KINTERNET OF THINGS
Diusulkan Oleh :
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2019
BAB I
Latar Belakang
1.1 Penggunaan Energi Listrik Di Indonesia
Energi listrik merupakan energy yang tidak dapat terlepas dari kehidupan
manusia. Kebutuhan pokok manusia mulai dari sandang, pangan, dan papan
membutuhkan energi listrik, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Angka
penggunaan listrik perkapita di Indonesia mencapai 1064 KWH pada tahun 2018,
meningkat dari tahun 2017 yang kala itu berada di angka 1012KWH perkapita.1
Produksi listrik melalui PLTU menggunakan bahan bakar batu bara yang
merupakan bahan bakar fosil. Dengan demikian, PLTU cenderung tidak ramah
lingkungan karena melakukan proses pembakaran yang menghasilkan limbah yang
berpotensi menyebabkan pencemaran. Salah satu limbah yang dihasilkan dari PLTU
adalah debu fly ash dan bottom ash. Fly ash adalah abu yang berasal dari pelelehan
material organic yang terkandung dalam batubara. Sedangkan bottom ash adalah abu
hasil pembakaran yang terbentuk di bawah tungku perapian. fly ash dan bottom ash
pada umumnya ditumpuk begitu saja di dalam area industri, hal ini dapat menimbulkan
masalah bagi lingkungan, terutama jika debu tertiup angin dan mencemari lingkungan
permukiman penduduk.
Sejauh ini, untuk mengurangi pencemaran akibat fly ash dan bottom ash, PLTU
umumnya bekerjasama dengan pabrik semen atau usaha batu bata dan batako di sekitar
area PLTU. Hal ini cukup efektif untuk mengurangi pencemaran, tetapi sisa-sisa yang
tidak diterima oleh pabrik dan tidak dapat ditampung oleh masyarakat sekitar masih
tetap mencemari lingkungan. Selain limbah, penggunaan bahan bakar fosil seperti batu
bara juga menjadi ancaman, mengingat cadangan bahan bakar fosil semakin menipis
seiring berjalannya waktu. Konsumsi batu bara untuk keperluan produksi dua PLTU
pada tahun 2019 diprediksi menembus angka 100 juta ton.1
Potensi tenaga bayu untuk menjadi tenaga alam yang menjanjikan bagi
ketahanan energi Indonesia tidak luput dari halangan dan kendala. Kondisi angin di
Indonesia yang cenderung fluktuatif dan tidak menentu menjadi salah satu penghalang
bagi rencana pengembangan PLTB. Selain daripada itu, pengoptimalan potensi dari
PLTB memerlukan adanya sistem yang saling terkoneksi, dalam artian perlu adanya
hubungan antara satu PLTB dengan PLTB lainnya. Hal tersebut menimbulkan masalah
baru dalam sistem kontrol dan pendataan hasil kerja dari masing-masing PLTB.
2.1 Tujuan
2.2 Manfaat
Manfaat dari perancangan dan pembuatan WinTracs adalah ilmu baru dalam
bidang pengembangan listrik bertenaga Bayu, dan hasil dari WinTracs adalah sebuah
sistem dapat dijadikan pusat kendali, pengawasan, dan pendataan bagi turbin angin
untuk digunakan di Pembangkit Listrik Tenaga Bayu(PLTB). Pengembangan dari
WinTracs dapat menghasilkan suatu sistem integrasi PLTB yang bersifat nasional,
yang memungkinkan adanya otomasi dalam penggunaan PLTB, sehingga PLTB
dapat bekerja secara optimal.
BAB III
3.1 Metoda.
Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan PHOSTER adalah sebagai
berikut :
- Arduino UNO
- Inverter DC to AC
- Inverter AC to DC
- Baterai li-Po sebagai pengganti aki
- Baling-baling
- Motor DC
- Kabel
- PCB
- Casing
Turbin Generator