Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN PANTI WREDHA

oleh
Hartiah Haroen, SKp.MNg
Fasilitas pelayanan akut bagi usila

Di rumah sakit atau fasilitas pelayanan akut lainya.


Hampir 65% klien dirawat di rumah sakit > 50 th
Akibat banyaknya kemunduran fisik
Masalah kesehatan: penyakit jantung, keganasan, PPOK ,

pneumonia, DM dan stroke.


Lingkungan Pelayanan Akut bagi Lansia
Usila yang dirawat: penyakit kronis, proses penuaaan
disertai dengan penurunan status fungsional.

Hospitalisasi (positif &negatif)


petugas kesehatan yang tidak sensitive
perasaan di abaikan
kurangnya penghargaan akan individu dan harga diri
kurang perlindungan terhadap keamanan
kurangnya control
kurangnya rasa nyaman
informasi dan komunikasi yang terbatas.
Kebutuhan Lingkungan fisik usila

Penerangan yang cukup sepanjang waktu


Penerangan ektrsa di kamar mandi
Stop kontak lampu dengan warna mencolok atau bercahaya
Lantai yang tidak bermotif dengan warna yang jelas
Warna dinding harus yang kontras dengan warna lantai
Kaca jendela yang dapat menyerap cahaya agar tidak silau
Pegangan tangan di seluruh ruangan berbentuk bulat
Jam dinding dengan hurup besar
Kalender dengan angka yang besar-besar
Telepon dengan nomor yang besar-besar
Tempat tidur tidak terlalu tinggi
Pengelolaan Usila di Panti (1)

Pilihan tempat tinggal bagi usila


Tinggal sendiri dalam satu rumah bersama pasanganya,
Tinggal bersama anak dan cucunya
Tinggal di panti (Nursing Home)

Faktor Budaya
Pengelolaan Usila di Panti (2)

Anak wajib mengurus orang tuanya sebagai balas


budi setelah membesarkan dia sejak lahir dan
adanya norma di masyarakat yang menganggap
bahwa anak yang tidak merawat orang tuanya di
rumah sebagai perilaku yang tidak menghormati
orang tua dan akan mendapat penilaian buruk dari
masyarakat sekitar ( Lopez 1991).
Pengelolaan Usila di Panti (3)

Keuntungan tinggal bersama keluarga :dukungan


sosial, ekonomi dan spiritual lebih besar akan
tetapi,
Kecenderungan untuk penganiayaan terhadap
usila lebih besar, usila mendapatkan beban untuk
mengurus rumah dan cucunya, berlebihan
membebani usila ( Elisabeth 2002)
Pengelolaan Usila di Panti (4)

Keuntungan tinggal dipanti :usila dapat hidup bersama-


sama dengan orang dengan tingkat perkembangan yang
sama,
Bila pengelolaan panti tidak diperhatikan dengan baik,
maka usila penghuni panti malah akan menjadi korban
dari “abuse” yang lebih berat lagi dibandingkan apabila
mereka tinggal di rumah beserta keluarganya (Eliis 1999)
Pengelolaan Usila di Panti (5)
Panti wredha ( Nursing homes)
Merupakan tempat dimana para usila mendapatkan pelayanan
kesehatan, personal dan sosial dalam periode yang cukup lama
bahkan bias ampai usila tersebut meninggal dunia ( Nay 1996).
Karakteristik usila yang bisa tinggal di panti
( Lueckenote 2000)
1. usia termasuk ke dalam kelompok usila
2. Keterbatasan atau adanya gangguan fisiologis dan
fungsional
3. Kerusakan atau penurunan status mental
4. Tidak mempunyai keluarga atau pasangan yang dapat
membantu
5. Usila yang memiliki masalah kesehatn yang kronis
Pembiayaan dan pendanaan Panti

Panti atau “Nursing homes” di Negara berkembang sudah


merupakan suatu industri yang dilkelola oleh swasta
dibandingkan oleh pemerintah.
 Pembiayaan panti swasta dibiayai secara mandiri oleh usila
penghuni panti tersebut, mereka membayar untuk pelayanan
yang diterimanya dipanti.
Panti yang dikelola oleh pemerintah dibiayai sepenuhnya oleh
pemerintah sebagai bagian dari pelayanan sosial dan kesehatan
bagi warga negaranya.( Moneyham, dkk. 1997).
Sedangkan di Indonesia pembiayaan panti yang dikelola oleh
pemerintah dibiayai oleh departemen sosial
Bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan
di panti
Pendekatan keperawatan dipanti meliputi
( Moneyham dkk. 1997) :
1. Pengkajian yang komprehensif baik saat masuk
maupun berkelanjutan selama usila tinggal dip anti
2. Perencanaan keperawatan
3. Informasi dan rujukan
4. Pelayanan keperawatan langsung
5. Koordinasi dan monitoring pelayanan
Tujuan utama keperawatan Lansia dipanti (1)

Bagaimana usila dengan keterbatasan fisiknya dapat hidup


secara mandiri dan sejahtera.
pengkajian yang komprehensif terhadap kebutuhan dasar dan
kemandirian usila meliputi:
Kondisi fisik, sosia, fungsional, kognitif, sumber-sumber yang
tersedia di masyarakat atau lingkungan, dan sumber sumber
finansial usila.
Perlu keterampilan melakukan interview dan pemeriksaan fisik,
Kemampuan kognitif berkaitan dengan proses penuaan dan
dampaknya pada kondisi fisik, sosial, psikologis, spiritual, dan
ekonomi.
Tujuan utama keperawatan Lansia di Panti (2)

Perencanaan dan intervensi keperawatan meliputi:


bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dengan focus
utama keperawatan adalah memandirikan fungsi klien
seoptimal mungkin.
Intervensi keperawatan yang paling sering ditemui
adalah perawatan kulit, Inkontinensia, nutrisi,
pengobatan, rehabilitasi, masalah infeksi, dan status
mental.
Masalah kulit : luka dekubitus akibat imobilisasi,
dermatitis, scabies, pediculosis, dan tumor kulit.
Intervensi meliputi pencegahan dan penanganan masalh
kulit yang komprehensif.
Tujuan utama keperawatan Lansia dipanti (3)

Masalah inkontinensia umum terjadi pada usila,


dirancang seoptimal mungkin untuk
meminimalkan inkontinensia, misalnya dengan
adanya toilet di setiap kamar. Disamping itu
pengkajian kemampuan eliminasi yang baik
akan membantu mencegah dan
mengoptimalkan fungsi blader usila dengan
toilet training dan modifikasi perilaku.
Tujuan utama keperawatan Lansia dipanti (4)

Kekurangan nutrisi pada usila


Sebab berkaitan dengan proses menua dan penyakit
penyerta.
Intrevensi keperawatan pada upaya meningkatkan
kemampuan usila memenuhi nutrisinya dengan
memodifikasi waktu makan, porsi makan, konsistensi
makanan, dan menciptakan lingkungan panti yang dapat
menstimulasi keinginan untuk makan, program
penimbangan berat badan untuk mendeteksi masalah
nutrisi program pemberian vitamin dan suplemen.
Tujuan utama keperawatan Lansia dipanti (5)

Rehabilitasi meliputi:
Terapi kerja,
Terapi fisik untuk mengembalikan fungsional tubuh,
Terapi wicara, dan
Terapi aktifitas.

Multidisiplin dan perencanaan fasilitas


Pengorganisasian pelayanan keperawatan
di panti

Pelayanan keperawatan dipanti dapat


diorganisasikan dengan menggunakan
metode :
Penugasan fungsional ,
Tim dan
Manajemen kasus.
Peran perawat

1. Manajer atau pengelola panti


2. Manajer kasus
3. Pelaksana keperawatan
4. Pendidik
5. Fasilitator
6. Pembela bagi para usila,
Program kendali mutu pelayanan di panti
Untuk menjamin pelayanan yang berkualitas dipanti
beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh panti adalah :
1.Hak-hak penghuni
2.Standar admisi, transfer dan pemulangan penghuni
3.Standar hidup yang berkualitas bagi panti
4.Pengkajian usila
5.Standar pelayanan keperawatan
6.Standar pelayanan diet
7.Stndar pelayanan medis
8.pelayanan apotik
9.Kontrol terhadap infeksi
10.administrasi

Anda mungkin juga menyukai