Anda di halaman 1dari 11

Kapan Mulai Ada Pencatatan

Perkawinan?
Kapan Mulai Ada Pencatatan
Perkawinan?
 Sejak Masa Kolonial Belanda di akhir abad XIX
 Staatsblad 1895 No 198 tentang Perkawinan dan Talak
bagi Orang Islam yang berlaku di Jawa and Madura,
isinya:
 Petugas pencatat nikah, talaq dan rujuk ditunjuk oleh
pemerintah Kolonial setempat
 Petugas berhak mengenakan biaya pencatatan
 Suami yang tidak mencatatkan talaq atau rujuak
didenda 1-5 Gulden
Aturan-aturan kolonial lain
• Huwelijksoronnantie S. 1929 No. 348 jo. S. 1931 No. 467.
Vorstenlandsche Huwelijksordonnantie S. 1933 No. 98 dan
Huwelijksordonnantie Buitengewesten S. 1932 No. 482,
isinya melengkapi aturan sebelumnya, antara lain:
 Mengatur biaya pencatatan nikah, talaq, rujuk
 Mengatur status kepegawaian petugas pencatat
Pencatatan di masa Republik
Indonesia
 Di masa Republik Indonesia, aturan Pencatatan
Perkawinan pertama kali diatur dengan Undang-
undang No. 22 tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah,
Talak Dan Rujuk bagi orang Islam yang berlaku untuk
wilayah Jawa dan Madura
 Kemudian Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954
tentang Penetapan Berlakunya Undang-Undang
Republik Indonesia tanggal 21 Nopember 1946 Nomor
22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, Rujuk
di seluruh Daerah Luar Jawa dan Madura
Isi Undang-Undang
 Nikah diawasi oleh Petugas pencatat dan Talak Rujuk
diberitahukan kepada petugas pencatat.
 Pencatatan nikah, talaq dan rujuk di bawah
kewenangan Kementrian Agama
 Petugas Pencatat adalah Pegawai Negeri
 Biaya Nikah tidak menjadi hak petugas pencatat,
tetapi dimasukkan dalam kas negara
 Ada sanksi bagi perkawinan yang tidak dilakukan oleh
petugas yang berwenang
UU Perkawinan No. 1/1974
 Undang-Undang Nomor 1Tahun 1974 tentang
Perkawinan mengamanatkan pencatatan perkawinan
khususnya di pasal 2:
Pasal 2
(1) Perkawinan adalah sah apabila dilakukan
menurut hukum masing-masing agama dan
kepercayaannya itu.
(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PP No. 9/1975 Perkawinan
 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, khususnya BAB II ttg
PENCATATAN PERKAWINAN
Peraturan terkait Peradilan Agama
 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama
Kompilasi Hukum Islam
 Pencatatan Perkawinan secara implisit diharuskan,
pada Pasal 7:

 (1) Perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta


nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah.
 (2) Dalam hal perkawinan tidak dapat dibuktikan
dengan akta nikah, dapat diajukan itsbat nikahnya ke
Pengadilan Agama.
Peraturan Administratif
 PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG
PENCATATAN NIKAH
 DLL

Anda mungkin juga menyukai