Anda di halaman 1dari 20

SIFAT KELENGKAPAN BILANGAN

REAL
DEFINISI

Misasalkan S adalah himpunan bagian tak kosong dari R, maka :


• Himpunan S dikatakan terbatas ke atas (bounded above) jika terdapat suatu
bilangan u ∈ R sedemikian hingga s ≤ 𝑢 untuk semua s ∈ S. setiap bilangan
seperti u disebut dengan batas atas (upper bound) dari S
• Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah (bounded below) jika terdapat suatu
bilangan w ∈ R sedemikian hingga w ≤ s untuk semua s ∈ 𝑆. Setiap bilangan
seperti w disebut dengan batas bawah (lower bound) dari S
• Suatu himpunan dikatakan terbatas (bounded) jika terbatas ke atas dan terbatas
ke bawah. Jika tidak, maka dikatakan tidak terbatas (unbounded)
• Sebagai contoh, himpunan S := {x ∈ R , x < 2} ini tebatas ke atas, sebab
bilangan 2 dan sebarang bilangan lebih dari 2 merupakan batas atas dari S.
himpunan ini tidak mempunyai batas bawah, jadi himpunan ini tidak terbatas
ke bawah. Jadi, S merupakan himpunan yang tidak terbatas.
DEFINISI

Misalkan S adalah himpunan bagian tak kosong dari R


• Jika S terbatas ke atas, maka suatu bilangan u disebut sepremum (batas atas terkecil) dari S
jika memenuhi kondisi berikut :
• u merupakan batas bawah S
• jika v adalah sebarang batas bawah S, maka u ≤ 𝑣, ditulis u = sup S
• jika S terbatas ke bawah, maka suatu bilangan w disebut infimum (batas bawah terbesar) dari
S jika memenuhi kondisi sebagai berikut :
• w merupakan batas bawah S
• jika t adalah sebarang batas bawah S, maka t ≤ 𝑤, ditulis w = inf S
• Mudah untuk dilihat bahwa jika S ⊆ R, maka hanya terdapat satu supremum, atau
supremumnya tunggal. Juga dapat ditunjukkan bahwa jika u’ adalah sebarang batas
atas dari suatu himpunan tak kosong S, maka sup S ≤ 𝑢′, sebab sub S merupakan
batas atas kecil dari S.
• Selanjutnya jika S ⊆ R maka terdapat empat kemungkinan, yaitu :
I. mempunyai supremum dan infimum
II. hanya mepunyai supremum
III. hanya mempunyai infimum
IV. tidak mempunyai supremum maupun infimum
• setiap bilangan real 𝑎 ∈ R, merupakan batas atas dan juga sekaligus batas
bawah himpunan kosong Ø. Jadi himpunan Ø tidak mempunyai supremum maupun
infimum.
LEMMA

• Sebuah batas atas u dari himpunan tak kosong S di R adalah supremum dari
S jika dan hanya jika untuk setiapm 𝜀 > 0 terdapat 𝑠1 ∈ S sedemikian
sehingga u - 𝜀 > 𝑠1
BUKTI

• Jika u = sup S dan untuk setiap 𝜀 > 0 maka terdapat 𝑠1 ∈ S sehingga u -


𝜀 > 𝑠1 karena u - 𝜀 < 𝑢, maka u - 𝜀 bukan merupakan batas atas S. Oleh
karena itu, terdapat 𝑠1 ∈ S sehingga u - 𝜀 > 𝑠1 . Selanjutnya diketahui u - 𝜀 >
𝑠1 . Jika u merupakan batas atas S dan jika memenuhi v < u, maka diambil
𝜀 = u – v. maka jelas 𝜀 > 0, dan diperoleh u = sup S
SIFAT KELENGKAPAN R
jika subset tak kosong S ⸦ R terbatas ke atas, maka supremumnya ada, yaitu
terdapat u ∈ R sedemikian hingga u = sup S.

AKIBAT
jika subset tak kosong S ⸦ R terbatas ke bawah, maka infimumnya ada, yaitu terdapat
w ∈ R sedemikian sehingga w = inf S
• BUKTI
Misalkan himpunan T terbatas ke bawah, T ⸦ R. Dibentuk himpunan S = {-t : t ∈ T},
maka S terbatas ke atas dan tidak kosong menurut aksioma
Supremum, sup S ada, namakan u = sup S, maka –u = inf T
PENGGUNAAN SIFAT AKSIOMA SUPREMUM
TEOREMA
Diberikan subset tak kosong S ⸦ R yang terbatas ke atas dan misalkan sebarang 𝑎 ∈ R. Jika himpunan 𝑎
+ S :={ 𝑎 + 𝑠 ∶ 𝑠 ∈ S} maka berlaku sup (𝑎 + S) = 𝑎 + sup S

• BUKTI
Misalkan u = sup S, maka x ≤ 𝑢 untuk semua x ∈ S, sehingga 𝑎 + 𝑥 ≤ 𝑎 + 𝑢. Oleh karena itu, 𝑎 + 𝑢
merupakan batas atas dari himpunan 𝑎 + S. akibatnya sup (𝑎 + 𝑆) ≤ 𝑎 + 𝑢. Selanjutnya, misalkan v
adalah sebarang batas atasa 𝑎 + S, maka 𝑎 + x ≤ 𝑣, untuk semua x ∈ S. akibatnya x ≤ 𝑣 − 𝑎, untuk
semua x ∈ S. jadi v - 𝑎 merupakan batas atas S . oleh karena itu, u = sup S ≤ 𝑣 − 𝑎, sehingga 𝑎 + 𝑢 ≤ 𝑣.
Karena v adalah sebarang batas atas 𝑎 + S, maka bisa mengganti v dengan sup (𝑎 + S) sehingga
diperoleh 𝑎 + u ≤ sup (𝑎 + S)
Karena telah diperoleh : sup (𝑎 + S) ≤ 𝑎 + u dan 𝑎 + u ≤ sup (𝑎 + S), maka dapat disimpulkan sup (𝑎 +
S) =𝑎 + u = 𝑎 + sup S.
TEOREMA
Diberikan subset tak kosong S ⸦ R yang terbatas dan sebarang bilangan real a > 0.
Didefinisikan himpunan 𝑎S :={ 𝑎𝑠 ∶ 𝑠 ∈ 𝑆}, maka berlaku inf (𝑎S)= 𝑎 inf (S)
• bukti
tulis u = inf 𝑎S dan v = inf S. Akan dibuktikan bahwa u = 𝑎v. Karena u = inf 𝑎S maka
u ≤ 𝑎𝑠, untuk setiap s ∈ S. Karena v = inf S, maka v ≤ 𝑠 untuk setiap s ∈ S. Akibatnya
𝑎𝑣 ≤ 𝑎𝑠 untuk setiap s ∈ S. Berarti 𝑎𝑣 merupakan batas bawah 𝑎𝑆. Karena u batas
bawah terbesar 𝑎𝑆, maka 𝑎𝑣 ≤ 𝑢. Karena 𝑢 ≤ 𝑎𝑠 untuk setiap s ∈ S, maka
𝑢 𝑢
diperoleh ≤ 𝑠 untuk setiap s ∈ S (sebab a>0). Karena v = inf S, maka ≤ 𝑣 yang
𝑎 𝑎
berakibat 𝑢 ≤ 𝑎𝑣. Di lain pihak diketahui 𝑎𝑣 ≤ 𝑢, akibatnya 𝑢 = 𝑎𝑣 . dengan
demikian inf (𝑎S) = 𝑎 inf (S).
TEOREMA

Jika A dan B subset tak kosong R dan memenuhi 𝑎 ≤ b untuk semua 𝑎 ∈ 𝐴 dan
𝑏 ∈ 𝐵, maka A≤ inf B
• BUKTI
Diambil sebarang 𝑏 ∈ 𝐵, maka 𝑎 ≤ b untuk semua 𝑎 ∈ 𝐴. Artinya bahwa b
merupakan batas atas A, sehingga sup A ≤ b, selanjutnya, karena berlaku
untuk semua 𝑏 ∈ 𝐵, maka sup A merupakan batas bawah B . akibatnya
diperoleh bahwa sup A ≤ inf B
SIFAT ARCHIMEDES

Jika x ∈ 𝑅, maka terdapat n ∈ N sedemikian hingga x < n


• Bukti
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝑅. Andaikan tidak ada n ∈ N sedemikian hingga x < n, maka
n ≤ x, untuk semua n ∈ N. Dengan kata lain, x merupakan batas atas N . jadi N ⸦ R,
N ≠ Ø dan N terbatas ke atas. Menurut aksioma supremum, maka sup N ada, yaitu
misal u = sup N. Karena u – 1< u, maka terdapat m ∈ N dengan sifat u – 1 < m.
Akibatnya u < m + 1 dengan m + 1 ∈ N. Timbul kontradiksi dengan u = sup N. Berarti
u bukan batas atas N, karena ada m + 1 ∈ N sehingga u < m + 1. Jadi pengandaian
salah, yang benar adalah ada 𝑛 ∈ N sedemikian hingga x < n.
INTERVAL DAN INTERVAL BERSARANG

• Interval
relasi pada R menentukan sebuah koleksi dari subset-subset yang dikenal dengan
interval. Notasi dan istilah untuk himpunan khusus ini sebagai berikut. Jika 𝑎; 𝑏 ∈ R dan
𝑎 ≤ b, maka interval buka yang ditentukan oleh 𝑎 dan b adalah (𝑎, b) = {x ∈ R : 𝑎 <
𝑥 < 𝑏}
titik-titik 𝑎 dan b disebut titik unujng-titik ujung dari interval buka (𝑎, 𝑏), tetapi titik
ujung tersebut tidak termasuk. Jika kedua ujung termasuk disebut interval tutup, maka
ditulis : [𝑎 , 𝑏] = {x ∈ R : 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏}
himpunan [𝑎 , 𝑏) = {x ∈ R : 𝑎 ≤ 𝑥 < 𝑏} dan (𝑎,b]= {x ∈ R : 𝑎 < 𝑥 < 𝑏} disebut
interval-interval setengah terbuka yang ditentukan oleh titik 𝑎 dan b. Setiap
interval di atas mempunyai panjang b - 𝑎. Jika 𝑎 = 𝑏, catat bahwa interval
buka yang bersesuaian adalah himpunan kosong (𝑎, 𝑎) = Ø
sementara yang bersesuaian dengan interval tutup adalah himpunan dengan
anggota tunggal [𝑎; 𝑎] = 𝑎 . Jika 𝑎 ∈ R maka himpunan-himpunan yang
didefinisikan dengan [𝑎, ∞) = {x ∈ R : ≥ 𝑎} dan (-∞, 𝑎] = {𝑥 ∈ 𝑅: 𝑎 ≤ 𝑥}
disebut interval tutup tak hingga. Dalam kasus ini titik 𝑎 disebut titik akhir dari
interval ini. Sering adalah baik untuk menuliskan R dalam sebuah interval tak
hingga. Dalam kasus ini kita tuliskan (−∞, ∞) = R
• Interval Bersarang
kita katakan sebuah barisan interval 𝐼𝑛 , 𝑛 ∈ 𝑁, disebut bersarang jika
rangkaian berikut memenuhi :
1
untuk contohnya, jika 𝐼𝑛 = [ 0, ], 𝑛 ∈ 𝑁, maka 𝐼𝑛 ⊇ 𝐼𝑛+1 untuk semua
𝑛
n. Maka interval-interval tersebut bersarang. Dalam kasus ini 0 termasuk dalam
semua 𝐼𝑛 dan menurut sifat archimedes dapat digunakan untuk menunjukkan
bahwa satu-satunya anggota seperti itu hanyalah 0. Jadi ∩∞ 𝑛=1 𝐼𝑛 = 0 .

Secara umum sebuah barisan bersarang dari interval-interval tidak


1
perlu mempunyai anggota bersama. Sebagai contoh 𝐽𝑛 = ( 0, ), 𝑛 ∈ 𝑁. Ini
𝑛
merupakan barisan interval bersarang yang tidak mempunyai anggota
bersama. Ini benar karena untuk setiap x > 0 maka terdapat m ∈ 𝑁 sedemikan
1
sehingga < 𝑥 sehingga x ∉ 𝐽𝑚 .
𝑚
• sifat interval bersarang
jika 𝐼𝑛 = [ 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 ], n ∈ N adalah barisan interval bersarang dari interval-interval tutup terbatas,
maka terdapat sebuah bilangan 𝜉 ∈ R sedemikian sehingga 𝜉 ∈ 𝐼𝑛 , untuk semua n ∈ N
• BUKTI
Karena interval-interval itu bersarang, kita punya 𝐼𝑛 ⊆ 𝐼1 , untuk semua n ∈ N, sedemikian sehingga
𝑎𝑛 ≤ 𝑏1 , untuk semua n ∈ N. Oleh karena itu himpunan tak kosong {𝑎𝑛 : n ∈ N} terbatas di atas, dan
kita misalkan 𝜉 adalah suprimumnya. Jelas bahwa 𝑎𝑛 ≤ 𝜉, untuk semua n ∈ N. Kita klaim juga
bahwa 𝜉 ≤ 𝑏𝑛 untuk semua n. Ini dapat dijelaskan untuk sebarang n, bilangan 𝑏𝑛 adalah batas atas
dari himpunan {𝑎𝑘 ∶ 𝑘 ∈ N}. Kita perhatikan dua kasus :
jika 𝑛 ≤ k, maka karena 𝐼𝑛 ⊆ 𝐼𝑘 , kita punyai 𝑎𝑘 ≤ 𝑏𝑘 ≤. 𝑏𝑛
jika 𝑘 ≤ n, maka karena 𝐼𝑘 ⊆ 𝐼𝑛 , kita punyai 𝑎𝑘 ≤ 𝑎𝑛 ≤ 𝑏𝑛.
Jadi kita simpulkan bahwa 𝑎𝑘 ≤ 𝑏𝑛 , sehingga 𝑏𝑛 adalah batas atas dari { 𝑎𝑘 ∶ 𝑘 ∈ N}. Oleh
karena itu 𝜉 ≤ 𝑏𝑛 untuk setiap n ∈ N. Karena 𝑎𝑛 ≤ 𝜉 ≤ 𝑏𝑛 untuk semua n, kita punyai 𝜉 ∈ 𝐼𝑛 ,
untuk semua n ∈ N
• Teorema
jika 𝐼𝑛 = [ 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 ] n ∈ N, adalah sebuah barisan bersarang dari interval terbatas dan tutup
sedemikian sehingga panjang 𝑏𝑛 − 𝑎𝑛 dari 𝐼𝑛 memenuhi
inf {𝑏𝑛 − 𝑎𝑛 : n ∈ N} = 0
maka bilangan 𝜉 termuat dalam 𝐼𝑛 untuk semua n ∈ N adalah tunggal
• BUKTI
Jika ɳ = Inf {𝑏𝑛 − 𝑎𝑛 : n ∈ N}, maka dengan argumen seperti bukti 2.6.1 dapat digunakan
untuk menunjukkan bahwa 𝑎𝑛 ≤ ɳ, untuk semua n ∈ N, sehingga 𝜉 ≤ ɳ, selanjutnya dapat
ditunjukkan bahwa x ∈ 𝐼𝑛 , untuk semua n ∈ N jika dan hanya jika 𝜉 ≤ 𝑥 ≤ ɳ
Jika kita punyai Inf {𝑏𝑛 − 𝑎𝑛 : n ∈ N}= 0, maka untuk setiap 𝜀 > 0, terdapat m ∈ N} sedemikian
sehingga 0 ≤ ɳ − 𝜉 ≤ 𝑏𝑚 − 𝑎𝑚 ≤ 𝜀. Karena ini memenuhi untuk semua 𝜀 > 0 maka dapat
disimpulkan bahwa ɳ − 𝜉 = 0. Oleh Karena itu kita simpulkan bahwa ɳ = 𝜉 yang hanya
sebuah titik yang termasuk dalam 𝐼𝑛 untuk semua n ∈ N.

Anda mungkin juga menyukai