Anda di halaman 1dari 63

Morfologi sel darah dan

parasit malaria
Pemeriksaan mikroskopis
• Merupakan pemeriksaan malaria yang paling
ideal karena:
- relatif murah : lancet, kapas alkohol, gelas
obyek, Giemsa, buffer,
pipet, gelas ukur, mikroskop
Pemeriksaan mikroskopis
• Dapat membedakan ke 4 spesies plasmodium:
P. falciparum, P. vivax,
P. malariae dan P. ovale
Pemeriksaan mikroskopis
• Dapat membedakanberbagai stadium
Pemeriksaan mikroskopis
• Dapat membedakan berbagai stadium
Pemeriksaan mikroskopis
• Dapat membedakan berbagai stadium
Pemeriksaan mikroskopis
• Dapat melihat adanya infeksi campur
Infeksi campur
Pemeriksaan mikroskopis

• Dapat digunakan untuk menilai hasil pengobatan


Pemeriksaan mikroskopis
• Hal yang harus diperhatikan:
1. pengambilan darah
2. pembuatan sediaan darah
3. pewarnaan sediaan darah
4. pembacaan sediaan darah
Pemeriksaan mikroskopis
Pengambilan darah:
- dapat dari ujung jari tangan, ujung tumit
(bayi), darah vena, plasenta, tali pusat bayi
Pembuatan sediaan darah
• Siapkan kaca obyek yang bersih dari
kotoran dan lemak, karena darah akan sulit
menempel
Pengambilan darah
• Mula-mula kulit dibersihkan dengan alkohol
70% untuk menghilangkan kotoran →
keringkan
Pengambilan darah
- Tusuk dengan lancet, tetes pertama dibuang,
tetes kedua buat sediaan darah
Pemeriksaan mikroskopis
• Buat sediaan darah tebal (3 tetes) dan sediaan
darah tipis (1 tetes) pada satu kaca obyek
(supaya tidak tertukar)
Berbagai sediaan darah
Pemeriksaan mikroskopis
• Keringkan (tidak lebih dari 2 x 24 jam)
dan jaga jangan sampai dimakan serangga:
- dapat dipercepat dengan menggunakan kipas
angin (paling aman)
- atau lampu mikroskop (hanya sebentar) atau
alat pengering rambut (sebentar)
Pengeringan sediaan darah
• Jaga jangan sampai terlalu panas, karena
sediaan darah tebal dapat terfiksasi
Fiksasi sediaan darah
• Sediaan darah tipis difiksasi dengan metanol:
- mencelupkan obyek gelas bagian s.d. tipis
kedalam gelas beaker berisi metanol,
- atau dengan meneteskan metanol pada
sediaan darah tipis
Pewarnaan dengan Giemsa:
• Siapkan campuran 3% Giemsa dengan
akuades atau cairan buffer (3 cc Giemsa :
97 cc akua/buffer), dan warnai sediaan darah
selama 30 menit
Pewarnaan dengan Giemsa:
• Setiap gelas obyek memerlukan 3 cc larutan
Giemsa ( 0,1 cc Giemsa dan 2,9 cc akua/bufer)
Pengaruh pewarnaan dengan
berbagai pH
Pewarnaan dengan Giemsa:
• Warnai sediaan darah dengan hati-hati (jangan
langsung diatas sediaan darah), kalau perlu
gunakan pipet.
• Bila jumlahnya banyak dapat digunakan bak
pewarna
• Tunggu selama 30 menit
Pewarnaan dengan Giemsa:
• Kemudian cairan Giemsa dibuang dengan cara
meneteskan/menyemprotkan air ke gelas obyek
(jangan langsung ke sediaan darah)
• Cairan Giemsa jangan dibuang langsung ke bak
pencuci, karena kotoran akan tertinggal pada
gelas obyek
Pewarnaan sediaan darah
• Keringkan sebelum dibaca dengan mikroskop
menggunakan oli imersi
Pemeriksaan mikroskopis
1. Gunakan mikroskop binokuler dengan
cahaya lampu (karena lebih jelas)
2. Lihat dengan pembesaran 10 X 100 dengan
oli imersi
Sediaan darah yang diwarnai
dengan baik:
- Warna eritrosit merah muda keabuan, dengan
latar belakang yang bersih dari kotoran
Sediaan darah yang diwarnai
dengan baik:
- Inti leukosit netrofil berwarna ungu tua dan
granula dapat terlihat
Sediaan darah yang diwarnai
dengan baik:
- Inti parasit malaria berwarna merah ungu dan
sitoplasmanya biru keunguan
Sediaan darah yang diwarnai
dengan baik:
- Dapat dilihat titik Schuffner pada P. vivax dan
titik Maurer pada P. falciparum
Pemeriksaan mikroskopis
• Dapat digunakan untuk melihat berbagai sel
darah manusia:
Distribusi sel darah manusia
Morfologi
parasit
malaria
• Lebih jelas
terlihat
pada
sediaan
darah tipis
dari pada
sediaan
darah tebal
Plasmodium falciparum
• Eritrosit yang terinfeksi
tidak terlihat membesar

• Terdiri dari: inti (merah),


sitoplasma (kebiruan)

dan vakuol (putih)


Plasmodium falciparum
• Cincinnya halus,
rata dan kecil (1/6
eritrosit)
• Dapat ditemukan
double chromatin,
infeksi multipel
atau accole
Plasmodium falciparum
• Pada stadium
lanjut dapat
ditemukan titik
Maurer
Trofozoit lanjut P. falciparum
Plasmodium falciparum
• Stadium skizon
jarang ditemukan
(kecuali pada
infeksi berat)
• Skizon matang
terdiri dari 8 – 40
merozoit, hanya
mengisi 2/3
eritrosit
Skizon P. falciparum
Plasmodium falciparum
• Infeksi berat dapat
juga berupa
banyaknya stadium
trofozoit bentuk cincin
dalam darah
(gambaran langit
berbintang)
Stadium gametosit
P. falciparum
Ditemukan dalam
bentuk sosis atau
pisang (memanjang)

Pada infeksi berat


dapat ditemukan
bentuk yang masih
bulat
Plasmodium vivax

• Cincinnya  1/3 eritrosit,


• Pada sediaan darah tipis
terlihat titik Schuffner
• Trofozoitnya aktif ameboid
• pigmen berwarna kuning
tengguli
Plasmodium vivax
• Eritrosit yang berisi
parasit ukurannya
terlihat membesar,
trofozoit aktif
ameboid

• Dalam satu sediaan


dapat ditemukan
berbagai stadium
Titik Schuffner dan zona merah
Stadium trofozoit P. vivax
Trofozoit Plasmodium vivax
• pada sediaan darah tebal
terlihat zona merah
Berbagai stadium skizon
P. vivax
Stadium makro dan mikro
gametosit P. vivax
P. malariae
• Tanda-tanda P. malariae:
- eritrosit yang berisi parasit ukurannya
normal
- sediaan dapat terdiri dari berbagai
stadium, tapi jumlah parasit sedikit
- pigmen berwarna kehitaman
- stadium skizon seperti bunga seruni
P. malariae
• Eritrosit yang berisi
parasit ukurannya
normal

Stadium trofozoit bentuk pita
P. malariae
Stadium skizon P. malariae
Makro dan mikrogametosit P. malariae
Plasmodium ovale
Plasmodium ovale
Berbagai artefak pada eritrosit
Artefak dalam eritrosit
Hitung parasit
Hitung parasit

Anda mungkin juga menyukai