Anda di halaman 1dari 16

OBESITAS

Oleh:
Astrid Elita C. / 00000020454
Kevin Renaldo T. / 00000022687
Stefani Stella H. / 00000020686
Apa itu obesitas?
Obesitas kondisi kronis akibat
penumpukan lemak yang sangat tinggi
dalam tubuh

Obesitas terjadi karena asupan kalori


lebih banyak daripada aktivitas yang
dilakukan, sehingga kalori menumpuk
dalam bentuk lemak

Di Indonesia (2018), 21,8% orang dewasa


mengalami obesitas dan 31% orang
dewasa mengalami obesitas sentral
Penyebab Obesitas

● Faktor keturunan risiko lebih tinggi, jadi harus atur pola hidup
● Junk food makanan tinggi gula, lemak, garam, minyak
● Efek samping obat-obatan obat diabetes, antidepresan
● Stres lebih banyak makan, terutama makanan manis
● Kurang tidur berisiko obesitas 2x lipat, nafsu makan
meningkat
● Kurang beraktivitas kalori tidak terbakar
Gejala Obesitas

★ Sesak nafas sulit bergerak karena terdapat lemak di sekitar leher yang
menyebabkan nafas menjadi pendek
★ Mulas Kelebihan lemak menimbulkan tekanan di sistem pencernaan
sehingga si perut terdorong ke arah kerongkongan
★ Masalah kulit Perubahan hormon pada daerah pada leher sehingga
adanya lipatan tubuh menghitam dan timbul tekstur seperti beludru.
★ Menstruasi tidak teratur Karena lemak yang berlebih yang
mengganggu keseimbangan hormon
★ Sakit lutut Memberi tekanan ekstra sehingga membuat lutut dan
pergelangan kaki bekerja lebih keras
METODE PENILAIAN GIZI OBESITAS

ANTROPOMETRI
BIOKIMIA
KLINIS
ANTROPOMETRI
Pengukuran massa tubuh (BMI)

Cara yang mudah dan paling sering dilakukan


BMI = berat badan (kg) / (tinggi (m) x tinggi (m))
≤ 18,5 = kurus atau kurang berat badan
18,5 < 25 = normal
25 < 30 = gemuk atau berat badan berlebih
30 < 35 = obesitas kelas 1
35 < 40 = obesitas kelas 2
> 40 = obesitas kelas 3 (ekstrem atau parah)
ANTROPOMETRI
Pengukuran lingkar pinggang
Pengukuran lingkar pinggang dilakukan untuk
melihat ada tidaknya penumpukan lemak di perut
Penumpukan lemak pada perut dapat meningkatkan
risiko penyakit degeneratif (diabetes, penyakit
jantung koroner, stroke)
Pengukuran lingkar pinggang dilakukan tepat di
atas tulang panggul dan saat mengeluarkan nafas
Wanita lebih dari 88 cm (Indonesia 80 cm)
Pria lebih dari 102 cm (Indonesia 90 cm)
BIOKIMIA - PEMERIKSAAN PROFIL LIPID

Kolesterol Low
Kolesterol total
Density Lipoprotein
(LDL)
Terlalu banyak kolesterol
dapat menumpuk di arteri Disebut sebagai kolesterol
yang menimbulkan plak buruk karena dalam tingkat
tinggi dapat berisiko jantung
Kolesterol High
Density Lipoprotein Trigliserida
(HDL)
Menyimpan dan memberikan
Membuang lemak dari tubuh, disebut kolesterol energi pada otot. Trigliserida tinggi,
baik. HDL tinggi, risiko rendah penyakit jantung risiko jantung lebih tinggi
Jenis lipid darah Kadar Klasifikasi

Kolesterol total < 200 mg/ dl Kadar ideal

200-239 mg/ dl Batas tinggi

>= 240 mg/ dl Tinggi

Kolesterol LDL < 130 mg/ dl Kadar ideal

130-159 mg/ dl Batas tinggi

>= 160 mg/ dl Tinggi

Kolesterol HDL >= 45 mg/ dl Kadar ideal untuk wanita

>= 35 mg/ dl Kadar ideal untuk pria

Trigliserida < 200 mg/ dl Kadar normal


KLINIS

1. Hiperpigmentasi di daerah kuduk, lipatan ketiak dan lipatan paha


2. Iritasi dan lecet di daerah-daerah lipatan (intertrigo furunkulosis)
3. Blount disease (kaki pengkor)
4. Skoliosis (tulang belakang melengkung)
5. Anak berpayudara lebih besar
6. Nafsu makan berlebihan
7. Gangguan sistem pernafasan (nafas pendek, batuk dan mengi,
intoleransi aktivitas).
INTERTRIGO
FURUNKULOSIS

BLOUNT DISEASE SKOLIOSIS

LIPATAN
HITAM
PENYAKIT YANG DAPAT DISEBABKAN OLEH OBESITAS

★ Tekanan darah tinggi


★ Diabetes
★ Masalah Jantung
★ Stroke
★ Masalah persendian
★ Masalah tidur dan pernafasan
★ Kanker
★ Sindrom metabolik
★ Efek psikososial
PENANGANAN OBESITAS

❖ Mengontrol Pola Makan


❖ Peningkatan Aktivitas Fisik
❖ Berolahraga
❖ Intervensi Diet
1. Low Calorie Diets (LCD)
2. Very Low Calorie Diets (VLCD)

Anda mungkin juga menyukai