Anda di halaman 1dari 15

DISTRIBUSI OBAT BEBAS TERBATAS

NAMA KELOMPOK :

1. Wahyuti (A1171023)
2. Yuda Ambarwati (A1171072)
3. Yuliana (A1171024)
4. Ayuna Rosa P. (A1161079)
5. Kurnia Dewi S. (A1161087)
6. Ulvi Agustika (A1162045)

AKADEMI FARMASI NUSAPUTERA


SEMARANG
DEFINISI DISTRIBUSI
⦁ Distribusi → Kegiatan Penyaluran baik obat maupun
bahan obat sesusai dengan persyaratan guna menjaga
quality dari sediaan farmasi yang di distribusikan.

⦁ CPOB → Bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur


distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan
penggunaanya.
ELEMEN PENTING CDOB

 Manajemen Mutu
 Personalia

 Bangunan dan Fasilitas

 Inspeksi Diri

 Dokumentasi
SISTEM DISTRIBUSI

 Mempertahankan mutu
 Minimalisir kehilangan

 Ketelitian pencatatan

 Menjamin keserasian penyaluran

 Menggunakan sistem informasi manajemen

 Menggunakan metode yang efisien


SYARAT SARANA-SARANA PELAYANAN FARMASI
Kepmenkes RI Nomor
1331/Menkes/SK/X/2002 :
1. Memiliki ijin untuk menyimpan
obat-obatan untuk dijual
2. Apoteker
3. TTK

Tujuan :
 Memberi perlindungan thdp pasien
mengenai terjaminnya mutu obat.
 Melakukan advokasi thdp pasien
dengan memberi segala informasi
(cara pemberian, efek samping
obat, interaksi obat, dll ).
SARANA DISTRIBUSI PEDAGANG BESAR FARMASI
(PBF)
Menteri Kesehatan RI No. 1191/Menkes/SK/IX/ 2002 :
Pedagang besar farmasi adalah badan hukum
yang memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi
dalam jumlah besar sesuai ketentuan UU yang
berlaku Kesehatan
BATASAN PERBEKALAN KESEHATAN
DAN DISTRIBUSI MELALUI PBF:

Adalah perbekalan yang


meliputi obat, bahan obat dan
alat kesehatan. Sarana
distribusi: Sarana pelayanan
kesehatan adalah apotek,
rumah sakit , toko obat dan
pengecer lainnya serta unit
kesehatan lainnya yang
ditetapkan Menteri Kesehatan
Kesehatan
LARANGAN DISTRIBUSI UNTUK PBF:

Menjual perbekalan farmasi secara eceran, baik


di tempat kerjanya atau tempat lain. Melayani
resep dokter Melakukan pengadaan,
penyimpanan dan penyaluran narkotika tanpa
izin khusus Menteri Kesehatan.
DISTRIBUSI OBAT BEBAS TERBATAS

Menurut SK Menkes No. 3987/A/SK/73 :


Apotek/ RS /
PBF/Agen Pasien
Toko Obat
Industri
Farmasi
PBF/Agen PBF/ Agen Apotek / RS /
Pasien
Lain Lain Toko Obat
DEFINISI OBAT BEBAS TERBATAS
Permenkes RI No
949/Menkes/Per/IV/2000 :
 Obat keras yang dapat diserahkan
kpd pemakainya tanpa resep
dokter
 Terdapat logo
 Persyaratan penyerahan obat
bebas terbatas :
• Bungkus asli
• Tercantum tanda peringatan
khusus
MENTERI KESEHATAN
NO.6355/DIRJEN/SK/69 5 NOV 1975

Menyatakan bahwa tanda yang ada pada obat


bebas terbatas meliputi tanda peringatan obat
bebas terbatas penggunaannya telah diatur
dalam batas yang telah ditentukan dan ditandai
dengan lingkaran biru dengan garis tepi
berwarna hitam pada kemasanyang menyatakan
bahwa tanda yang ada pada obat bebas terbatas
meliputi tanda peringatan.
Tanda peringatan yang dimaksud ialah tanda
peringatan berupa “P. No. 1 samapai dengan
P. No. 6” dengan berbagai informasi yang
menyebutkan nama obat tersebut, daftar
bahan yang digunakan beserta takarannya,
nomor batch, tanggal kadaluarsa , nomor
registrasi, nama dan alamat produsen yang
bersangkutan.
CONTOH KASUS
KEDIRI-Minimarket di Kota Kediri ditengarai banyak menjual obat logo biru
yang merupakan obat bebas terbatas. Peredaran obat dengan logo biru ini
harus diawasi seorang asisten apoteker.
Meski banyak menemukan minimarket yang menjual bebas obat logo biru, tapi
pihak Dinkes Kota Kediri hanya memperingatkan pengelolanya saja
Meski banyak menemukan minimarket yang menjual bebas obat logo biru, tapi
pihak Dinkes Kota Kediri hanya memperingatkan pengelolanya saja. Kalau
sanksi tidak ada, sifatnya kami hanya pembinaan saja
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai