Anda di halaman 1dari 17

1

PAJAK PENGHASILAN
PASAL 24
Created By:

Ivana Ichsan 2183310006


Nur Zahra 2183310048
Reza Abdulrazak P 2183310035
Salwah Muliavani 2183310036
Yunita Maulia 2183310050
Zulfrida Amelia Azesti 2183310018
PENGERTIAN PPh 24 2

Pajak yang dikenakan terhadap Pajak tersebut dapat menjadi kredit


penghasilan yang diterima atau pajak atau pengurang bagi pph
diperoleh wajib pajak dalam negeri terutang atas penghasilan wajib pajak
yang berasal dari luar negeri dalam negeri pada suatu tahun

PPh 24 akan menjadi kredit pajak dalam tahun pajak


ketika penghasilan yang berasal dari luar negeri di
jumlahkan dengan penghasilan di indonesia untuk
menghindari adanya pengenaan pajak berganda
SUMBER PENGHASILAN KENA PAJAK YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MEMOTONG HUTANG PAJAK INDONESIA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: 3

Pendapatan dari saham dan surat berharga lainnya,


Pendapatan dari Bentuk Usaha Tetap (BUT) di luar
serta keuntungan dari pengalihan saham dan surat
negeri
berharga lainnya

Penghasilan dari pengalihan sebagian atau seluruh


Penghasilan berupa bunga, royalti, dan sewa yang
hak penambangan atau tanda keikutsertaan dalam
berkaitan dengan penggunaan harta-benda
pembiayaan atau pemanfaatan di sebuah
bergerak
perusahaan pertambangan

Penghasilan berupa sewa yang berkaitan dengan


Keuntungan dari pengalihan aset tetap
penggunaan harta-benda tidak bergerak

Penghasilan berupa imbalan yang berhubungan Keuntungan dari pengalihan aset yang merupakan
dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan bagian dari suatu bentuk usaha tetap (BUT)
4

Jika tarif pajak di luar


Jika tarif pajak di luar
negeri lebih besar
negeri lebih kecil
dari dalam negeri,
maka besarnya pajak
NILAI MAKSIMUM KREDIT dari dalam negeri,
PAJAK DAPAT DITENTUKAN maka besarnya pajak
yang dapat dikreditkan
yang dapat dikreditkan
= (Penghasilan neto di DENGAN CARA BERIKUT:
= Beban pajak yang
luar negeri/Penghasilan
telah dibayarkan atau
Kena Pajak (PKP)) x tarif
dipotong di luar negeri
pajak PPh badan (25%)

Cara ini tidak dapat digunakan untuk wajib pajak orang pribadi. Untuk menghitung PPh Pasal 24
Orang Pribadi, cara yang digunakan yaitu dengan menggunakan rumus yang mirip seperti saat
tarif pajak di luar negeri > dalam negeri yaitu (Penghasilan neto di luar negeri/Penghasilan Kena
Pajak (PKP)) x tarif pajak PPh Orang Pribadi (tarif progresif berdasarkan Pasal 17 UU PPh
5

Penghasilan yang termasuk sebagai penghasilan yang sifatnya final tidak


menambah jumlah penghasilan yang diperoleh dari dalam negeri

Catatan Khusus mengenai


PPh Pasal 24 Kerugian yang diperoleh dari luar negeri tidak akan mengurangi
penghasilan total dari dalam dan luar negeri
Terkait dengan penentuan
batas maksimum nilai yang
dapat dikreditkan, terdapat
beberapa ketentuan khusus Jika beban pajak yang dikenakan di luar negeri melebihi nilai maksimum
sebagai berikut : kredit pajak, maka selisih dari kedua nilai memiliki sifat tidak dapat
menjadi kompensasi pada tahun fiskal yang akan datang

Jika terjadi pengurangan atau pajak penghasilan yang telah dibayarkan


di luar negeri dikembalikan sehingga jumlah kredit pajak yang boleh
dikreditkan di Indonesia menjadi lebih kecil daripada perhitungan awal,
maka selisih nilai tersebut akan menambah nilai dari PPh terutang
CONTOH SOAL PPh 24 6

Pada tahun 2013, data PT. Jaya Selalu menunjukkan bahwa perusahaan
telah memperoleh penghasilan neto yang berasal dari dalam negeri sebesar
Rp 1.200.000.000, Malaysia sebesar Rp 3.000.000.000 (Tarif pajak 30%), dan
Jepang sebesar Rp 300.000.000 (Tarif pajak 20%). Hitung besarnya batas
maksimum kredit pajak serta nilai yang dapat dikreditkan, buatlah pula jurnal
untuk mencatat penerimaan penghasilan yang berasal dari luar negeri serta
jurnal saat dilakukannya perhitungan PPh di akhir tahun!
JAWABAN SOAL PPh 24
7

Penghasilan Dalam Negeri = Rp 1.200.000.000


Penghasilan Malaysia = Rp 3.000.000.000
Penghasilan Jepang = Rp 300.000.000
Total Penghasilan Neto Rp 4.500.000.000 Jurnal saat penerimaan penghasilan dari Malaysia
• Beban PPh Badan Kas 2.100.000.000
= 25% x Rp 4.500.000.000 Pajak di bayar di muka PPh 24 900.000.000
= 1.125.000.000. Pendapatan jasa/dividen/bunga 3.0000.000.000
• Karena tarif pajak di Malaysia sebesar 30% (lebih besar dari Indonesia Jurnal saat penerimaan penghasilan dari Jepang
25%) maka batas maksimum kredit pajak Malaysia
Kas 240.000.000
= 25% x 3.000.000.000
= Rp 750.000.000 (dapat digunakan perhitungan langsung tanpa rumus) Pajak di bayar di muka PPh 24 60.000.000
• Beban pajak yang dibayarkan di Malaysia Pendapatan jasa / dividen / bunga 300.000.000
= 30% x 3.000.000.000 Jurnal saat perhitungan PPh akhir tahun
= Rp900.000.000 Beban Pajak 1.125.000.000
• Nilai pajak yang dapat dikreditkan Utang Pajak 315.000.000
= Rp 750.000.000 (batas maksimum kredit < beban pajak yang dibayarkan) Pajak dibayar dimuka PPh 24 810.000.000
• Karena tarif pajak di Jepang sebesar 20% (lebih kecil dari Indonesia
(Digunakan untuk mencatat besarnya PPh badan yang
25%) maka batas maksimum kredit pajak Jepang
= (300.000.000/4.500.000.000) x 1.125.000.000 dibayarkan dikurangkan dengan PPh 24 yang dapat dikreditkan)
= Rp 75.000.000
• Beban pajak yang dibayarkan di Jepang Beban Pajak 15.000.000
= 20% x 300.000.000 Pajak dibayar dimuka PPh 24 15.000.000
= Rp 60.000.000 (Digunakan untuk mencatat beban pajak yang harus dibayar di
• Nilai pajak yang dapat dikreditkan Jepang yang tidak dapat dikreditkan di Indonesia)
= Rp 60.000.000
• Total nilai pajak yang dapat dikreditkan
= Rp 810.000.000 (750 juta + 60 juta)
Ada beberapa persyaratan administratif Pengkreditan Pajak Luar Negeri:
8
Wajib pajak yang telah membayarkan pajaknya di luar negeri dan akan
mengkreditkannya di Indonesia harus …

1 2 3 4 5
Menyampaikan Dilaporkan Melampirkan laporan Melampirkan fotokopi Melampirkan
permohonannya bersamaan keuangan yang SPT (Tax Return) yang dokumen
terlebih dahulu ke dengan pada saat berasal dari luar dilaporkan di luar pembayaran pajak di
kepala KPP (kantor pelaporan SPT negeri negeri luar negeri
pelayanan pajak) tahunan
TATA CARA PERHITUNGAN
9

Kredit Pajak Luar Negeri Dasar hukum pasal 24 UU PPh dan Keputusan Menteri Keuangan nomor 164/KMK.03/2002
tentang Kredit Pajak Luar Negeri.

Untuk penghasilan dari usaha dilakukan dalam


Wajib pajak dalam negeri terutang pajak atas seluruh 1 tahun pajak diperolehnya penghasilan tersebut
penghasilan, termasuk penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari luar negeri. Penggabungan penghasilan
Untuk penghasilan lainnya dilakukan dalam
yang berasal dari luar negeri dilakukan sebagai berikut: 2 tahun pajak diterimanya penghasilan tersebut

Kerugian yang diderita di luar negeri tidak boleh Untuk penghasilan berupa dividen sebagaimana
digabungkan dalam menghitung Penghasilan Kena dimaksud pasal 18 ayat (2) UU PPh, dilakukan
Pajak (PKP) 3 dalam tahun pajak pada saat perolehan
deviden tersebut ditetapkan sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan
Untuk meringankan beban pajak ganda, maka pajak
yang dibayar atau terutang di luar negeri atas
penghasilan dari luar negeri yang diterima atau
diperoleh wajib pajak dalam negeri boleh dikreditkan
terhadap pajak yang terutang dalam tahun pajak
yang sama
TATA CARA PERHITUNGAN
10

Kredit Pajak Luar Negeri Dasar hukum pasal 24 UU PPh dan Keputusan Menteri Keuangan nomor 164/KMK.03/2002
tentang Kredit Pajak Luar Negeri.

Besarnya kredit pajak luar negeri adalah paling tinggi Dalam hal jumlah pajak penghasilan yang dibayar atau
sama dengan jumlah pajak yang dibayar atau terutang terutang di luar negeri melebihi jumlah kredit pajak yang
di luar negeri, tetapi tidak boleh melebihi jumlah tertentu diperkenankan, maka kelebihan tersebut tidak dapat
yang dihitung berdasarkan perbandingan antara diperhitungkan dengan pajak penghasilan yang
penghasilan dari luar negeri terhadap PKP dikalikann terutang tahun berikutnya, tidak boleh dibebankan
dengan pajak yang terutang atas PKP dalam hal PKP sebagai biaya atau pengurang penghasilan, dan tidak
lebih kecil dari penghasilan luar negeri dapat dimintai restitusi

Apabila penghasilan luar negeri berasal dari beberapa


negara, maka penghitungan kredit pajak dilakukan untuk
masing-masing negara
TATA CARA PERHITUNGAN
11

Penghasilan dari saham dan sekuritas lainnya


1 adalah negara tempat badan yang menerbitkan
Dalam menghitung batas jumlah pajak yang boleh atau sekuritas tersebut bertempat kedudukan
dikreditkan, penentuan sumber penghasilan adalah
sebagai berikut Penghasilan berupa bunga royalti dan sewa
sehubungan dengan penggunaan harta gerak
2 adalah negara tempat pihak yang membayar
atau dibebani bunga, royalti, atau sewa tersebut
Apabila pajak atas penghasilan dari luar negeri yang
bertempat kedudukan atau berada
dikreditkan ternyata kemudian dikurangkan atau
dikembalikan, maka pajak yang terutang menurut Penghasilan berupa sewa sehubungan dengan
Undang-undang harus ditambah dengan jumlah
tersebut pada tahun pengurangan atau
3 penggunaan harta tak gerak adalah negara
tempat harta tersebut terletak
pengembalian itu dilakukan
Penghasilan berupa imbalan seubungan dengan
jasa, pekerjaan, dan kegiatan adalah negara
4 tempat pihak yang membayar atau dibebani
imbalan tersebut bertempat kedudukan atau
berada

Penghasilan bentuk usaha tetap adalah negara


5 tempat bentuk usaha tetap tersebut menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan
PERHITUNGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
(PPh PASAL 24) 12

Perdana di semarang memperoleh penghasilan neto dalam


tahun 2009 sebagai berikut:
Penghasilan Dalam Negeri Rp 400.000.000,00 • Menghitung total PPh terutang
Penghasilan Luar Negeri (tarif pajak 20%) Rp 200.000.000,00 25% x Rp 600.000.000,00 = Rp 150.000.000,00

Penghitungan PPh Pasal 24 adalah sebagai berikut: • Menghitung PPh Maksimum yang dapat dikreditkan
(Penghasilan LN : Total Penghasilan) x Total PPh terutang
• Menghitung total PKP (Rp 200.000.000,00 : Rp 600.000.000,00) x Rp 150.000.000,00
Dari dalam negeri Rp 400.000.000,00 = Rp 50.000.000,00
Dari luar negeri Rp 200.000.000,00 +
Penghasilan neto Rp 600.000.000,00 • Menghitung PPh yang terutang / dipotong di Luar Negeri
20% x Rp 200.000.000,00 = Rp 40.000.000,00

Dari perhitungan tersebut di atas, kredit pajak luar negeri yang


diperbolehkan adalah sebesar Rp 40.000.000,00 atau sebesar
PPh yang terutang atau dibayar di LN. Jumlah ini diperoleh
dengan membandingkan penghitungan PPh maksimum yang
boleh dikreditkan dengan PPh yang terutang atau dobayar di
LN kemudian dipilih jumlah yang terendah
PERHITUNGAN PPH PASAL 24 JIKA TERJADI
KERUGIAN USAHA DI DALAM NEGERI 13

Adinda berkedudukan di Indonesia dan memperoleh


penghasilan neto dalam tahun 2009 sebagai berikut:
Di Negara A memperoleh penghasilan berupa laba usaha
sebesar Rp 600.000.000,00 (tariff pajak yang berlaku adalah
30%), di dalam negeri menderita kerugian sebesar • Menghitung total PPh terutang
Rp 200.000.000,00 25% x Rp 400.000.000,00 = Rp 100.000.000,00

Penghitungan PPh Pasal 24 adalah sebagai berikut: • Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan
(Rp 600.000.000,00 : Rp 400.000.000,00) x Rp 100.000.000,00
• Menghitung total penghasilan kena pajak = Rp 150.000.000,00
Penghasilan kena pajak dari Negara Rp 600.000.000,00
Kerugian usaha dari dalam negeri (Rp 200.000.000,00) • Menghitung PPh yang dapat dipotong/dibayar di Luar Negeri
Penghasilan neto Rp 400.000.000,00 30% x Rp 600.000.000,00 = Rp 180.000.000,00

Kredit pajak yang diperbolehkan (PPh Pasal 24) adalah


Rp. 150.000.000,00. Jumlah ini diperoleh dengan membandingkan
perhitungan PPh maksimum yang dapat dikreditkan dengan PPh
yang sesungguhnya dibayar/terutang di LN dan total pajak yang
terutang.
PERHITUNGAN PPH PASAL 24 JIKA TERJADI
KERUGIAN USAHA DI LN 14

Kartika pada tahun 2007 memperoleh penghasilan neto


sebagai berikut:
• Di Negara X memperoleh penghasilan berupa laba usaha
sebesar Rp 300.000.000,00 (tariff 20%)
• Di negera Y menderita kerugian sebesar Rp 500.000.000,00
(tariff 25%)
• Di dalam negeri memperoleh laba usaha sebesar • Menghitung total PPh terutang
Rp 500.000.000,00 25% x Rp 800.000.000,00 = Rp 200.000.000,00

Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan • Menghitung PPh maksimal yang bisa dikreditkan
adalah sebagai berikut: (Rp 300.000.000,00 : Rp 800.000.000,00) x Rp 200.000.000,00
= Rp 75.000.000,00
• Menghitung penghasilan total kena pajak
Penghasilan dari Negara X Rp 300.000.000,00 • Menghitung PPh yang dibayar atau terutang di Luar Negeri
Penghasilan dari dalam negeri Rp 500.000.000,00 + 40% x Rp 300.000.0000,00 = Rp 120.000.000,00
Jumlah penghasilan neto Rp 800.000.000,00
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa PPh Pasal 24
yang dapat dikreditkan adalah sebesar Rp 75.000.000,00
KETENTUAN LAIN
15

Pengurangan atau pengembalian pajak ats penghasilan


yang dibayar di luar negeri sehingga besarnya pajak yang
Pengurangan/Pengembalian dapat dikreditkan di indonesia menjadi lebih kecil darpada
Pajak Penghasilan Luar Negeri kredit pajak LN semula, maka selisihnya ditambahkan pada
pajak penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan
WP dalam negeri pada tahun terjadinya pengurangan atau
pengembalian tersebut

Wajib pajak harus melakukan pembetulan SPT untuk tahun


Perubahan Besarnya
pajak yang bersangkutan dengan melampirkan dokumen
Penghasilan Luar Negeri yang berkenaan dengan perubahan tersebut

Jika pembetulan menyebabkan adanya tambahan penghasilan yang mengakibatkan pajak yang terutang atas penghasilan luar
negeri menjadi lebih besar daripada yang dilaporkan dalam SPT tahunan sehingga pajak yang terutang di LN menjadi kurang bayar,
maka terdapat kemungkinan pajak penghasilan di Indonesia juga kurang bayar maka kepadanya dikenakan bunga sebesar 2%
sebulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian SPT terakhir sampai dengan tanggal pembayaran
karena pembetulan SPT tersebut

Jika pembetulan menyebabkan peghasilan dan pajak atas penghasilan yang terutang di luar negeri menjadi lebih kecil
pajak di luar negeri menjadi lebih dibayar dan mengakibatkan pajak penghasilan yang terutang di Indonesia menjadi lebih kecil
sehinggga pajak penghasilan menjadi lebih bayar. Atas kelebihan bayar pajak tersebut, dapat dikembalikan kepada wajib pajak
setelah diperhitungkan dengan utang pajak lainnya.
PENGKREDITAN PAJAK PENGHASILAN
YANG TELAH DIPOTONG ATAS DIVIDEN 16

1 Laporan keuangan

Fotokopi surat pemberitahuan tahunan pajak


penghasilan, dalam hal terdapat kewajiban
Proses pengkreditan pajak penghasilan yang telah dipotong
atas dividen yang diterima dari BULN Non-bursa terkendali
2 untuk menyampaikan surat pemberitahuan
langsung pada Tahun pajak dibayarkan/dipotong pajak tahunan pajak penghasilan
penghasilan tersebut
Penghitungan atau rincian laba dalam 5
3 tahunan terakhir
Kemudian, wajib pajak dalam negeri yang mengkreditkan
pajak penghasilannya harus menyampaikan penghitungan Bukti pembayaran pajak penghasilan atau
pengkreditan pajak penghasilan yang telah dibayar atau
dipotong atas dividen yang diterima dari BULN Nonbursa
4 bukti pemotongan pajak penghasilan atas
dividen yang diterima
terkendali langsung kepada Direktur Jenderal Pajak
dengan melampirkan beberapa dokumen

Penyampaian penghitungan tersebut dilakukan bersamaan


dengan penyampaian SPT Tahunan PPh
PENGGABUNGAN PENGHASILAN YANG 17
BERASAL DARI LUAR NEGERI:

Penghasilan dari usaha Penghasilan berupa Penghasilan lainnya,


dilakukan dalam tahun dividen, dilakukan dalam dilakukan dalam tahun
pajak diperolehnya tahun pajak pada saat pajak diterimanya
penghasilan perolehan dividen tersebut penghasilan tersebut

Dalam menghitung Pajak Penghasilan, maka seluruh penghasilan tersebut digabungkan


dalam tahun pajak di peroleh atau diterimanya penghasilan, atau dalam tahun pajak.

Anda mungkin juga menyukai