Penyakit bersifat multifaktorial, multiorgan, bersifat degeneratif, dan saling terkait Bersifat kronis, cenderung menyebabkan cacat sebelum mati. Sering terdapat polifarmasi dan iatrogenis Mengandung komponen psikologik dan sosial Lebih sensitif terhadap penyakit akut. Prinsip pelayanan
Pendekatan holistik Tatalaksana secara tim Prinsip Holistik
Harus dipandang sebagai manusia
seutuhnya. Baik secara vertikal maupun horizontal. Mencakup aspek pencegahan, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Diagnosis penyakit pada lansia (WHO) Disease; diagnosis penyakit pada penderita. Impairment; adanya kerusakan organ karena penyakit Disability; akibat objektif pada kemampuan fungsional dari organ Handicap; akibat sosial dari penyakit. Tatakerja & tatalaksana secara TIM Merupakan bentuk kerjasama multidisipliner yang bekerja secara interdisipliner dalam mencapai tujuan pelayanan lansia yang dilaksanakan. Multidisiplin adalah berbagai disiplin ilmu kesehatan yang secara bersama melakukan penanganan pada lansia. Tatakerja & tatalaksana secara TIM Komponen utama tim lansia adalah dokter, pekerja sosiomedik, dan perawat. Tergantung dari kompleksitas, layanan dapat ditambah tenaga rehabilitasi medik (dokter, fisioterapis, terapi ocupasi, terapi wicara, dll), psikolog, psikiater, farmasis, ahli gizi, dan tenaga lain yang diperlukan. Tatakerja & tatalaksana secara TIM Interdisiplin adalah suatu tatakerja dimana masing-masing anggotanya saling tergantung satu sama lain. Pada tim interdisiplin, tujuan adalah tujuan bersama. Masing2 anggota mengerjakan tugas sesuai dengan disiplinnya sendiri, tetapi tidak secara kaku. Disiplin lain dapat memberikan saran demi tercapainya tujuan bersama. Multidisiplin vs Interdisiplin
Multidisiplin, kerjasama bersifat pada
pembuatan da penyerasian konsep Interdisiplin, kerjasama meliputi pembuatan dan penyerasian konsep serta penyerasian tindakan Pelaksanaan yankes lansia
Yankes lansia di masyarakat
Yankes lansia di masyarakat berbasis rumah sakit Yankes lansia berbasis rumah sakit Yankes lansia di masyarakat Semua upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Puskesmas dan dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layanan di tingkat ini. Peran serta LSM diperlukan untuk membentuk layanan sukarela mis; layanan bantu perawatan, pemberian makanan bagi lansia. Yankes lansia di masyarakat berbasis rumah sakit Rumah sakit setempat yang melakukan layanan lansia yang berada di wilayahnya. Melakukan pembinaan pada puskesmas yang berada di wilayahnya (transfer knowledge). Harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukkan yankes yang ada di masyarakat. Yankes lansia berbasis rumah sakit
Mulai dari layanan sederhana berupa
poliklinik, sampai layanan yang lebih maju, mis; bangsal akut, klinik siang. Rumah sakit jiwa menyediakan yankes jiwa bagi lansia dengan pola yang sama. Yankes lansia berbasis rumah sakit
Tingkat pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit sbb: Tingkat sederhana, menyediakan layanan poliklinik lansia. Tingkat sedang, layanan poliklinik ditambah klinik siang terpadu. Tingkat lengkap, ditambah pengadaan bangsal lansia dengan penyakit akut. Tingkat paripurna, semua jenis pelayanan ditambah dengan bangsal kronis. Pelayanan sosial bagi lansia Memberikan akomodasi seperti panti wredha, terutama lansia dengan sosial ekonomi yang rendah, akomodasi terlindung bagi mereka yang ketergantungan fisik sebagian. Bantuan pengerjaan aspek domestik Bantuan penyediaan makanan sehari-hari. Penjagaan penderita di malam hari. Penyediaan pramu wredha. Dll. Hal-hal yang perlu diperhatikan: Populasi lansia merupakan yang heterogen, karena tidak semua individu dalam populasi lansia memerlukan pelayanan sosial dalam bentuk yang sama. Jenis pelayanan yang dibutuhkan sangat bervariasi. Aspek fungsional seorang individu tergantung fisik, psikis, dan sosial ekonomi. Pelayanan kesejahteran sosial lansia membutuhkan keterkaitan antara semua bidang. Heterogenitas populasi lansia Populasi lansia yang sehat Populasi lansia dengan penyakit akut dan kronis Mereka yang mempunyai sakit akut ringan atau sedang Mereka dengan sakit akut berat Mereka yang menderita sakit kronis tak bisa mandi di rumah Mereka yang menderita gangguan mental atau dementia berat Mereka yang memerlukan bantuan rehabilitasi Populasi lansia dengan penyakit terminal Jenis pelayanan sosial Klub lansia, suatu perkumpulan dari lansia atau “karang wredha” dan dapat mengadakan kegiatan fisik/rohani, sosial ekonomi secara bersama-sama. Meals on wheels; kegiatan penyediaan dan pengiriman makanan bagi para lansia Pelayanan bantuan dirumah (home help service); kegiatan pemberian bantuan lansia dengan keterbatasan fisik, seperti pembersihan rumah, cuci, dan pemberian rawatan. Hunian khusus lansia Perumahan khusus lansia; kompleks rumah lansia Perumahan lansia yang terlindungi; lansia dengan keterbatasan fisik. Panti wredha; lansia sehat, dengan keterbatasan. Panti rawat wredha; lansia dengan penyakit kronis Respite care; pelayanan yang disediakan untuk memberi admisi sementara penderita lansia. UPAYA PEMERINTAH
UU Jaminan Kesehatan para lansia
UU Kesejahteraan Sosial
Badan Pelindungan Hukum lansia
Konsesi para lansia di berbagai
bidang Extended care service for the ederly. Prinsip etika yankes pada lansia Empati: simpati atas dasar pengertian yang dalam Yang harus dan yang jangan: Mengerjakan yang baik, menghindari tindakan yang merugikan Otonomi: individu mempunyai hak menentukan nasib dan keinginan Keadilan: memberikan perlakuan sama untuk semua. Kesungguhan hati: memenuhi semua janji Kematian yang bermartabat Dengan meningkatnya populasi lansia, jumlah penderita peny kronis meningkat pula. Sehingga suatu saat dicapai keadaan dimana “ tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan” untuk memperbaiki kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Penderita hanya terbaring di tempat tidur tak berdaya dengan bantuan untuk mengerjakan hampir semua pekerjaan (mandi, bab, bak, berpakaian, pindah tempat) Apa yang harus dikerjakan pada golongan lansia tersebut? Kematian yang bermartabat
Terdapat pertentangan antara dokter,
rohaniawan, dan di masyarakat sendiri. Golongan konservatif (kematian adalah hak prerogatif Tuhan), tetap menganjurkan agar dokter dan tenaga medis memberikan bantuan sekuat tenaga sampai napas terakhir kalau perlu dengan alat bantu. Etanasia
Tindakan yang membantu seseorang
agar dapat meninggal, baik secara pasif maupun secara aktif, tidak dibenarkan dalam etika dan hukum di Indonesia.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis