Pharmaceutical Care
Pharmaceutical Care
Oleh :
Dwi Willy Veronica
Jessica Vina Fitriani
Katarina Rahayu
Rina Marlina Fatmawati
Rina Setya Prayogi
PHARMACEUTICAL CARE
Berdasarkan KepMenKes RI No.
1027/MENKES/SK/IX/2004
Bentuk pelayanan dan tanggung
jawab langsung profesi apoteker
dalam pekerjaan kefarmasian
untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien.
Pharmaceutical Care
Pharmaceutical care adalah
tanggung jawab pemberi pelayanan
obat/tenaga kefarmasian sampai pada
dampak yang diharapkan yaitu (American Society of Hospital Pharmacists,
meningkatnya kualitas hidup pasien 1993).
(Hepler dan Strand, 1990) Asuhan kefarmasian tidak hanya
melibatkan terapi obat tapi juga
keputusan tentang penggunaan obat
Cipolle et al (1970)
pada pasien. Termasuk keputusan untuk
mendefinisikan asuhan kefarmasian sebagai tidak menggunakan terapi obat,
suatu praktik pelayanan kefarmasian di mana pertimbangan pemilihan obat, dosis, rute
farmasis bertanggung jawab terhadap terapi
dan metoda pemberian, pemantauan
obat yang digunakan pasien dan mempunyai
komitmen dan integritas terhadap praktik
terapi obat dan pemberian informasi dan
tersebut. konseling pada pasien
Peran apoteker di Apotek
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor: 922/MENKES/PER/X/1993 pasal 15
• Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung jawab dankeahlian profesinya yang dilandasi pada
kepentingan masyarakat.
1
• Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis didalam resep dengan obat paten.
2
• Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis di dalamresep. Apoteker wajib berkonsultasi dengan
dokter untuk pemilihanobat yang lebih tepat.
3
• Untuk menjamin bahwa semua terapi obat yang diberikan kepada pasien terindikasi, berkhasiat, aman
dan sesuai serta untuk mengidentifikasi setiap masalah terapi obat yang muncul, akan memerlukan
PENILAIAN pencegahan dini.
• Secara bersama sama, pasien dan praktisi membuat suatu perencanaan untuk menyelesaikan dan mencegah masalah terapi obat dan
untuk mencapai tujuan terapi. Tujuan ini didesain untuk:
• Menyelesaikan setiap masalah terapi yang muncul
Pengembangan
perencanaan • Mencapai tujuan terapi individual
perawatan • Mencegah masalah terapi obat yang potensial terjadi kemudian.
1. INDIKASI
3. Frekuensi pemberian
5. Keamanan
7. Kepatuhan
9. Interaksi Obat
Hasil terapi atau outcome yang diharapkan dari pengobatan pasien yaitu: