Anda di halaman 1dari 5

MEKANISME DIFUSI DAN OSMOSIS Oleh:

Sigma Nur Rismawati


PADA SISTEM URIN (196090300111003)
Proses Pembentukan Urin

1. Filtrasi
Filtrasi merupakan proses penyaringan darah di badan
malphigi tepatnya di glomerulus dan kapsula bowman.

2. Reabsorbsi
Penyerapan kembali bahan-bahan yang masih ada dalam darah setelah
mengalami filtrasi. Pada tahap ini proses difusi dan osmosis terjadi.

3. Augmentasi
Proses penambahan ion K+, senyawa NH3 dan ion H+ pada urine sekunder di
dalam tubulus kontortus distal

2
FILTRASI

Darah yang masuk ke dalam nefron melalui arteriol aferen


akan menuju ke glomerulus dan mengalami filtrasi,
tekanan darah pada arteriol aferen relatif cukup tinggi
sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah,
sehingga keadaan ini menimbulkan filtrasi pada
glomerulus.

Proses terjadinya filtrasi dipengaruhi oleh Tekanan kapiler glomerulus (50mmHG), tekanan
pada kapsula bowman (10 mmHG), dan tekanan osmotik koloid plasma (25mmHG).
a) Semakin tinggi tekanan kapiler glomerulus maka filtrasi semakin meningkat
b) Semakin tinggi tekanan pada kapsula bowman dan tekanan osmotik koloid plasma akan
menyebabkan semakin rendahnya filtrasi yang terjadi pada glomerulus.

Glomerulus melakukan penyerapan sel-sel darah, keping darah dan sebagian protein plasma
Hasil dari penyaringan di glomerulus berupa urin primer yang masih mengandung asam amino,
glukosa, natrium, kalium dan garam-garam lainnya.
REABSORBSI
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses ini penyerap zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh seperti glukosa, asam amino dan ion-ion.
Gula, asam amino, dan bikarbonat direabsorbsi bersama-sama dengan Na+ dibagian awal
tubulus proksimal. Komponen tersebut direabsorbsi melalui proses difusi. Ion Na+ mengalami
difusi dari sel tubulus menuju pembuluh kapiler. Difusi ini terjadi karena perbedaan
konsentrasi ion di dalam dan diluar sel tubulus. Konsentrasi ion disalam sel lebih tinggi dari
pada di luar sel. Difusi tersebut dapat meningkat karena permeabilitas sel tubulus yang tinggi
terhadap ion natrium. Permeabilitas yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya mkrovili yang
memperluas permukaan tubulus. Sedangkan rabsorbsi air melalui peristiwa osmosis.
Hasil dari proses reabsorbsi ialah urin sekunder yang terdiri dari air, garam, urea, urobilin
(pemberi warna kuning pada urin) dan lain-lain. Selanjutnya urin sekunder akan melalui
lengkung henle dan mengalami proses augmentasi di tubulus kontortus distal. Selama mengalir
di lengkung henle, air dalam urin sekunder akan terus direabsorbsi.
AUGMENTASI
Merupakan proses penambahan zat sisa yang tidak lagi berguna atau diperlukan
oleh tubuh. Augmentasi mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Sel-sel tubulus
mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion hidrogen dan ion kalium. Tujuan
dari penambahan zat-zat tersebut ialah untuk menjaga pH dan konsentrasi cairan
dan elektrolit dalam tubuh. Hasil dari proses ini ialah urin yang sesungguhnya.
Urin tersebut kemudian disalurkan ke pelvis (rongga ginjal). Urin sesungguhnya kelura
dari ginjal melalui ureter menuju ke kandung kemih yang merupakan tempat
menyimpan urin sementara.

Anda mungkin juga menyukai