Anda di halaman 1dari 2

MENGGAGAS SUATU KAWASAN INDUSTRI

Sutanto
Program Studi Diploma III Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Sutanto, in this paper explain that industrial area is the area where the concentration of industrial
activities whose existence the ideal should be integrated with other areas such as residential, office, education,
economic activity and other agricultural green belt - the other. This industrial area should be equipped with
infrastructure and other support facilities so as to serve the upstream to downstream processes. The necessary
infrastructure and facilities such as office managers, environmental facilities, the network - a network of roads,
electricity, telecommunications, sewage, water, fire and reforestation. For industrial buildings must meet the
requirements of building height, building area coefficient referring to the City Master Plan.

Keywords: city master plan

PENDAHULUAN gedung serba guna, olah raga, kesehatan,


Suatu Kota diidealisasikan merupakan bimbingan dan latihan tenaga kerja, tempat
perpaduan antara beberapa kawasan diantaranya Ibadah, keamanan, pemadam kebakaran dll.
Pemukiman, Perkantoran, Pendidikan, Kegiatan • Jaringan Jalan.
Ekonomi, Industri, Pertanian dengan sabuk hijau Pada jaringan jalan, khususnya intra kawasan
dll., untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan bukan industri harus direncanakan mengikuti pola
sekedar mengenai penataan kawasan, namun juga tata jaringan ruang kawasan industrinya.
infra struktur dan supra strukturnya termasuk para Dengan demikian diharapkan peran
penentu kebijakan. Kawasan industri adalah pelayananya sesuai kebutuhan dan
kawasan tempat pemusatan kegiatan industri aksesibilitasnya mudah. Rencana pola jaringan
pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan jalan harus memperhitungkan keadaan
sarana serta fasilitas penunjang lainnya yang geografis dan topografik yang ada. Kriteria
semuanya mengacu pada rencana induk kota. teknis geometris jalan tetap mengacu pada
standard perencanaan geometri jalan raya
SARANA DAN PRASARANA KAWASAN yang berlaku di Indonesia.
INDUSTRI • Jaringan Listrik.
Pada prinsipnya, suatu kawasan industri Jumlah daya dan karakteristik penggunaan
harus direncanakan yang ideal dengan kelengkapan listrik tidak sama bagi setiap pabrik maupun
penunjangnya. Kelengkapan sarana dan prasarana fasilitas lainnya, hal ini tergantung dari
kawasan industri sangat membantu untuk proses aktifitas dan jenis industri. Ada beberapa
kegiatan industri agar dapat berlangsung dengan alternatif untuk memenuhi suply daya listrik,
baik.Sarana dan prasarana industri terdiri dari : yaitu :
• Kantor Pengelola. o Kebutuhan sumber daya listrik dipenuhi
Merupakan wadah pusat aktivitas badan atas secara utama oleh PLN, dengan
lembaga yang mengelola kawasan industri disediakan generator cadangan apabila
selain berfungsi sebagai tata usaha dan terjadi gangguan PLN.
administrasi perkantoran, disini adalah tempat o Kebutuhan daya listrik dipisah antara
kebijakan pengelola digariskan, ditempat ini aktifitas perkantoran dan proses produksi
pula dilakukan koordinasi, pengawasan dan masing – masing apakah disediakan PLN
pengendalian. Pada lokasi ini dapat diperluas atau generator tersendiri.
fungsi dan dikembangkan dengan fasilitas • Jaringan Telekomunikasi.
kantor sewa bagi badan – badan yang terkait Kebutuhan fasilitas telekomunikasi baik
dengan kawasan industri seperti misal : Bank, jumlahnya, sistemnya maupun prasyaratan
Asuransi, Jasa angkutan dll. lainnya dipenuhi oleh PT. Telkom ataupun
• Fasilitas Lingkungan. layanan Jasa Telekomunikasi yang lain.
Fasilitas lingkungan dengan penggunaannya • Jaringan Air Bersih.
dapat dipakai bersama; baik secara internal Sumber air bersih dapat diperoleh dari PDAM,
pihak – pihak yang berhubungan langsung kekurangannya dari sumber lain dengan tetap
dengan kawasan industri maupun secara mempertimbangkan stabilitas sumber daya air,
ekternal bagi lingkungan sekitar kawasan Jaringan harus memadahi dengan pemasangan
industri. Fasilitas yang ada dapat berupa instalasi pipa dalam tanah dengan dimensi dan

GEMA TEKNOLOGI Vol. 16 No. 4 Periode Oktober 2011 - April 2012 186
kekuatan bahan yang memadai. yang ada pada kawasan industri yang tertuang
Pendistribusian kepada konsumen melalui bak dalam Rencana Induk Kota.
reservoir, dapat juga dengan sistem gravitasi • Floor Area Ratio (FAR) atau Koefisien Luas
dan apabila perlu dengan sistem pompa. Bangunan (KLB) harus menyesuaikan dengan
• Jaringan Air Kotor. peraturan tentang hal itu, seperti petunjuk
Jaringan yang dimaksud adalah jaringan untuk yang ada pada RBWK.
air kotor domestik yang non proses industri • Building Coverage (BC) atau Koefisien Dasar
dan air hujan memakai jaringan sistem terbuka Bangunan (KDB) yang diperkenankan
yang dialirkan ketempat peresapan pada setiap maksimal 60% dengan pertimbangan masih
lahan, serta sebagian dialirkan kesungai / ada ruang terbuka untuk setiap kaplingnya.
saluran induk melalui treatment ringan. • Jarak antar bangunan untuk sisi belakang dan
• Jaringan Air Limbah. samping adalah minimal separo (1/2) tinggi
Merupakan suatu sistem jaringan tersendiri kumulatif bangunan.
dan terpisah dari jaringan air kotor, jaringan • Baris sepadan bangunan adalah sama dengan
ini berupa pipa dalam tanah yang lebar jalan di depannya.
menghubungkan pabrik dengan waste water • Setiap kapling harus menyediakan sumur
treatment plant yang diteruskan kekolam peresapan air.
pembuangan / fishpond yang berfungsi
sebagai kolam pemantauan. Disini peranan PENUTUP
IPAL sangat diharuskan. Penyediaan fasilitas kawasan Industri
• Jaringan Pemadam Kebakaran. berdampak luas pada perkembangan kota . Dengan
Sistem jaringan pemadam kebakaran memakai menarik investor untuk menanamkan modalnya
pipa air di dalam tanah dengan persyaratan serta mengembangkan industrinya; akan
teknis tertentu, di mana pada jarak tertentu berpengaruh secara signifikan untuk meningkatkan
sekurang – kurangnya 120 m diberi hydrant pendapatan daerah, menaikkan devisa,
yang ditempatkan pada tepi jalan yang ada. memanfaatkan sumber daya alam dan membuka
Cara yang dikombinasikan dengan lapangan kerja baru.
disediakannya mobil pemadam kebakaran Penanganan kawasan industri perlu
dengan alat penyemprot minimal 2 (dua) unit dilakukan secara hati – hati dan terpadu baik
untuk mobil berkapasitas 6.000 liter. Secara menyangkut peraturan – peraturan, teknis
mikro ada keharusan bagi setiap pabrik / perencanaan dan lain – lain agar kemudian hari
kantor untuk meyediakan sendiri alat dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal
pemadam kebakaran. dengan meminimalisasikan dampak negatipnya.
• Penghijauan
Fungsi penghijauan disini adalah : DAFTAR PUSTAKA
o Menjaga kelestarian ekosistem 1. Perdana Gintings, 1995, Mencegah Dan
o Untuk menyegarkan lingkungan Mengendalikan Pencemaran Industri,
o Sebagai paru – paru lingkungan industri Jakarta: PT Pustika Sinar Harapan.
o Meningkatkan estetika lingkungan 2. Wignjosoebroto Sritomo, 1991, Tata Letak
Bentuk penghijauan dapat merupakan : Pabrik dan Pemindahan Bahan, Jakarta:
o Sabuk hijau Guna Widya.
o Taman lingkungan 3. Hariadi,B. Setiawan, 1995, Arsitektur
o Peneduh Lingkungan dan Perilaku, Yogyakarta:
o Tanaman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
BANGUNAN DAN PERSYARATAN 4. Suroto, 1994, Strategi Pembangunan dan
Fungsi bangunan sebagai sarana kegiatan Perencanaan Kesempatan Kerja,
industri harus diatur sedemikian rupa sehingga tata Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
ruang, analisa tapak, pencahayaan dapat 5. Frick Heinz,Ir, 1988, Arsitektur dan
mendukung efisiensi dan produktifitas optimal. Lingkungan, Yogyakarta: Kanisius.
Dalam kawasan industri perlu diatur hal – hal yang
berkaitan dengan bangunan, antara lain :
• Tinggi bangunan yang diperkenankan adalah
maksimal menyesuaikan dengan tolok ukur

187 GEMA TEKNOLOGI Vol. 16 No. 4 Periode Oktober 2011 - April 2012

Anda mungkin juga menyukai