Anda di halaman 1dari 43

IKHLAS

BELAJAR DAN BEKERJA DENGAN HATI

Dr.H. Syadra Bardiman Rasyad, SpPD-KGEH FINASIM


RSMH PALEMBANG

29 JANUARI 2018
PELAYAAN PRIMA DAN PATIENT SAFETY
DIKLAT RSMH PALEMBANG
Akan datang hari Rabbana
Mulut dikunci Tangan kami
Kata tak ada lgi Kaki kami
Mulut kami
Akan tiba masa Mata hati kami
Tak ada suara Luruskanlah
Dari mulut kita Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Berkata tangan kita Sempurna
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita Mohon karunia
Kemana saja dia melangkahnya Kepada kami
HambaMu
Tidak tahu kita Yang hina
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba...
Istriku, marilah kita tidur La la la la la la la la la
Hari telah larut malam Dengarkanlah nyanyi
Lagi sehari kita lewati La la la la la la la la la
Meskipun nasib semakin tak pasti Dari seberang jalan
Lihat anak kita tertidur menahankan La la la la la la la la la
lapar Usah kau tangisi
Erat memeluk bantal dingin pinggiran La la la la la la la la la
jalan Nasib kita hari ini
Wajahnya kurus pucat, matanya dalam
Tuhan, selamatkan istri dan anakku
Istriku, marilah kita berdoa Hindarkanlah hati mereka dari iri dan
Sementara biarkan lapar terlupa dengki
Seperti yang pernah ibu ajarkan Kepada yang berkuasa dan kenyang di
Tuhan bagi siapa saja tengah kelaparan
Meskipun kita pengemis pinggiran Oh, hindarkanlah mereka dari iri dan
jalan dengki
Doa kita pun pasti Ia dengarkan Kuatkanlah jiwa mereka
Bila kita pasrah diri, tawakal Bimbinglah di jalanMu, bimbinglah di
jalanMu
Esok hari perjalanan kita
Masih sangatlah panjang
Mari tidurlah, lupakan sejenak
Beban derita lepaskan
Kemanapun aku pergi Kemanapun aku pergi
Bayang bayangmu mengejar Selalu ku bawa bawa
Bersembunyi dimanapun Perasaan yang bersalah datang
S'lalu engkau temukan menghantuiku
Aku merasa letih dan ingin sendiri Masih mungkinkah pintumu ku buka
Dengan kunci yang pernah
Ku tanya pada siapa kupatahkan
Tak ada yang menjawab Lihatlah aku terkapar dan luka
Sebab semua peristiwa Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang dalam Aku ingin pulang uhuu
kesunyian Aku harus pulang uhuu
Aku ingin pulang uhuu
Aku mencari jawaban di laut
Aku harus pulang uhuu
Ku sadari langkah menyusuri pantai
Aku harus pulang
Aku merasa mendengar suara
Menutupi jalan
Menghentikan petualangan
Du du du
CURICULUM VITAE
 NAMA : Dr.H. SYADRA BARDIMAN RASYAD, SpPD-KGEH
FINASIM
 TEMPAT/TGL. LAHIR : Palembang / 14 Januari 1955
 ALAMAT : Jln. Anggrek Kompleks Kedamaian Permai Tahap II
Blok. EE 12 Palembang
 JABATAN : Ka-Divisi Gastroentero-Hepatologi Bagian Penyakit
Dalam FK.UNSRI / RS. Muhammad Hoesin Palembang
tahun 2016 – Sekarang

 RIWAYAT PENDIDIKAN :
 Dokter Umum : FK. UNSRI Palembang 22 Agustus 1983

 Spesialis Penyakit Dalam : FK. UNSRI Palembang 08 Agustus 1994

 Konsultan Gastroentero-Hepatologi : FK. UNIVERSITAS INDONESIA 07 April 2003
Definisi (Ta’rif) Ikhlas
SECARA BAHASA

artinya memurnikan sesuatu dan


membersihkannya dari campuran
Pemahaman

- Penyucian niat dari seluruh noda dalam


mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Noda
di sini misalnya mencari perhatian makhluk
dan pujian mereka.
- Peng-Esaan Allah Ta’ala dalam niat dan
ketaatan.
- Berniat mendekatkan diri kepada Allah dalam
ibadahnya.
- Samanya perbuatan seorang hamba antara
yang nampak dan yang tersembunyi.
Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Memerintahkan Untuk
Ikhlas
1
 Allah ta’ala ber-Firman : “Sesungguhnya Kami
menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu
(Muhammad) dengan (membawa) kebenaran,
Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas
beragama kepada-Nya. Ingatlah! HanyaKmilik
Alah agama yang murni (dari syirik).” (QS. Az-
Zumar: 2-3)
2

 Allah ta’ala ber-Firman : “Dialah yang hidup


kekal, tidak ada Tuhan selain Dia; maka
sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama
kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan
seluruh alam.” (QS. Ghafir: 65)
3

 Allah ta’ala ber-Firman “ Maka sembahlah


Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-
Nya meskipun orang-orang kafir tidak
menyukai (nya).” (QS. Ghafir: 14)
4

 Allah ta’ala ber-Firman “Padahal mereka


hanya diperintah menyembah Allah,
dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata
karena (menjalankan) agama, dan juga
agar melaksanakan sholat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama
yang lurus (benar).” (QS. Al-Bayyinah:5)
SINGKATNYA IKHLAS ADALAH

* Seseorang beribadah dengan


niat mendekatkan diri kepada
Allah, mengharapkan pahala-
Nya, takut terhadap siksa-Nya
dan ingin mencari ridha-Nya.*
Ada tiga tanda keikhlasan

(1) Seimbang dalam menanggapi pujian dan


celaan orang-orang terhadapnya

(2) Lupa melihat amal dalam beramal

(3) Mengharapkan pahala amalnya diakhirat.


Yang tidak ikhlas??

 riya’ = beramal bukan untuk Allah


 sum’ah = membicarakan atau memberitahukan
amal shalihnya
 hubbusy syuhrah = beramal agar dikenal,
mengharapkan dunia
dalam amalnya
 ujub = bangga diri
Sebab timbulnya ketidak ikhlasan

 Karena menyukai pujian, takut celaan dan


menyukai pemberian.

 Karena lemahnya keimanan dan karena


kebodohan.
Contoh Riya’ dan Kurang Ikhlas
 Menambahkan lagi ketaatannya ketika dipuji.
Tapi mengurangi bahkan meninggalkannya
ketika dicela.
 Beramal shalih dan berakhlak mulia agar
dicintai orang-orang, diperlakukan secara
baik dan mendapat tempat di hati mereka.
Jika hal itu tidak tercapai, ia pun berat sekali
melakukannya.
 Bersedekah karena ingin dilihat orang, jika
tidak ada yang melihatnya, ia tidak mau
bersedekah.
Ibnu Rajab berkata

“Dan termasuk penyakit riya’ yang


tersembunyi adalah bahwa seseorang
terkadang merendahkan dirinya, di hadapan
manusia, mengharap dengan itu agar
manusia melihat bahwa dirinya adalah
seorang tawadhu’, sehingga terangkat
kedudukannya di sisi mereka dan mendapat
pujian dari mereka..”
IKHLAS BER-TAUHID
 Tauhid menurut bahasa adl “meng-Esakan”,
menurut syariat adl “meyakini ke-Esaan Allah”.
 Orang yang ikhlas bertauhid maka akan selamat
dari hukuman kekal di dalam neraka, yaitu
selama di dalam hatinya masih tersisa iman
tauhid meskipun sekecil biji sawi.
 Dan apabila keikhlasan itu sempurna di dalam
hatinya maka ia akan selamat dari hukuman
neraka dan tidak masuk ke dalamnya sama
sekali (lihat al-Qaul as-Sadid, hal. 17)
 Orang yang mendapatkan keutamaan ini hanyalah orang
yang ikhlas dalam mengucapkan kalimat syahadat
(lihat at-Tam-hid, hal. 26).
 Orang yang ikhlas bertauhid juga akan merasa ringan
dalam melakukan berbagai ketaatan yang pada umumnya
terasa memberatkan, karena orang yang ikhlas senantiasa
menyimpan harapan pahala dari Allah.
 Ia juga akan merasa ringan dalam meninggalkan maksiat,
karena rasa takut akan hukuman Rabbnya yang tertanam
kuat di dalam hatinya (lihat al-Qaul as-Sadid, hal. 17)
*Tauhid adl kewajiban yang paling wajib*
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda

 “Sesungguhnya Allah mengharamkan sentuhan


api neraka kepada orang yang mengucapkan la
ilaha illallah dengan ikhlas karena ingin mencari
wajah Allah.”
(HR. Bukhari dan Muslim dari Itban radhiyallahu’anhu)

BUAH AGUNG DARI TAUHID


YANG DIHASILKAN KARENA
IKHLAS
Amal ikhlas dan tidak ikhlas
 Orang yang beramal karena mengharap
ketenaran dan kedudukan, tentu akan bermalas-
malasan atau merasa berat, jika ada pertanda
harapannya akan kandas.
 Orang yang beramal karena mencari muka di
hadapan pemimpin atau penguasa, tentu akan
menghentikan amalnya, jika pemimpin tersebut
turun dari jabatannya.
 Sedangkan orang yang beramal karena Allah
SWT, tidak akan memutuskan amalnya, tidak
mundur, dan tidak malas-malasan sama sekali.
Sebab, alasan yang melatarbelakangi amalnya
tidak pernah sirna.
 Jangan remehkan kebaikan apapun bentuknya,
meskipun itu sekedar senyuman merekah
dengan ikhlas ketika bertemu dengan saudara
kita.
 Keutamaan lain dari ikhlas adalah dijauhkan dari
fitnah-fitnah dunia, hatinya terjaga dari fitnah
jika ia ikhlas. Terutama fitnah perempuan, ingat
bahwa hancurnya bani israil bermula dari fitnah
perempuan.
 Iblis berkata , aku akan menyesatkan semua
manusia kecuali hambamu yang ikhlas
Kedudukan Ikhlas

 Ikhlas bagi amal, ibarat pondasi bagi sebuah bangunan dan


ibarat ruh bagi sebuah jasad, di mana sebuah bangunan
tidak akan dapat berdiri kokoh tanpa pondasi, demikian
juga jasad tidak akan dapat hidup tanpa ruh.
 Oleh karena itu, amal shalih yang kosong dari keikhlasan
akan menjadikannya mati, tidak bernilai serta tidak
membuahkan apa-apa, atau dengan kata lain “wujuuduhaa
ka’adamihaa” (keberadaannya sama seperti ketidak
adaannya).
 Ikhlas juga merupakan syarat diterimanya amal.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman dalam hadis Qudsi:
“Aku sangat tidak butuh sekutu, siapa saja yang beramal
menyekutukan sesuatu dengan-Ku, maka Aku akan
meninggalkan dia dan syiriknya.” (HR. Muslim).
Tempat Ikhlas
 Ikhlas tempatnya di hati. Saat hati seseorang
menjadi baik dengan ikhlas, maka anggota badan
yang lain ikut menjadi baik.
 Sebaliknya jika hatinya rusak, misalnya oleh riya’
,sum’ah, hubbusy syuhrah dan ‘ujub maka akan
rusaklah seluruh jasadnya.
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila hati menjadi baik, maka akan baik pula
seluruh jasadnya, dan apabila hati menjadi rusak,
maka akan rusak seluruh jasadnya.” (HR. Bukhari-
Muslim)
Buah yang Dihasilkan dari Keikhlasan
 Ikhlas dalam mengucapkan laa ilaaha illallah,
maka Allah akan mengharamkan neraka
baginya.
 Mengikuti ucapan muadzin dengan ikhlas,
maka Allah akan memasukkannya ke surga.
 Menuntut ilmu agama dengan ikhlas, maka
Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga.
 Ikhlas menjalankan puasa, maka Allah akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Bahkan perbuatan mubah akan menjadi
berpahala dengan keikhlasan
Obat penyakit tidak ikhlas
 Meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha
Mendengar dan melihat serta mengetahui apa saja
yang kita sembunyikan dan kita tampakkan.
 Meyakini bahwa pahala hanya milik Allah, selain-
Nya tidak memiliki pahala.
 Meyakini bahwa dunia ini tidak ada apa-apanya
dibanding akhirat.
 Berdoa, “Allaahumma innii a’uudzu bika an usyrika
bika wa ana a’lamu wa astaghfiruka limaa laa
a’lamu” (artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu
sedangkan aku mengetahui, dan aku meminta
ampun kepada-Mu terhadap hal yang tidak aku
ketahui.” (Shahihul Jami’: 3625)
Hadits-Hadits Yang Memerintahkan Untuk
Ikhlas
1

 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah


SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah
tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan
tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi
Allah melihat (menilai) keikhlasan
hatimu”. [HR. Muslim]
2

 Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu’anhu


: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak
akan menerima amalan kecuali yang ikhlas
dan dilakukan demi mengharap wajah-Nya.”
[HR. Nasa’i]
3
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang orang
yang berperang dengan gigih dan penuh
keberanian, orang yang berperang dengan
semangat yang agak lemah dan orang yang
berperang karena riya’ (ingin dipuji orang). Siapa
diantara mereka itu yang termasuk dijalan Allah
? Maka Rasulullah SAW menjawab, “Barangsiapa
yang berperang agar supaya kalimat Allah itu
yang paling tinggi, maka dialah yang berperang
dijalan Allah”. [HR. Bukhari dan Muslim
4
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Orang yang paling
berbahagia dengan syafa’atku kelak pada hari
kiamat adalah orang yang mengucapkan la
ilaha illallah dengan ikhlas dari dalam hati
atau dirinya.” (HR. Bukhari dari Abu
Hurairahradhiyallahu’anhu)
Dari Abu Hurairah, “Aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang
pertama kali diadili pada hari kiamat adalah:
Yang pertama
Laki2 yg telah berjuang demi mencari mati syahid.
+ Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu
lakukan untuk mendapatkan itu semua?”.
+ Dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai
aku menemui mati syahid.”
+ Allah menimpali jawabannya,“Kamu dusta.
Sebenarnya kamu berperang agar disebut-sebut
sebagai pemberani, dan sebutan itu telah kamu
peroleh di dunia.”
*Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya
dalam keadaan tertelungkup dan dilemparkan ke
dalam api neraka.*
Yang kedua
Laki2 yang menimba ilmu dan mengajarkannya serta pandai
membaca/menghafal al-Qur’an.
+ Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan
untuk mendapatkan itu semua?”.
+ Dia menjawab, “Aku menimba ilmu dan mengajarkannya
serta aku membaca/menghafal al-Qur’an di jalan-Mu.”
+ Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sebenarnya
kamu menimba ilmu agar disebut-sebut sebagai orang
alim, dan kamu membaca al-Qur’an agar disebut sebagai
qari’. Dan sebutan itu telah kamu dapatkan di dunia.”
*Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam
keadaan tertelungkup dan dilemparkan ke dalam api
neraka.*
Yang ketiga
Laki2 yang diberi kelapangan oleh Allah serta mendapatkan karunia
berupa segala macam bentuk harta.
+ Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan untuk
mendapatkan itu semua?”.
+ Dia menjawab, “Tidak ada satupun kesempatan yang Engkau cintai
agar hamba-Mu berinfak padanya melainkan aku telah berinfak
padanya untuk mencari ridha-Mu.”
+ Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sesungguhnya kamu
berinfak hanya demi mendapatkan sebutan sebagai orang yang
dermawan. Dan sebutan itu telah kamu dapatkan di dunia.”
*Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan
tertelungkup dan dilemparkan ke dalam api neraka.*
(HR. Muslim [1903], lihat Syarh Muslim [6/529-530])
Kesimpulan

 Bahwa amalan yang didasari motivasi mencari pujian dan


sanjungan manusia atau mengharapkan imbalan dari
mereka merupakan amalan tercela meskipun zhahirnya
kelihatan sebagai amal shalih.
 Namun demikian, tidaklah mengurangi keikhlasan jika
ternyata ada orang lain yang memuji amalnya, asalkan
niatnya tetap ikhlas lillah.
 Berdasarkan hadis riwayat Muslim bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang
seseorang yang beramal karena cinta kepada Allah, lalu
orang-orang memujinya, maka Beliau menjawab:

“Itu adalah kabar gembira bagi seorang mukmin yang


disegerakan.”
ASTAGHFIRULLAH HAL ADZHIM (3X)

INSYA ALLAH PERTEMUAN KITA HARI INI


ADALAH PERTEMUAN AGUNG YANG
DI RIDHOI OLEH ALLAH SWT

BERIKANLAH SEGERA ILMU IKHLAS ITU


KEPADA KAMI YAA ALLAH

AMIN YAA RABBAL ALAMIN


IKHLAS

BEKERJA DENGAN HATI


Dr.H. Syadra Bardiman Rasyad, SpPD-KGEH FINASIM
RSMH PALEMBANG

09 JUNI 2016
IKHLAS

BEKERJA DENGAN HATI


Dr.H. Syadra Bardiman Rasyad, SpPD-KGEH FINASIM
RSMH PALEMBANG

11 OKTOBER 2017
DIKLAT RSMH PALEMBANG

Anda mungkin juga menyukai