Anda di halaman 1dari 10

MENGENAL CAPD DAN CARA

PERAWATAN LUKA CAPD

TIM PKRS RSSA


APA ITU CAPD?
Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis
metode pencucian darah dengan mengunakan peritoneum (selaput
yang melapisi perut dan pembungkus organ perut). Selaput ini
memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah.
Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui
peritoneum ke dalam rongga perut.

Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus


dinding perut ke dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama
waktu tertentu sehingga limbah metabolic dari aliran darah secara
perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan
dikeluarkan, dibuang, dan diganti dengan cairan yang baru.
TUJUAN PEMASANGAN CAPD

Mempertahankan atau
Membuang produk Mempertahankan atau
mengembalikan kadar
metabolisme protein mengembalikan system
elektrolit tubuh.
seperti urea, kreatinin buffer tubuh.
dan asam urat

Membuang Memperbaiki status


kelebihan air. kesehatan penderita.
.
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN CAPD
KEUNTUNGAN
 Dapat dilakukan sendiri di rumah atau
tempat kerja
 Pasien menjadi mandiri (independen), KEKURANGAN :
meningkatkan percaya diri  Resiko infeksi pada exit site dan /atau
 Simpel, dapat dilatih dalam periode 1-2 tunnel
minggu.  Radang pada lapisan tipsi dinding dalam
 Jadwal fleksibel, tidak tergantung perut (peritonitisi)
penjadwalan rumah sakit sebagaimana HD  Adanya udara dalam peritoneum yang
 Pembuangan cairan dan racun lebih stabil menyebabkan nyeri bahu
 Diit dan intake cairan sedikit lebih bebas  BB naik karena glukosa, pada cairan CAPD
 Cocok bagi pasien yang mengalami diabsorbsi (Kallenbach , 2005)
gangguan jantung
 Pemeliharaan residual renal function lebih
baik pada 2-3 tahun pertama
CARA PERAWATAN CAPD
 Pasien atau penolong harus mencuci tangan setiap kali
akan menyentuh kateter dan menggunakan masker
ketika melakukan pergantian cairan dialisat (NIDDK,
2006)
 Melakukan pergantian cairan CAPD setiap 4-6 jam (dwell
time) di siang hari atau 8 jam pada malam hari dengan
memasukkan cairan steril kemudian memonitor jumlah
cairan yang keluar untuk mengetahui kondisi cairan
didalam perut (Black & Hawks, 2009)
 Waktu pergantian yang diperlukan rata-rata 20-30 menit,
10-15 menit mengeluarkan cairan dari peritoneum dan
10-15 menit memasukkan cairan dialisat baru.

PERHATIKAN !!!
 mandi setiap hari, jangan berendam
 ganti pakaian dalam maupun pkaian luar
 jangan gunakan bahan kimia misalnya alcohol, klorin
yang mengandung klorida untuk membersihkan exit site.
 jangan menggaruk atau menaburkan bedak di are
sekitar exit site
SEGERA KUNJUNGI PELAYANAN
KESEHATAN
Keluar nanah atau cairan

Cairan dialisat yang mengalir dari perut terlihat pekat


Tidak ada cairan dialisat mengalir keluar dari perut pasien selama pertukaran,
bahkan setelah mengubah posisi.

Pasien mengalami demam atau kedinginan

Pasien mengalami nyeri di perut saat melakukan pertukaran


dialisat

Ada benjolan baru yang telah tumbuh di perut


pasien saat melakukan pertukaran CAPD.
■ Buka balutan luka
■ Bersihkan luka sayatan dengan cairan Ns
■ Berikan gentamicin pada luka sayatan
■ Tutup luka dengan menggunakan kassa steril yang
kering
■ Berikan plester pada kasa
■ Lakukan rawat luka selama 2-3 minggu sampai luka
sayatan kering
■ Balutan luka dilepas ketika kedua sayatan benar-benar
sudah kering, jika belum kering luka harus tetap
ditutup
PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN
RUMAH SAKIT
APA ADA
PERTANYAAN
???

Anda mungkin juga menyukai