Sutanto
Program Studi Diploma III Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
ABSTRACT
Sutanto, in this paper explain that industrial area is the area where the concentration of industrial
activities whose existence the ideal should be integrated with other areas such as residential, office, education,
economic activity and other agricultural green belt - the other. This industrial area should be equipped with
infrastructure and other support facilities so as to serve the upstream to downstream processes. The necessary
infrastructure and facilities such as office managers, environmental facilities, the network - a network of roads,
electricity, telecommunications, sewage, water, fire and reforestation. For industrial buildings must meet the
requirements of building height, building area coefficient referring to the City Master Plan.
GEMA TEKNOLOGI Vol. 16 No. 4 Periode Oktober 2011 - April 2012 186
kekuatan bahan yang memadai. yang ada pada kawasan industri yang tertuang
Pendistribusian kepada konsumen melalui bak dalam Rencana Induk Kota.
reservoir, dapat juga dengan sistem gravitasi • Floor Area Ratio (FAR) atau Koefisien Luas
dan apabila perlu dengan sistem pompa. Bangunan (KLB) harus menyesuaikan dengan
• Jaringan Air Kotor. peraturan tentang hal itu, seperti petunjuk
Jaringan yang dimaksud adalah jaringan untuk yang ada pada RBWK.
air kotor domestik yang non proses industri • Building Coverage (BC) atau Koefisien Dasar
dan air hujan memakai jaringan sistem terbuka Bangunan (KDB) yang diperkenankan
yang dialirkan ketempat peresapan pada setiap maksimal 60% dengan pertimbangan masih
lahan, serta sebagian dialirkan kesungai / ada ruang terbuka untuk setiap kaplingnya.
saluran induk melalui treatment ringan. • Jarak antar bangunan untuk sisi belakang dan
• Jaringan Air Limbah. samping adalah minimal separo (1/2) tinggi
Merupakan suatu sistem jaringan tersendiri kumulatif bangunan.
dan terpisah dari jaringan air kotor, jaringan • Baris sepadan bangunan adalah sama dengan
ini berupa pipa dalam tanah yang lebar jalan di depannya.
menghubungkan pabrik dengan waste water • Setiap kapling harus menyediakan sumur
treatment plant yang diteruskan kekolam peresapan air.
pembuangan / fishpond yang berfungsi
sebagai kolam pemantauan. Disini peranan PENUTUP
IPAL sangat diharuskan. Penyediaan fasilitas kawasan Industri
• Jaringan Pemadam Kebakaran. berdampak luas pada perkembangan kota . Dengan
Sistem jaringan pemadam kebakaran memakai menarik investor untuk menanamkan modalnya
pipa air di dalam tanah dengan persyaratan serta mengembangkan industrinya; akan
teknis tertentu, di mana pada jarak tertentu berpengaruh secara signifikan untuk meningkatkan
sekurang – kurangnya 120 m diberi hydrant pendapatan daerah, menaikkan devisa,
yang ditempatkan pada tepi jalan yang ada. memanfaatkan sumber daya alam dan membuka
Cara yang dikombinasikan dengan lapangan kerja baru.
disediakannya mobil pemadam kebakaran Penanganan kawasan industri perlu
dengan alat penyemprot minimal 2 (dua) unit dilakukan secara hati – hati dan terpadu baik
untuk mobil berkapasitas 6.000 liter. Secara menyangkut peraturan – peraturan, teknis
mikro ada keharusan bagi setiap pabrik / perencanaan dan lain – lain agar kemudian hari
kantor untuk meyediakan sendiri alat dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal
pemadam kebakaran. dengan meminimalisasikan dampak negatipnya.
• Penghijauan
Fungsi penghijauan disini adalah : DAFTAR PUSTAKA
o Menjaga kelestarian ekosistem 1. Perdana Gintings, 1995, Mencegah Dan
o Untuk menyegarkan lingkungan Mengendalikan Pencemaran Industri,
o Sebagai paru – paru lingkungan industri Jakarta: PT Pustika Sinar Harapan.
o Meningkatkan estetika lingkungan 2. Wignjosoebroto Sritomo, 1991, Tata Letak
Bentuk penghijauan dapat merupakan : Pabrik dan Pemindahan Bahan, Jakarta:
o Sabuk hijau Guna Widya.
o Taman lingkungan 3. Hariadi,B. Setiawan, 1995, Arsitektur
o Peneduh Lingkungan dan Perilaku, Yogyakarta:
o Tanaman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
BANGUNAN DAN PERSYARATAN 4. Suroto, 1994, Strategi Pembangunan dan
Fungsi bangunan sebagai sarana kegiatan Perencanaan Kesempatan Kerja,
industri harus diatur sedemikian rupa sehingga tata Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
ruang, analisa tapak, pencahayaan dapat 5. Frick Heinz,Ir, 1988, Arsitektur dan
mendukung efisiensi dan produktifitas optimal. Lingkungan, Yogyakarta: Kanisius.
Dalam kawasan industri perlu diatur hal – hal yang
berkaitan dengan bangunan, antara lain :
• Tinggi bangunan yang diperkenankan adalah
maksimal menyesuaikan dengan tolok ukur
187 GEMA TEKNOLOGI Vol. 16 No. 4 Periode Oktober 2011 - April 2012