Anda di halaman 1dari 10

| 1

Askep Kesehatan
Komunitas Populasi
Rentan

Ns. Stefanus Mendes Kiik, M.Kep., Sp.Kep.Kom


outline
• Definisi populasi rentan (vulnerable) dan berisiko (risk)
• Karakteristik populasi rentan di Indonesia
• Populasi rentan di Indonesia
• Kebijakan pemerintah terkait populasi rentan
• Strategi perawat dalam pelayanan populasi rentan
• Isu etik populasi rentan
Populasi berisiko dan Rentan
• Risiko merupakan peluang suatu kejadian akan terjadi pada suatu waktu
tertentu (Stanhope & Lancaster, 2012). Risiko merupakan sebuah istilah
epidemologi yang merujuk pada peluang suatu penyakit atau kondisi
kesehatan yang kurang baik yang akan berkembang (Allender et al., 2014).
• Populasi berisiko merupakan sekumpulan orang yang memiliki satu
masalah kesehatan yang memiliki kemungkinan akan berkembang karena
memiliki faktor risiko (Allender et al., 2014).
• Kerentanan merupakan gabungan efek dari keterbatasan sumber kondisi
tidak sehat dengan tingginya faktor risiko yang dimiliki seseorang.
• Populasi rentan (vulnerable population) adalah bagian dari populasi yang
lebih mudah mengalami masalah kesehatan akibat terpapar risiko atau
akibat buruk dari masalah kesehatan (Stanhope & Lancaster, 2015)
Karakteristik populasi rentan
• Status sosial ekonomi
– Kurangnya sumberdaya sosial
– Pendidikan
– ekonomi
• Usia
• Kesehatan/status kesehatan
– Individu dengan penyakit kronis
• Pengalaman hidup
– Pengalaman hidup yang kurang baik yang berdampak pada berkurangnya pendapatan,
peran, gangguan kesehatan, perceraian, kemiskinan dll
populasi rentan di Indonesia
• Penduduk miskin dan anak jalanan (homelessness)
• Remaja yang hamil
• Penduduk migran
• Penduduk pedesaan terpencil
• Orang dengan masalah kejiwaan
• Penderita kecacatan
• Penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang
• Korban KDRT
• Penderita penyakit menular
• Penderita penyakit kronik
• Penderita HIV/AIDS, hepatitis B dan penyakit seksual
• Kelompok etnis minoritas
• Kelompok lansia
Kebijakan pemerintah terkait popuasi rentan di Indonesia
– UUD 1945
– Pasal 27 dan 28 tentang HAM
– UU no.4 tahun 1979 tentang kesehatan anak
– UU No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak
– UU No. 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat
– UU No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia
– UU no.18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
– UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
– UU No 39 tahun 1999 tentang HAM
– perpres no.12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan
– Permenkes no. 28 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan JKN
– Permenkes no. 90 tahun 2015 tentang penyelenggaraan yankes di fasyankes terpencil dan
sangat terpencil
Kebijakan pemerintah terkait popuasi rentan di Indonesia
– UUD 1945
– Pasal 27 dan 28 tentang HAM
– UU no.4 tahun 1979 tentang kesehatan anak
– UU No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak
– UU No. 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat
– UU No 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia
– UU no.18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa
– UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
– UU No 39 tahun 1999 tentang HAM
– perpres no.12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan
– Permenkes no. 28 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan JKN
– Permenkes no. 90 tahun 2015 tentang penyelenggaraan yankes di fasyankes terpencil dan
sangat terpencil
Strategi Perawat kesehatan komunitas pada popuasi rentan

– Teori neuman: mengidentifikasi Stressor dan memperkuat garis pertahanan


– Teori adaptasi Roy
– Teori self care Orem
– Pemberdayaan
– Bina suasana
– Advokasi
– Kemitraan
– Cese finder/ penemu kasus
– Pendidik kesehatan
– Konselor
– Pemberi layanan keperawatan
– Manajer kasus
– Advokat
– Kolaborator
– Partisipasi dalam pengembangan kebijakan kesehatan
Isu etik tentang populasi rentan
– Populasi rentan yang banyak
– Stigma negatif terhadap populasi rentan
– Populasi rentan belum mendapat perhatian lebih/ belum
mendapatkan prioritas
– Akses yankes belum merata
– Nakes untuk poulasi tsb belum merata
– Fasilitas, sarana dan prasarana bagi populasi rentan belum
merata
University of Indonesia

Anda mungkin juga menyukai