Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

*Kepaniteraan Klinik Senior/ G1A219040/ 31 Agustus 2019


** Pembimbing/ dr. Willy Hardy Marpaung, Sp.B

CT-SCAN ABDOMEN

Ulfadiya putri, S.Ked*

dr. M. Rizal Syafiie,Sp.B KBD**

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU BEDAH
RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019

i
REFRAT
CT-SCAN ABDOMEN

Oleh :
Ulfadiya putri
G1A219040

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU BEDAH
RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019

Jambi, 31 Agustus 2019


DOSEN PEMBIMBING

dr. M. Rizal Syafiie,Sp.B KBD

KATA PENGANTAR

ii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
referat yang berjudul “CT-SCAN ABDOMEN” sebagai kelengkapan
persyaratan dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Bedah Rumah
Sakit Raden Mattaher Provinsi Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. M. Rizal Syafiie,Sp.B KBD
yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis
selama menjalani Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Bedah Rumah Sakit Raden
Mattaher Provinsi Jambi.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan guna
kesempurnaan referat ini, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.

Jambi, 31 Agustus
2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. iv

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

BAB II Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 2


2.1 CT- SCAN .................................................................................................. 3
2.2 Contoh Kasus CT-SCAN ABDOMEN ..................................................... 8

BAB III Kesimpulan ............................................................................................


3.1 Kesimpulan .................................................................................................

Daftar Pustaka .......................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

CT Scan (computed tomography scan) adalah proses penggunaan komputer untuk

memperoleh gambaran tiga-dimensional dari ribuan gambar x-ray dua-dimensional. CT

Scan dapat menghasilkan gambar-gambar yang sangat akurat dari objek-objek di dalam

tubuh seperti tulang, organ, dan pembuluh darah. Gambar-gambar ini sangat berguna

dalam mendiagnosa berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, stroke, kelainan

organ reproduktif, dan kelainan gastrointestinal.

Mesin CT Scan berbentuk pipa dengan tempat pasien berbaring di

tengahnya. Pemroses citra (scanner) sendiri terdapat dalam frame pipa tersebut.

Saat mesin bekerja, pipa pemroses citra itu berputar sambil menembakkan sinar

rontgen ke arah pasien dari berbagai sudut. Untuk setiap putaran, sekitar 1.000

gambar bagian dalam pasien diambil. Gambar-gambar ini kemudian di-compile

oleh komputer sehingga menghasilkan gambar cross-sectional bagian dalam

tubuh pasien yang dapat digunakan dalam menganalisa dan mendiagnosa pasien.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 CT- SCAN

CT Scan (computed tomography scan) adalah proses penggunaan


komputer untuk memperoleh gambaran tiga-dimensional dari ribuan gambar x-ray
dua-dimensional. CT Scan dapat menghasilkan gambar-gambar yang sangat
akurat dari objek-objek di dalam tubuh seperti tulang, organ, dan pembuluh darah.
Gambar-gambar ini sangat berguna dalam mendiagnosa berbagai penyakit, seperti
kanker, penyakit jantung, stroke, kelainan organ reproduktif, dan kelainan
gastrointestinal. Citra yang dihasilkan CT Scan jauh lebih detail dibanding citra
yang diperoleh x-ray biasa.1,2,3,4

Gambar 1. Mesin CT scan

Mesin CT Scan berbentuk pipa dengan tempat pasien berbaring di


tengahnya. Pemroses citra (scanner) sendiri terdapat dalam frame pipa tersebut.
Saat mesin bekerja, pipa pemroses citra itu berputar sambil menembakkan sinar

2
rontgen ke arah pasien dari berbagai sudut. Untuk setiap putaran, sekitar 1.000
gambar bagian dalam pasien diambil. Gambar-gambar ini kemudian di-compile
oleh komputer sehingga menghasilkan gambar cross-sectional bagian dalam
tubuh pasien yang dapat digunakan dalam menganalisa dan mendiagnosa pasien.
Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih
umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi
terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan
antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan
pada citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik
radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak overlap (tumpang
tindih) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada
bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat
menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu,
citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga
citra yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang
dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan
komputer berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh
gambaran panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja
khusus yang secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan.
Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu
yang digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit
sampai 1 jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk
waktu check-in nya).
Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit . Sebelum dilakukan
scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan
tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning. Bagaimanapun, tergantung pada
jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan pasien untuk
meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan
proses scanning khususnya untuk daerah perut.

3
CT Scan memiliki beberapa kelebihan dibanding x-ray biasa: citra yang
diperoleh CT Scan beresolusi lebih tinggi, sinar rontgen dalam CT Scan dapat
difokuskan pada satu organ atau objek saja, dan citra perolehan CT Scan
menunjukkan posisi suatu objek relatif terhadap objek-objek di sekitarnya
sehingga dokter dapat mengetahui posisi objek itu secara tepat dan akurat.
Kelebihan-kelebihan tersebut telah membuat CT Scan menjadi proses radiografis
medis yang paling sering direkomendasikan oleh dokter dan, dalam banyak kasus,
telah menggantikan proses x-ray biasa secara total.

Sistem CT Scan1,2,3,4
Peralatan sistem CT Scan terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Sistem Pemroses Citra
2. Sistem Komputer dan Kendali
3. Stasiun Operasi dan Stasiun Pengamat

Gambar 2. Blok Diagram Sistem CT Scan

Sistem Pemroses Citra (Scanner)


Sistem pemroses citra terdapat dalam frame pipa dari mesin dan
merupakan bagian sistem yang langsung berhadapan dengan objek/pasien.
Scanner terdiri atas sumber sinar-x, collimator, detektor, dan bagian akuisisi data.
Diagram blok dari scanner mesin CT Scan dapat dilihat pada Gambar 2.

4
Gambar 3. Diagram Blok scanner (pemroses citra) CT Scan

Sumber sinar-x (x-ray tube dalam gambar di atas) menembakkan sinar-x


ke arah pasien. Collimator adalah penghalang sinar radiasi dan berfungsi
memfokuskan sinar-x yang ditembakkan oleh x-ray tube pada satu slice
(potongan) saja. Detektor radiasi biasanya berupa detektor ionisasi gas. Jika
tabung pada detektor ditembus oleh radiasa maka akan terjadi ionisasi gas-gas di
dalamnya. Ionisasi tersebut menimbulkan arus listrik pada keluaran detektor yang
sebanding dengan intensitas sinar radiasi yang mengenai receiver detektor.
Keluaran detektor kemudian dikirim ke bagian akuisisi data yang berfungsi
mengubah besaran-besaran listrik dari detektor menjadi sinyal analog yang
kemudian akan melalui konversi Analog-to-Digital. Hasil pengkonversian A/D itu
dikirim ke bagian komputer dan kendali untuk di-compile oleh komputer.

Sistem Komputer dan Kendali1,2,3,4


Bagian komputer bertanggung jawab atas rekonstruksi gambar dan sistem
kendali seluruh sistem CT Scan. Sistem Komputer dan Kendali ini terdiri atas
prosesor, sistem I/O, dan hard disk.
Processor atau CPU (unit pemroses pusat) mempunyai fungsi untuk
membaca dan menginterprestasikan instruksi, melakukan penghitungan, dan
menyimpan hasil-hasil dalam memory. CPU yang digunakan mempunyai bus data
16,32 atau 64 bit. Tipe komputer yang digunakan bisa mikro komputer dan bisa

5
mini komputer, namun harus memenuhi unjuk kerja dan kebutuhan sistem CT
Scanner. Harddisk mempunyai fungsi untuk menyimpan data dan software.

Stasiun Operator dan Stasiun Pengamat


CT Scanner pada umumnya dilengkapi dengan dua buah monitor dan
keyboard. Masing-masing sebagai operator station dan viewer station dan
keduanya mempunyai tugas yang berbeda. Operation Station mempunyai fungsi
sebagai operator kontrol untuk mengontrol beberapa parameter scan seperti
tegangan anoda, waktu scan dan besarnya arus filamen. Sedangkan viewer station
mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem pemroses citra. Bagian ini
mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan sistem keluaran seperti hard
copy film, magnetic tape, dan paper print out. Dari bagian ini dapat dilakukan
pekerjaan untuk menganalisa hasil scanning.
Contoh Citra yang Diperoleh CT Scanner

Gambar 4. Gambar axial dan 3D dari tenggorokan manusia

6
Gambar 5. Hasil scan kepala pasien

Gambar 6. Tumor di ginjal pasien

7
2.2 CONTOH KASUS

8
BAB III
KESIMPULAN

9
DAFTAR PUSTAKA
1. Primamedika – Radiology.http://www.primamedika.com/radiology.htm
2. Elektro Indonesia – 3D CT
Scan.http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3d.html
3. X-ray computed tomography (CT
Scan).http://en.wikipedia.org/wiki/Computed_tomography
4. NN, Alat Radiologi IV. Akademi Teknik Elektromedik

10

Anda mungkin juga menyukai