secara abnormal pada uterus, dimana villi korionik berhubungan langsung dengan miometrium tanpa desidua diantaranya. Desidua endometrium merupakan barier atau sawar untuk mencegah invasi villi plasenta ke miometrium uterus. Pada plasenta Akreta, tidak terdapat desidua basalis atau perkembangan tidak sempurna dari lapisan fibrinoid. INSIDEN DAN FAKTOR RESIKO
Plasenta Akreta menimbulkan komplikasi sekitar
0,9% dari seluruh kehamilan.
Peningkatan kejadian plasenta akreta meningkat pada
riwayat persalinan sectio caesarea.
Resiko terjadinya plasenta akreta meningkat pada
baik pada pasien dengan riwayat persalinan caesar dan plasenta previa (plasenta previa juga meningkat pada riwayat persalinan caesar). GEJALA KLINIK
Pada kala III persalinan plasenta belum lahir setelah
30 menit dan perdarahan banyak, atau jika dibutuhka manual plasenta dan terkadang sulit untuk dilakukan. Plasenta Akreta dapat menimbulkan terjadinya perdarahan obsterik yang masif, sehingga dapat menimbulkan komplikasi seperti dissaminated intravascular coagulopathy, memerlukan tindakan histerektomi, cedera operasi pada ureter, kandung kemih, dan organ visera lainnya. LANJUTAN.....
Terkadang plasenta akreta dapat menyebabkan
ruptura uteri spontan pada trimester kedua dan timester ketiga, menyebabkan terjadinya perdarahan intraperitoneal, yang bisa menimbulkan kematian. Plasenta akreta deraja ringan dapat terjadi dan dapat menimbulkan perdarahan postpartum hebat, tetapi tidak membutuhkan manajemen yang agresif yang diperlukan pada plasenta akreta derajat berat. DIAGNOSIS Diagnosis pasti dari plasenta akreta, inkreta dan perkreta hanya didapatkan dari hasil pemeriksaan histopatologi, dengan demikian dapat terlihat sedalam apa invasi dari jonjot korion.
Namun diagnosis plasenta dari plasenta akreta dapat
membantu meminimalkan derajat komplikasi fimana dokter dapat merencanakan penanganan dan alat yang dibutuhkan pada saat persalinan.
Diagnosa plasenta akreta biasanya ditegakkan
dengan ultrasonografi atau magnetic resonance imaging (MRI). Kejadian plasenta akreta perlu dicurigai pada wanita dengan plasenta previa dan riwayat persalinan caesar atau operasi uterus lainnya. PENATALAKSANAAN
Plasenta akreta idealnya diterapi dengan histerektomi
total perabdominal. Sebagai tambahan, sebagai konsensus universal beranggapan bahwa plasenta sebaiknya dibiarkan pada tempatnya, usaha untuk melepaskan plasenta sering mengakibatkan perdarahan masif. Akan tetapi, dokter harus menyadari bahwa plasenta akreta yang bersifat fokal dapat terjadi dan tidak membutuhkan terapi yang agresif. Operasi plasenta akreta lebih baik dilakukan secara elektif dengan persiapan yang baik dibandingkan dengan operasi darurat. THANK YOU