Anda di halaman 1dari 31

DESAIN PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN DAN EKSPERIMEN DALAM

PENELITIAN PENDIDIKAN, VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM


PENELITIAN EKSPERIMEN SERTA ANCAMANNYA, DESAIN FAKTORIAL
PENELITIAN EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN

NILAM NURMALIKA PUTRI


G2J1 19 014
Latar Belakang

Desain Metodologi Penelitian


Masalah Penelitian Penelitian Eksperimen

DESAIN PENELITIAN KUASI EKSPERIMEN DAN EKSPERIMEN DALAM PENELITIAN


PENDIDIKAN, VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN
SERTA ANCAMANNYA, DESAIN FAKTORIAL PENELITIAN EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN
Rumusan Masalah

• Bagaimana desain penelitian kuasi eksperimen


dan penelitian eksperimen dalam penelitian
1 pendidikan

• Apa yang dimaksud dengan validitas internal


dan eksternal dalam penelitian eksperimen
2 serta apa saja yang menjadi ancamannya

• Bagaimana desain faktorial penelitian


eksperimen dalam pendidikan
3
Tujuan

• Untuk mengetahui bagaimana desain


1 penelitian kuasi eksperimen dan penelitian
eksperimen dalam penelitian pendidikan

• Untuk mengetahui pengertian validitasi


2 internal dan eksternal dalam pendidikan
eksperimen serta ancamannya

• Untuk mengetahui bagaimana desain


3 factorial penelitian eksperimen dalam
pendidikan.
Manfaat

Memberikan imformasi atau pengetahuan tentang


Desain Penelitian Kuasi Eksperimen Dan Eksperimen
Dalam Penelitian Pendidikan, Validitas Internal Dan
Eksternal Dalam Penelitian Eksperimen Serta
Ancamannya, Desai Faktorial Penelitian Eksperimen
Dalam Pendidikan
Metode Penulisan

Metode Penulisan pada makalah ini


ada studi literature yang disajikan
dalam makalah dan power point.
Ruang Lingkup Kajian dan
Pembahasan

1
Desain penelitian kuasi eksperimen dan penelitian
eksperimen dalam penelitian pendidikan.

2
Desain penelitian kuasi eksperimen dan penelitian
eksperimen dalam penelitian pendidikan.

3
Desain penelitian kuasi eksperimen dan penelitian
eksperimen dalam penelitian pendidikan.
Data dan informasi dalam makalah ini
bersumber dari buku dan internet.

Sumber Data dan


Informasi

Mencari semua informasi yang


mencakup lingkup kajian dan
pembahasan di buku maupun di internet
dan menyajikan informasi tersebut
dalam bentuk makalah.
Teknik Pengumpulan Data
dan Penyajian Informasi
Peta Konsep Kajian dan
Pembahasan

Penelitian Eksperimen

Jenis Penelitian Validitas Desain Faktorial


Eksperimen dalam Penelitian
Penelitian Eksperimen
Eksperimen dalam Penelitian
Kuasi Pendidikan
Eksperimen
Murni Eksperimen
(Desain (Desain
Penelitian Penelitian Kuasi Validitas Validitas
Eksperimen Internal Eksternal
Eksperimen
dalam
dalam Penelitian
Penelitian Pendidikan)
Pendidikan) Ancamannya
1. Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen

2. Tujuan Penelitian Eksperimen

3. Syarat-Syarat Penelitian Eksperimen

4. Variabel Dalam Penelitian Eksperimen

5. Karakteristik Penelitian Eksperimen

6. Desain Penelitian Eksperimen


1. Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen

Eksperimen Murni Eksperimen Kuasi


 Penelitian eksperimen  Penelitian eksperimen
murni mengambil subjek semu mengambil subjek
penelitian berupa benda
atau hewan percobaan. penelitian pada
Penelitian dilaksanakan di manusia. Kondisi
laboratorium dan kondisi lingkungan yang dapat
lingkungan laboratorium mempengaruhi hasil
yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian penelitian tidak dapat
dikendalikan oleh peneliti. dikendalikan oleh
Dengan demikian, hasil peneliti sehingga hasil
akhir penelitian adalah penelitian tidaklah
murni karena ada
pengaruh murni dari
percobaan/eksperimen eksperimen/percobaan
yang dilakukan.
2. Tujuan Penelitian Eksperimen

 Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk


meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu
terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding
dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan
yang berbeda.

 Tindakan di dalam eksperimen disebut


treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan,
semua variasi atau pemberian kondisi yang akan
dinilai/diketahui pengaruhnya.
3. Syarat-Syarat Penelitian Eksperimen

1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja


kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian;

2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat


diulang dalam kondisi yang sama;

3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah,


mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang
dikehendakinya;

4. Diperlukan kelompok pembanding (control group)


selain kelompok yang diberi perlakukan(experimental
group).
4. Variabel Dalam Penelitian Eksperimen

Variabel Variabel Variabel Variabel


Bebas Moderator Terikat Kontrol
5. Karakteristik Penelitian Eksperimen

1. Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimen


diatur secara tertib ketat (rigorous management),
baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi
langsung, maupun random (acak).
2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base
line) untuk dibandingkan dengan kelompok
eksperimen.
3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan
variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang
berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan
variansi variabel pengganggu yang mungkin
mempengaruhi eksperimen, tetapi tidak menjadi
tujuan penelitian.
Lanjutan …

4. Validitas internal (internal validity) mutlak


diberlakukan pada rancangan penelitian eksperimen,
untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen
yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-
benar menimbulkan perbedaan.
5. Validitasi eksternal (eksternal validity) berkaitan
dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan
penelitian dan berkaitan pula dengan
menggeneralisasikan pada kondisi yang sama.
6. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali
variabel perlakuan yag secara sengaja
dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
6. Desain Penelitian Eksperimen

The Time Series Experiment


Desain Penelitian
Eksperimen Semu The Non-Equivalent Control Group
(Kuasi Eksperimen)

The Equivalent Time Samples Design

The Randomized Pretest-Posttest


Control Group Design
Eksperimen
Sungguhan (True The Randomized Posttest Only Control
Experiment Group
Design)
The Solomon Two Control Group Design

The Solomon Four Group Design


The Time Series Experiment
Hasil penelitian yang paling baik adalah
ditunjukkan pada Grafik A. Hasil pretest menunjukkan
keadaan kelompok stabil dan konsisten (O1 = O2= O3 =
O4) setelah diberi perlakuan keadaannya meningkat
secara konsisten (O5 = O6 = O7 = O8).Grafik B
memperlihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap
kelompok yang sedang dieksperimen, tetapi setelah itu
kembali lagi pada posisi semula. Jadi pengaruh perlakuan
hanya sebagai contoh: Pada waktu penataran,
pengetahuan, dan keterampilannya meningkat, tetapi
setelah kembali ke tempat kerja kemampuannya kembali
seperti semula. Grafik C memperlihatkan pengaruh luar
lebih berperan dari pada pengaruh perlakuan, sehingga
grafiknya naik terus. Graflk D menunjukkan keadaan
kelompok tidak menentu.

Back
The Non-Equivalent Control Group

E O1 X O2

K O3 - O4

Dengan adanya pretest sebelum perlakuan, baik untuk


kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol (O1,O3), dapat
digunakan sebagai dasar dalam menentukan perubahan. Disamping
itu, dapat pula meminimalkan atau mengurangi kecondongan
seleksi (selection bias), pembaerian posttest pada akhir kegiatan
akan dapat menunjukkan seberapa jauh akibat perlakuan (X). Hal
itu-dilakukan dengan cara mencari perbedaan skor O2-O1
sedangkan pada kelompok kontrol (O4-O3) perbedaan itu bukan
karena perlakuan. Perbedaan O2 dan O4 akan memberikan
gambaran lebih baik akibat perlakuan X, setelah memperhitungkan
selisih O3 dan O1.

Back
The Equivalent Time Samples Design

X1 O1 - X0 O2 - X1 O3 - X0 O4

Keterangan:
X0 = tidak ada perlakuan
X1 = ada perlakuan
O1, O2, O3 dan O4 adalah observasi pada t1, t2, t3, dan t4.

Salah satu keuntungan rancangan ini yaitu peneliti dapat


meniadakan kecondongan (bias) history walaupun kelompok
kontrol tidak ada hal itu dimungkinkan karena pada periode
tertentu perlakuan tidak diberikan. Contoh: rata-rata O2 dan O4
serta rata O1 dan O3 pada saat O1 dan O3 perlakuan diberikan,
sedangkan O2 dan O4 perlakuan tidak diberikan. Jadi, perubahan
angka yang terjadi antara O2 dan O4 bukan Karena perlakuan,
melainkan mungkin oleh kejadian di luar perlakuan,
pematangan, mortalitas, instrumentasi atau testing.

Back
The Randomized Pretest-Posttest
Control Group Design

E O1 X O2
Perlakuan
R
K O3 - O4
Tidak ada perlakuan X

Keterangan:
E = kelompok eksperimen
K = kelompok kontrol
R = randomisasi
X = perlakuan
- = melakukan kegiatan seperti biasa/konvensional
Langkah-langkah Penelitian Eksperimen
Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
- Pilih subjek secara random - Pilih subjek secara random
- Pilih lingkungan eksperimen - Pilih lingkungan eksperimen
- Lakukan pretest - Lakukan pretest
- Kenakan perlakuan (dalam - –(tidak ada perlakuan latihan
contoh ini latihan terstruktur. Melakukan
terstruktur) kegiatan seperti biasa).

- Lakukan posttest - Lakukan posttest


- Kenakan rumus yang sesuai - Kenakan rumus yang sesuai

Posttest-pretest = beda skor Posttest-pretest = beda skor


kelompok eksperimen kelompok kontrol
Efek perlakuan sama dengan beda skor kelompok eksperimen
dikurangi (-) beda skor kelompok kontrol

Back
The Randomized Posttest Only Control
Group

E X O1
R
K - O2

Pada kelompok eksperimen yang diberikan adalah perlakuan


dan posttest, sedangkan untuk kelompok kontrol hanya
posttest. Akibat perlakuan yaitu selisih O1 dan O2.

Back
The Solomon Two Control Group Design

Langkah-langkah pelaksanaaan rancangan ini sebagai berikut.


No. Kelompok eksperimen Kelompok Kelompok
kontrol I kontrol II
1. Pilih subjek secara Pilih subjek Pilih subjek
random secara random secara random.

2. Pilih lingkungan Pilih lingkungan Pilih lingkungan


eksperimen eksperimen eksperimen

3. Lakukan pre test Lakukan pre test Tidak ada pre


test
4. Kenakan perlakuan Tidak ada Kenakan
perlakuan perlakuan
5. Lakukan post test Lakukan post Lakukan post
test test

Back
The Solomon Four Group Design

Secara umum model rancangan ini sebagai berikut:

R OI X O2
R O3 - O4
R - X O5
R - - O6

Keempat kelompok diambil secara random (R) sehingga ancaman


terhadap validitas internal dapat diatasi. Dengan memberikan
pretest pada salah satu kelompok kontrol dan eksperimen, berarti
efek pretest baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok
eksperimen dapat diketahui.

Back
Validitas Internal Validitas Eksternal

Validitasi eksternal tinggi


Misalnya, penelitian merupakan kondisi dimana hasil
penelitian yang dilakukan dapat
pendidikan tentang pengaruh
digeneralisasi dan digunakan pada
metode mengajar yang biasa kelompok lain di luuar setting
diberikan guru terhadap hasil eksperimen, ketika keadaan serupa
belajar siswa. Jika validitas dengan kondisi penelitian
internal tinggi, maka eksperimen. Jika hasil penelitian
perbedaan hasil belajar di tidak dapat digeneralisasi pada
antara grup eksperimen dan situasi lain, maka dapat diartikan
grup kontrol , hanya bahwa orang lain tidak dapat
mengambil keuntungan dari hasil
disebabkan adanya pengaruh
penelitian yang ada. akibatnya
dari kedua variabel metode mereka harus terus menerus
mengajar. melakukan penelitian sendiri untuk
memperoleh hasil yang diinginkan.
Ancaman

Validitas Internal Validitas Eksternal

Faktor sejarah atau history dari


subjek yang diteliti
Proses kematangan
Prosedur pre-testing
Instrument pengukur yang Interaksi pemilihan dan variabel
digunakan eksperimen (X)
Adanya kecenderungan terjadinya
Interaksi pre-testing dengan
statistic regresi pada individu
Perbedaan pemilihan objek
variabel
Perbedaan lainnya disebabkan Relasi prosedur
adanya mortalitas dalam proses eksperimenInterferensi multi
eksperimen treatment
Terjadinya interaksi di antara faktor
di atas, termasuk kematangan,
sejarah dan pemilihan.
 Dalam desain factorial peneliti
memungkinkan untuk memanipulasi hanya
satu variabel bebas namun dengan
mengontrol variabel-variabel atribut yang
mempengaruhi kondisi emosional variabel
bebas itu. Beberaa contoh variabel atribut
yang dikontro itu adalah umur, jenis kelamin,
kecerdasan, sikap, motivasi, presepsi, status
sosial dan sebagainya. Penggunaan variabel
atribut dalam desain factorial eksperimen
dimaksud untuk meningkatkan keakuratan
dan ketergeneralisasian hasil penelitian.
 Dalam desain factorial, variabel eksperimen
dan variabel atribut biasanya dibagi atas
beberapa level. Contoh desain factorial 2x2
(2 level variabel eksperimen dan 2 level
variabel atribut, sebagai berikut.

Variabel Atribut (B) Variabel Eksperimen (A) Jumlah

Perlakuan A1 Perlakuan A2

Level B1 A1 B1 A2 B1 B1

Level B2 A1 B2 A2 B2 B2

Jumlah
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai