Anda di halaman 1dari 14

POLA PEMBINAAN

CALON JEMAAH HAJI

Oleh : H. MUHAMAD MUHSON, S.Ag M.Sy


Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah
Kantor Kementerian Agama Kab. Lombok Tengah
LANDASAN HUKUM BIMBINGAN JAMAAH

UU NOMOR 13 TH 2008

Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk


memberikan pembinaan, pelayanan dan
perlindungan (pasal. 3)
PERATURAN PEMERINTAH NO 79 TAHUN 2012

1. Bimbingan jemaah haji dilaksanakan sebelum


keberangkatan ke Arab Saudi, selama perjalanan dan
selama di Arab Saudi (pasal 14;1);
2. Bimbingan jemaah haji meliputi : (pasal 14;3)
 Bimbingan pelaksanaan ibadah haji atau
manasik haji
 Bimbingan perjalanan haji, dan
 Bimbingan kesehatan.
3. Bimbingan jemaah haji diselenggarakan oleh
Pemerintah, dan jemaah bisa menerima bimbingan
haji yg diselenggarakan oleh masyarakat, baik
perseorangan maupun kelompok. (pasal 15;1)
PERATURAN PEMERINTAH NO 79 TAHUN 2012

4. Bimbingan yg dilaksanakan perseorangan wajib


memiliki :
 Pemahaman mengenai syarat rukun ibadah haji;
 Pengalaman melakukan ibadah haji
5. Bimbingan yg dilaksanakan kelompok harus mendapat
ijin dari Menteri.
PERATURAN MENTERI AGAMA NO 14 TAHUN 2012

1. Bimbingan sebelum keberangkatan dilakukan bagi


jemaah haji yg berhak melunasi BPIH dalam alokasi
kuota musim tahun brjalan (ps. 15;2);
2. Bimbingan dilakukan secara langsung dan tidak
langsung (Ps. 16;1);
3. Bimbingan secara langsung diberikan dalam bentuk
tatap muka di tingkat kecamatan dan di tingkat
Kab/Kota (Ps. 16;2);
4. Bimbingan secara tidak langsung diberikan melalui
media (Ps. 16;3);
5. Bimbingan meliputi : manasik haji, perjalanan dan
pelayanan haji, kesehatan serta hak dan kewajiban
jemaah (Ps.16;4)
PERATURAN MENTERI AGAMA NO 14 TAHUN 2012

4. Kelompok bimbingan harus mendapat izin dari Kepala Kantor


Wilayah Provinsi (Ps. 17;2)
5. Kelompok bimbingan harus memenuhi persyaratan sbb : (Ps. 17;2)
 Berbadan hukum yayasan;
 Memp susunan pengurus yg tdk dijabat oleh PNS Kemenag
yg msh aktif;
 Memp tenaga yg kompeten di bidang manasik dan
perjalanan haji;
 Memperoleh rekomendasi dari Kakankemenag.
6. Izin operasional diberikan selama 3 (tiga) tahun dan akan diberikan
izin perpanjangan berdasarkan hasil penilaian oleh Kemenag (Ps. 17;4-
5);
7. Bimbingan yg dilakukan oleh perseorangan dan kelompok harus
berpedoman pd buku bimbingan manasik dan perjalanan haji yg
ditetapkan Dirjen PHU. (Ps. 17;6)
KEPUTUSAN DIRJEN PHU
NOMOR : 120 tahun 2018 tanggal 20 Maret 2018

1. Kegiatan bimbingan manasik pada tingkat Kabupaten/Kota dilakukan


oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebanyak 2(dua)
kali pertemuan, sedangkan pada tingkat KUA Kecamatan dilakukan
oleh KUA Kecamatan sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan;
2. Alokasi waktu bimbingan manasik haji untuk 1 (satu) kali pertemuan
adalah 4 (empat) jam pelajaran (4x60 menit) per hari;
3. Pelaksanaan bimbingan manasik haji pada tingkat Kabupaten/Kota,
Kepala Kantor Kementerian Kab/Kota dapat berkoordinasi dengan
Pemda, dinas terkait dan memberdayakan tokoh agama Islam sebagai
narasumber;
4. Pelaksanaan bimbingan manasik haji pada tingkat KUA Kecamatan,
Kepala KUA dapat memberdayakan Penyuluh Agama Islam, tokoh
agama Islam dan tenaga medis sebagai narasumber;
5. Kurikulum dan silabus bimbingan manasik haji pada tingkat
Kabupaten/Kota dan KUA Kecamatan sebagaimana terlampir.
VISI DAN MISI

VISI MEWUJUDKAN HAJI MANDIRI

OPTIMAL DALAM PELAYANAN DAN BIMBINGAN HAJI


MISI
SASARAN BIMBINGAN CALON
JAMAAH HAJI
“MENINGKATKAN BIMBINGAN JAMAAH
HAJI YANG BERORIENTASI PADA
PENGUASAAN MANASIK HAJI DAN
AKHLAKUL KARIMAH MELALUI
PENYEMPURNAAN BUKU PAKET
MANASIK, MENGINTENSIFKAN
BIMBINGAN MANASIK HAJI DENGAN
MELIBATKAN TOKOH-TOKOH AGAMA
DAN MELENGKAPI ALAT PERAGA.”
TARGET PEMBINAAN
➲ KEMANDIRIAN JAMAAH HAJI
➲ POLA PEMBINAAN YANG TERPROGRAM
DAN BERKESINAMBUNGAN
➲ MENINGKATKAN KEMAMPUAN SETIAP
CALON JAMAAH BERIBADAH SECARA
BENAR, SAH, TERTIB DAN LANCAR
➲ HAJI YANG MABRUR DAN DI RIDHAI OLEH
ALLAH SWT.
1. ORIENTASI PEMBIMBING IBADAH HAJI BAGI
PENYULUH
2. ORIENTASI PEMBIMBING IBADAH HAJI BAGI
PENGURUS ORMAS ISLAM
3. SERTIFIKASI PEMBIMBING IBADAH HAJI
4. BIMBINGAN KELOMPOK DAN MASSAL
5. PELATIHAN PETUGAS YANG MENYERTAI
JEMAAH HAJI
6. PELATIHAN KETUA REGU DAN KETUA
ROMBONGAN
7. PEMANTAPAN PETUGAS KLOTER DAN KARU
KAROM DI EMBARKASI
PROGRAM UNGGULAN

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN I


PEMBIMBING CALON HAJI DALAM PENGUASAAN ILMU
MANASIK HAJI SESUAI TUNTUNAN SYARIAT MELALUI
BIMBINGAN KELOMPOK DI TINGKAT KECAMATAN

BIMBINGAN MANASIK MENJADI SUATU GERAKAN


YANG LEBIH INTENSIF DAN DALAM WAKTU YANG
PANJANG, DENGAN MEMBERDAYAKAN APARAT
KUA KECAMATAN

MELIBATKAN APARAT KUA KECAMATAN DALAM


MENGGERAKKAN POTENSI MASYARAKAT DAN
TOKOH-TOKOH AGAMA DALAM PELAKSANAAN
BIMBINGAN MANASIK
UPAYA PENINGKATAN

MELALUI SISTEM PENDAFTARAN SEPANJANG TAHUN,


BIMBINGAN MANASIK OLEH PERSEORANGAN /KELOMPOK
VOLUMENYA DAPAT DILAKSANAKAN LEBIH BANYAK YANG
MEMUNGKINKAN MAMPU MENINGKATKAN KEMANDIRIAN
JAMAAH HAJI

PEMBINAAN KESEHATAN MENJADI SANGAT PENTING DAN


SEDERAJAT DENGAN PEMBINAAN MANASIK HAJI KARENA
KEDUANYA SEBAGAI PENDUKUNG TERCAPAINYA CITA-CITA
SETIAP JAMAAH HAJI, YAITU INGIN MEMPEROLEH GELAR
JAMAAH HAJI YANG MABRUR

ASRAMA HAJI DAPAT DIFUNGSIKAN SEBAGAI BENGKEL


(WORKSHOP) PEBINAAN CALON HAJI SEPANJANG TAHUN.
SELESAI …..

Anda mungkin juga menyukai