Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kab. Lombok Tengah LANDASAN HUKUM BIMBINGAN JAMAAH
UU NOMOR 13 TH 2008
Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk
memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan (pasal. 3) PERATURAN PEMERINTAH NO 79 TAHUN 2012
1. Bimbingan jemaah haji dilaksanakan sebelum
keberangkatan ke Arab Saudi, selama perjalanan dan selama di Arab Saudi (pasal 14;1); 2. Bimbingan jemaah haji meliputi : (pasal 14;3) Bimbingan pelaksanaan ibadah haji atau manasik haji Bimbingan perjalanan haji, dan Bimbingan kesehatan. 3. Bimbingan jemaah haji diselenggarakan oleh Pemerintah, dan jemaah bisa menerima bimbingan haji yg diselenggarakan oleh masyarakat, baik perseorangan maupun kelompok. (pasal 15;1) PERATURAN PEMERINTAH NO 79 TAHUN 2012
4. Bimbingan yg dilaksanakan perseorangan wajib
memiliki : Pemahaman mengenai syarat rukun ibadah haji; Pengalaman melakukan ibadah haji 5. Bimbingan yg dilaksanakan kelompok harus mendapat ijin dari Menteri. PERATURAN MENTERI AGAMA NO 14 TAHUN 2012
1. Bimbingan sebelum keberangkatan dilakukan bagi
jemaah haji yg berhak melunasi BPIH dalam alokasi kuota musim tahun brjalan (ps. 15;2); 2. Bimbingan dilakukan secara langsung dan tidak langsung (Ps. 16;1); 3. Bimbingan secara langsung diberikan dalam bentuk tatap muka di tingkat kecamatan dan di tingkat Kab/Kota (Ps. 16;2); 4. Bimbingan secara tidak langsung diberikan melalui media (Ps. 16;3); 5. Bimbingan meliputi : manasik haji, perjalanan dan pelayanan haji, kesehatan serta hak dan kewajiban jemaah (Ps.16;4) PERATURAN MENTERI AGAMA NO 14 TAHUN 2012
4. Kelompok bimbingan harus mendapat izin dari Kepala Kantor
Wilayah Provinsi (Ps. 17;2) 5. Kelompok bimbingan harus memenuhi persyaratan sbb : (Ps. 17;2) Berbadan hukum yayasan; Memp susunan pengurus yg tdk dijabat oleh PNS Kemenag yg msh aktif; Memp tenaga yg kompeten di bidang manasik dan perjalanan haji; Memperoleh rekomendasi dari Kakankemenag. 6. Izin operasional diberikan selama 3 (tiga) tahun dan akan diberikan izin perpanjangan berdasarkan hasil penilaian oleh Kemenag (Ps. 17;4- 5); 7. Bimbingan yg dilakukan oleh perseorangan dan kelompok harus berpedoman pd buku bimbingan manasik dan perjalanan haji yg ditetapkan Dirjen PHU. (Ps. 17;6) KEPUTUSAN DIRJEN PHU NOMOR : 120 tahun 2018 tanggal 20 Maret 2018
1. Kegiatan bimbingan manasik pada tingkat Kabupaten/Kota dilakukan
oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebanyak 2(dua) kali pertemuan, sedangkan pada tingkat KUA Kecamatan dilakukan oleh KUA Kecamatan sebanyak 8 (delapan) kali pertemuan; 2. Alokasi waktu bimbingan manasik haji untuk 1 (satu) kali pertemuan adalah 4 (empat) jam pelajaran (4x60 menit) per hari; 3. Pelaksanaan bimbingan manasik haji pada tingkat Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Kementerian Kab/Kota dapat berkoordinasi dengan Pemda, dinas terkait dan memberdayakan tokoh agama Islam sebagai narasumber; 4. Pelaksanaan bimbingan manasik haji pada tingkat KUA Kecamatan, Kepala KUA dapat memberdayakan Penyuluh Agama Islam, tokoh agama Islam dan tenaga medis sebagai narasumber; 5. Kurikulum dan silabus bimbingan manasik haji pada tingkat Kabupaten/Kota dan KUA Kecamatan sebagaimana terlampir. VISI DAN MISI
VISI MEWUJUDKAN HAJI MANDIRI
OPTIMAL DALAM PELAYANAN DAN BIMBINGAN HAJI
MISI SASARAN BIMBINGAN CALON JAMAAH HAJI “MENINGKATKAN BIMBINGAN JAMAAH HAJI YANG BERORIENTASI PADA PENGUASAAN MANASIK HAJI DAN AKHLAKUL KARIMAH MELALUI PENYEMPURNAAN BUKU PAKET MANASIK, MENGINTENSIFKAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DENGAN MELIBATKAN TOKOH-TOKOH AGAMA DAN MELENGKAPI ALAT PERAGA.” TARGET PEMBINAAN ➲ KEMANDIRIAN JAMAAH HAJI ➲ POLA PEMBINAAN YANG TERPROGRAM DAN BERKESINAMBUNGAN ➲ MENINGKATKAN KEMAMPUAN SETIAP CALON JAMAAH BERIBADAH SECARA BENAR, SAH, TERTIB DAN LANCAR ➲ HAJI YANG MABRUR DAN DI RIDHAI OLEH ALLAH SWT. 1. ORIENTASI PEMBIMBING IBADAH HAJI BAGI PENYULUH 2. ORIENTASI PEMBIMBING IBADAH HAJI BAGI PENGURUS ORMAS ISLAM 3. SERTIFIKASI PEMBIMBING IBADAH HAJI 4. BIMBINGAN KELOMPOK DAN MASSAL 5. PELATIHAN PETUGAS YANG MENYERTAI JEMAAH HAJI 6. PELATIHAN KETUA REGU DAN KETUA ROMBONGAN 7. PEMANTAPAN PETUGAS KLOTER DAN KARU KAROM DI EMBARKASI PROGRAM UNGGULAN
PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN I
PEMBIMBING CALON HAJI DALAM PENGUASAAN ILMU MANASIK HAJI SESUAI TUNTUNAN SYARIAT MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI TINGKAT KECAMATAN
BIMBINGAN MANASIK MENJADI SUATU GERAKAN
YANG LEBIH INTENSIF DAN DALAM WAKTU YANG PANJANG, DENGAN MEMBERDAYAKAN APARAT KUA KECAMATAN
MELIBATKAN APARAT KUA KECAMATAN DALAM
MENGGERAKKAN POTENSI MASYARAKAT DAN TOKOH-TOKOH AGAMA DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK UPAYA PENINGKATAN
MELALUI SISTEM PENDAFTARAN SEPANJANG TAHUN,
BIMBINGAN MANASIK OLEH PERSEORANGAN /KELOMPOK VOLUMENYA DAPAT DILAKSANAKAN LEBIH BANYAK YANG MEMUNGKINKAN MAMPU MENINGKATKAN KEMANDIRIAN JAMAAH HAJI
PEMBINAAN KESEHATAN MENJADI SANGAT PENTING DAN
SEDERAJAT DENGAN PEMBINAAN MANASIK HAJI KARENA KEDUANYA SEBAGAI PENDUKUNG TERCAPAINYA CITA-CITA SETIAP JAMAAH HAJI, YAITU INGIN MEMPEROLEH GELAR JAMAAH HAJI YANG MABRUR
ASRAMA HAJI DAPAT DIFUNGSIKAN SEBAGAI BENGKEL
(WORKSHOP) PEBINAAN CALON HAJI SEPANJANG TAHUN. SELESAI …..