Anda di halaman 1dari 40

ENERGI

DAN
POTENSIAL
Energi yang diperlukan untuk menggerakan
muatan medan listrik
• Intensitas medan listrik didefinisikan sebagai gaya yang bertumpu
pada muatan uji satuan pada titik dimana harga medan vektor
diperoleh.
• Bila muatan uji digerakkan melawan medan listrik maka gaya yang
bekerja sama besar tetapi berlawanan arahnya dengan gaya yang
dikerjakan oleh medan.
• Berarti untuk memindahkan muatan tersebut dalam arah medan
maka diperlukan energi yang nilainya negatif, diperoleh dari gaya
yang bekerja pada medan.
• Misalkan untuk memindahkan muatan muatan Q sejauh dL dalam
medan listrik E, maka gaya pada Q yang ditimbulkan oleh muatan
listrik :

FE = QE

dengan subskrip E yang menunjukkan gaya yang ditimbulkan oleh


medan
Energi dan Potensial
- Komponen gaya dalam arah dL adalah :

FEL = FE . aL = QE . aL

dengan aLmerupakan vektor satuan dalam arah dL.

- Gaya yang harus bekerja pada muatan adalah sama


besar dan berlawanan arah dengan gaya yang
ditimbulkan oleh medan :

Fpakai = - QE. aL

dan energi yang harus disediakan = perkalian gaya


dengan jaraknya.

Energi dan Potensial


- Kerja diferensial oleh sumber luar untuk menggerakkan Q ialah :

dW = - QE . aL dL = - QE. dL
atau dW = -QE . dL

- Jumlah kerja diferensial yang perlukan menjadi nol jika E, Q atau


dL menjadi nol atau E dan dL saling tegak lurus.

- Kerja yang diperlukan untuk memindahkan muatan ke tempat yang


jaraknya berhingga harus ditentukan dengan mengintegrasikan :

akhir
W  Q  E.dL
awal

dimana lintasan yang ditempuh harus ditentukan dan muatannya


dianggap dalam keadaan diam pada kedudukan awal dan akhir.

Energi dan Potensial


Integral Garis
– Integral untuk kerja yang dilakukan muatan titik Q dari
suatu kedudukan ke kedudukan lain merupakan
suatu integral garis yang dalam notasi analisa vektor
yang mempunyai bentuk integral sepanjang lintasan
yang telah ditentukan dan perkalian titik sebuah
medan vektor dengan lintasan vektor diferensial dL.
– Tanpa memakai analisa vektor dapat ditulis sebagai
berikut :
akhir
W  Q E
awal
L dL

dengan EL menyatakan komponen E sepanjang dL.

Energi dan Potensial


– Prosedur dalam integral garis dapat dilihat pada gambar,
dimana lintasannya telah dipilih dari kedudukan awal B, ke
kedudukan akhir A dan medan lisitrik serbasama agar lebih
sederhana.
A
EL Kedudukan akhir
6
L6

EL5 E
L5

EL4 E
L 4
EL3 E
L3

EL2 E
L 2

E
L1
EL1

B E

Kedudukan awal

Energi dan Potensial


- Lintasannya dibagi menjadi 6 segmen, L1, L2, ….. L6 .Komponen E
sepanjang tiap-tiap segmen diberi notasi EL1, EL2, ……. EL6. Besarnya
kerja yag diperlukan untuk memindahkan muatan Q dari B ke A adalah :

W = - Q (EL1 L1 + EL2 L2 + ………+ EL6 L6)

- Atau dengan notasi vektor :

W = - Q (E1 . L1 + E2 . L2 + ………+ E6 . L6)

- Karena dijumlahkan pada medan serbasama, maka :

E1 = E2 = …….. = E6

W = - QE . (L1 + L2 + ………+ L6)


Energi dan Potensial
- Penjumlahan vektor dilakukan dengan hukum jajaran genjang
dan hasilnya merupakan vektor yang mempunyai arah dan titik
awal B ke titik akhir A, LBA jadi :

W = - QE. LBA (E serbasama)

– Dengan mengingat interpretasi penjumlahan integral garis, hasil


untuk medan serba sama dapat diperoleh dari rumusan integral :
A
W   Q  E .dL
B
Untuk medan serba sama :
A
W   QE . dL
B
dimana hasil integral terakhir menjadi LBA sehingga :

W = - QE. LBA (E serbasama)


Energi dan Potensial
• Kerja yang diperlukan untuk memindahkan muatan
tersebut tidak tergantung pada lintasan yang dipilih;
bisa melalui garis lurus dari B ke A atau cara lain.
• integral garis dpt dijelaskan dengan contoh sbb:
Misalkan medan tak serbasama.: E = y ax + x ay + 2 az
dan tinjau kerja yang diperlukan untuk membawa muatan 2 C dari
B (1,0,1) ke A (0,8; 0,6; 1)sepanjang busur lingkaran yang pendek
dari lingkaran :
x2 + y2 = 1 ; z=1
Dengan memakai koordinat kartesian, lintasan diferensial dL
adalah :dx ax + dy ay + dz az dan integral menjadi :
A A
W   Q  E .dL  2  ( ya x  xay  2a z ).( dx a x  dy a y  dz a z )
B B
0 ,8 0,6 1
 2  ydx  2  xdy  4  dz
1 0 1

Energi dan Potensial


• dengan memakai persamaan lingkaran untuk
lintasannya maka diperoleh :
0 ,8 0,6

W  2  1  x 2 dx  2  1  y 2 dy  0
1 0

W  [ x 1  x 2  sin 1 x ]10 ,8  [ y 1  y 2  sin 1 y ]00 , 6


W   (0,48  0.927  0  1,571)  (0, 48  0,644  0  0 )   0,97 J

• Bila dipilih lintasan garis lurus dari B ke A, maka harus


menentukan persamaan garis lurus dahulu. Persamaan
garis lurus tersebut adalah :

x A  xB y A  yB z A  zB
x  xB  ( z  z B ) ; y  yB  ( x  xB ) ; z  z B  ( y  yB )
z A  zB x A  xB y A  yB

Energi dan Potensial


• Dari persamaan garis didapatkan:
y = -3(x – 1) dan z = 1
• Jadi : 0 ,8 0,6 1
W  2  ydx  2  xdy  4  dz
1 0 1
0,6 0,6
y
W  6  ( x  1) dx  2  (1  )dy  0,96 J
1 0
3

• kerja yang dilakukan tidak tergantung dari lintasan yang diambil


dalam medan elektromagnetik (dibuktikan)
• Bentuk dL dalam ketiga sistem koordinat adalah:
dL  dx a x  dy a y  dz a z (cartesian )
dL  d a    d a  dz a z (tabung )
dL  dr a r  rd  a  r sin  d a (bola )

Energi dan Potensial


2. Di sekitar muatan titik jika kita ingin memindahkan muatan dari titik A ke B
diperlukan energi sebesar
Dd
Beda Potensial dan Potensial

– beda potensial V didefinisikan sebagai kerja (oleh


sumber luar) untuk memindahkan satu satuan
muatan positif dari suatu titik ke titik lain dalam
medan listrik.
akhir
Beda potensial  V    E.dL
awal

– Beda Potensial = VAB melambangkan beda potensial


antara titik A dan titik B dan sama dengan kerja yang
diperlukan untuk memindahkan muatan satuan dari B
ke A A
V AB    E .dL V
B

Energi dan Potensial


• Beda potensial diukur dalam Joule per Coulomb,
yang didefinisikan sebagai Volt yang disingkat V.
• Dan VAB positif jika kerja yang diperlukan untuk
membawa muatan positif dari B ke A
• Misalkan mencari beda potensial antara titik A dan
B pada jarak radial rA dan rB dari muatan titik Q.
Dengan memiliki titik asal pada kedudukan muatan
Q
Q
E  Er ar ar dan dL = dr ar
4 0 r 2

Q 1 1
A rA
Q
diperoleh : V AB    E.dL   dr    
B rB
4 0 r 2
4 0  rA rB 

Energi dan Potensial


• Jika rB > rA, beda potensial VAB menjadi positif yang
menunjukkan bahwa diperlukan energi oleh sumber
luar untuk membawa muatan positif dari rB ke rA
• Kata “potensial” atau potensial mutlak, pada suatu
titik sebagai ganti dari beda potensial antara dua titik

• Jika potensial di titik A adalah VA dan di B adalah VB,


maka :
VAB = VA – VB
dimana VA dan VB mempunyai titik acuan yang sama.

Energi dan Potensial


Medan Potensial Sebuah Muatan Titik
•Beda potensial antara dua titik pada r = rA dan r = rB dalam medan
sebuah muatan titik Q yang diletakkan pada titik asal,

Q 1 1
V AB      V A  VB
4 0  rA rB 
•Pada persamaan diatas kedua titik dianggap terletak pada suatu
garis radial yang sama atau mempunyai harga koordinat dan yang
sama.
•Bila harga koordinat dan berbeda untuk kedudukan awal dan akhir
dapat dilihat pada gambar berikut dengan dua titik umum A dan B,
pada jarak radial rA dan rB dan harga sembarang untuk koordinat
lainnya.
•Lintasan diferensial yang panjangnya dL mempunyai komponen
r,,dan  dan medan listrik hanya mempunyai komponen r dengan
mengambil perkalian titik maka :

Energi dan Potensial


- Beda potensial antara dua titik di dalam medan sebuah muatan titik hanya
bergantung pada jarak masing-masing titik dari muatan tersebut dan tidak
tergantung dari lintasan khusus yang diambil untuk membawa muatan
satuan dari satu titik ke titik lainnya.
- Definisi acuan nol untuk potensial, dengan mengambil V = 0 di tak
berhingga. Jika titik r = rB menjauh ke tak berhingga maka potensial di titik
rA menjadi :
Q Q
VA  atau V
4 0 rA 4 0 r
- Rumusan ini mendefinisikan potensial pada setiap titik yang berjarak r dari
muatan titik Q di titik asal dengan potensial pada tak berhingga (pada titik di
tak berhingga) diambil sebagai acuan.
Joule adalah besar kerja yang harus dilakukan untuk membawa muatan 1
C dari tak berhingga ke titik r meter dari kedudukan muatan Q
suatu cara untuk menyatakan potensial tanpa memilih acuan nol
diperoleh dengan mendefinisikan rA sebagai r dan mengambil
sebagai tetapan. Maka :
Q
V  C1
4 0 r
Energi dan Potensial
Dengan C1 dipilih supaya V = 0 pada jarak r yang
diinginkan atau memilih acuan nol secara tidak
langsung dengan

V = V0 pada r = r0.
Persamaan tersebut menyatakan medan potensial
suatu muatan titik dan merupakan medan skalar dan
tidak berkaitan dengan vektor satuan.
• Permukaan sepotensial (equipotensial) sebagai
permukaan yang merupakan tempat kedudukan
semua titik yang mempunyai potensial yang sama.
Untuk memindahkan muatan satuan pada permukaan
potensial tidak diperlukan kerja karena menurut
definisi tidak ada perbedaan potensial antara dua titik
sembarang pada permukaan tersebut.

Energi dan Potensial


4.5 MEDAN POTENSIAL SISTEM MUATAN: SIFAT
KONSERVATIF

• Potensial pada suatu titik telah didefinisikan sebagai


kerja yang diperlukan untuk membawa satu satuan
muatan positif dari titik acuan nol ke titik tersebut dan
potensialnya, tidak tergantung pada lintasan yang
diambil
• Medan potensial sebuah muatan titik bermuatan Q1
pada titik r1 hanya berhubungan dengan jarak | r – r1 |
dari Q1 ke titik di r tempat potensial tersebut dicari.
Untuk acuan nol di tak berhingga :

Q1
V (r ) 
4 0 r  r1
Energi dan Potensial
Medan potensial sistem muatan
• Potensial yang ditimbulkan oleh muatan Q1 di r1 dan Q2 di
r2 merupakan fungsi dari |r – r1| dan |r – r2| yang
merupakan fungsi dari jarak dari Q1 dan Q2 ke titik medan

Q1 Q2
V (r )  
4 0 r  r1 4 0 r  r2
• Bila ada n muatan titik, maka potensial yang ditimbulkan :

Q1 Q2 Qn
V (r )    ... 
4 0 r  r1 4 0 r  r2 4 0 r  rn

Energi dan Potensial


Medan potensial sistem muatan
• Atau
n
Qm
V (r )  
m 1 4 0 r  rm

• Jika muatan titik dinyatakan dalam suatu distribusi


muatan yang dinyatakan dq =v dV, maka:

 v (r ' )dV
V (r )  
vol
4 0 r  r '

Energi dan Potensial


Medan potensial sistem muatan
• Jika distribusi muatannya berbentuk muatan garis atau
muatan permukaan, maka integrasinya adalah sepanjang
garis tersebut atau pada permukaan:

 L (r ' )dL'
V (r )  
vol
4 0 r  r '

 s (r ' )dS '


V (r )  
vol
4 0 r  r '

Energi dan Potensial


Medan potensial sistem muatan
• Contoh:
Menentukan V pada sumbu z untuk muatan garis serba
sama L yang berbentuk cincin, =a pada bidang z = 0
seperti gambar, maka: dL=a d, r = z az r’= a a, dan
| r – r’| = (a2 + z2)1/2
2  L ad '
V 
0
4 0 a 2  z 2
 La
V
2 0 a 2  z 2

Energi dan Potensial


Medan potensial sistem muatan
Potensial berbanding terbalik dengan jarak kuadrat, dan intensitas medan listrik
memenuhi hukum kebalikan jarak kuadrat dan merupakan medan vektor.
Untuk acuan nol di tak berhingga, maka:
1. Potensial yang ditimbulkan oleh sebuah muatan titik ialah kerja yang
diperlukan untuk membawa satu satuan muatan positif dari tak berhingga ke
titik yang dicari potensialnya, dan kerja ini dapat tergantung pada lintasan
yang diambil antara kedua titik tersebut.
2. Medan potensial yang ditimbulkan oleh sejumlah muatan titik merupakan
jumlah dari medan potensial masing – masing muatan tersebut.
3. Potensial yang ditimbulkan sejumlah muatan titik atau distribusi muatan dapat
diperoleh dengan membawa satu satuan muatan dari tak berhingga ke titik
yang dicari potensialnya sepanjang lintasan sembarang yang dipilih.

Untuk rumusan potensial (dengan acuan nol di tak berhingga)


A
V A    E.dL

Energi dan Potensial
Medan potensial sistem muatan

atau beda potensial A


V AB  V A  VB    E.dL
B
tidak tergantung pada lintasan yang dipilih untuk integral garis, apapun
sumber medan E tersebut.

• Kerja yang diperlukan untuk membawa muatan satuan sepanjang lintasan


tertutup ialah nol, atau

 E.dL  0
• Lingkaran kecil yang digambarkan pada tanda integral adalah untuk
menunjukkan bahwa lintasan yang diambil adalah tertutup.

Energi dan Potensial


GRADIEN POTENSIAL
Ada dua metode untuk menentukan potensial, yaitu
1. intensitas medan listrk melalui integral garis
2. distribusi muatan dasar dengan integral volume.

• Dalam kondisi praktis, intensitas medan listrik dan distribusi muatan


jarang diketahui, dimana informasi yang lebih awal adalah dua
permukaan potensial seperti dua konduktor sejajar.
• Untuk menentukan intensitas medan listrik dari potensial, perlu
diketahui hubungan integral garis antara medan listrik dan potensial :

V    E.dL

rumusan ini lebih mudah dipakai dalam arah sebaliknya: diketahui E,


cari V.

Energi dan Potensial


GRADIEN POTENSIAL

• E dan V berubah jika


pindah dari satu titik ke
titik yg lain.
• Unsur pertambahan
vektor yang panjangnya
∆L aL dan komponen E
dalam arah aL
• Jika sudut antara ∆L dan
E adalah , maka:
• ∆V = - E ∆L cos 

Energi dan Potensial


V merupakan fungsi V (x,y,z), dan dengan menentukan limitnya diperoleh
turunan dV/dL :
dV
  E cos 
dL
Pertambahan potensial ∆V maks yang maksimum dan positif akan
terjadi jika cos θ = -1, atau ∆L mempunyai arah belawanan dengan E. Untuk
kondisi tersebut:
dV
maks E
dL
Dua karakteristik hubungan antara E dan V pada setiap titik:
1. Besar intensitas medan listrik sama dengan harga maksimum laju
perubahan potensial terhadap jarak.
2. Harga maksimum tersebut didapat pada saat arah pertambahan
jarak berlawanan dengan arah E, atau dengan perkataan lain arah E
berlawanan dengan arah pertambahan potensial yang terbesar.
Energi dan Potensial
Jika intensitas medan listrik dinyatakan dalam potensial sebagai
berikut:
dV
E maks aN
dL
besarnya E diberikan oleh laju perubahan maksimum V dan arah
E adalah normal terhadap permukaan sepotensial (dalam arah
pengurangan potensial).

Karena dV / dL |maks terjadi pada saat ∆L mempunyai arah yang


sama dengan aN, maka :

dV dV dV
maks  dan E aN
dL dN dN

Energi dan Potensial


• Operasi pada V untuk mendapatkan –E dikenal sebagai gradien, dan
gradien suatu medan skalar T didefinisikan sebagai berikut:
dT
Gradien T  grad T   aN
dN

dengan aN merupakan vektor satuan yang normal terhadap permukaan


sepotensial dan arah normalnya dalam arah pertambahan T
• Jadi hubungan antara V dan E :
E = - grad V

• Diketahui bahwa V merupakan fungsi dari x, y, z, dan diferensial


totalnya:
V V V
dV  dx  dy  dz
x y z
Energi dan Potensial
• Bila dV   E.dL   E x dx  E y dy  E z dz

• Untuk setiap dx, dy, dan dz, maka


V V V
Ex   ; Ey   ; Ez  
x y z
• Hasil-hasil ini dapat dikombinasikan secara vektor :

 V V V 
E   ax  ay  a z 
 x y z 

• Sehingga diperoleh rumusan untuk menghitung gradien dalam koordinat


kartesian:
V V V
grad V  ax  ay  az
x y z

Energi dan Potensial


  
Bila operator vektor del :   ax  a y  az
x y z
Maka hubungan E dan V dapat dinyatakan dalam bentuk:
E=-V

Gradien dapat dinyatakan dalam bentuk turunan parsial dalam sistem


koordinat lainnya:
V V V
V  ax  ay  az (cartesian )
x y z
V 1 V V
V  a  a  az (tabung )
   z
V 1 V 1 V
V  ar  a  a (bola )
r r  r sin  
Energi dan Potensial
KERAPATAN ENERGI DALAM MEDAN
ELEKTROSTATIK

• Untuk membawa sebuah muatan positif dari tak berhingga dalam


medan sebuah muatan positif yang lain diperlukan kerja; kerja
tersebut dilakukan oleh sumber luar.
• Andaikan ada sebuah sumber luar yang membawa muatan ke
suatu titik tertentu di dekat muatan tetap dan dipegang di titik
tersebut.
• Energi harus kekal, dan energi yang dipakai untuk membawa
muatan tersebut ke titik tertentu sekarang menjadi energi potensial,
karena jika sumber luar tersebut melepas muatan, maka muatan
tersebut akan dipercepat menjauhi muatan tetap, dan memperoleh
energi kinetik serta kemampuan untuk melakukan kerja.
• Untuk mencari energi potensial sebuah sistem muatan, diperlukan
kerja yang dilakukan oleh sumber luar untuk menempatkan muatan
dalam sistem tersebut
KERAPATAN ENERGI DALAM MEDAN
ELEKTROSTATIK
• Misalkan suatu tempat hampa udara (tidak ada medan), untuk
membawa muatan Q1 dari tak berhingga ke titik pada suatu tempat
tersebut, tidak diperlukan kerja
• Penempatan Q2 pada suatu titik dalam medan Q1 memerlukan
kerja yang besarnya sama dengan hasil kali dari muatan Q2 dengan
potensial dititik tersebut yg ditimbulkan oleh Q1
• Bila potensial yg ada dinyatakan V2,1 (subskrip 1 = tempat dan 2 =
sumber),maka potensial pada tempat Q2 yang ditimbulkan Q1
Kerja ke tempat Q2 = Q2 V2,1
• Dengan cara yg sama utk muatan lain:
Kerja ke tempat Q3 = Q3 V3, 1 + Q3 V3, 2
Kerja ke tempat Q4 = Q4 V4, 1 + Q4 V4, 2 + Q4 V4, 3 dan
seterusnya.
• Kerja penempatan total = Energi potensial medan = WE
= Q2 V2, 1 + Q3 V3, 1 + Q3 V3, 2 + Q4 V4, 1 + Q4 V4, 2 + Q4
V4,3 + ..
• Dengan memperhatikan bentuk suku pada persamaan di atas, maka:

Q1 Q3
Q3V3,1  Q3  Q1
4 0 R13 4 0 R31

dengan R13 dan R31 menyatakan jarak skalar antara Q1 dan Q3,

• Jika tiap –tiap suku dalam rumusan energi total dapat diganti dengan suku
yang sama dengannya, kita peroleh:

• WE = Q1 V1, 2 + Q1 V1, 3 + Q2 V2, 3 + Q1 V1, 4 + Q2 V2, 4 + Q3 V3, 4


+…
• Bila potensial : V1,2+V1,3+V1,4+…= V1 (potensial di Q1 yg ditimbulkan
oleh Q2, Q3, …), maka WE:
1 1 m N
WE  (Q1V1  Q2V2  Q3V3  ...)   QmVm
2 2 m 1
Kita mulai dengan membuat rumusan tersebut lebih panjang. Dengan memakai
persamaan pertama Maxwell, kita ganti ρ dengan Δ.D dan dengan memakai
indentitas vektor yang berlaku untuk setiap fungsi skalar V dan fungsi vektor
D.yang dengan mudah dapat dibuktikan dengan menguraikannya dalam koordinat
cartesian. Kita dapatkan,
•Untuk memperoleh rumusan untuk energi yang tersimpan di dalam daerah
sebuah distribusi muatan skalar, masing – masing muatan diganti dengan ρudv,
dan penjumlahannya menjadi suatu integral,

Persamaan WE memungkinkan kita untuk mencari energi potensial total dalam


sistem muatan titik atau kerapatan muatan ruang yang terbesar. Rumusan yang
serupa dapat dituliskan untuk kerapatan muatan garis atau muatan permukaan.
1 1
WE  
2 vol
 vVdv   (  D)Vdv
2 vol 1
  (VD)  V (  D)  D  (V ) WE   [  (VD)  D  (V )]dv
2 vol

dengan menggunakan teorema divergensi dari bab yang lalu, integral volume
yang pertama dari persamaan yang terakhir diubah menjadi integral permukaan
tertutup yang melingkungi volume tersebut.
Jadi kita dapat menganggap volumenya tak berhingga jika kita inginkan. Kita
dapatkan:

Dengan menyulihkan (mensubstitusikan) E = - Δ.V ke dalam integral yang lainnya,


kita dapatkan:

Teori medan elektromagnetik memudahkan kita untuk percaya bahwa energi medan listrik atau
distribusi muatan tersimpan dalam medan itu sendiri:

dan kita tuliskan bentuk diferensialnya

atau

Interpretasi yang diberikan oleh persamaan diatas merupakan interpretasi yang


menguntungkan dan kita akan menggunakannya untuk seterusnya, kecuali ada orang yang
dapat membuktikan bahwa hal tersebut salah.
Latihan Soal
• Hitunglah usaha yang dilakukan dalam memindahkan mutan 2C dari
(2,0,0) m ke (0,2,0) m melalui lintasan garis lurus penghubung
kedua titik E = 2x aₓ - 4y aУу J/m

• Sebuah muatan titik 1, 6 nC diletakkan di titik asal dalam ruang


hampa. Carilah potensial pada r = 0,7 jika:
a. Acuan nol di tak berhingga
b. acuan nol di r = 0,5
• Berapa potensial di titik P jika diketahui :
r1 = 6 ax + 8 ay
r2 = 10 az
r = 6 ax + 8 ay + 10 az
Q1 = Q2 = 1,6 nC
• Diketahui beda potensial V = 50 x² yz + 20 y² volt dalam ruang
hampa. Carilah a. V pada (1,2,3)
• b. Ep
• Diketahui beda potensial V = 50 x² yz + 20 y² volt dalam ruang
hampa. Carilah a. V pada (1,2,3)
b. Ep

Anda mungkin juga menyukai