andi pradana
TERMOREGULASI
• = REGULASI SUHU TUBUH
• mempertahankan suhu inti tubuh
• walaupun fluktuasi pada ambilan
panas,produksi panas & pengeluaran
panas, pada suatu nilai pasti: 37oC,
dengan variasi ± 0,5oC
• makhluk hidup :
• poikilotermik (berdarah dingin)
• homeotermik (berdarah panas)
– Manusia
SUHU
• Suhu tubuh = suhu inti; suhu organ dalam;
± 37oC; hampir selalu konstan,hanya
berubah ± 1oF (0,6oC)
Suhu Rektal
• Suhu kulit = suhu permukaan; berubah
sesuai lingkungan, bervariasi melebihi
beberapa oC.
• Suhu inti konstan bila :
produksi panas & ambilan panas seimbang
dengan pengeluaran panas.
PEMBENTUKAN PANAS
Faktor-faktor yang menentukan :
Laju metabolisme basal
Laju cadangan metabolisme (aktivitas
otot)
Metabolisme tambahan oleh :
Pengaruh tiroksin
Perangsangan simpatis
Meningkatnya aktivitas kimiawi di dalam
sel sendiri
PENGELUARAN PANAS
Panas dari organ dalam kulit udara & sekitar.
Laju hilangnya panas ditentukan oleh :
☺ Kecepatan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit
(aliran panas internal)
mekanisme ; aliran darah ke kulit
Vasodilatasi hangat di permukaan kulit
Vasokonstriksi panas ditahan dalam tubuh
☺ Kecepatan hantaran panas dari kulit ke sekitarnya
(aliran panas eksernal)
Penyekat panas :
☻ Lemak dari jaringan subkutan
☻Jaringan subkutan
☻ Kulit
MEKANISME PENGELUARAN PANAS
EKSTERNAL
• Radiasi
pemindahan panas dari suatu permukaan objek
ke objek lain melalui radiasi elektromagnetik,
tanpa kontak/sentuhan
• Konduksi
pertukaran panas apabila dua objek yang
berbeda suhu bersentuhan.
• Konveksi
perambatan panas melalui zat perantara (gas
atau cairan) di mana bagian-bagian zat ikut
berpindah
• Evaporasi
Peralihan panas bersama perpindahan bentuk
zat dari bentuk cairan menjadi bentuk uap
Pengaturan suhu tubuh
Respons pengaturan suhu
pola perubahan autonom,
somatic,endokrin
& tingkah laku
Dua kelompok :
• meningkatkan pengeluaran panas &
menurunkan pembentukan panas
– pajanan panas merangsang
– pajanan dingin menghambat
• menurunkan pengeluaran panas &
meningkatkan pembentukan panas
- pajanan panas menghambat
- pajanan dingin merangsang
Mekanisme yang diaktifkan panas
Vasodilatasi kulit
pembuangan panas
Keringat
Kenaikan respirasi
Anoreksia produksi panas
Apati & inersia
Mekanisme yang diaktifkan dingin
Menggigil (shivering)
Lapar produksi
Kenaikan aktifitas volunteer panas
Sekresi epinefrin & norepinefrin
Vasokonstriksi kulit
Menggulung pembuangan panas
Horipilasi
RESEPTOR SUHU
• Yang penting : area preoptik
hipotalamus
♥ Anterior : diaktifkan oleh rangsangan
panas
♥ Posterior : diaktifkan oleh rangsangan
dingin
• Lainnya di : kulit, medula spinalis,
organ dalam abdomen, & sekitar vena-
vena besar.
Pengaturan Suhu Tubuh
Dalam : Suhu Darah
Aferen Luar : Panas Kulit
Talamus
anterior panas
Hipotalamus
“set Point”
posterior dingin
IL – 1/TNF IL – 6
Hipotalamus
Cyclooxygenase Antipiretik
Prostaglandin
Set-Point Meningkat
Kedinginan:
-Vasokonstriksi
-Piloereksi
-Sekresi Epinefrin
-Menggigil
Demam
HIPOTERMIA & FROSTBITE
• HIPOTERMIA
= Keadaan suhu tubuh di bawah normal
suhu tubuh cukup rendah proses-proses
metabolik & fisiologik menjadi lamban
Kecepatan pembentukan panas pada setiap
sel ditekan hampir 2× lipat untuk setiap
penurunan temperatur tubuh 10oF.
Manusia tahan suhu tubuh 21-24oC tanpa
efek mengganggu yang menetap
hipotermi buatan untuk pembedahan
• FROSTBITE
– kebekuan pada daerah permukaan akibat
terpapar temperatur yang sangat rendah
– terutama pada daun telinga, jari tangan & kaki
bila terbentuk kristal es dalam sel
kerusakan permanen gangren operasi.
SUHU SANGAT TINGGI
–Pada suhu hipotalamus di atas
40,5-42oC kemampuan pengaturan
panas menjadi sangat ditekan &
kemampuan berkeringat
menghilang.
–Suhu rektal > 41oC untuk waktu
lama kerusakan otak menetap
–Suhu rektal > 43oC heat stroke