area (A), dipisahkan jarak x adalah :
C = €o €r A/x
o : konstante dielektrik ruang hampa,
r : konstante dielektrik relative insulator
(1,0 untuk udara)
- Mikrofon kapasitansi
- Gerakan dinding dada, apex, suara
jantung, denyut brachial dan radial
- Mengukur tekanan diantara kaki dan
sepatu pasien

D. SENSOR PIEZOELEKTRIK
Pada kristal tertentu, tekanan mekanis potensial
listriksebaliknya potensial listrik  perubahan
fisik bahannya
q = kf
q= muatan
k = konstanta piezoelektrik
f = gaya
k quartz = 2,3 pC/N, barium titanate = 140
pC/N. Soal :
Suatu sensor piezoelektrik luas 1 cm2, tebal 1
mm gaya pada berat 1.0 g tegangan (V)
0,23 mV untuk quartz dan 14 mV untuk
barium titanate
Cardiologi:eksternal/internal
phonocardiography, deteksi suara Korotkoff
dan pengukuran tekanan darah.
KARAKTERISTIK STATIK
1. RANGE
pemasukan maksimum dan minimum yang
dapat diukur secara akurat

2. KETEPATAN / AKURASI
perbedaan nilai sebenarnya dengan nilai
terukur dibagi dengan nilai sebenarnya
dengan persentase.
3. KETELITIAN / PRESISI
Banyaknya alternatif yang dapat
dibedakan dari mana diambil hasilnya

4. PENGGANDAAN / REPRODUSIBILITAS
Kesanggupan alat menghasilkan keluaran
yang sama dengan masukan yang setara
setelah digunakan dalam selang waktu
tertentu
5. TOLERANSI
kesalahan maksimum yang diduga
(diperkirakan) dari beberapa nilai-nilai
- Resistor punya toleransi 5%
6. BIAS
kesalahan yang spontan yang eksis
melalui range penuh dari ukuran suatu
instrumen - bathroom scales
7. KESENSITIFAN INSTRUMEN
Perubahan masukan terkecil yang masih
dapat diamati pada sistem penampil
 kemampuan penginderaan
terhadap perubahan masukan terkecil
8. RESOLUSI / DAYA PISAH
Penambahan terkecil yang masih
dapat diukur dengan pasti.
9. KONTROL STATISTIK

Kesalahan sistematik atau bias


dihilangkan dengan faktor koreksi dan
kaliberasi; perubahan-perubahan random
 problema yang sulit dan penyebabnya
tidak dapat dapat dihilangkan analisa
statistik.
KARAKTERISTIK DINAMIK
Kebiasaan antara waktu dari nilai-nilai
perubahan kuantitas alat yang diukur dan
waktu ketika instrument output mencapai
nilai tetap
Karakteristik selengkapnya : penjumlahan
karakteristik statik dan dinamikdibedakan
antara penampilan peralatan yang ada
dengan yang ideal
STANDARD PENGUKURAN SATUAN
INTERNASIONAL

- STANDARD PANJANG
- STANDARD MASSA
- STANDARD WAKTU / FREKUENSI
- STANDARD SUHU
- STANDARD LISTRIK / ELEKTRONIK
ALAT UKUR DALAM SISTEM
PENGUKURAN FISIKA MEDIS
A. NONIUS ATAU VERNIER
B. JANGKA SORONG
C. THERMOMETER
D. HIDROMETER /AREOMETER :A hydrometer or areometer is an instrument
used for measuring the relative density of liquids based on the concept of buoyancy. They are typically
calibrated and graduated with one or more scales such as specific gravity.

E. NERACA
F. BASIC METER / MULTITESTER : A multimeter or a multitester, also
known as a VOM (volt-ohm-milliammeter), is an electronic measuring instrument that combines several
measurement functions in one unit. A typical multimeter can measure voltage, current, and resistance.
G. AMPEREMETER
H. VOLTMETER
I. KATHETOMETER : A cathetometer is an instrument for measuring vertical distances
in cases where a scale cannot be placed very close to the points whose distance apart is desired

J. SPHEROMETER : SPHEROMETER adalah alat untuk mengukur kelengkungan


permukaan

K. POLARIMETER : Polarimeter adalah sebuah instrumen ilmiah yang digunakan untuk


mengukur sudut rotasi yang disebabkan oleh lewat cahaya terpolarisasi melalui substansi optik aktif.

L. SPEKTROMETER / SPEKTROFOTOMETER :
alat untuk mengukur spektrum cahaya.

M. OPHTHALMOMETER : is a diagnostic instrument for measuring the curvature


of the anterior surface of the cornea, particularly for assessing the extent and axis of astigmatism. dll.
III. TEORI ERROR DALAM PENGUKURAN /
PEMERIKSAAN INSTRUMENTASI MEDIS

Kesalahan positif
Pasien dinyatakan menderita suatu penyakit
padahal tidak menderitanya

Kesalahan negatif
Pasien dinyatakan tidak menderita suatu
penyakit padahal menderita penyakit itu

 Bisa fatal
Menghindarinya :
• 1. Pada saat pengambilan pengukuran /
pemeriksaan
• 2. Pada pengulangan pengukuran /
pemeriksaan
• 3. Penggunaan alat-alat yang dapat
dipercayai
• 4. Kaliberasi terhadap alat-alat
Sebagian besar kesalahan oleh manusia
Beberapa sumber kesalahan secara acak
oleh gangguan suara elektrik dari getaran
mekanik pada pengukuran/pemeriksaan
-> alat diprogram untuk pengukuran berulang
dalam waktu singkat-> rata-rata sederhana
pada pembacaan sebelum ditampilkan
pada output
Proses pengukuran Ketelitian dan
kebenaran

 Data-data lain

Kesalahan Positif/Negatif
Tujuan pengukuran : mengetahui nilai
sebenarnya dari besaran yang diukur
Suatu pengukuran selalu ada error
Usaha : memperoleh nilai dengan kesalahan
sekecilnya
Dari faktor penyebab: A. Kesalahan kebetulan
/ acak
B. Kesalahan sistematik
C. Kesalahan kekeliruan
tindakan
A. KESALAHAN KEBETULAN / ACAK
1. Kesalahan menaksir : bagian dari skala
terkecil yang berlainan dari waktu ke waktu
2. Kondisi yang berfluktuasi : perobahan
tekanan udara, perobahan tegangan listrik
3. Gangguan – gangguan
Getaran mekanis-> goyangan jarum
4. Definisi
Pengukuran diameter pipa yang tidak
bulat
-> selalu ada , diperbaiki dengan perhitungan

B. KESALAHAN SISTEMATIK
1.Faktor Alat
a. Kesalahan kalibrasi alat
b. Interaksi alat dengan yang diukur
2. Kesalahan Perorangan -> paralax
3. Kondisi Pengukuran
Tidak sama dengan kondisi alat waktu di kalibrasi->
suhu, kelembaban, letak lintang ( barometer )
4. Teknik Kurang Sempurna
- pemindahan benda panas ke dalam kalorimeter
- pengukuran titik didih, baca : termometer diangkat
-> dikoreksi atau dihilangkan sebabnya
C. KESALAHAN KEKELIRUAN TINDAKAN
1. Kekeliruan Bertindak
Kekeliruan membaca alat, mengatur posisi,
menghitung
2. Kesalahan Perhitungan
Perhitungan sampai 3 desimal, dihitung
hanya 1,2 desimal
-> Kesalahan kekeliruan tindakan dapat
dihindari
KESALAHAN SISTEMATIK
Kesalahan pembacaan dari sistem
pengukuran yang tidak dipenuhi oleh
pembacaan berulang-ulang
-> sumber: - gangguan selama pengukuran
- efek dari modifikasi input
- jarum yang bengkok, suhu
- penggunaan alat tanpa peneraan dulu
Beberapa kesalahan alat-alat berasal dari
pabrik
PERHITUNGAN ERROR DALAM
PENGUKURAN
Kesalahan dapat dikoreksi
Kesalahan kekeliruan tindakan dapat
dihindarkan
Kesalahan kebetulan tidak dapat dihindari :
perhitungan
Tiap pengukuran punya kesalahan kebetulan :
berulang2
->hasil pengukuran : X = R – ΔR
R : nilai terbaik
ΔR : taksiran penyimpangan pengukuran
->nilai : deviasi standard / rata-rata
indeks ketelitian
PERHITUNGAN ERROR PADA PENGUKURAN
LANGSUNG
Nilai terbaik adalah Mean (X) = x1+x2+…xn+ …xk / k
Selisih antara nilai terukur dengan X = deviasi
Untuk nilai terukur Xn , deviasinya : Xn – Xk
Menunjukkan kesalahan kebetulan kwantitatif
dipakai : Standard deviasi
PERHITUNGAN ERROR PADA PENGUKURAN TIDAK
LANGSUNG
Memakai rumus-> efek perpaduan kesalahan disebut
Hambatan kesalahan / perambatan alat
Mis.: ρ = m / V pengukuran m-> kesalahan Δ m
pengukuran V-> kesalahan Δ V
-> kesalahan ρ : perpaduan kesalahan Δ m dan ΔV
MENGENAL DAN MEMAHAMI
SISTEM PENGUKURAN FISIKA
MEDIS
Sifat : kuantitatif
Untuk mengecek kebenaran suatu: - teori
- hukum alam
- mengukur besar massa
suatu benda
Medis : - kuantitas penginderaan
- pergerakan /perpindahan: mis. darah
- kecepatan kerja simpul saraf
- analisa data
PROSES PENGUKURAN
1. PENGULANGAN
PER WAKTU / 1 MENIT : PERNAFASAN
DENYUT NADI
2. TIDAK DIULANG
- SUBSTANSI DIKELUARKAN GINJAL
- POTENSIAL AKSI SEL SARAF
 ACCURACY DAN PRECISSION

REGISTRASI  INFORMASI
BENTUK ANALOG : KONTINYU
PENGUKURAN BIOMEDIS
TEKNIK PENGUKURAN BIOMEDIS :
- KUANTITAS PENGINDERAAN
- PRINSIP TRANSDUKSI
- SISTEM FISIOLOGIS

1. KONDUKSI LISTRIK
BIOPOTENSIAL : - SEL SARAF
- SEL OTOT
- SEL KELENJAR
-> ELEKTRODA
2. Pengukuran Temperatur
Suhu tubuh : 26-28°C s/d 43-45°C
Kehilangan panas : radiasi, konduksi,
konveksi, evaporasi, respirasi dan ekskresi
Temperatur transduser : thermometer ,
perubahan suhu
-> perubahan volume Hg, pemuaian
merupakan indeks suhu.
3. Pengukuran Tekanan
Dipertimbangkan : - letak pengukuran
- pembesaran tekanan
- fluktuasi tekanan
Misalnya tekanan darah : langsung dan tidak
langsung
Tonometer dan Sistometer
Tonometer : tekanan intra ocular-> glaucoma
Satuannya Hg / Torr, normal : 12-23 mmHg
Sistometer : tekanan vesica urinaria, skalanya
cm H2O

4. Biomedical Radiotelemetry
Data fisiologis-> transduser listrik-> signal
listrik-> transmitter -> receiver jarak jauh
Contoh : monitor - pasien ( holter ECG)
- normal : atlit, astronout, militer
Radio Pill
Endoradiosonde-> kedalam tubuh-> ditelan /
implant
5. Cahaya dan Elektron Optik
Prinsip luminisasi:fluoresensi , fosforesensi
Prinsip fluoresensi- X-ray fluoroskopi
Peralatan elektron optik:
- pemeriksaan mata dalam
- pengukuran daya fokus mata
- pengukuran lengkung kornea
Parameter alat ukur optik :
Besaran panjang : lup dan mikroskop
Spektrum warna : lebar dan warna spektrum
larutanspektrum emissi denganspektroskop
Kelengkungan : - bola mata->ophthalmometer
- kornea-> keratometer : lensa kontak
- kekuatan lensa-> lensometer
Hal-hal yang perlu
diperhatikan :
1. Pada penjumlahan dan
selisih
2. Pada perkalian dan
penjumlahan
3. Peralihan faktor berpangkat
PERAWATAN DAN PERLAKUAN
KHUSUS INSTRUMENTASI MEDIS
PERALATAN MEDIS :
1. Alat elektronika / listrik
2. Alat ukur mekanik
3. Alat dari logam
4. Alat dari gelas / kaca / optik
5. Alat dari karet / sintetik
1. Alat Elektronika / Listrik
- Peka terhadap getaran -> hindari getaran
mekanis
- Suhu ruangan : 18-25°C, rata-rata : 21°C
2. Alat Ukur Mekanik

- Perawatan/perlakuan khusus agar tidak cepat


aus/rusak
- Yang punya ulir diberi pelumas mencegah karat
- Jangan terjatuh/terbentur merusak ulir
- Hindari debu, zat kimia merangsang kerusakan2
- Bersihkan sebelum/sesudah dipakai dengan lap
halus, bersih, kering

3. Alat dari Logam

- Sering berkarat-> disimpan ditempat suhu tinggi,


kering dan bahan silikon untuk menyerap uap air
- Sebelum disimpan, bebas kotoran, debu, air, olesi
minyak atau parafin cair
4. Alat dari Gelas / Kaca / optik
- suhu 27-37°C, lampu 25 W.
- ruangan diberi silikon / higroskopis
- debu: alkohol, aceton, kapas, sikat halus + pompa angin
- Alat dari kaca :
Keuntungan : - tahan reaksi kimia
- koefisien muai kecil
- tembus cahaya, mudah diamati
Kelemahan : - mudah pecah: tekanan mekanis atau
perobahan suhu mendadak
Perlakuan : - pemanasan botol/tabung reaksi diatas
kawat kasa
- pemanasan langsung pakai pyrex
- pemanasan dengan mencelup ke air
mendidih pakai lapisan penahan panas
tidak mendadak
- pencairan konsentrasi asam-> gelas tebal
- pemanasan: retak bila dipegang terlalu
kuat
Pembersihan alat Gelas
- lebih mudah bila segera setelah dipakai
- kebanyakan dengan air bersih, deterjen, zat kimia
- kadang2 perlu perendaman beberapa jam
- kemudian dikeringkan pada udara panas, simpan
di tempat kering
-keuntungan deterjen: - mudah didapat
- dapat membersihkan lemak
- tidak ada efek fisiknya
Alat Optik
- penyimpanan: suhu dan kelembaban tertentu
- suhu diatas suhu kamar dengan kelembaban
kering  mencegah jamur
- bersihkan hati2 dengan kain khusus/flanel yang
bersih, kering, tak berminyak agar tak menggores
5. Alat dari Karet/Sintetik
- Sarung tangan: cuci dengan air dingin, kemudian
air hangat dengan deterjen lembut kalau perlu
disikat
- terkontaminasi: dengan zat kimia dan dipanaskan
- semua permukaan harus berkontak dengan uap air
- Tabung karet:celup dalam zat kimia, rebus 15-20‘
MIKROSKOP
Okuler : lensa positif untuk pembesaran
benda yang letaknya dekat mata
PTO : Panjang Tubus Optis, jarak fokus
objektif ke benda pada okuler pada mata
tidak berakomodasi
Tubus : tabung antara okuler ke objektif
Makrometer : alat untuk menggeser jarak
fokus secara kasar agar mendapat
bayangan yang jelas
Mikrometer : alat untuk menggeser jarak
fokus secara halus agar mendapat
bayangan yang jelas
Revolver : alat untuk memutar lensa2 objektif
agar sesuai dengan pembesaran yang
diinginkan
Objektif : lensa objektif untuk pembesaran
benda yang letaknya dekat benda/objek
Kondensor : alat untuk pengatur cahaya yang
berasal dari cermin pemantul sinar
Diafragma : alat pengatur besar/kecilnya
cahaya masuk yang berasal dari kondensor
Tombol pengatur kondensor : untuk menaikan
menurunkan kondensor dalam pengaturan
cahaya yang masuk ke objek
Cermin pemantul sinar : cermin datar dan
sebaliknya cermin cekung untuk
memantulkan sinar yang datang dari
sumber cahaya
Kaki dan statif : agar mikroskop tetap tegak
dan tidak mudah digoyangkan/bergoyang
CARA KERJA :
Bila memakai mikroskop monokuler, kedua
mata dibuka, kita dapat melihat disamping
bayangan benda yang dibuat oleh
mikroskop,juga kertas putih diatas meja,dan
bila penerangan kedua mata sama, seolah
bayangan benda diatas kertas putih
FUNGSI ;
1. Melihat/menggambar preparat/benda kecil
2. Menentukan pembesaran total
3. Menera mikrometer okuler dan mengukur
besarnya suatu benda (diameter rambut )
4. Menentukan Numeric Aperture (NA) :
Menurut ABBE n sin u – n : indeks bias dari
zat perantara antar benda dan objektif, dan
u adalah setengah sudut pembukaan yaitu
sudut antara sumbu optis mikroskop yang
memotong benda dengan sinar yang paling
tepi yang masih dapat masuk ke objektif
SPEKTROSKOP
Suatu alat yang dipakai untuk melihat dan
mengamati spektrum cahaya, mempelajari
spektral cahaya dari cahaya yang disinarkan
oleh bermacam-macam sumber cahaya
sehingga mendapat gambar yang jelas
mengenai warna serta susunannya
Spektrum cahaya berasal dari cahaya putih /
matahari yang melalui prisma dan terjadi
dispersi/penguraian warna dari merah ke
ungu, menjadi beberapa sinar tunggal
dengan masing2 panjang gelombang
BAGIAN :
Suatu tubus panjang 20 cm, dalamnya ada
susunan beberapa prisma dan lensa positif.
Didepan bawah tubus ada tubus 5 cm yang
didalamnya ada skala panjang gelombang.
Ada lensa yang meneruskan cahaya pada
cermin dibelakangnya dan memantulkan
cahaya ke bidang sisi prisma dimana
spektrum berada. Di paling ujung tubus
panjang ada celah kecil yang lebarnya diatur
dengan memutar ring bergaris yang ada.
Dapat datur peninjau dengan tajam melihat
spektrum bersama bayangan skalanya.
CARA KERJA :
Lebih dulu alat ditera dengan sinar
monokromatis yaitu garis D (natrium) pada
panjang gelombang 589 nm yang terdapat
pada spektrum cahaya matahari (garis
Fraunhofer)
1. Garis2 absorbsi (garis2 Fraunhover)
Spektroskop diarahkan ke cahaya matahari
dan dicatat garis2 hitam dan panjang
gelombangnya
2. Spektrum absorbsi caiaran/kaca berwarna
Dipakai lampu pijar yang memberikan
spektrum kontinyu
Dicatat lebar pita absorbsi, berapa persen
absorbsinya dan pada panjang gelombang
berapa terjadinya
2A.Larutan darah murni/oksihemoglobin/HbO
Larutan darah yang direduksi/Hb dan larutan
darah yang diracuni dengan gas lampu/HbCO
Dicatat seperti pada spektrum absorbsi kaca/
cairan berwarna
Darah manusia mempunyai spektrum
absorbsi yang khas sehingga dapat
diketahui cairan merah itu darah manusia
atau bukan (dipakai pada forensik medicine)
SPEKTRUM EMISI DARI GAS – He
Gas dipancarkan oleh tabung Geissler
(tabung sinar katoda )
Spektrum emisi dibagi 2 : spektrum emisi
kontinu dan dis-kontinu.Spektrum emisi dis-
kontinu dibagi 2 : spektrum garis dan pita
Spektrum emisi He adalah spektrum garis
dimana pada panjang gelombang tertentu
gas berpijar (monokromatis) yang
mempunyai intensitas K(uat), S(edang) dan
L(emah). He punya 7 garis emisi, H 4 garis,
Na 2 garis
POLARIMETER
Alat untuk menentukan sudut polarisasi zat
optis aktif yaitu zat yang memutar bidang
polarisasi misalnya larutan gula
Polarimeter Laurent :
= Polarimeter “setengah bayang2”: satu
bayangan setengah lingkaran yang terang
dsn setengah lagi gelap
Terdiri dari 2 polaroid terdepan dekat sumber
cahaya (lampu Natrium) dis. Polarisator dan
polaroid dibelakangnya dekat mata disebut
Analisator
Zat optis aktif (gula) terletak antara analisator
dan polarisator. Dengan memutar sudut
analisator,besarnya dapat diketahui; dengan
perhitungan rumus tertentu kadar gulanya
dapat diketahui
Polarisasi dapat ditunjukkan pada nicol,
kalkspat dan turmalyn
STERILISASI
- tindakan/proses pembersihan/pembebasan
dari semua mikroorganisme termasuk flora
dan virus resisten
1. Secara fisis
a. Metode radiasi:
Sinar : UV, Gamma, X, matahari
Sinar UV musnahkan bakteri, virus, fungi di
udara,
cairan, permukaan
Spektrum UV 2000-3100 Å: Abiotic Regio
Sumber UV daya khusus uap merkuri : lampu
germicida
 prinsip : aliran elektron antara elektroda selesai
terionisasi uap merkuri, 2650 Å
- dibersihkan dengan kain + alkohol/amonia dan air
b. Metode Pemanasan Kering
Suhu 160°C/320°F bakteri kekeringan : koagulasi
Pemanasan kering dengan udara panas sulit
dikontrol
-> tidak sesuai untuk kain/karet
dry heat 160°C, 60'= pemanasan basah 121°C, 10-15‘
dry heat mempengaruhi ketajaman jarum dan
gunting
2. Secara Kimia
Alat tertentu di sterilkan dengan larutan kimia
Keamanan dan kepraktisan waktunya 10 menit
Larutan kimia mampu mensterilkan spora pada bilah
pisau
Untuk metal/logam : larutan hypochlorite : Cloroks

Instrumen lensa : bahan pelarut organik, waktunya


tak pernah ditetapkan, dibawah kondisi terbatas

Iodine/jodium : Bahan sterilisasi darurat karena


cepat dan efisiensi bakterisidal yang tinggi,
khususnya saat dimana pemanasan dapat
mempengaruhi peralatan
Termasuk desinfeksi : kateter, bilah pisau, alat
plastik, alat karet, sikat, ampul dan vial
SPEKTROFOTOMETRI

Zat-zat diklinis di absorbsi secara selektif atau


meneruskan energi elektromagnit pada
panjang gelombang yang berbeda-beda
ultraviolet (200-400 nm), cahaya tampak
(400-700 nm), near infra red (700-800
nm),mayoritas:cahaya tampak.
POWER SOURCES
Source (sumber cahaya) energi radian:
untuk analisa sampel
lampu discharge hydrogen atau deuterium
menghasilkan power pada panjang
gelombang 200-360 nm, dan lampu filament
tungsten pada panjang gelombang 360-800
nm
• 3 tipe dasar power supply yang digunakan
pada spektrofotometer :

• Batere, sekarang digunakan NiCd dan bisa


di cas kembali
• Constant-voltage transformer untuk
mengatur tegangan agar kostan
• Electronic power supplies
WAVELENGTH SELECTORS
Melewatkan energi dengan panjang
gelombang terbatas
Peralatan ini dapat dibagi 2 :
- filter-filter
- monochromators
Ada 2 tipe dasar dari filter :
- filter gelas
- filter interferensi
CUVETTE
Memegang sampel yang akan dianalisa pada
lintasan energi

SAMPEL

akibat dari interaksi zat-zat dari pasien


dengan reagen menyerap cahaya secara
selektif.
Bouguer, ketebalan yang sama dari bahan
penyerap akan diabsorbsi sebagai fraksi
konstan dari energi yang masuk padanya.

P = Po 10 – a L C

Po=Radiant power yang masuk ke


cuvette
P = Radiant power yang meninggalkan
cuvette
a= Absorbtivity dari sampel
L= Panjang jalan yang dilalui sampel
C = Konsentrasi zat-zat yang diserap

Anda mungkin juga menyukai