Anda di halaman 1dari 16

Dewi Mahastuti, M.

Si
 Tingkat validitas dan generalisasi hasil
eksperimen sangat dipengaruhi oleh
subjek atau sample yang digunakan dalam
penelitian.
 Subjek penelitian atau sample penelitian
merupakan bagian dari populasi yang akan
dikenai generalisasi dari hasil penelitian.
 Populasi adalah keseluruhan individu atau
objek yang diteliti yang memiliki beberapa
karakteristik yang sama.
 Subjek harus diambil dari dalam
populasi, bukan luar populasi sehingga
hasil bisa digeneralisasikan pada
populasinya.
 Dengan meneliti sedikit subjek dari
populasi, diharapkan hasil bisa
digeneralisasikan pada populasi.

populasi Sampel
POPULASI FRAME SAMPEL
Seluruh Mahasiswa di Kampus Mahasiswa yang terdaftar di
Semester Gasal

UNIT EKSPERIMEN SAMPEL


Seorang Mahasiswa 20 orang mahasiswa dari yang
registrasi
 Dalam suatu eksperimen, dibutuhkan
populasi yang memiliki variasi yang relatif
homogen. Hal ini semata-mata ditujukan
untuk kemudahan dalam pengambilan
sampel dan penentuan perlakuan yang
akan diberikan. Upaya untuk memperoleh
homogenitas populasi ini adalah dengan
membatasi ciri-ciri populasi yang
digunakan, misalnya dengan menggunakan
batasan demografi.
 Aspek tempat/geografis
Wilayah/tempat tinggal subyek
 Aspek subjek sendiri
Jenis kelamin, Umur, rasial, pendidikan,
kepribadian, inteligensi
 Aspek sosial
kelas sosial, keluarga dan lingkungan
sosialnya.
 Daripopulasi, umumnya diambil
beberapa kelompok subyek untuk
dijadikan sampel. Penunjukkan subyek
dalam eksperimen ini diharapkan dapat
mewakili (representasi) dari populasi.
Dengan kata lain, kelompok sampel yang
ditunjuk untuk mengikuti eksperimen ini
memiliki karakteristik yang identik
dengan populasi.
 Proses pemilihan subjek penelitian dari
populasi memungkinkan terjadinya bias
pada data yang diperoleh, yang akan
mengaakibatkan eror dalam penelitian.
 Salah satu cara untuk menghindari bias atau
eror adalah dengan menggunakan tehnik
acak dalam memilih subjek penelitian.
 Representatif sampel adalah karakteristik
sampel haruslah identik dengan
karakteristik populasinya
 Homogenitas populasi. Tingkat representatif sampel
akan mudah tercapai bila distribusi populasi semakin
homogen.
 Penggunaan kelompok sampel yang semakin besar,
maka tingkat representatif sampel semakin tinggi,
dengan kata lain semakin banyak jumlah sampel yang
diambil maka akan semakin representatif.
 Semakin tinggi tingkat variabilitas populasi, semakin
sulit untuk memperoleh sampel yang representatif,
dengan kata lain semakin banyak karakteristik yang
dipelajari maka variabilitas subjek semakin
meningkat, sehingga semakin sulit mendapatkan
sampel yang representatif.
 Pemilihan kelompok subyek yang sesuai dengan
keadaan populasi lebih menunjukkan sampel yang
representatif.
 Jumlah kelompok sampel.
Penentuan jumlah kelompok sampel yang akan
digunakan dalam eksperimen ditentukan oleh disain
eksperimen.
 Besarnya sampel.
Dalam eksperimen, besarnya sampel ditentukan
oleh kekuatan pengaruh perlakuan yang telah
diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya.
 Teknik sampling.
Dalam penelitian eksperimen, ada dua teknik
sampling yang digunakan, yaitu random dan non-
random.
Yang disebut dengan random assignment
adalah penunjukkan subyek sebagai
sampel eksperimen yang didasarkan
pada teori probabilitas bahwa setiap
subyek memiliki kesempatan yang sama
untuk menjadi sampel eksperimen.
Dengan kata lain, random assignment ini
berfungsi untuk menyetarakan
kelompok-kelompok subyek yang diteliti
sebelum diberi perlakuan tertentu.
 Simple random, dilakukan dengan memilih subyek sebagai
sampel. Umumnya dilakukan dengan undian.
 Random ordering, dilakukan dengan menetapkan subyek
yang memiliki nomor-nomor tertentu menjadi kelompok
subyek.
 Random number tables, dilakukan dengan menggunakan
tabel bilangan random.
 Computer selection, pemilihan subyek dengan
menggunakan bantuan program komputer tertentu untuk
memilih nomor-nomor subyek yang akan dipilih dalam
eksperimen
 Teknik
sampling random assignment
merupakan ciri utama penelitian
eksperimen. Namun, dalam eksperimen
penentuan sampel dapat pula dilakukan
dengan teknik non-random, seperti
dalam penelitian kuasi-eksperimen.
 Stratified Sampling : teknik pengambilan sampel
berdasarkan strata/tingkatan-tingkatan dalam populasi.
 Quota Sampling : teknik pengambilan sampel berdasarkan
kuota/ proporsi pada setiap kelompok sampel.
 Purposive Sampling : teknik pengambilan sampel
berdasarkan keinginan atau sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
 Accidental Sampling : teknik pengambilan sampel yang
dilakukan karena faktor-faktor kebetulan yang dijumpai
oleh peneliti.
 Estimasi Valid
 Memberikan ukuran tentang
reabilitasnya
 Menyediakan estimasi kesalahan dan
bias berkenaan dengan sampling
 Keragaman data akibat pengaruh acak
dapat diketahui
 Tersedia metode untuk menganalisisa
dan menginterpretasikan hasil analisis
 Tingkat ketelitian optimum
 Kurang dapat mengukur tingkat
reabilitas dan ketepatan data dari sampel
 Kesalahan frame dan non respon tidak
diketahui

Anda mungkin juga menyukai