Anda di halaman 1dari 10

SOLUSI PENANGANAN SUMUR

KERING AKIBAT PEMBANGUNAN


MALL DI YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:
NAMA:HABBIB C.S
NPM:G1E018025
Pembangunan hotel dan mal yang semakin marak dalam beberapa tahun terakhir
di Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan.
Dalam diskusi Jogja Sold Out di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gajah
Mada, Rabu, (22/04/2015), warga Miliran, Kota Yogyakarta, Dodok Putra Bangsa
mencontohkan sejak pendirian Fave Hotel, sumur warga Miliran mengering.
SOLUSI
BANK AIR
Tujuan untuk memaksimalkan meresapnya air
hujan ke dalam tanah dengan beberapa cara di
atas agar dapat memperbanyak jumlah air
tanah tetap tersedia meskipun musim kemarau
yang berkepanjangan terjadi, agar penggunaan
air tanah dan suplai airnya tetap seimbang.
• SUMUR BIOPORI
sebagai cara untuk memperbanyak air sumur.
• Biopori (bio pore) adalah lubang-lubang di dalam
tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme.
Pergerakan cacing tanah, rayap, dan fauna lain
yang hidup di dalam tanah. Aktivitas organisme
lainnya adalah pertumbuhan akar tanaman dan
tumbuhan. Lubang-lubang ini akan menjadi
tempat mengalirnya air hujan ke dalam tanah.
Biopori adalah cara alam menjaga daya serap
tanah.

• Konsep Biopori ini kemudian diadaptasi untuk


meningkatkan daya serap air hujan pada tanah
untuk membantu mengatasi banjir. Gagasan ini
dicetuskan oleh seorang peneliti Institut
Pertanian Bogor (IPB): Ir. Kamir R. Brata, MSc.
• Gagasannya adalah membuat lubang pada tanah dengan diameter 10
hingga 15 cm dengan kedalaman sekitar 100 hingga 120 cm, tetapi tidak
sampai melampaui kedalaman permukaan air tanah. Mulut lubang diberi
adukan semen untuk mencegah guguran tanah yang akan menutup
lubang.

• Lubang tersebut diisi dengan sampah organik yang akan mengundang


organisme tanah. Organisme tanah ini akan mengolah sampah organik
menjadi kompos yang dapat menyuburkan tanah. Hasil penguraian
sampah ini juga menghasilkan mineral-mineral yang baik untuk kesehatan
terlarut ke dalam air tanah.

• Organisme tanah mencapai sampah organik dengan membuat jalur-jalur


di dalam tanah di sekitar biopori buatan tersebut. Jalur-jalur ini akan
membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah.

• Biopori buatan ini dibuat sebanyak 10 lubang untuk setiap 50 meter


persegi luas lahan, dengan jarak antar lubang sekitar 50 hingga 100 cm
• SUMUR RESAPAN
Sumur Resapan (infiltration well) adalah
lubang sumur buatan yang digunakan untuk
menampung air hujan atau aliran air
permukaan untuk kemudian meresap ke
dalam tanah dalam jumlah banyak. Hal ini
menyebabkan terbentuknya cadangan air di
dalam tanah. Jadi yang lebih dituju dari
metode ini adalah
membantu meningkatkan kuantitas air
tanah. Cadangan air tanah ini akan berguna
saat musim kemarau datang.
• Sumur resapan memiliki diameter 80 hingga 100 cm dengan
kedalaman 1,5 meter namun tidak melebihi kedalaman permukaan
air tanah. Dinding sumur diperkuat dengan buis beton atau
pasangan bata atau batu kosong tanpa diplester. Bagian dasar diisi
dengan batu koral setebal 15 cm, sedangkan bagian atasnya ditutup
dengan pelat beton.

• Air hujan dialirkan dari talang ke dalam sumur resapan melalui jalur
pipa PVC. Dibuatkan juga jalur pipa drainase jika air yang masuk
melebihi daya tampungnya.

• Dengan kedua metode ini, air hujan akan dapat diserap lebih cepat
oleh tanah dan meningkatkan cadangan air tanah serta sekaligus
meningkatkan kualitas air tanah dan menyuburkan tanah. Saat
musim hujan, banjir dapat diatasi. Saat musim kemarau, cadangan
air pun berlimpah
•THANKS YOUU 

Anda mungkin juga menyukai