Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN AUDIT INTERNAL

(Implementasi Pada Usaha Laundry)

Putri Nevia Lestari Indah ( 16102043 )


Sri Maria Dewantari (16102047)
Rizky Ramadhani (16102050)
Novi Chintya Sinaga (16102056)
Fitriana Mawaddah (16102088)
Pendahuluan
Tercapainya tujuan serta sasaran perusahaan tidak terlepas
dari baiknya perencanaan audit yang dibuat dan
dilaksanakan oleh manajemen perusahaan itu sendiri. Audit
yang direncanakan dengan baik dapat menghasilkan hasil
audit yang baik. Selain itu, pelaksanaan audit internal dapat
memberikan nilai positif bagi perusahaan, karena dapat
menghemat waktu dan upaya yang signifikan dengan
perencanaan dan persiapan kerja yang memadai. Maka
dari itu pentingnya perencanaan audit internal dalam
lingkup organisasi maupun entitas perusahaan sangatlah
dibutuhkan.
Perencanaan Audit meliputi pengembangan strategi
pelaksanaan secara menyeluruh dan lingkup audit yang
diharapkan. Sifat, lingkup dan saat perencanaan bervariasi
dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman
mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas.
Maka dari itu tujuan dari proses perencanaan audit adalah
merancang pendekatan audit yang akan dilaksanakan agar
memberikan jaminan bahwa audit dilakukan secara efektif
dan efisien.
1. Melakukan Studi Awal
Pada saat melakukan studi awal langkah pertama harus memeriksa semua informasi yang tersedia. Studi awal
merupakan penelaahan atas temuan-temuan, dokumen-dokumen, atau informasi membantu untuk memahami
subjek audit
Pada kegiatan usaha laundry studi awal yang dilakukan yakni menelaah informasi untuk membantu memahami
subjek audit. Hal ini dapat dilihat melalui bagaimana prosedur penanganan planggan yang mencangkup
kegiatan yang berlangsung dalam usaha seperti :
1. Penerimaan Pelanggan
2. Proses Pencucian (Laundry)
3. Proses Setrika ( Preassing )
4. Proses Finising Pengemasan (Packing)
5. Serah Terima serta Pembayaran.
2. Pendokumentasian
Pendokumentasian mencangkup beberapa langkan yang akan mengarah pada pertemuan awal antara auditor
dengan manajer klien.
Pendokumentasian terdiri dari :
1. Daftar pengingat
2. daftar isi
3. pengurangan biaya
4. catatan kesan
5. kuisioner.
3. Bertemu Klien.
Pertemuan auditor internal dengan manajer memberi peluang bagi auditor untuk menjelaskan tujuan dan
pendekatan audit yang akan dilakukan apa yang akan diamati. Pada usaha Laundry terdapat sejumlah aset
yang auditor amati berupa barang-barang yang digunakan untuk kegiatan usaha seperti :
1. mesin cuci
2. mesin pengering
3. alat setrika
4. Timbangan
4. Mendapatkan Informasi
Pengumpulan bahan bukti dalam proses mendapatkan informasi pada survey pendahuluan akan berlangsung lancar dan
sistematis jika auditor internal memiliki pandangan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Dalam kebanyakan audit
informasi penting dapat diklasifikasikan ke dalam empat fungsi dasar manajemen:
• Perencanaan
mencakup proses menentukan tujuan aktivitas atau organisasi, baik jangka pendek maupun jangka Panjang, Dalam usaha
laundry tujuan aktivitas tentu untuk memberikan pelayanan terbaik bagi customer sehingga dapat terjalinnya customer
relationship yang baik serta berkelanjutan.
• Pengorganisasian
Pengorganisasian mencakup bagan organisasi serta informasi mengenai otoritas yang di delegasikan dan tanggung jawab
yang di emban. Dalam usaha laundry pendelegasian atas tugas dan tanggung jawab tiap fungsi tugas
• Pengarahan
mencakup instruksi tugas yang disampaikan apakah sudah cukup jelas dan dapat dipahami. Dalam usaha laundry
pengarahan dilakukan melalui pemberian prosedur kerja bagi tiap fungsi tugas yang dijalankan oleh tiap bagian atau divisinya
masing-masing.
• control.
Control mencakup pengendalian atas system dan alur kerja dalam kegiatan yang dilaksanakan. Dalam usaha laundry bentuk
pengendalian tertuang dalam pedoman kerja tertulis di setiap divisi. Selain itu adanya Nota maupun tanda terima yang
bertujuan mengendalikan kegiatan usaha dalam hal operasi kegiatan dalam segi financial.
5. Mengamati
Proses pengaamatan dilakukan guna membantu auditor internal dalam : Menentukan tujuan, sasaran dan
standar; Menilai control untuk mencapai tujuan – tujuan ini; Mengevaluasi risiko; Menentukan control untuk
meminimalkan risiko; Membuat penentuan risiko secara sistematik; dan Menilai gaya manajemen.
Risiko Kontrol
Pembelian
Komplain atas kesalahan pencucian Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan
dicuci, apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus
dicuci khusus untuk menghindari kesalahan pencucian.

Kesalahan dalam pemesanan Dibuatnya nota pembayaran, nota tersebut berisi nama dan alamat
pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang
akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta keterangan lain
(jika diperlukan)

Kesalahan dalam proses serah terima atau pembayaran Adanya nota pembayaran, dan setiap pembayaran yang belum lunas akan
dapat diketahui melalu nota yang belum di cap lunas. Karena setiap
pembayaran yang sudah lunas akan terdapat cap “LUNAS”. Proses serah
terima juga menggunakan nota ber rangkap yang berfungsi antara lain : nota
rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL” diserahkan kepada
konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 di berikan pada kosumen sebagai
bukti transaksi pembayaran.
6. Membuat Bagan Alir
Bagan Alir dibuat untuk memotret suatu proses, berikut adalah bagan alir dalam usaha laundry.
Flowchart Penjualan Jasa Laundry & Dry Clean
7. Melaporkan
Pelaporan merupakan proses penyampaian hasil – hasil survey dengan manajemen, pelaporan menyangkut
temuan positif dan negative. Dari survey yang telah dilakukan atas usaha laundry, ditemukan hasil sebagai
berikut :
1. Laundry adalah salah satu unit pelayanan jasa cuci kiloan yang orientasi utamanya terletak pada kepada
memberikan pelayanan terbaik agar cucian masyarakat sekitar dan konsumen lainnya dapat terjaga dengan
baik.
2. Produk yang dihasilkan adalah produk jasa, dengan berbagai macam produk jasa dengan harga yang
berbeda
3. Pelanggan utama dari perusahaan ini adalah masyarakat sekitar
4. Ada 4 kriteria kualitas pada usaha ini yaitu peralatan yang layak, pelayanan yang baik, tempat yang nyaman,
dan proses administrasi yang sesuai dengan prosedur yang ada.
5. Proses pengendalian mutu dilakukan secara intern dan ekstern.
6. Pada usaha ini, proses pengumpulan informasi harapan pelanggan dilakukan dengan metode “kotak kritik
dan saran”.
7. Proses pengumpulan informasi kepuasan pelanggan dilakukan dengan cara yang sama dengan proses
pengumpulan informasi harapan pelanggan, yaitu dengan menggunakan metode “kotak kritik dan saran”
THANK YOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai