Anda di halaman 1dari 11

BARDI Suvarna Sutera

Bardi Smart Home

Experience Produk Smart Home Secara Langsung, Ada Promo Loh

Kavling View Indah Mulai 240m2


Rancamaya Golf Estate

Lingkungan hijau & asri dikelilingi view indah pegunungan


dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Apotek merupakan salah satu tempat
penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat
(pasien).
Menumt Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1332/ MENKES
/ SK / X / 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 992 /
MENKES / PER / X / 1993 yang dimaksud dengan Apotek adalah suatu tempat tertentu,
tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran Sediaan farmasi, Perbekalan
Kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Menunit Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 992/MENKES/PER/X/1993 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apoti yang dimaksud dengan Apotek adalah
suatu tempat, tertentu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Izin apotek diberikan oleh Menteri yang melimpahkan wewenang pemberian izin
apotek kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, dan akan melaporkan
pelaksanaan pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin apotek
sekali setahun kepada Menteri dan tembusan disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Provinsi.

B. PerundRDg — Undangan

• Pekerjaan kefaimasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan


farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

• Tenaga Kefarinasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarinasian yang


terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarinasian.

• Apoteker adalah sarjana farinasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

• Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang menggantikan Apoteker pengelola


Apotik selama Apoteker Pengelola Apotik tersebut tidak berada ditempat lebih
dari 3 (tiga)
bulan secara terns-meneius, telah memiliki Surat Ijin Kerja dan tidak bertindak
sebagai Apoteker Pengelola Apotik di Apotik lain.

• Tenaga Teknis Kefarinasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam


menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya
Faimasi, Analis Farinasi, dan Tenaga Menengah Farinasi / Asisten Apoteker.

• Surat Tanda Registrasi Apoteker, yang selanjutnya disingkat STRA adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi.

• Surat Tanda RegisWasi Tenaga Telmis Kefarmasian, yang selanjutnya disingkat


STRTTK adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Tenaga Teknis
Kefarinasian yang telah diregistrasi.

• Surat Izin Keija Apoteker, yang selanjutnya disebut SIKA adalah surat ixin
praktik yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat mela4rsanakan pekerjaan
kefarmasian pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau penyaluran.

• Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarinasian, yang selanjutnya disebut SIKTTK
adalah surat izin praktik yang diberikan kepada Tenaga Teknis Kefamiasian untuk
dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian.

• Fasilitas Pelayanan Kefarinasian adalah sarana yang digunakan untuk


menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, yaitu apotek, instalasi farinasi rumah
sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama.

• Sediaan famiasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.

• Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

• Alat kesehatan adalah bahan, instrument aparatus, mesin, implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembubkan dan meringankankan penyakit, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
• Standar kefamiasiaan adalah pedoman untuk melakukan pekerjaan kefarmasiaan pada
fasilitas produksi, distribusi atau penyaluran, dan pelayanan kefarinasiaan.

• Resep adalah permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, Dokter Hewan kepada
Apoteker Pengelola Apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 4

• Izin Apotik diberikan oleh Menteri;

• Menteri melimpahkan wewenang pemberian izin apotik kepada Kepala Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota;

• Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melaporkan pelaksanaan


pemberian izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin apotik sekali
setahun kepada Menteri dan tembusan disampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi;

Pasal 12

• Apoteker berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyerabkan Sediaan Farmasi


yang beimutu baik dan yang keabsahannya teijamin;

• Sediaan Farinasi yang karena sesuatu hal tidak dapat digunakan lagi atau dilarang
digunakan, harus dimusnohkan dengan cara dibakar atau ditanam atau dengan cara
lain yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 29
Pengamanan dimaksud Pasal 28 wajib mengikufi tata cara sebagai berikut:

• Dilakukan inventarisasi terhadap seluruh persediaan narkotika, PsikoWopika, obat


keras tertentu dan obat lainnya serta seluruh resep yang tersedia di Apotik;
• Narkotika, PsikoWopika dan resep hams dimasukkan dalam tempat yang tertutup
dan terkunci;

• Apoteker Pengelola Apotik wajib melaporkan secara tertulis kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota tentang penyfie:nâan kegiatan disertai laporan

Deskripsi Resep, Copy Resep dan Obat


1. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada
Apoteker Pengelola Apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Resep disebut juga formulae medicae, terdiri dari formulae officinalis (resep yang
tercantum dalam buku farmakope atau buku lainnya dan merupakan formula standar),
formulae magistralis (resep yang ditulis oleh dokter).
Suatu resep yang lengkap harus memuat :

• Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan.

• Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat.

• Tanda W pada bagian kiri setiap penulisan resep.

• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

• Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat / pemilik hewan.

• Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandiing obat yang jumlahnya
melebihi dosis maksimal.

• Khusus untuk Narkotika harus ada nama dan alamat jelas pasien serta umur pasien.

2. Salinan Resep (Copy Resep)


Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek, selain memuat semua
keterangan yang terdapat dalam resep asli, copy resep juga hams memuat :
• Nama dan alamat apotek.
• Nama dan nomor izin Apoteker Pengelola Apotek.
• Tanda tangan atau paraf Apoteker Pengelola Apotek.
• Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan, pada resep dengan tanda ITER ...x
diberi tanda detur orig atau detur...x.
Istilah lain dari Salinan Resep adalah apograf, exempluin, afschrif.
3. Obat
Obat adalah semua bahan tunggal / campuran yang dipergunakan oleh semua
makhluk hidup untuk bagian dalam maupun luar, guna mencegah, meringankan ataupun
menyembubkan penyakit.

Menurut UU yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnose mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembubkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, atau memperelok badan atau bagian
tubuh manusia.

Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 2380/4/SK/UI/83 obat digolongkan dalam

• Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter dan tidak
membahayakan bagi pemakai dan diberi tanda linekaran bulat berwarna hijau dengan
garis tepi berwama hitam.

• Obat Bebas Terbatas

Obat Bebas Terbatas atau obat yang masuk dalam daftar W , menurut bahasa Belanda W
singkatan dari Waarschuwing artinya peringatan. Jadi maksudnya obat yang pada
penjualannya disertai dengan tanda peringatan. Obat Bebas Terbatas adalah obat keras
yang dapat diserabkan tanpa resep dokter dengan penyerahan dalam bungkus aslinya dan
diberi
tanda peringatan (P1-P6). Penandaarniya adalah lhigkaran bulat berwarna biru dengan
garis tepi berwama hitam.

• Obat Keras

Obat keras atau obat dafiar G meuuiut bahasa Belanda G singkatan dari Gevaarlijk artinya
berbahaya, adalah :
a) Obat yang mempiuiyai takaran maksiinuin atau yang tercantum dalam obat keras.
b) Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarua merah

C. Tugas dan Fungsi Apotek


a) Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkau sumpah jabatan.
b) Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, dan
penyerahan obat atau bahan obat.
c) Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang hams menyebarkan obat yang diperlukan
masyarakat secara ineluas dari merata.
(Peraturan Peiiierintah Nomor 51 tahun 2002)

GAMBARAN UMUM

A. Ruang Lingkup PKL


Nama Apotek : Kimia Farina Apotek Diponegoro 68
Telepon Samarinda (0541) 900107
Dibentuk : 2010
APA Retno Mayadiani S. Farm .,Apt
SIA 503 / Apt-17 / DKK / VIII / 2010
SP : KP.01.03.1.3.2895

Personalia
Apoteker Pendampiug : Yogi Radite SS. S.Farm.,
Apt. TTK : Fadma Padilah
Anisa Fitri
Aina Kumia
Nur Rohim
Muhammad Ridwan
Non TTK

Dokter

1. dr. Agnes Kartini Sp. KK

2. dr. Manñed H. Sp. M

3. dr. Jaya Mualimin, Sp.,K.I.,Mkes

4. drg. Hem Kristanto

5. dr. Wardhana Sp. Pd

Pelaksanaan PKL
Tanggal pelaksanaan PKL : 1 — 27 Agustus
2011 Hari pelaksanaan . Seniu - Sabtu
Waktu pelaksanaan

• Shift Pagi : 08.00 — 15.00 WITA


• Shift Siang : 15.00 — 21.00 WITA

B. Visi Apotek Kimia Faima


“ Menjadi perusahaan jaringan layanan farinasi yang terkekeinuka di Indonesia “

C. Mist Apotek Kimia Farma Apotek


Memberikan jasa layanan prima atas ritel farmasi dan jasa terkait serta memberikan solusi
jasa layanan kefannasian bagi pelanggan.
Menhigkatkan nilai perusahaan untuk pemegang saham dan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan berdasarkan prinsip GCG.
” Mengembaiigkan koinpetensi dan komitmen SDM yang lebih professional untuk
meningkatkan nilai perusahaaii dan kesejahteraan SDM.

D. Tata Ruang
” Alat Kesehatan
Obat Generik, Bebas, Bebas Terbatas dan
sirop Obat Narkotika dan Psikotropika
Kasir
Meracik Obat
Penulisan Resep
Kosinetika
” Vaksin dan Suppositoria dau Infus
” Ruang Tunggu
” Ruang Dokter
” Toilet
BABIV
KEGIATAN PKL

A. Pengertian
Praktek KerJa Lapangau (PKL) merupakan suatu kegiatan pelatihan wajib bagi siswa,
yang berfungsi sebagai wadah inengasah keterampilan dalam bidang yang ditekuniuya
serta
sebagai pengalaman untuk melakukan perbandingan antara materi yang telah di pelajari
disekolah dengan kenyataan dilapangan.
Praktek kerja lapangan di apotek bertujiian untuk mempersiapkan para calon Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK) untuk menjalani profesinya secara profesional, handal dan
mandiri serta mampu menjawab tantangan di era globalisasi guna memperoleh gambaran
tugas seorang Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek.

B. Pengelolaan Perbekalan Fareiasi


1. Perencanaan
Perencanaan perbekalan farmasi merupakan kegiatan dalam merencanakan
pengadaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan Apotek dan pada periode selanjutnya.
Perencanaan ini dilakukan berdasarkan kombinasi antara :
a) Pola Konsumsi
Yaitu perencanaan perbekalan faimasi yang sesuai hasil analisis data konsumsi obat
pada periode sebelumnya yang dapat dilihat dari resep-resep yang masuk setiap hari. jika
obat atau barang yang habis atau laku keras maka dilakukan perencanaan pemesanan obat
tersebut.
b) Pola Penyakit
Yaitu perencanaan perbekalan famiasi yang sesuai data jumlah pengunjung dan jenis
penyakit yang banyak di keluhkan atau di konsultasikan dengan APA atau TTK di
Apotek, hal ini juga dapat di lihat dari data-data yang sesuai, contohnya data UPDS
(Upaya Pengobatan Diri Sendiri) atau data HV (Obat Bebas).

2. PengadRfl£t
Setelah dilakukan perencanaan maka kegiatan selanjutnya adalah pengadaan. Tujuan
pengadaan perbekalan farmasi adalah untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farinasi di
Apotek sesuai dengan data perencanaan yang telah di susun sebelumnya. Pengadaan
dilakukan dengan mencari dan menemukan penyalur masing-masing perbekalan farmasi yang
dalam ha1 ini penyalumya adalah Pedagang Besar Farinasi (PBF) dan di lengkapi dengan
nama, alamat, nomor telepon, daftar harga masing-masing penyalur dan penentuan waktu
pembeliannya.

Pengadaan perbekalan farinasi untuk mendukung pelayanan di Apotek Kimia Farma


Diponegoro diajukan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada Pedagang Besar
Framasi (PBF) dengan menggunakan surat pesanan (SP), namun terdapat pula cara lain
dalam permintaannya, yaitu APA Kimia Farma Diponegoro mengajukan daftar pesanan
obat atau yang disebut Bon Pemiintaan Barang Apotek (BPBA) yang diambil dari data
defekta yang kemudian akan dikirim ke BM (Bisnis Manager) Kimia Farma Samarinda
yang terletak di Jl.Dr Soetomo yang kemudian dari BM Kimia Farma Samarinda akan
membuat surat pesanan (SP) kepada PBF-PBF di Samarinda. Permintaan perbekalan
faimasi yang melalui BM Samarinda dilakukan setiap dna kali dalam seminggu, yaitu
setiap hari Senin dan Kamis. Kegiatan :
a. Permintaan melalui BM Kimia Farma Samarinda dilakukan setiap dua kali seminggu
pada hari Senin dan Kamis.
b. Permintaan khusus, dilakukan diluar jadwal distribusi rutin seperti pada resep-resep Cito
atau Urgent.
c. Permintaan perbekaln farmasi dilakukan dengan menggunakan surat pesnnnn (SP)
melalui BM sedangkan pemesanan narkotika dan psikotropika harus langsung melalui
PTKimia Farma Trading & Distribution Samarinda.
d. Permintaan obat diajukan kepada PBF-PBF di Samarinda. Dalam penentuan jumlah
permintaan perbekalan farmasi diperlukan data :
• Pemakaian obat-obat bebas, bebas terbatas, keras, jamu, dan alat kesehatan pada periode
sebelumnya.
• Jumlah kunjungan resep.

Berdasarkan UU Nomor.23 tahun 1992 tentang kesehatan dan PP Nomor 72 tahun


1992 tentang pengamanan sediaan farinasi yang diperkenankan untuk melakukan
penyediaan obat adalah Apoteker.

3. Peneiieiaan
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima perbekalan farmasi yang
diserabkan dari unit-unit pengelola yang lebih tinggi (PBF) kepada uiiit pengelola
dibawabnya (Apotek). Perbekalan farinasi yang telah dikirim ke Apotek Kimia Farma
Diponegoro disertai faktur dan di terima oleh petugas pembelian. Petugas pembelian
(TTK) akan melakukan pengecekkan terhadap barang yang dating disesuaikan dengan
sumt pesanan (SP) dan diperiksa nama sediaan, jumlah, dosis, expiredate , dan kondisi
sediaan. Setelah pengecekkan selesai faktur di tanda tangani dan diberi stampel Apotek
oleh petugas penerima (TTK), yang

Anda mungkin juga menyukai