Anda di halaman 1dari 26

CLINICAL SCIENCE SESSION (CSS)

TERAPI CAIRAN PADA


ANAK

ULFADIYA PUTRI
DOSEN PEMBIMBING : dr. Willy Hardy, Sp. BA
Section 01
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
SLIDE 3

Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Air dan zat-zat


yang terkandung didalamnya yang terdapat didalam
tubuh disebut juga cairan tubuh berfungsi menjadi
pengangkut zat makanan ke seluruh sel tubuh dan
mengeluarkan bahan sisa dari hasil metabolisme sel
untuk menunjang berlangsungnya kehidupan. Jumlah
cairan tubuh berbeda-beda tergantung dari usia, jenis
kelamin, dan banyak atau sedikitnya lemak tubuh.
Pendahuluan
SLIDE 4
Proporsi cairan tubuh menurun dengan pertambahan
usia, dan pada wanita lebih rendah dibandingkan pria
karena wanita memiliki lebih banyak lemak jika
dibandingkan dengan pria, dan lemak mengandung
60% 40% sedikit air. Sementara neonatus atau bayi sangat rentan
terhadap kehilangan air karena memiliki kandungan
air yang paling tinggi dibandingkan dengan dewasa.
Kandungan air pada bayi lahir sekitar 75 % berat badan,
usia 1 bulan 65 %, dewasa pria 60 %, dan wanita 50 %.
air Sisa zat padat Zat-zat yang terkandung dalam cairan tubuh antara lain
adalah air, elektrolit, vitamin, dan nutrien-nutrien lain
Protein seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Dengan
Lemak makan dan minum maka tubuh kita akan tercukupi akan
kebutuhan nutrient-nutrien tersebut.
mineral
Section 02
TINJAUAN PUSTAKA
CAIRAN TUBUH
SLIDE 6

80%- 85% 70%-75% 50%-60% 50%

BAYI <1 BAYI >1 Laki – laki Wanita


TAHUN TAHUN dewasa dewasa

Perubahan jumlah dan komposisi cairan tubuh, yang dapat


terjadi pada perdarahan, luka bakar, dehidrasi, muntah,
diare, dan puasa preoperatif maupun perioperatif.
Komponen cairan tubuh
SLIDE 7

Cairan tubuh dapat dibagi menjadi


komponen intraseluler dan komponen
ekstraseluler. Sedangkan komponen
ekstrasesluler dapat dibagi menjadi
intravaskuler dan interstisial.
Umur
Kompartemen
Lahir Bulan Tahun
Cairan Tubuh
0 3 6 6 16
Cairan
33% 37.5% 40% 42.5% 40%
Intraseluler
Cairan
45% 37.5% 30% 22.5% 20%
Ekstraseluler
Total Cairan
78% 75% 70% 65% 60%
Tubuh
KOMPONEN CAIRAN TUBUH
SLIDE 9
CAIRAN INTRASELULER
Cairan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular. Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari cairan
dalam tubuhnya terdapat di intraselular (sekitar 27 liter rata-rata untuk dewasa laki-laki dengan berat badan sekitar 70
kilogram), sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular.

CAIRAN EKSTRASELULER
Cairan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. Jumlah relatif cairan ekstraselular berkurang seiring
dengan usia. Pada bayi baru lahir, sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselular. Setelah usia 1
tahun, jumlah cairan ekstraselular menurun sampai sekitar sepertiga dari volume total. Ini sebanding dengan sekitar
15 liter pada dewasa muda dengan berat rata-rata 70kg.
CAIRAN TUBUH
SLIDE 10
cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan non elektrolit.
Elektrolit
Merupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik. Elektrolit dibedakan menjadi ion positif
(kation) dan ion negatif (anion). Jumlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam
miliekuivalen).
Non elektrolit
Merupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan.
ELEKTROLIT
SLIDE 11
KATION
Kation utama dalam cairan ekstraselular adalah Natrium (Na+), sedangkan kation utama dalam cairan intraselular
adalah Kalium (K+). Suatu sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar Natrium dan Kalium
ini.

ANION
Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO3-), sedangkan anion utama dalam
cairan intraselular adalah ion fosfat (PO43-).
TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Prinsip-prinsip terapi cairan dan elektrolit SLIDE 12

1 Metabolic rate yang


tinggi 2 Insensible loss yang tinggi (minute
ventilation tinggi, rasio surface
area: volume tinggi, epidermis

immature pada bayi preterm) . 3 Kemampuan


konsentrsasi urin
rendah.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT PERHARI SLIDE 13
Kebutuhan cairan perhari
Kebutuhan rumatan = IWL + urin + cairan tinja.
Kebutuhan cairan perhari bisa diperkirakan berdasarkan energy expenditure:
1 kcal = 1 ml.

Berdasarkan perhitungan energy expenditure rata-rata pada pasien yang dirawat di rumah sakit didapatkan kebutuhan cairan
perhari sebagai berikut:
• Bayi 1 hari = 50 ml /kgBB/hari.
• Bayi 2 hari = 75 ml /kgBB/hari.
• Bayi > 3 hari = 100 ml /kgBB/hari.
• Berat badan 10 kg pertama = 100 ml /kgBB/hari.
• Berat badan 10 kg kedua = 1000 ml + 50 ml /kgBB/hari.
• Berat badan > 20 kg = 1500 ml + 20 ml /kgBB/hari.
Pada pasien dengan kesulitan kompensasi terhadap kelebihan atau kekurangan cairan dan elektrolit (kelainan jantung, ginjal)
harus dilakukan perhitungan secara ketat/titrasi.
KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT PERHARI SLIDE 14
Faktor-faktor yang bisa meningkatkan kebutuhan cairan:5
Faktor-faktor yang bisa mengurangi kebutuhan cairan:5
• Aktifitas penuh dan diet oral x 1,5 /
• Humidifikasi x 0,75 minum bebas
• Dilumpuhkan x 0,7 • Demam + 12%
peroC suhu rektal > 37
• ADH tinggi (mis: IPPV, koma) x 0,7 • Suhu ruangan > 31oC + 30%
• Hipotermi - peroC
12% per oC suhu rektal < 37 • Hiperventilasi x 1,2
• Kelembaban lingkungan tinggi x 0,7 • Neonatus preterm (< 1,5 kg) x 1,2
• Radiant heater x 1,5
• Gagal ginjal x 0,3 (+ • Phototherapy x 1,5
produksi urin) • Luka bakar hari 1 + 4% per
1% luas luka bakar
• Luka bakar hari > 2 + 2% per
1% luas luka bakar
KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT PERHARI SLIDE 15
Perkiraan kebutuhan elektrolit perhari didasarkan pada kebutuhan
metabolisme, atau dengan kebutuhan cairan perhari:
– Natrium : 2 – 4 mEq/100ml/hari.
– Kalium : 1 – 2 mEq/100ml/hari.
– Klorida : 2 – 4 mEq/100ml/hari.
PERKIRAAN KEHILANGAN
CAIRAN SLIDE 16
BERAT BADAN
Perubahan yang cepat dari berat badan menggambarkan perubahan TBW. Berat badan diperlukan untuk
menentukan banyaknya cairan pengganti yang dibutuhkan.

ANAMNESIS
– Kehilangan cairan : muntah, diare, perdarahan, luka bakar, drainase bedah (seberapa banyak dan / seberapa sering).
– Masukan cairan : jenis cairan, berapa banyak, bagaimana keberhasilannya.
– Produksi urin.

PEMERIKSAAN FISIK & PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan fisik : mental status, nadi, heart rate, tekanan darah, membran mukosa, turgor kulit, warna kulit,
perabaan perifer, capillary refill.
Laboratorium : kimia serum, hematokrit, urin lengkap.
Pemberian cairan intravena
SLIDE 17
Komponen Cairan Infus :
– Aquadest
– Sumber energi : Dextrose 5%, 10%, 20%, 40%
– Elektrolit esensial : Na, K, Cl
– Krektor basa : Bicarbonat, Laktat, Acetat
TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF
SLIDE 18
Tujuannya adalah memberikan
preoperatif
kebutuhan cairan rumatan, mengoreksi
defisit cairan, dan memberikan volume
cairan yang dibutuhkan untuk terjadinya
Intraoperatif perfusi jaringan yang adekuat.

pascaoperasi
TERAPI CAIRAN PREOPERATIF
SLIDE 19
Pemberian cairan pada peiode preoperatif bertujuan untuk mengestimasi volume cairan
yang ada pada pasien dan status dehidrasinya. Bisa dikatakan untuk menentukan
kebutuhan cairan rumatan dan melakukan koreksi bila terdapat defisit cairan. Status
dehidrasi anak berbeda – beda tergantung pada jenis operasi yang direncanakan apakah
elektif atau emergensi, dimana pada kondisi emergensi terjadi kehilangan cairan dalam
jumblah yang besar dalam bentuk darah maupun cairan interstitial.
Cairan rumatan yang dimaksud adalah kebutuhan cairan dan elektrolit yang
dibutuhkan oleh individu dalam periode 24 jam. Selama ini konsep cairan rumatan yang
banyak digunakan pada populasi anak – anak adalah konsep yang di gagas oleh holiday
dan segar.
TERAPI CAIRAN PREOPERATIF
SLIDE 20
Tabel 2.5 Estimasi kebutuhan cairan anak menurut holiday segar

Berat badan anak Kebutuhan cairan

0-10kg 100ml/kg

10-20kg 1000ml + 50 ml/kg tiap kg diatas 10 kg

>20kg 1500ml + 20 ml/kg tiap kg diatas 20 kg


TERAPI CAIRAN INTRAOPERATIF
SLIDE 21
Tujuan pemberian terapi cairan intraoperatif adalah untuk memenuhi kebutuhan
basal metabolic requirement, mengoreksi defisit selama puasa preoperatif, dan
mengoreksi kehilangan cairan selama pembedahan.
TERAPI CAIRAN PASCAOPERASI
SLIDE 22
Tujuan diberikan adanya cairan pasca operasi untuk memenuhi kebutuhan air,
elektrolit dan nutrisi. Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah.
Melanjutkan penggantian defisit prabedah dan selama pembedahan. Koreksi
gangguan keseimbangan karena terapi cairan.
Macam-macam Cairan yang Dapat Digunakan dalam Terapi
Cairan
SLIDE 23
1. Cairan Kristaloid
– Cairan hipotonik (NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%)
– Cairan Isotonik (Ringer-Laktat, NaCl 0,9%)
– Cairan hipertonik (Dextrose 5%, NaCl 0,9%, Produk Darah (darah), dan albumin
2. Cairan Koloid
– Koloid Alami
– Koloid sintesis
a. Dextran
b. Hydroxylethyl Starch (Heta starch)
c. Gelatin
Section 03
Kesimpulan
Brand new ideas no one has ever heard
“ Penderita anak sering mengalami gangguan homeostasis, termasuk
homeostasis air dan elektrolit. Perbaikan maupun perburukan keadaan klinis
berjalan paralel dengan perubahan-perubahan pada variabel fisiologis. Total
cairan tubuh dapat diperkirakan dari berat badan. Kebutuhan rumatan air dan
elektrolit tergantung pada banyaknya air yang keluar melalui urin, feses dan
insensible losses.

Penatalaksanaan cairan dan elektrolit pada penderita anak didasarkan


pada prinsip-prinsip fisiologi. Gangguan dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah karena
kombinasi dari faktor-faktor preoperatif, perioperatif dan postoperatif.”
Terima kasih! 

Anda mungkin juga menyukai