Terdapat beberapa manfaat memiliki SIUP bagi pemilik usaha antara lain:
1. Sebuah usaha akan diakui pemerintah sehingga secara penuh usaha yang
dijalankan akan mendapatkan perlindungan dari hukum. Adanya perlindungan
tersebut bertujuan agar usaha Anda terbebas dari penertiban liar. Jika
dikemudian hari terjadi sengketa, maka SIUP dapat dijadikan sebagai pegangan
legalitasnya.
2. Dengan memiliki SIUP, maka seorang pengusaha akan dimudahkan ketika
melakukan peminjaman modal ke bank atau koperasi. Termasuk juga dibutuhkan
saat mengikuti lelang atau tender.
3. Dari pengertian SIUP menjelaskan legalitas usaha yang Anda jalankan, maka
secara otomatis usaha tersebut memiliki kredibilitas yang terpercaya karena
diakui oleh pemerintah. Dengan kredibilitas ini maka dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen.
PROSES PENGURUSAN SIUP
UNTUK BISA MENDAPATKAN SIUP, BADAN USAHA HARUS MENGAJUKAN SURAT
PERMOHONAN SIUP (SP-SIUP) TERLEBIH DAHULU. SP-SIUP BIAS DIAJUKAN KEPADA
PEJABAT PENERBIT SIUP DENGAN MENGISI FORMULIR SP-SIUP TERLEBIH DAHULU DAN
MELAMPIRKAN DOKUMEN PERSYARATAN SEPERTI AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN
DARI NOTARIS, FOTOKOPI KTP, DAN FOTO PEMILIK ATAU PENANGGUNG JAWAB
PERUSAHAAN.
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN RI NOMOR : 36/M-
DAG/PER/9/2007, BADAN USAHA BISA MENDAPATKAN SIUP PALING LAMBAT TIGA
HARI KERJA TERHITUNG SEJAK DITERIMANYA SP-SIUP DAN DOKUMEN PERSYARATAN
SECARA LENGKAP DAN BENAR. PEMILIK SIUP YANG AKAN MEMBUKA KANTOR
CABANG ATAU PERWAKILAN PERUSAHAAN, WAJIB MELAPOR SECARA TERTULIS
KEPADA PEJABAT PENERBIT SIUP DITEMPAT KEDUDUKAN KANTOR CABANG ATAU
PERWAKILAN PERUSAHAAN DENGAN MELAMPIRKAN DOKUMEN PERSYARATAN.
SANKSI-SANKSI
Jenis sanksi yang diberikan kepada pelaku usaha ada tiga, yaitu sebagai berikut:
A. Pemberian Surat Peringatan
pemberian surat peringatan tertulis oleh pejabat penerbit SIUP diberikan kepada
pelaku usaha apabila:
1. Pemilik SIUP yang akan membuka kantor cabang atau perwakilan perusahaan, tidak
melapor secara tertulis kepada pejabat penerbit SIUP ditempat kedudukan kantor
cabang atau perwakilan perusahaan.
2. Pemilik SIUP tidak melaporkan adanya perubahan data dengan mengajukan SP-SIUP
perubahan.
3. Pemilik SIUP tidak menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan kegiatan
usahanya, bila diminta oleh Menteri atau Pejabat Penerbit SIUP
4. Pemilik SIUP yang tidak melakukan kegiatan usaha selama 6 (enam) bulan berturut-
turut atau menutup perusahaannya, dan tidak menyampaikan laporan secara tertulis
kepada pejabat penerbit SIUP disertai alas an penutupan dan mengembalikan SIUP
asli. Pemberian surat peringatan maksimal tiga kali berturut-turut dalam rentang dua
pekan.
B. PEMBERHENTIAN SEMENTARA SIUP
Pemberhentian sementara SIUP kepada pelaku usaha dilakukan apabila
penanggung jawab perusahaan tidak menghiraukan peringatan tertulis.
Sanksi pemberhentian sementara SIUP diberikan paling lama 3 bulan
B. Pencabutan SIUP