Anda di halaman 1dari 17

SIFAT KEMANUSIAAN...

Suatu sifat yang mencegah kita melakukan sesuatu hal yang tercela dan lebih menggunakan akal sehat selayaknya manusia..
• Manusia memiliki tubuh & jiwa...
• Tubuh yang memiliki fungsi mengeluarkan gerakan yang diatur oleh otak, syaraf, dan otot.
• Jiwa yang mengatur hati nurani, yang didukung oleh karakter dan watak yang dibentuk sejak lahir, kecil, remaja, dewasa, tua.
• Manusia sebagai subjek otonomi...
• Otonomi sendiri memiliki arti sebagai sebuah keputusan yang tidak bisa di ganggu gugat. Dan manusia memiliki peran sebagai
pelaku dari sebuah peraturan yang sudah diputuskan.
• Manusia sebagai subjek relational...
• Pada tuhan..
• Seperti yang sering diungkit dan dibahas, setiap manusia (khususnya di indonesia sendiri) memiliki jiwa religious. Berhak
memilih ingin hidup dengan keyakinan apa dan menyembah siapa.
• Pada lainnya
• Pada sesama manusia, ini bisa dibilang sebagai sifat persatuan dan kesatuan. Sakit mu adalah sakit ku.
• Pada lingkungan
• Menyayangi bumi tempat kita di lahirkan dan dihidupkan. Tempat kita melakukan berbagai macam hal selama di dunia.
• Kepada hewan yang hidup bersama kita di bumi.
KITA AKAN MEMBAHAS
TENTANG..
“KEADILAN & KEMANUSIAAN
YANG BERADAB”
Pembahasan kelompok kami sendiri adalah tentang “Keadilan dan Kemanusiaan yang Beradab”
yang berdasarkan pada sila ke-2. Pembahasan kami sendiri terdiri dari :
• Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan YME yang bermartabat.
• Kesetaraan dan Keragaman manusia.
• Mengembangkan rasa dan sikap toleransi.
• Menegakkan dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan yang beradab.
• Berani membela kebenaran dan keadilan.
• Bangsa indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Disini, kelompok kami akan menjelaskan bagaimana masyarakat melakukan perannya sesuai
dengan sila pancasila, dengan cara memandang saudara se-negara dengan menghormati
kepercayaannya, keyakinannya, asal dan sukunya, status sosialnya, sifat dan sikapnya, dan lain
sebagainya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar-sesama manusia.
Manusia Sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan YME yang Bermartabat
• Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang bermartabat. Sebagai makhluk yang bermartabat, manusia pasti
memiliki akal budi, rasa, hati dan kehendak di dalam dirinya. Manusia akan menggunakan akal budinya untuk
mencari kebenaran. Manusia akan menggunakan perasaannya untuk menilai kebaikan. Manusia akan
menggunakan hatinya untuk memutuskan apa yang baik dan buruk. Dan manusia juga akan menggunakan
kehendak untuk memilih kebaikan.
• Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang bermartabat adalah makhluk sosial yang di dalam suatu
masyarakat pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan hidupnya. Dan dalam
proses untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan manusia lain tentunya menuntut manusia untuk menjadi
manusia yang bermartabat yang bertujuan untuk dapat memperlakukan manusia lainnya dengan cara yang
beradab agar dapat saling menjaga kehormatan dan saling menghargai.
• Sesuai dengan pancasila sila ke-2 yang berbunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab", memiliki makna untuk
memperlakukan manusia sesuai dengan martabat mereka sebagai makhluk tuhan yang maha kuasa, dan juga
sila kedua ini menghendaki warga negara untuk menghormati kedudukan setiap manusia dengan kelebihan
dan kekurangan masing-masing, setiap manusia berhak mempunyai kehidupan yang layak dan bertindak jujur
serta menggunakan norma sopan santun dalam pergaulan sesama manusia.
Kesetaraan Dan Keberagaman Manusia
• Bangsa indonesia terdiri atas beragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, dan lain-lain. Keberagaman ini mendorong
setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda. Adanya
perbedaan ini tentu membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Dan tentunya perbedaan
ini dapat menjadi ajang untuk bisa saling merendahkan satu sama lain. Oleh karena itu, ada yang disebut Kesetaraan.
Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih
rendah antara satu dengan yang lainnya.
• Konsep Kesetaraaan sendiri adalah sebuah konsep yang harus dipahami dalam menghadapi masyarakat yang
beragam. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya konflik-konflik yang ditimbulkan dari perbedaan keberagaman
yang ada.
• Adanya Kesetaraan dan Keberagaman sosial di masyarakat dapat memberikan kekayaan sosial. Keberagaman
sebagai kekayaan sosial merupakan keberagaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia, melahirkan
masyarakat majemuk. Seperti di Indonesia, adanya masyarakat majemuk dapat dikarenakan kemajemukan etnik atau
suku bangsa. Beragamnya etnik di indonesia menyebabkan indonesia memiliki ragam budaya, tradisi, kepercayaan,
dan pranata / lembaga sosial. Etnik atau suku bangsa menjadi identitas sosial budaya seseorang. Artinya identifikasi
seseorang dapat dikenali dari bahasa, tradisi, budaya, dan kepercayaan yang bersumber dari etnik di mana ia
berasal.
• Sedangkan Kesetaraan sebagai kekayaan sosial merupakan hubungan antar-manusia dan
lingkungan masyarakat pada umumnya memiliki sifat timbal-balik. Artinya, individu yang menjadi
anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban.
• Beberapa hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) dan telah
menjadi hak dan kewajiban asasi, seperti yang tercantum dalam pasal 27 ayat 1 UUD 1945. Pada
pasal tersebut jelas mengakui adanya Kesetaraan dan Kesederajatan yang diakui oleh negara
melalui UUD 1945.
• Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya
pranata-pranata sosial. Salah satu contohnya adalah pranata / lembaga politik dan lembaga
hukum.
• Lembaga politik berfungsi untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan melaksanakan kesejahteraan.
• Lembaga hukum menjadi kontrol yang adil dalam mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-
prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.
Mengembangkan Rasa dan Sikap Toleransi
• Sikap untuk mengembangkan toleransi dan etika terhadap sesama manusia. Ada beberapa aspek
yang harus diperhatikan, salah satunya, yaitu tentang aspek bagaimana cara untuk bertutur kata
terhadap sesama dan aspek norma-norma dalam masyarakat lainnya.
• Bertoleransi dilihat dari ideologi kita, pancasila :
• Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa.
• Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
• Persatuan Indonesia.
• Kerakyatan yang di Pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Pemusyawaratan Perwakilan.
• Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
• Sesuai isi diatas, kita dapat mengetahui betapa pentingnya etika dan adab yang sesuai pancasila
dalam menjalanin kehidupan. Selanjutnya, kita harus mengetahui norma-norma yang ada, agar dalam
berkehidupan tidak melanggar norma yang ada. Salah satunya adalah Sikap Toleransi dalam norma-
norma sebagai, berikut :
• Norma Susila, untuk membuat masyarakat berbuat baik dan tidak mencemooh orang lain agar kita
mempunyai rasa resprect satu sama lain yang menimbulkan rasa empati dan rasa persatuan dan
kesatuan.
• Norma Kesopanan, kita harus sopan dan santun kepada orang yang lebih tua usianya dari kita,
atau kesopanan dalam berpakaian agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan kita
tidak dinilai rendah oleh orang lain, serta tidak dikucilkan.

• Norma Agama, di indonesia kita memiliki berbagai agama, jadi kita sebagai manusia tidak boleh
menghina orang yang berbeda agama dari kita dan juga kita harus menghormati agama lain.
• Norma Hukum, disetiap negara harus memiliki hukum, jika di suatu negara tidak ada hukum, akan
menimbulkan kekacauan, pembunuhan, pemerkosaan, penculikan, pencurian dan menimbulkan
keresahaaan. Oleh karena itu, hukum dibuat. Dan juga bagi pelanggar hukum, akan mendapatkan
saksi yang sangat berat.
Menegakkan dan Menerapkan Nilai-Nilai Kemanusiaan Yang Beradab
• Masyarakat indonesia telah diperkenalkan pada sila yang kedua, berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Terkandung cita-cita bangsa indonesia pada sisi kemanusiaan, yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
mengembangkan sikap toleransi terhadap sesama manusia, selalu berpihak pada penegakkan keadilan, dan tentu
saja mengakui bahwa semua manusia adalah sederajat serta menghargai hak dan kewajiban seluruh masyarakat
sebagai umat manusia.
• Secara umum, pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sila kedua dapat diterjemahkan sebagai berikut:
• Menempatkan diri dan menyadari bahwa semua manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang sederajat.
• Menjunjung tinggi kemerdekaan setiap manusia.
• Menghargai perbedaan antar ras, golongan, latar belakang, dan agama.
• Mewujudkan keadilan yang utuh bagi seluruh masyarakat indonesia.
• Ikut mengusahakan kehidupan bermasayarakat yang damai dan tentram.
• Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sila ini membentuk watak bangsa kita menjadi bangsa yang lemah lembut,
sopan santun, tenggang rasa, saling mencintai, serta bergotong royong dalam kebaikan. Sehubungan dengan itu,
maka bentuk pengaplikasiaannya adalah sebagai berikut :
• Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban sesama manusia. Setiap
manusia mempunyai martabat, sehingga masyarakat haruslah menghargai manusia yang lain, dan tidak
boleh menghalangi manusia lain untuk hidup secara layak, serta menghormati kepunyaan orang lain.
• Mengembangkan sikap tenggang rasa. Sikap ini menghendaki adanya usaha dan kemauan dari setiap
masyarakat indonesia untuk menghargai dan menghormati perasaan orang lain. Perbedaan yang
terdapat di indonesia tidak boleh menjadi sumber perpecahan. Sikap tenggang rasa juga dapat kita
wujudkan dalam toleransi dalam ber-agama dan berpolitik sehingga tercipta suasana yang aman dan
damai.
• Tidak semena-mena terhadap orang lain. Semena-mena berarti sewenang-wenang, berat sebelah, dan
tidak berimbang. Oleh sebab itu, butir ini menghendaki perilaku setiap manusia terhadap orang tidak
boleh sewenang-wenang, harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban masing masing.
• Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dengan melakukan setiap tindakan dan menyelesaikan setiap
permasalahan dengan mempertimbangkan sisi keadilan, moral, agama, dan kemanusiaan secara umum.
Berani Membela Kebenaran Dan Keadilan

“Dalam kondisi normal, manusia adalah makhluk yang jauh lebih baik daripada segala jenis binatang.
Namun, tanpa adanya hukum dan keadilan, manusia adalah makhluk terburuk.” Aristoteles.
Menurut John Rawls, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan pertama dari institusi sosial,
sebagaimana halnya Kebenaran pada sistem pemikiran”.

Sebenarnya, apa itu kebenaran dan keadilan?


Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan objek. Bisa juga diartikan suatu pendapat atau
perbuatan seseorang yang sesuai dengan fakta yang ada dan tidak merugikan diri sendiri.
Pada umumnya, Keadilan adalah suatu pemikiran dan perasaan bahwa seseorang diperlakukan secara
jujur, secara berimbang antara hak dan kewajibannya, dan tidak dibeda-bedakan dengan orang lain dalam
kasus atau hal serupa. Intinya, orang harus diperlakukan sama dalam praktik hukum dan dalam kehidupan
sosial.
Contoh perilaku yang membela Kebenaran dan Keadilan:
• Tidak menutup-nutupi suatu tindakan kejahatan, misalnya : ketika kita tahu seseorang melakukan
kejahatan, maka kita siap untuk menjadi saksi di pengadilan.
• Tidak menyebarkan berita hoax atau berita palsu.
• Berani mengakui kesalahan.
• Menjauhi dan menolak tindakan koruptif.
• Menentukan sesuatu secara musyawarah.
• Tidak mengkambing hitamkan atau membuat fitnah walaupun kita didesak dan di pojokan oleh
orang lain.
Maka dari itu, kehidupan yang benar, jujur, dan sportif adalah syarat dasar terbentuknya suatu
negara yang baik dan efektif, yang saling percaya antara segenap komponen bangsa dan bersatu
untuk meraih tujuan bersama dan menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
Bangsa Indonesia Sebagai Bagian Dari Masyarakat Dunia
Indonesia menjalin hubungan internasional dengan banyak negara lain melalui perjanjian bilateral dan
multilateral. Sebagai contoh, indonesia menjadi bagian dari ASEAN dan menjalin kerjasama di bidang ekonomi,
pertahanan, pendidikan, dan sebagainya. Indonesia juga tergabung sebagai anggota PBB dan organisasi-
organisasi Internasional lainnya. Tidak hanya itu, Indonesia juga menjalin hubungan bilateral dengan berbagai
negara, antara lain: Malaysia, Thailand, Cina, dll.
Seperti yang juga tercermin dalam pembukaan UUD 1945, bangsa Indonesia juga turut serta dalam menciptakan
perdamaian dunia. Untuk melakukan hal ini, Indonesia termasuk salah satu negara pencetus KAA (Konferensi
Asia Afrika) yang fokus utamanya untuk membahas kerja sama ekonomi, budaya, hak asasi manusia dan hak
menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, perdamaian dunia dan kerjasama
internasional, dan deklarasi tentang memajukan perdamaian dunia. Selain itu, Indonesia juga kerap kali mengirim
Pasukan Garuda yang berisikan anggota TNI untuk membantu negara lain yang sedang berada dalam konflik.
Dengan keikutsertaan Indonesia dalam berbagai hal di tingkat Internasional, sebagai masyarakat Indonesia, kita
juga perlu untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Sikap ini sangat
penting karena dalam menjalin kerjasama Internasional, kita harus bisa menjalin hubungan yang baik antar
negara.
Cara untuk menghormati negara lain adalah dengan tidak menjelek-jelekkan kebudayaan
mereka serta dengan menjalin hubungan yang baik. Kita tidak boleh saling menjelek-
jelekkan kebudayaan karena kebudayaan adalah jati diri suatu bangsa. Jika kita tidak
menghormati kebudayaan mereka, maka kita tidak akan bisa menjalin hubungan yang baik
dengan mereka. Oleh karena itu, sebagai bagian dari masyarakat dunia, indonesia perlu
mengembangkan sikap toleransi dan saling menghormati dengan negara-negara lain yang
ada di dunia ini.
KESIMPULAN

Masyarakat indonesia terlahir dengan hukum dan norma pancasila, diharuskan untuk
mengikuti aturan yang ada. Memiliki agama, memiliki kecintaan pada negara dan sesama
umat manusia, memiliki jiwa persatuan dan kesatuan yang kental. Dari sini, kita haruslah
saling menghormati dan menyayangi, menerima segala perbedaan yang ada, dan
bersama bersatu demi membangun negara kita tercinta. Toleransi antar sesama manusia
adalah pegangan kita untuk saling menerima perbedaan satu sama lain, karena setiap
masyarakat memiliki hak dan kewajiban mereka. Selain menghormati dan menyayangi
sesama masyarakat indonesia, kita juga harus menghormati warga pendatang dari negara
lain maupun disaat kita berada di negaranya, sebagai upaya untuk menyambung ikatan
kasih sayang dan persaudaraan antar negara.

Anda mungkin juga menyukai