Anda di halaman 1dari 42

KAPASITANSI dan

RANGKAIAN KAPASITIF
KAPASITANSI (Kapasitor)
Adalah suatu komponen listrik yg terdiri
dari dua plat atau silinder pengkonduksi
dari logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik sebagai isolasinya
Kapasitor (Kondensator)
Struktur Simbol Notasi & Satuan

C, dalam farad (F)

Fungsi & Prinsip :


‣ Dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu
sementara, dengan satuan kapasitansinya farad
‣ Tanpa sumber eksternal  C bersifat netral
(plat-platnya memiliki muatan positif dan
negatif yang sama banyak)
Kapasitor = Kondensator
Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang
ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali
condensatore)

bahasa Prancis  condensateur,


Indonesia dan Jerman  Kondensator
Spanyol  Condensador.

Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama


penemunya, Michael Faraday (1791 ~ 1867)
Struktur dan prinsip kapasitor
Pengisian dan pengosongan
muatan pada kapasitor
Proses pengisian muatan
A B A B

+ + + -
- - - + - +
+ + + -
- - + -

- +

Keadaan netral/kosong Pengisian muatan


(hingga Vplat = Vbaterai)
Pengosongan muatan (discharge)

A B A B
+ -
+ - + +
+ - - -
-
+ - + +
+ - - -

konduktor
Termuati & penuh Proses pengosongan
(Bahan isolasi mencegah aliran (dgn cara kedua kaki dishortkan)
muatan antar plat)
Pengisian dan pengosongan kapasitor
Kapasitansi
adalah ukuran kemampuan kapasitor
untuk menyimpan muatan listrik
Q C = kapasitansi (F)
C = ---- Q = muatan listrik (coulomb)
V V = tegangan (V)

Satu farad adalah kapasitansi yg akan menyimpan


1 coulomb muatan pada plat positif, bila tegangan
yg diberikan pada terminal kapasitor sebesar 1 V
Kapasitansi sebuah kapasitor,
tergantung pada :
‣ luas plat konduktornya
‣ jarak pemisah antara platnya
‣ konstanta dielektrikum bahan isolasinya
Yg dirumuskan :
atau Ɛ0 = permitivitas ruang hampa
= 8,85x10-12
A k = konstanta dielektrikum
C = k --- 8,85x10-12 A = luas plat (m2)
d d = Jarak pemisah (m)
Konstanta Dielektrik
Yaitu karakteristik dielektrik yang menggambarkan
kemampuan suatu benda untuk menyimpan energi

Contoh bahan dielektrik dan jenis kapasitornya :


Teflon Kertas Mika Keramik

Elektrolit
Konstanta Bahan Dielektrik
Jenis Capasitor
Jenis-jenis Kapasitor
KAPASITOR TETAP dan TIDAK TETAP
Jenis Kapasitor
Dielektrik Konstruksi Rentang kapasitor

Udara Pelat terhubung 10 – 400 pF

Mika Lembaran bertumpukan 10 - 5000 pF

Kertas Lembaran rol 0,001 – 1 uF

Keramik Silindris 0,5 – 1600 uF

Piringan 0,002 - 0,1 uF

Elektrolit Aluminium 5 – 1000 uF


Tantalum 0,01 - 300 uF
Jenis-jenis Kapasitor
Nilai C berdasar KODE WARNA

Dalam satuan pF
Nilai C berdasar KODE ANGKA dan HURUF
Contoh :
Luas kapasitor mika dua-plat 0,0025 m2
dan jarak pemisah kedua plat 0,02 m.
Jika konstanta dielektrik mika 7,
Hitung kapasitansi kapasitor tersebut

Dengan rumus :
A 0,0025
C = k --- 8,85x10-12 = 7 ---------- (8,85x10-12)
d 0,02
= 7,74 x 10-12 = 7,74 pF
Beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam
Rangkaian Elektronika, yaitu sebagai :

• Penyimpan arus atau tegangan listrik


• Konduktor yang dapat melewatkan arus AC
• Isolator yang menghambat arus DC
• Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
• Kopling (penggandeng)
• Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
• Penggeser Fasa
• Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel
yg digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
Hubungan Kapasitor
Hubungan Seri Contoh : 3 kapasitor

1/CT = 1/C1 + 1/C2 + ∙ ∙ ∙ + 1/Cn

Hubungan Paralel Contoh : 3 kapasitor

CT = C 1 + C 2 + ∙ ∙ ∙ + Cn
Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel
Ingat !

Tegangan maksimum yang dapat diberikan


pada kapasitor disebut tegangan kerja
(tidak boleh melebihi)

Contoh :

22 μF/450V
100 μF/25V
4700 μF/35V
10000 μF/50V
Reaktansi Kapasitif
Reaktansi kapasitif XC merupakan perlawanan
terhadap aliran arus ac akibat kapasitansi
dalam rangkaian tersebut

1 1
XC = ----- = -------
ωC 2πfC
XC = hambatan reaktansi kapasitif (Ω)
f = frekuensi (Hz)
C = kapasitansi (F)
Rangkaian Kapasitif

Jika tegangan ac diberikan pada suatu


rangkaian yg hanya terdiri dari kapasitansi,
maka arus ac yang mengalir melalui
kapasitansi (ic) akan mendahului tegangan
pada kapasitansi (vc) sebesar 900
Beban yang hanya berupa C
atau R dan C

Bila bebannya berupa :


• Hanya C  Impedansi Z = XC –900
Sudut 900 menunjukkan beda fasa antara
tegangan dan arus pada kapasitor (C)
(Arus mendahului 900 terhadap tegangannya)

▪ R dan C  Z = R – jXC
XC
Z =√ R2 + XC 2 -1
tan ----
R
Gambar rangkaian kapasitif, gelombang
(diagram waktu) dan diagram fasornya
Rangkaian Diagram fasor
XC
1 1
= ----- = ------- (Ω)
‣ Arus IC mendahului 900
ωC 2πfC terhadap tegangan VC
VC = IC XC IC
–900

V, V
C
Atau
‣Tegangan VC tertinggal 900
terhadap Arus IC
IC
900

Diagram waktu V, VC
Rangkaian Seri R dan C
• Z = R – jXC
Z = √R2 + XC2 tan-1XC/R
• Arus I sama pada R dan XC
• Jatuh tegangan
pada R  VR = IR
pada C  VC = I XC
• Tegangan VT = √VR2 + VC2
Diagram-diagram fasor Rangkaian Seri RC
Segitiga Impedansi RC Seri Diagram Arus dan Tegangan
R VR I (acun)
Φ
XC
Z

VC
Segitiga tegangan
VR = IR
Φ
VC = IXC
VT = √VR2 + VC2
VT = √VR2 + VL2
Contoh :
R = 30 Ω dan XC = 40 Ω dihubungkan seri pada sumber
tegangan 120 V. Hitung Z, I dan θ

Penyelesaian :
Impedansi Z = √R2 + XC2 = √2500 = 50 Ω
Arus I = V/Z = 120/50 = 2,40 A
Sudut fasa θ = arc tan –XC/R = arc tan (–1,33) = – 53,060
Impedansinya dapat ditulis lagi Z = 50 – 53,060 Ω
Diagram fasor I = 2,4 A
- 53,060
V =120 V
R = 15 Ω dan XC = 20 Ω dihubungkan paralel
pada sumber tegangan ac120 V
Hitung IR, IC, IT, θ dan ZT

Penyelesaian :
IT
IR = VT /R = 120/15 = 8 A 36,860

IC = VT /XC = 120/20 = 6 A Diagram fasor VT

IT = √IR2 + IC2 = √82 + 62 = 10 A


θ = arc tan IC /IR = arc tan 6/8 = arc tan 0,75 = 36,860
ZT = VT /IT = 120/10 = 12 Ω
Rangkuman Rangkaian RC Seri dan Paralel
R dan C dihubung seri R dan C dihubung paralel
 I pada R dan XC sama  V pada R dan XC sama

 VT = √VR2 + VC2  IT = √ IR 2 + IC 2
 Z= √R2 + XC2  ZT = VT/IT
Z = VT/I

• VC terlambat thd VR sebesar 900 • IC mendahului thd IR sebesar 900


 Θ = arc tan (-XC/R)  θ = arc tan IC/IR
Rangkaian RC seri
Rangkaian RC Paralel
TUGAS 03 :
1. Hubungan seri R dan L, bila R = 160 Ω; VR = 80 V dan VZ = 10 V
Hitung : XL

2. A series RL circuit with R = 5 Ω and L = 2 mH has an applied


voltage v = 150 sin 5000t V
Find : a. The complex and polar form impedance Z
b. Draw the impedance diagrams

3. A two element series circuit with R = 20 Ω and L = 0.02 H


has an impedance of 40∠θ
Determine the angle θ and the frequency !

4. A series RC circuit has R = 20 Ω ; C = 5 μF and an applied


voltage v = 150 cos 10.000t V
Find : a. The complex and polar form impedance Z
b. Draw the impedance diagrams

Anda mungkin juga menyukai