Anda di halaman 1dari 10

1

Abstrak

6500 ton perhari

kebutuhan listrik, teknologi


PLTSa, finansial, lokasi, sosial dan lingkungan, serta regulasi.

4,16 MW; 0,75


Rp. 19.123.917.412 23%
7 tahun

2
Perkembangan teknologi
yang pesat dan berbanding
lurus dengan kebutuhan
energi yang besar

3
METODE

kajian untuk mengetahui kajian untuk mengetahui kajian untuk menilai apakah
apakah di daerah dimana ketepatan dan optimalnya pembangkit tersebut
pembangkit akan dibangun sebuah teknologi dari sejumlah menguntungkan secara bisnis.
terdapat kebutuhan listrik yang teknologi yang ada. Pemilihan Untuk menilai apakah sebuah
belum bisa dipasok atau teknologi yang tepat merupakan pembangkit
dilayani oleh pembangkit listrik salah satu pertimbangan utama menguntungkan atau tidak
yang ada. untuk sukses dari sistem dapat dihitung dari 3 metode
pengelolaan sampah selain yaitu Net Present Value (NPV),
. pertimbangan aspek-aspek Internal Rate of Return (IRR),
lain seperti pemulihan sumber Payback Periode (PP).
daya, kesehatan lingkungan,
dukungan keuangan, keterlibatan
stakeholder/publik dan
kemampuan kelembagaan. 4
METODE

Kajian untuk menilai Faktor lingkungan dilihat dari Kajian pertimbangan regulasi
dimana lokasi tepatnya dampak jika pembangkit di buat. berfungsi untuk menilai
pembangkit akan dibangun. Misalnya apa saja jenis hewan peraturan-peraturan apa saja
Perencanaan pertimbangan dan tumbuhan yang hidup di yang wajib dipenuhi oleh
teknis terkait daerah calon pembangkit. Lalu pembangkit yang akan
area dan lokasi merupakan hal bagaimana pengaruh suara yang dibangun. Indonesia sendiri
penting dalam pembuatan dihasilkan pembangkit terhadap memiliki 2 jenis
PLTSa. masyarakat sekitar. Serta apa peraturan, yaitu nasional dan
pengaruh pembangkit terhadap daerah.
perekonomian masyarakat sekitar
. kawasan PLTSa. .

.
5
HASIL &
ANALISA

“ Dengan demikian, total kapasitas


pembangkit listrik tenaga sampah yang
akan dibangun di tahapan pertama ini
sebesar 4,16 MW. ” Beban puncak terdapat pada bulan Agustus sebesar 207 A dan beban rendah terdapat pada
bulan Juli sebesar 9 A. (Data PLN Rayon Bekasi) 6
2. Kajian dan pertimbangan pemilihan 3. Kajian dan Pertimbangan hasil keuangan proyek
teknologi pembangkit

7
4. Kajian Pertimbangan Teknis Terkait Area dan Lokasi 5. Kajian pertimbangan regulasi terhadap
legalitas pembangunan power plant

Regulasi berfungsi untuk menilai peraturan-


peraturan apa saja yang wajib dipenuhi oleh
pembangkit yang akan dibangun. Indonesia sendiri
memiliki 2 jenis peraturan, yaitu nasional dan
daerah.

8
5. Kajian Pertimbangan Faktor Lingkungan dan
Sosial Ekonomi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan,


tidak ditemukan flora dan fauna dengan status Sedangkan secara umum masyarakat berpendapat
dilindungi. Adapun pengaruh dari hasil keluaran tidak setuju, hal ini di karenakan ketakutan
PLTSa yang akan dibangun akan menghasilkan polusi terhadap dampak asap yang akan mempengaruhi
ke udara. Solusi: kesehatan sehingga mengganggu aktifitas
- Pembakaran wajib pada rentang suhu 800-1000 °C perekonomian.
untuk menghancurkan komponen berbahaya yang - Dilakukannya soisalisasi tentang dampak, solusi,
terdapat pada limbah. serta kelebihan dan kekurangan dari PLTSa
- Penambahan unit filter pada pembangkit untuk menggunakan insenerator kepada masyarakat di
mengurangi zat-zat buangan yang lingkungan sekitar lokasi kandidat pembangkit.
berbahaya serta mengurangi bau tidak sedap. - Menghimbau kepada masyarakat bahwa dengan
- Dengan memakai ruang pembakaran, pembebasan dibangunnya pembangkit listrik tenaga sampah
udara dapat terkontrol secara efektif dan (PLTSa) tidak berpengaruh terhadap lingkungan
tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi sekitar karena polusi yang dihasilkan berupa asap
lingkungan atmosfir. keluaran hasil pembakaran sampah tidak berbahaya
karena sebelum dikeluarkan sudah di filter terlebih
dahulu sehingga aman untuk lingkungan sekitar.

9
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai