Anda di halaman 1dari 13

RUANG LINGKUP

PEKERJAAN
KEFARMASIAN
Here is where your presentation begins
HELO! MY NAME IS
ABELLA SEPTIANA PUTRI

NO BP:21160013
TUGAS: PENGANTAR ILMU FARMASI
DOSEN PEMBIMBING: APT.SARA SURYA,M.SC
RUANG LINGKUP PEKERJAAN KEFARMASIAN

BIDANG PEMERINTAHAN
01 •KEMENTRIAN KESEHATAN
•BALAI POM
•DINAS KESEHATAN
•PUSKESMAS

02 RUMAH SAKIT

03 APOTIK
PEKERJAAN KEFARMASIAN
1.BIDANG PEMERINTAHAN
A.KEMENTRIAN KESEHATAN
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) adalah kementrian dalam pemerintahan
indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Berdasarkan peraturan presiden NO 35 TAHUN 2015,
Direktorat jendral kefarmasian dan alat kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut direktorat jendral kefarmasian dan alat
kesehatan menyelenggarakan fungsi:
•Perumusan kebijakan di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehata rumah tangga, tata kelola perbekalan kesehatan, dan pelayanan kefarmasian.
•Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang produksi dan distrinbusi sediaan farmasi.
•Pemberiaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi dan distribusi sediaan farmasi.
•Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi.
•Pelaksanaan administrasi direktorat jendral kefarmasiaan dan alat kesehatan.
•Pelaksanaann fungsi lain yang di berikan oleh mentri.
B.BADAN BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat Badan POM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang
bertugas mengawasi peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia. Fungsi dan tugas badan ini menyerupai
fungsi dan tugas Food and Drug Administration di Amerika Serikat dan European Medicines Agency di Uni
Eropa.
Tugas apoteker, bersama dengan pemerintah adalah untuk mengajak masyarakat untuk menggunakan obat
yang legal dan membeli di sarana legal, salah satunya dengan memastikan bahwa suatu obat terdaftar melalui
website Badan POM ataupu Aplikasi Cek BPOM.

C.DINAS KESEHATAN
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kesehatan yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas farmasi di dinas kesehatan:
•Pengelolaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan
•Penyusunan analisis kebutuhan, pencatatan dan pelaporan persediaan dan mutasi obat dan perbekalan
kesehatan.

D.PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja. Tugas pokok dan fungsi apoteker di Puskesmas adalah
pengelolaan obat, yang meliputi perencanaan, permintaan, penyimpanan, pendistribusian, pelayanan obat dan
pencatatan/pelaporan.
E.INSTANSI PEMERINTAHAN TNI,POLRI,DAN BEA CUKAI
1.BIDANG TNI
Perlu di ketahui lembaga farmasi jajaran TNI mempunyai tugas pokokantara lain, membantu fungsi pelayanan
kesehatan atas ketersediaan obat atau produk kesehatan lainnya untuk prajurit dan PNS TNI serta keluarga nya.
Selain itu memberikan jasa dan informasiyang terbaik terhadap terhadap penggunaan obat (RATIONAL USE OF
DRUG) serta terlihat secara aktif dalam fungsi dukungan kesehatan pad penggunaan kekuatan untuk prajurit tugas
operasi.
2.BIDANG POLRI
Bidang farmasi kepolisian atau BIDFIPOL merupakan bagian dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian
Negara Republik Indonesia (PUSDOKKES PBIDFIPOL) di resmikan pada tanggal 19 Mei 1966 di Apotek pusat
POLRI di jalan R.S POLRI Kwramatjati sebagai cikal bakal pabrik Obat dan Laboratorium di lingkungan POLRI.
Pada tanggal 1Juli 1977, melalui Surat Keputusan (SKEP) KAPOLRI No. Pol: SKEP/50/VII/1977, Apotek Pusat
dan Unit Produksi Obat jadu secara struktural di gabung dengan nama Lembaga Farmasi POLRI (LAFIPOL).
Tahun 1980 merupakan tahun dimana perkembangan LAFIPOL mulai menanjak. Hal ini ditandai dengan adanya
tambahan produksi sediaan obat jenis tablet, kapsul,cairan/sirup dan salep/krim. Perkembangan ini , secara tidak
langsung “memaksa” LAFIPOL untuk pindah ke tempar yanglebih proporsional. Akhirnya, tanggal 14 september
1993, LAFIPOL menempati gedung baru di Jallan Cipinang Baru Raya No.3B Jakarta Timur, 13420 (sampai
sekarang,2010).Di tahin ini pula LAFIPOL mulai mengajukan permohonan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat
yang Baik) kepada Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia
(DITJEN POM DEPKES RI).
Dalam rentana waktu tahun 1993 hingga tahun 2000, LAFIPOL secara bertahap merenovasi gedung/bangunan
produksi, melengkapi peralatan mesin-mesin produksi, membuat prota-protap (SOP) pelaksanaan produksi dan
pendukungnya. Dengan maksud untuk memenuhi persyaratan CPOB yang di wajibkan oleh DITJEN POM
DEPKES RI sebagai sebuah Industri Farmasi. Langkah yang di lakukan selama 7 tahun membuahkan hasil yang
luar biasa. Tanggal 17 November 2000, LAFIPOL secara RESMI menerima 10 sertifikat dsri DITJEN POM
DEPKES RI.
3.DI BIDANG BEA CUKAI
Apoteker dipekerjakan oleh badan pengatur yang berhubungan dengan persetujuan, pendaftaran dan kontrol
kualitas obat, kosmetik dan alat kesehatan, dan dengan lembaga penegak, termasuk departemen bea cukai, yang
mengontrol distribusi obat melalui saluran resmi dan gelap, dan sebagai inspektur dari pembuatan , impor,
distribusi dan penjualan obat.
PEKERJAAN KEFARMASIAN
2.RUMAH SAKIT
Rumah Sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Tugas apoteker di rumah sakit:

1. Mengawasi Pembuatan Obat-Obatan


Apoteker mampu meracik obat sesuai dengan resep dokter, maka tugas Kamu adalah mengawas pembuatan obat-
obatan yang aman dan tidak berbahaya bagi pasien.
2. Mendistribusikan Kebutuhan Obat
Wajib melaksanakan tugas untuk mengawasi, memantau dan mendistribusikan kebutuhan obat ke seluruh bagian
pelayanan rumah sakit. Dalam hal distribusi obat ke seluruh bagian, Kamu harus memastikan bahwa stok tersedia
atau suplai obat tidak mengalami kendala.
3. Menyeleksi Obat-Obatan Kadaluarsa
Tugas seorang Apoteker adalah menyeleksi obat-obatan yang masih bisa digunakan serta obat yang telah memasuki
masa kadaluarsa. Kamu bisa saja mengalami dampak hukum jika terbukti lalai memberikan obat yang tidak boleh
dikonsumsi.
4. Membuat Sistem Pencatatan Dan Pembukuan
Seorang Apoteker juga bertugas membuat pencatatan dan pembukuan yang baik terkait pengadaaan obat,
penggunaan atau hitung menghitung stok obat yang ada.
5. Menjadi Sumber Informasi Obat Pada Dokter Dan Perawat
Apoteker tidak berhak memberikan resep pada pasien, namun wajib memberikan informasi tentang obat kepada
dokter dan perawat di rumah sakit.
6. Merawat Fasilitas Apotek Di Rumah Sakit
Sudah menjadi tugas Apoteker di rumah sakit termasuk para staf lain untuk menjaga dan merawat fasilitas apotek.
7. Ikut Memberikan Program Pendidikan Atau Training
Jika ilmu dan wawasan Kamu sebagai seorang Apoteker diperlukan pihak rumah sakit, maka Kamu wajib
melaksanakan tugas untuk memberikan program pendidikan atau training pada junior atau perawat.
8. Melaksanakan Keputusan Komisi Farmasi Dan Terapi
Tentu Kamu harus melaksanakan pemberikan komisi penasihat yang bertugas memberi nasehat pada tim medis
sesuai aturan yang berlaku.
9. Menyelesaikan Persoalan Terkait Obat Di Rumah Sakit
Tugas Apoteker administrator rumah sakit wajib menyelesaikan semua masalah yang mungkin timbul terkait
penggunaan obat di seluruh bagian rumah sakit.
10. Menjelaskan Obat Dengan Resep Dokter
Apoteker bisa menjelaskan penggunaan obat atau cara konsumsi yang tepat, reaksi obat setelah diminum,
kestabilan obat setelah dikonsumsi pasien, toksisitas dan dosis, serta hal penting terkait konsumsi obat sesuai resep
dari dokter terkait.
PEKERJAAN KEFARMASIAN
3.APOTIK
Apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 yaitu sebagai
suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat.
 PENGERTIAN RESEP Resep
adalah seperangkat instruksi yang menjelaskan cara menyiapkan atau membuat sesuatu, terutama hidangan makanan
yang disiapkan. Istilah resep juga digunakan dalam pengobatan atau teknologi informasi. Yang ditulis oleh
dokter,dokter gigi dan dokter hewan.
 PENEGRTIAN COPY RESEP Salinan
resep atau Copy Resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek, dan diberikan kepada pasien guna pengambilan obat
dimana isinya berdasarkan resep asli yang obatnya diambbil sebagian atau berdasarkan resep asli yang oleh dokter
diberi tanda ITER.
Selain memuat semua semua keterangan yang terdapat dalam resep asli juga harus memuat :
1. Nama dan alamat Apotek
2. Nama dan nomor ijin Apoteker Pengelola Apotek
3. Tanda tangan atau paraf Apoteker Pengelola Apotek
4. Tanda “det” (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda “nedet” (nedetur) untuk obat yang belum
diserahkan, pada resep dengan tanda ITER … X diberi tanda detur orig/detur … X
5. Nomor resep dan tanggal pembuatan
Fungsi Salinan Resep
Salinan resep dapat digunakan sebagai ganti resep misalnya bila sebagian
obat diambil atau untuk mengulang, maka resep
asli diganti dengan copy resep untuk mengambil yang sebagian
tersebut. Yang berhak meminta salinan resep adalah dokter
penulis resep, penderita, petugas kesehatan atau petugas lain
berwenang menurut peraturan perundang-undangan.

Dalam copy resep akan terdapat tanda atau singkatan latin yang hanya bisa dimengeti oleh tenaga kesehatan yang
kompeten yaitu Dokter, Apoteker atau Asisten Apoteker. Contohya resep dengan tanda Cito, pim, Urgent, Statim, atau
antidotum berarti obat harus segera diracik dan diserahkan kepada pasien, karena pasien sangat membutuhkan obat
tersebut. Jika ada singkatan/ tanda yang meragukan dalam resep seperti ”d i d” Apoteker ataupun Asisten Apoteker
harus menanyakan kejelasan dari singkatan tersebut karena singkatan tersebut bisa mempunyai arti ganda yaitu ” da in
duplo = dibuat dua kalinya atau ” da in dimidium = dibuat setengahnya” maka komunikasi antara Dokter. Apoteker
dan Asisten Apoteker memang harus selalu dijaga supaya berjalan dengan baik karena saling membutuhkan untuk
bertukar informasi demi pelayanan dan kepuasan pasien. Untuk obat keras tertentu atau narkotika yang terdapat dalam
salinan resep hanya dapat dibeli diapotek yang sama. Obat yang telah dibeli tidak dapat diulang bila dalam salinan
resep tidak boleh diulang. Salinan Resep yang dapat diulang apabila untuk sediaan obat dengan tanda ”iter” atau
”iteratur” yang artinya ”diulang” dibagian atau sediaan obat, salinan resep yang tidak dapat diambil yaitu apabila
diberi tanda ”n.i” atau ”ne iteratur” atau ”tidak boleh diulang” dengan alasan misalnya pada resep asli yang terdapat
narkotika atau obat lain yang oleh Menteri Kesehatan ditetapkan sebagai obat yang tidak boleh diulang tanpa resep
baru.
PEKERJAAN APOTEKER DI APOTIK:
1. Apoteker sebagai “A Caregiver”
Apoteker menyediakan layanan kefarmasian dengan penuh perhatian. Sebagai tenaga kesehatan professional, apoteker
harus dapat berinteraksi dengan tenaga kesehatan lainnya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas
yang baik.
2. Apoteker sebagai “A Decision Maker”
Dengan berdasarkan keilmuannya, apoteker harus mampu untuk mengambil keputusan dalam pelayanan kesehatan
demi untuk kesehatan masyarakat serta dapat mengevaluasi setiap keputusan yang telah diambil.
3. sebagai “A Life-long-learner”
Sebagai tenaga kesehatan professional, apoteker harus terus menerus meningkatkan keilmuan baik di bidang farmasi
pada khususnya maupun bidang kesehatan pada umumnya. Dengan belajar terus menerus maka apoteker dapat
memberikan pelayanan kefarmasian sesuai perkembangan dunia kesehatan.
4. sebagai “A Teacher”
Apoteker juga bertanggung jawab sebagai seorang pengajar/ edukator. Dalam praktek kefarmasian di masyarakat,
apoteker dapat memberikan edukasi tentang kesehatan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan praktek apoteker di
apotek.
5. Apoteker sebagai “A Communicator”
Apoteker berada di antara dokter dan pasien. Dengan demikian, apoteker harus memiliki pengetahuan dan
percaya diri saat berinteraksi dengan profesional kesehatan lainnya dan masyarakat umum.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai