Anda di halaman 1dari 42

LATAR BELAKANG

• Pada hakekatnya Rumah sakit berfungsi sebagai tempat


pemyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
• INI TERCANTUM DI UU NO 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH
SAKIT.
• Undang – undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 , pasal 28 H ayat (1) telah ditegaskan bahwa setiap orang
berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam
pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


TUJUAN DARI PEDOMAN HPK
• Mengidentifikasi, melindungi dan
meningkatkan hak pasien
• Memberitahukan pasien tentang hak mereka
• Melibatkan keluarga pasien, bila mungkin
dalam keputusan tentang pelayanan pasien
• Mendapatakan persetujuan tindakan (
Informed Consent )
• Mendidik staf tentang hak pasien
• Komisi Akreditasi Rumah Sakit
RUANG LINGKUP HPK
1. Perlindungan hak pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasi
2. Perlindungan kekerasan fisik
3. Hak memperoleh tanggapan atas keluhan
4. Hak pelayanan kerohanian pasien
5. Hak menolak resusitasi
6. Hak mendapatkan informasi yang berhubungan dengan pelayanan yang
akan diperoleh
7. Perlindungan harta milik pasien
8. Hak memperoleh second opinion didalam atau diluar rumah sakit
9. Hak memperoleh bantuan hidup dasar
10. Persetujuan tindakan ( Informed Consent )

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


LANDASAN HUKUMNYA
• Undang – undang no.23 tahun 1992 tentang
kesehatan (lembaran negara Republik
Indonesia tahun 1992 no. 100)
• Undang – undang no. 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia ( lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1999 nomor 165 )
• Undang – undang Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor
116 ) Komisi Akreditasi Rumah Sakit
• Peraturan Menteri Kesehatan No.
312/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik
dan pelaksanaan Praktik Kedokteran.
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 290 tahun
2008 Tentang persetujuan Tindakan
Kedokteran
• PERMENKES No. 585/Menkes/Per/IX/1989
tentang Persetujuan Tindakan Medis
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.269/ Menkes/Per/III/2008
Tentang rekam Medik
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
• Undang -undang No.8 tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen
• Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 pasal
32 Tentang hak – hak pasien di Rumah Sakit
• Undang – undang no. 36 tahun 2009 tentang
kesehatan.
STANDAR KETENAGAAN
• Ketenagaan yang terlibat dalam pelaksanaan
perlindungan Hak Pasien dan Keluarga :
 Direksi
Jajaran direksi yang dimaksud adalah Direktur, Wakil Direktur.
 Pejabat Struktural
Adalah Manager Pelayana,Manager Keuangan,Manager Administrasi,
Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Komite, SPI, Kepala Instalasi, Kepala
Ruangan yang terlibat dalam pembuatan peraturan terkait dalam
pelaksanaan hak pasien dan keluarga di RSU Purwogondo.
 Tenaga Fungsional
Meliputi Dokter, Perawat, Bidan, Analis, Radiografer, Rekam Medis, Gizi,
Farmasi, dan tenaga fungsional kesehatan lainnya yang ada di RSU
Purwogondo.
PERAN DAN TANGGUNGJAWABNYA
• Direksi
Membuat kebijakan – kebijakan terkait
pelaksanaan perlindungan hak pasien dan keluarga di
RSU Purwogondo
Menyediakan fasilitas yang menunjang
pelaksanaan hak pasien dan keluarga
Menginstruksikan pelaksanaan hak pasien dan
keluarga.
Melakukan monitoring pelaksanaan HPK di RSU
Purwogondo
Mengevaluasi kebijakan yang telah dibuat
berdasarkan proses pelaksanaan hak pasien dan
keluarga
• Pejabat Struktural
Merencanakan kebutuhan yang mendukung
pelaksanaan HPK
Mensosialisasikan kebijakan yang telah dibuat
oleh Direksi
Melaksanakan kebijakan HPK yang telah
diberlakukan
Memonitoring pelaksanaan kebijakan HPK
Evaluasi pelaksanaan kebijakan HPK

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


• Tenaga Fungsional dan Tenaga Lainnya
Memahami hak pasien dan keluarga
Melaksanakan kebijakan HPK yang telah
disosialisasikan dengan pelayanan dengan
sebaik-baiknya yang mengutamakan
keselamatan pasien
Melaporkan permasalahan yang muncul
seputar pelaksanaan HPK pada atasan
langsung

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


TATA LAKSANA HPK

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


HAK PASIEN DALAM
STANDAR AKREDITASI VERSI
2012
Penelitian

Informed
consent PASIEN Hak
pasien

Donasi
organ
HAK PASIEN: UU 44 TENTANG RS
PASAL 30 YAITU BERISI
HAM

PELAYANAN INFORMASI

HPK

MENENTUKAN
NASIBNYA HUKUM
SENDIRI
HPK : MENDAPATKAN INFORMASI
1. Informasi mengenai tata tertib dan peraturan RS
2. Informasi tentang Hak dan kewajiban pasien
3. Informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
4. Second opinion: meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam
maupun di luar Rumah Sakit;
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
HPK: HAM
1. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan
tanpa diskriminasi
2. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien
lainnya
3. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
4. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya
5. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di Rumah Sakit

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


HAK PELAYANAN
1. Memperoleh layanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
2. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi
3. DPJP:Memilih dokter dan kelas perawatan
sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
HPK: HUKUM
1. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan
yang didapatkan
2. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila
Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana
3. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Rumah Sakit terhadap dirinya;
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
MENENTUKAN NASIBNYA SENDIRI
1. Memberikan persetujuan atau menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya
2. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 3
• (1) Rahasia kedokteran mencakup data dan
informasi mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan
diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokteran;
dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.

Sutoto KARS 20
Perlindungan Informed HPK\Clinical
Keamanan dan consent Komplain Trial
keselamatan pasien
dan Barang milik Second Donasi
pasien opinion Pulang End Of Life organ/
General Edukasi Perlindungan APS trasplantasi
consent HPK DNR
Privasi dan
Rahasia pasien

PELAYANAN FOKUS PASIEN: HPK

Skrining/ Edukasi Rencana


Rencana Tindakan/
Registrasi pulang
Asesmen asuhan Prosedur
awal Ringkasan
RISTI
pulang
Lab,
Rad Penjelasan rencana
Pelayanan
Termasuk
Hasil yang tidak
diharapkan
CONTOH2 TELUSUR KARYAWAN MENGENAI HPK

Bila ada pasien baru mendaftar , pasien tersebut


adalah pasien baru pertama kali berobat, apa
saja yang anda lakukan, tolong jelaskan ?

Saya siapkan formulir


pendaftaran, dan form general
consent serta leaflet Hak dan
kewajiban pasien. Kemudian
Jelaskan form dan leaflet tsb
secara singkat, bila ingin
penjelasan lebih lanjut silahkan
hubungi petugas di nomer
elepon…………
Bila ada pasien yg meminta pelayanan
kerokhanian, apa yg akan anda lakukan, tolong
dijelaskan ?

Saya siapkan form permintaan


layanan kerokhanian kemudian
jelaskan form tsb,sesuai dengan
panduannya
Apa yg anda ketahui tentang hak privasi pasien
saat dokter melakukan pemerikasaan fisik

Saya memasang sekat antar pasien


dan menyiapkan selimut supaya
pasien terjaga privasinya
Apabila ada pasien dating ke UGD dengan tak sadarkan diri,
sedang pasien tersebut terdapat barang barang berharga
yang melekat pada diriya , apa yang anda lakukan tolong
djelaskan? dan bagaimana sikap anda apabila ada pasien
yang membawa perhiasan dan barang berharga lainnya

Saya ambil form prosedur penyimpanan


harta benda milik pasien yg tidak sadar,
dan saya minta seorang teman sebagai
saksi lakukan sesuai prosedur (jelaskan)
apa yang anda lakukan bila ada pengunjung
pasien yang menanyakan tentang diagnose
pasien, tolong jelaskan?

Ambil formulir general consent, lihat daftar


nama keluarga pasien yg berhak
mendapatkan keterangan.
Tanyakan nama pengunjung pasien
tersebut, bila ada dalam daftar baru boleh
memberikan keterangan
CONTOH GENERAL CONSENT

Sutoto KARS 28
Tolong jelaskan apa yang anda lakukan bila ada
pasen yang minta pulang atas permintaan sendiri

Saya ambil formulir APS, saya jelaskan


kepada pasien , bila pasien tetap memita
pulang maka saya wajib meminta tanda
tangan pasien dalam formulir tsb
Contoh Formulir Pulang Atas
Permintaan Pasien
Yang bertanda tangan dibawah ini:
• Nama pasien/keluarga:
• Tanggal ahir:
Dengan ini menyatakan permintaan untuk menghentikan
perawatan/pengobatan (keduanya atau coret salah satu) dan pulang atas
permintaan sendiri.
Saya telah mendapat penjelasan tentang:
• hak saya untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
• Tentang konsekuensi dari keputusan saya
• Tentang tanggung jawab saya dengan keputusan tersebut.
• Tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
Dan saya tidak akan menuntut pihaka rumah sakit ataua siapapun juga akibat
dari keputusan saya pulang atas permintaan sendiri

Tanda tangan pasien dan saksi

30
Apa yang anda lakukan bila pasien/keluarga
menolak resusitasi, tolong jelaskan ?

Saya ambil dua formulir DNR (1.Surat


pernyataan DNR untk ditandantangani
pasien, dan 2. Surat perintah DNR untk
di tanda tangani Dr)
CONTOH
SURAT PERNYATAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI
(DO NOT RESUCITATE)

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:


Nama :…………………………………………………….
Taggal lahir: ……………………………………………………
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya membuat keputusan dan menyetujui perintah do not
resuscitate (jangan di resusitasi).
Saya menyatakan bahwa Jika jantung saya berhenti berdetak atau jika saya berhenti bernapas , tidak
ada prosedur medis untuk mengembalikan bernapas atau berfungsi kembali jantung akan dilakukan
oleh staf Rumah sakit, termasuk namun tidak terbatas pada staf layanan medis darurat
Saya memahami bahwa keputusan ini tidak akan mencegah saya menerima pelayanan kesehatan
lainnya seperti pemberian maneuver Heimlich atau pemberian oksigen dan langkah-langkah perawatan
untuk meningkatkan kenyamanan lainnya.
Saya memberikan izin agar informasi ini diberikan kepada seluruh staf rumah sakit, Saya memahami
bahwa saya dapat mencabut pernyataan ini setiap saat.
Yang menyatakan Saksi Saksi

(………………………….) (……………………………………….) (………………………………………..)

32
FORMULIR DO NOT RESUCITATE (JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI)
Formulir ini adalah perintah dokter penanggung jawab pelayanan kepada seluruh staf klinis rumah sakit,
agar tidak dilakukan resusitasi pada pasien ini bila terjadi henti jantung (bila tak ada denyut nadi) dan
henti nafas (tak ada pernafasan spontan).
Formulir ini juga memberikan perintah kepada staf medis untuk tetap melakukan intervensi atau
pengobatan, atau tata laksana lainnya sebelum terjadinya henti jantung atau henti nafas.
– Nama pasien : ………………………………………………..
– Tanggal lahir : ……………………………………………….
Perintah/ Pernyataan dokter penanggung jawab pelayanan
Saya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menginstruksikan kepada seluruh staf medis dan staf klinis
lainnya untuk melakukan hal-hal tertulis dibawah ini:
– Usaha komprehensif untuk mencegah henti jantung atau henti nafas tanpa melakukan intubasi. DO NOT
RESUCITATE TIDAK DILAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
– Usaha suportif sebelum terjadi henti nafas atau henti jantung yang meliputi pembukaan jalan nafas non
invasive, mengontrol perdarahan, memposisikan pasien dengan nyaman, pemberian oat-obatan anati nyeri.
TIDAK MELAKUKAN RJP (RESUSITASI JANTUNG PARU) bila henti nafas atau henti jantung terjadi.
Saya dokter yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa keputusan DNR diatas diambil setelah
pasien diberikan penjelasan dan informed consent diperoleh dari salah satu:
– Pasien
– Tenaga kesehatan yang ditunjuk pasien
– Wali yang sah atas pasien (termasuk yang ditunjuk oleh pengadilan)
– Anggota keluarga pasien
Jika yang diatas tidak dimungkinkan maka dokter yang bertanda tangan dibawah ini memberikan
perintah DNR berdasarkan pada :
– Instruksi pasien sebelumnya atau
– Keputusan dua orang dokter yang menyatakan bahwa Resusitasi jantung paru (RJP) akan mendatangkan
hasil yang tidak efektif
TANDA TANGAN DOKTER: ………………………………………….
Nama Lengkap:………………………NIP/NIK:…………………………… No Telepon:…………………Tgl :…….………….

33
Apa yang anda lakukan bila ada pasien rawat inap
yang mengeluh nyeri , silahkan untuk dijelaskan

Saya ambil form asesmen nyeri dan


saya lakukan asesmen nyeri sesuai
form asesmen.
CONTOH FORMULIR ASESMEN/ASESMEN ULANG NYERI
IDENTITAS PASIEN:
TANGGAL/JAM ASESMEN:
• P:……………………………………………………………………………………………………………………………………
• Q:…………………………………………………………………………………………………………………………………..
• R:……………………………………………………………………………………………………………………………………
• S:……………………………………………………………………………………………………………………………………
• T:……………………………………………………………………………………………………………………………………

Scala Nyeri

Keterangan:
• P= Provokatif: yang memprovokasi nyeri  apa yang menjadi penyebab nyeri ? Rudapaksa,
benturan ? Apa yg membuat lebih baik atau lebih buruk ?
• Q=Quality/Kualitas: seperti apa rasanya ? Seperti tertusuk benda tajam, tumpul, sakit,
berdenyut, ditusuk jarum, dll?
• R=Regio/Radiasi  Daerah nyeri dimana rasa sakit itu berada? Menyebar kemana ?
• S=Severity/Skala : seberapa berat  pakai skala 0 sd 10
• T=Tempo/timing: waktu yang berkaitan dengan nyeri Kapan nyeri datang? Apakah rasa
sakit itu datang dan pergi atau itu terus menerus?

35
Kepada Dr/Prwt: Apa yang anda lakukan bila ada
pasien yang complain tentang pelayanan Dr/RS >?
Tolong jelaskan

Saya ajak menemui petugas


handling complain
1. Saya dengarkan, saya catat keluhannya dan saya
berjanji akan melakukan penelitian dan akan
menganalisa serta akan melbatkan keluarga pasien
dalam penyelesaian komplain ini
2.Saya jelaskan bahwa seluruh proses penangan
komplain tersebut tidak mempengaruhi
konsistensi pelayanan
Standar HPK.3
Regulasi RS :
– Panduan dan SPO penyelesaian komplain, keluhan, konflik atau perbedaan
pendapat pasien dan keluarga
Dokumen implementasi :
– Bukti penjelasan dan catatan komplain
– Bukti penanganannya dan Laporan penyelesaian komplain
Proses :
1. Proses penyampaian informasi bila pasien akan komplain, keluhan, konflik
atau perbedaan pendapat
2. Proses investigasi/.penelitian bila komplain
3. Proses analisis terhadap hasil investigasi/penelitian komplain
4. Keterlibatan pasien/keluarga dalam penyelesaian komplain
5. Bagaiman seluruh proses tersebut tidak mempengaruhi konsistensi
pelayanan

Sutoto KARS 38
Silahkan jelaskan bagaimana anda
Meminta informed consent ? 2.Bagaimana
anda memastikan bahwa tindakan atau suatu
pengobatan/prosedur memerlukan informed
consent ?

1.Saya ambil form informed consent dan


saya jelaskan proses pemberian informasi
dan proses meminta persetujuan
Bag, 2. Saya melihat ke daftar
tindakan/pengobatan/prosedur yang
memerlukan informed consent untuk
memastikan hal tsb.
Sutoto KARS 40
CONTOH CONTOH FORMULIR YANG ADA DIHPK DAN SDH DI GUNAKAN
DIPELAYANAN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai