IMUNISASI NASIONAL
Oleh:
Kepala Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Kelainan jantung
Pneumonia 23.8%
55,2% kematian bayi
Encephalitis 9.3%
congenital dan
disebabkan oleh diare
hidrosefalus ; 5,8 dan pneumonia
26/1000(DHS 2012)
Pertusis
2016: IPV
2017, 2018: MR, PCV, HPV Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Tujuan Penyelenggaraan Imunisasi
VAKSIN
BARU KLB
IMUNISASI
Imunisasi Program
Dasar Lanjutan Imunisasi yang di berikan Imunisasi bagi orang yang • Pneumonia dan
Imunisasi pada • Anak bawah dua sesuai kajian epidemiologi di akan dan dari tempat Meningitis akibat
bayi, yaitu: tahun: suatu daerah, endemis jenis PD3I pneumokokus
• Hepatitis B DPT-HB-Hib • Backlog fighting tertentu • Diare (rotavirus)
• BCG Campak/MR • Crash program •Imunisasi Meningitis • Influenza
• Polio Tetes (OPV) • Anak Sekolah (BIAS): • PIN Meningokokus • Gondongan (Mumps)
• DPT-HB-Hib Campak/MR • Catch Up Campaign • Imunisasi Yellow Fever • Rubella
• IPV DT (kampanye) (Demam Kuning) • Tifoid
• Campak/MR Td • Sub PIN •Imunisasi Rabies • Hepatitis A
• WUS yaitu Td • Imunisasi dalam • Imunisasi Polio • Kanker serviks (HPV)
penanggulangan KLB • Japanese Encephalitis
(Outbreak Response • Herpes Zoster
Immunization/ • DBD
ORI)
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Jadwal Imunisasi Rutin
IMUNISASI DASAR PADA BAYI & LANJUTAN PADA BADUTA IMUNISASI LANJUTAN PADA WUS HARUS MELALUI SKRINING
Sebisa mungkin pemberian imunisasi dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan imunisasi
D
D
D
D
D
Perubahan Konsep
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) saja hingga 11
bulan tidak cukup untuk memberikan
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) perlindungan yang optimal terhadap PD3I.
Pemahaman masyarakat imunisasi cukup
sampai usia 9 bulan (campak) saja.
Supply
Melakukan penyusunan mikroplanning secara komprehensif
Memastikan ketersediaan vaksin dan logistik lain dalam jumlah cukup di tingkat provinsi, kako dan pkm
Demand
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui penyiapan dan
penyampaian KIE kepada masyarakat
Mengoptimalkan peran toga, toma dan kader untuk penjangkauan dan penggerakan
sasaran
Kolaborasi
Melakukan kolaborasi dan integrasi antar program dalam pendatatan dan penjaringan sasaran, pemberian pelayanan,
supervisi dan monitoring evaluasi serta KIE kepada masyarakat.
Kerjasama
Melakukan kerjasama dengan organisasi profesi, organisasi masyarakat dan swasta dalam bentuk public privat mix.
Koordinasi
Melakukan koordinasi secara intensif dengan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat,
swasta, toga, toma, kader untuk mendukung pencapaian target cakupan imunisasi.
Kepatuhan
Melakukan penyelenggaraan program imunisasi sesuai standar dan pedoman sebagaimana terdapat dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No. 12 Tahun 2017 22
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Best Practices Lima “K” dalam Penguatan Program Imunisasi
Komunikasi
Membuat forum komunikasi imunisasi yang terdiri dari lintas program dan lintas sektor terkait
Membuat WA grup yang terdiri dari komponen lintas program dan lintas sektor
Kolaborasi
Melakukan integrasi dengan PIS PK dalam pendataan dan penjariangan sasaran imunisasi
Melakukan kolaborasi dengan organisasi profesi dalam memberikan pelayanan imunisasi
Kerjasama
Bekerja sama dengan fasyankes swasta terkait pencatatan dan pelaporan hasil cakupan imunisasi
Kerjasama antara pemerintah dengan universitas, WHO, Unicef dan swasta
Koordinasi
Berkoordinasi dengan KIA terkait penggunaan buku KIA dan kohort
Melakukan koordinasi dengan pusdatin terkait pengembangan sistem informasi imunisasi
Melakukan koordinasi dengan promkes dalam penyusunan media KIE imunisasi
Kepatuhan
Memberikan imunisasi sesuai jadwal dalam Permenkes No 12 Tahun 2017
23
Melakukan pengelolaan vaksin dan rantai dingin vaksin sesuai dengan standar operasional prosedur
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Kebijakan Sertifikat Imunisasi sebagai Syarat Masuk Sekolah
PROMKES
INSTALASI FARMASI Komunikasi resiko dan promosi kesehatan,
Menjamin ketersediaan dan distribusi Penyusunan media KIE, Dukungan
Vaksin dan logistik imunisasi. penganggaran melalui DAK non fisik (BOK)
YANKES PERENCANAAN
Dukungan dalam penganggaran DAK Fisik
dan Non Fisik Imunisasi