CT-SCAN ABDOMEN
i
REFRAT
CT-SCAN ABDOMEN
Oleh :
Ulfadiya putri
G1A219040
KATA PENGANTAR
ii
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
referat yang berjudul “CT-SCAN ABDOMEN” sebagai kelengkapan
persyaratan dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Bedah Rumah
Sakit Raden Mattaher Provinsi Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. M. Rizal Syafiie,Sp.B KBD
yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis
selama menjalani Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Bedah Rumah Sakit Raden
Mattaher Provinsi Jambi.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan guna
kesempurnaan referat ini, sehingga dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.
Jambi, 31 Agustus
2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Scan dapat menghasilkan gambar-gambar yang sangat akurat dari objek-objek di dalam
tubuh seperti tulang, organ, dan pembuluh darah. Gambar-gambar ini sangat berguna
dalam mendiagnosa berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, stroke, kelainan
tengahnya. Pemroses citra (scanner) sendiri terdapat dalam frame pipa tersebut.
Saat mesin bekerja, pipa pemroses citra itu berputar sambil menembakkan sinar
rontgen ke arah pasien dari berbagai sudut. Untuk setiap putaran, sekitar 1.000
tubuh pasien yang dapat digunakan dalam menganalisa dan mendiagnosa pasien.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
rontgen ke arah pasien dari berbagai sudut. Untuk setiap putaran, sekitar 1.000
gambar bagian dalam pasien diambil. Gambar-gambar ini kemudian di-compile
oleh komputer sehingga menghasilkan gambar cross-sectional bagian dalam
tubuh pasien yang dapat digunakan dalam menganalisa dan mendiagnosa pasien.
Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih
umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi
terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan
antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan
pada citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik
radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak overlap (tumpang
tindih) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada
bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat
menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu,
citra ini dapat memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga
citra yang dihasilkan oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang
dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan
komputer berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh
gambaran panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja
khusus yang secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan.
Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu
yang digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit
sampai 1 jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk
waktu check-in nya).
Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit . Sebelum dilakukan
scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan
tertentu selama 4 jam sebelum proses scanning. Bagaimanapun, tergantung pada
jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan pasien untuk
meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan
proses scanning khususnya untuk daerah perut.
3
CT Scan memiliki beberapa kelebihan dibanding x-ray biasa: citra yang
diperoleh CT Scan beresolusi lebih tinggi, sinar rontgen dalam CT Scan dapat
difokuskan pada satu organ atau objek saja, dan citra perolehan CT Scan
menunjukkan posisi suatu objek relatif terhadap objek-objek di sekitarnya
sehingga dokter dapat mengetahui posisi objek itu secara tepat dan akurat.
Kelebihan-kelebihan tersebut telah membuat CT Scan menjadi proses radiografis
medis yang paling sering direkomendasikan oleh dokter dan, dalam banyak kasus,
telah menggantikan proses x-ray biasa secara total.
Sistem CT Scan1,2,3,4
Peralatan sistem CT Scan terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Sistem Pemroses Citra
2. Sistem Komputer dan Kendali
3. Stasiun Operasi dan Stasiun Pengamat
4
Gambar 3. Diagram Blok scanner (pemroses citra) CT Scan
5
mini komputer, namun harus memenuhi unjuk kerja dan kebutuhan sistem CT
Scanner. Harddisk mempunyai fungsi untuk menyimpan data dan software.
6
Gambar 5. Hasil scan kepala pasien
7
2.2 CONTOH KASUS
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Primamedika – Radiology.http://www.primamedika.com/radiology.htm
2. Elektro Indonesia – 3D CT
Scan.http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3d.html
3. X-ray computed tomography (CT
Scan).http://en.wikipedia.org/wiki/Computed_tomography
4. NN, Alat Radiologi IV. Akademi Teknik Elektromedik
10