INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
KELOMPOK 2
• Jonathan Halim / 114217515
• Kenny Nurmalia B / 114217509
• Christina Novianti H / 114217523
• Aldyan Eka Putra L / 114217524
• Linda Yosanti M / 114217580
• Gabrielle Shannen L.U / 114217572
• Angelina Tan / 114217564
• Ni Made Suastini / 114217585
• Maria Ujuto / 114217594
• Willyam Gunawan / 114217518
• Olivani Criselda / 114217531
• Maria Febriana L / 114217596
• Nur Alfi Afiani / 114217535
• Ellia Setyo P / 114217618
• Nabila Amalia A / 114217583
PATOFISIOLOGI INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Gagal ginjal akut

Pleonefritis

Bakteri naik
melalui ureter
PATOFISIOLOGI
Penetrasi pada
uroepitelium

Kolonisasi
Wong, Eric, et al, 2012, Urinary Tract Infection
 1. Setelah kolonisasi bakteri
memadai, bakteri naik melalui
ureter menuju ginjal
2. Fimbria dapat membantu
Bakteri naik dalam proses kenaikan
3
melalui ureter 3. Toxin pada bakteri berperan
dengan menghambat peristaltik
(mengurangi aliran urin)

1. Fimbria memungkinkan
pelekatan dan penetrasi sel
Penetrasi pada epitel kandung kemih
2 2. Setelah penetrasi, bakteri terus
uroepitelium
bereplikasi dan dapat
membentuk biofilm

Patogen berkolonisasi di daerah

1 Kolonisasi periutheral dan naik melalui uretra
menuju kandung kemih
 1. Apabila inflamasi terus
berlanjut, maka akan terjadi
penyumbatan tubular dan
5 Gagal ginjal akut kerusakan yang dapat
menyebabkan terjadinya
edema interstisial
2. Hal tersebut dapat
menyebabkan gagal ginjal akut

1. Infeksi parenkim ginjal

4 Pleonefritis menyebabkan respon inflamasi
yang disebut pielonefritis
2. Sementara infeksi parenkim
ginjal biasanya merupakan
hasil dari naiknya bakteri, hal
tersebut juga dapat terjadi
akibat penyebaran hematogen
IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB
BAKTERI PENYEBAB INFEKSI
SALURAN KEMIH

Pharmacotherapy Handbook, 9th ed

 PENYEBAB UTIS
UNCOMPLICATED

• KLEBISIELLA PNEUMONIAE
• PROTEUS SP
• PSEUDOMONAS AERUGINOSA
• ENTEROCOCCUS
• E.COLI (80%-90% COMMUNITY ACQUIRED INFECTIONS)
• STAPHYLOCOCCUS SAPROPHYTICUS (COAGULASE-NEGATIVE
STAPHYLOCOCCUS)
PENYEBAB UTIS COMPLICATED OR NOSOCOMIAL INFECTION

• E.COLI (LESS THAN 50% OF THESE INFECTIONS)

• KLEBISIELLA PNEUMONIAE
• PROTEUS SP
• PSEUDOMONAS AERUGINOSA
• STAPHYLOCOCCI
• ENTEROCOCCUS (PALING BANYAK ADA PASIEN RAWAT INAP
 BAKTERI PENYEBAB
UNCOPLICATED CYSTITIS
75- • Escherichia coli
95%

• other species of
Enterobacteriaceae, such as
5- Proteus mirabilis and
25% Klebsiella pneumoniae, and
Staphylococcus
saprophyticus
International Clinical Practice Guidelines for the Treatment of Acute Uncomplicated Cystitis and
Pyelonephritis in Women: A 2010 Update by the Infectious Diseases Society of America and the
European Society for Microbiology and Infectious Diseases
 BAKTERI PENYEBAB
PYELONEPHRITIS
75- • Escherichia coli
95%

• other species of
Enterobacteriaceae, such as
5- Proteus mirabilis and
25% Klebsiella pneumoniae, and
Staphylococcus
saprophyticus
International Clinical Practice Guidelines for the Treatment of Acute Uncomplicated
Cystitis and Pyelonephritis in Women: A 2010 Update by the Infectious Diseases Society
of America and the European Society for Microbiology and Infectious Diseases
International Clinical Practice Guidelines for the Treatment of Acute Uncomplicated Cystitis and Pyelonephritis in Women: A
2010 Update by the Infectious Diseases Society of America and the European Society for Microbiology and Infectious Diseases
PATOGENESIS ISK BERDASARKAN BAKTERI PENYEBAB
LOWER TRACT UPPER TRACT
 BAKTERI PENYEBAB ISK

 Pada Uncomplicated UTI’s (Cystitis) lebih sering (85%)

disebabkan oleh Escherichia coli. Selain itu, juga dapat disebabkan
oleh Staphylococcus saprophyticus, Proteus spp., Klebsiella spp.
 Pada Complicated UTI’s (Pyelonephritis) lebih sering disebabkan
oleh bakteri gram negatif dan Enterococcus faecalis.
PATOGENESIS
CYSTITIS
Infeksi saluran kemih bagian bawah
(Escheriachia Coli) peradangan timbul
dengan penjalaran secara hematogen/
ascending ataupun akibat obstruksi
saluran kemih bagian bawah, baik akut
maupun kronik.

Symtoms :
• Dysuria, urgency and frequency
urination
• Pelvic discomfort
• Abdominal Pain
• Pyuria
 PATOGENESIS
PYELONEPHRITIS

Pyeolonephritis adalah radang saluran

kemih disertai paling sedikit 2 kelainan
dalam kaliks ginjal.

Symtoms :
• Invasive nature
• Suprapubic tenderness
• Fever and chills
• White blood cell casts in urine
• Back pain
• Nausea and vomiting
Masuknya mikroorganisme kedalam
saluran kemih dapat melalui :

• ascending
• Hematogen
• Limfogen
• Eksogen sebagai akibat pemakaian
berupa kateter.

Dua jalur utama terjadinya ISK adalah

hematogen dan ascending
 ASCENDING

INFEKSI YANG PALING SERING TERJADI, YANG TERDIRI DARI 4 TAHAP, YAITU :

1.KOLONISASI KUMAN PADA URETRA

2.MASUKNYA MIKROORGANISME KE DALAM KANDUNG KEMIH

3.MULTIPLIKASI DAN PENEMPELAN MIKROORGANISME KE DALAM KANDUNG KEMIH

4.NAIKNYA MIKROORGANISME DARI KANDUNG KEMIH KE GINJAL

 HEMATOGEN

INFEKSI HEMATOGEN KEBANYAKAN PADA :

• PASIEN DENGAN DAYA TAHAN TUBUH RENDAH (KARENA MENDERITA PENYAKIT KRONIS) ATAU

• PASIEN YANG MENGKONSUMSI OBAT IMMUNOSUPPRESAN

• ADANYA FOKUS INFEKSI DI SUATU TEMPAT

TANDA & GEJALA ISK
 TANDA DAN GEJALA ISK

ISK Bagian Atas ISK Bagian Bawah

• Dysuria (rasa sakit pada saat buang air kecil)

• Nocturia (sering buang air kecil pada malam hari)
• Rasa tidak nyaman/berat pada bagian suprapubic
• Gross hematuria (terdapat darah pada urin)
• Frekuensi urinasi sering

• Demam
• Mual
• Muntah
• Nyeri pinggang
• Malaise
Dipiro 8th ed. p 1998
MANAJEMEN TERAPI ISK
 ETIOLOGI INFEKSI SALURAN
KEMIH
FAKTOR
BAKTERI VIRUS
PREDISPOSISI
JAMUR
GRAM GRAM
NEGATIF POSITIF

1. Candida albican
1. Eschericia Coli 90% 2. Candida tropicalis
penyebab ISK 3. Chlamydia
uncomplicated 4. Mycoplasma Candida
2. Pseudomonas, Proteus,
Kleibsella penyebab ISK
complicated
3. Enterobacter,
Staphylococcus
epidemidis, enterococci
(SudoyoAru, dkk 2009)
Eschericia Coli Pseudomonas Mycoplasma
penatalaksanaan INFEKSI SALURAN
KEMIH
penatalaksanaan INFEKSI SALURAN
KEMIH
penatalaksanaan INFEKSI SALURAN
KEMIH
penatalaksanaan INFEKSI SALURAN
KEMIH
penatalaksanaan INFEKSI SALURAN
KEMIH
PATOFISIOLOGI & MANAJEMEN ISK KONDISI KHUSUS
 PATOFISIOLOGI ISK PADA KEHAMILAN

Perubahan fisiologis selama kehamilan menyebabkan dilatasi ureter yang dikenal dengan “hydronephrosis of
pregnancy”

Progesteron dan Estrogen meningkat saat Peningkatan volume plasma selama kehamilan
kehamilan dan menyebabkan penurunan ureteral menyebabkan penurunan konsentrasi uren dan
dan bladder tone meningkatkan bladder volume

Mengakibatkan statis urin & berkurangnya pertahanan terhadap refluks bakteri ke ginjal

Infeksi Saluran Kemih

TERAPI ISK PADA KEHAMILAN
CAUTI (CATHETER-ASSOCIATED URINARY TRACT
INFECTION)
Sumber mikroorganisme :
1. Endogen (meatus, rektum, atau kolonisasi vagina)
2. Eksogen (peralatan/tangan yang terkontaminasi dari orang
kesehatan)
Bakteri dapat naik ke saluran melalui permukaan :
Eksternal (ekstraluminal) kenaikan bakteri
• Mikroorganisme memasuki permukaan kateter eksternal, paling
sering menciptakan biofilm.
• Bakteri cenderung awal naik setelah kateter inersi. Hal ini
menunjukkan kurang aseptik selama penyisipan awal.
• Bakteri juga dapat naik 1-3 hari setelah kateterisasi

Intern (intraluminal) kenaikan bakteri

• Bakteri cenderung masuk saat membuka atau menutup sistem
drainase urin.
• Mikroba naik dari kantong urin ke dalam kandung kemih melalui
refluks.
• pembentukan biofilm terjadi, dan kerusakan mukosa kandung kemih.
 MANAJEMEN CAUTI

• MEMPERTAHANKAN SISTEM KATETER TERTUTUP

• MEMINIMALKAN PENGGUNAAN KATETER
• KATETER DIGUNAKAN HANYA UNTUK INDIKASI KLINIS YANG TEPAT
• PETUGAS KESEHATAN HARUS MENGGUNAKAN PROTOKOL CUCI TANGAN YANG BENAR DAN
MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN SEKALI PAKAI SAAT PEMASANGAN KATETER
• ALAT PENGINGAT ELEKTRONIK/ KUNJUNGAN HARIAN PERAWAT PADA SAAT CATETER TIDAK
LAGI DIBUTUHKAN DAPAT MENGURANGI DURASI PENGGUNAAN KATETER DAN RESIKO CAUTI
• KANTONG PEMBUANGAN AIR HARUS SELALU DISIMPAN DI BAWAH KANDUNG KEMIH DAN
TABUNG YANG MENGHUBUNGKAN.