Anda di halaman 1dari 7

TRANSKULTURAL BUDAYA

KEROKAN DAN KESEHATAN

KELOMPOK

SITI ANDAN SIANA


SRI ASTUTI
SUSTINA
WAHYU HENDRA SAPUTRA
WAHYU SETIAWAN
WIDHATUL MUKAROMAH
YAS ELFAROQ
PENDAHULUAN

Kerokan menjadi andalan mereka ketika tidak enak


badan. Padahal kerokan sendiri belum terbukti secara
medis. Mereka melakukan itu karena mungkin masih
mengikuti jaman dahulu. Memang setelah kerokan
sendiri badan terasa lebih enakan tetapi pada dasarnya
kerokan itu justru membuat tubuh lebih rentan
terhadap suatu penyakit. Efek tersebut tidak langsung
dirasakan. Namun, efek tersebut dirasakan dikemudian
hari. Hal ini yang kurang disadari masyarakat kita
PENGERTIAN

Kerokan merupakan pengobatan tradisional yang


menggunakan semacam benda tumpul seperti koin,
batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang,
atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk
menggosok bagian punggung. Selain benda tumpul,
kerokan ini juga dibarengi dengan mengoleskan cairan
licin seperti minyaktelon, minyak olive, minyak
kelapa atau lotion di permukaan kulit yang akan
dikerok. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi
iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok.
KHASIAT

Orang yang sering melakukan kerokan maka akan


kecanduan karena ketika kerokan tubuh mengeluarkan
hormone endorphin yang bisa mengurangi nyeri otot. Saat
kerokanpun ada teknik seperti pemijatan. Hal ini dapat
memperpanjang otot-otot yang semula memendek karena
peradangan. Itulah yang dapat mengurangi rasa pegal.
EFEK KEROKAN
A. Efek positif
1. Tidak merusak
2. Meningkatkan endorphin

B. Efek negatif
1. Mengakibatkan kontraksi dini
2. Masuknya bakteri dan virus
PENYELESAIAN

 Memberi pemahaman kepada masyarakat yang


umumnya belum mengetahui efek negative dari
kerokan.
 Banyak cara lain yang bisa kita lakukan untuk
memperlancar peredaran darah tanpa kerokan.
Misalnya dengan berolahraga, mandi air hangat, dan
terapi pijat ringan .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai