Anda di halaman 1dari 12

 Sradha : Keyakinan, Kepercayaan

 Menurut yaska dalam bukunya Nighantu (III.10) yaitu kata sraddha berasal dari
kata “srat” yang berarti kebenaran.
 Menurut Lexicographer Amarasimha dalam bukunya Amarakosa (III.102)
menyatakan bahwa sraddha mengandung makna suatu keyakinan atau keinginan.
Menurut Oka Punia Atmaja (1971), merumuskan sraddha ke dalam lima jenis yaitu :

 Widhi Tattwa atau Widhi Sraddha : Keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai
manifestasi-Nya.

 Atma Tattwa atau Atma Sraddha : keimanan terhadap Atma yang menghidupkan semua makhluk.

 Karmaphala Tattwa atau Karmaphala Sraddha : keimanan terhadap kebenaran hukum sebab akibat
atau buah dari perbuatan.

 Samsara atau Punarbhawa Tattwa/Punarbhawa Sraddha : Keimanan terhadap kelahiran kembali.

 Moksa Tattwa atau Moksa Sraddha : Keimanan terhadap kebebasan yang tertinggi bersatunya Atman
dengan Brahman.
Tuhan dalam kitab Brahma Sutra adalah asal dari segala yang ada. Kata ini diartikan bahwa
semua ciptaan-Nya yang meliputi alam semesta beserta isinya termasuk dewa-dewa dan lainnya.
Aspek Tuhan dalam tingkat saguna atau sakala, tingkat ini dibedakan dalam murtinya sebagai
stula (badan) gaibnya dibedakan menjadi 3 tingkat yaitu :
Sabda/suara bentuknya sabdamaya, disimbolkan dengan gelar Isvara.
Manah/pikiran bentuknya manomaya, disimbolkan dengan gelar Sadasiva.
Ilmu (murni) bentuknya cittamaya, disimbolkan dengan gelar paramasiva.
Historis
Filosofis
Sumber historis konsep ajaran Brahmavidya (teologi) :
 Secara historis,penulisan seluruh ajaran agama hindu terdapat pada kitab veda yaitu Sruti, Smerti,
Sila, Acara, dan Atmanastusti. Diantara sumber tersebut sumber yang terpenting ada di kitab Sruti
dan kitab Smerti.
Sumber filosofis konsep ajaran Brahmavidya (teologi) :
 Secara filosofis konsep Brahmavidya berkaitan erat dengan Sradha dan bhakti kita kepada Tuhan
sudah tercantum di dalam Bhagavadgita III.10 yang menyatakan bahwa “ Pada awal ciptaan,
penguasa (prajapati) menciptakan manusia bersama dengan korban suci sambil menyampaikan
sabda “Berbahagialah engkau dengan korban suci (yajna) ini sebab pelaksanaannya akan
menganugerahkan segala sesuatu yang dapat diinginkan untuk hidup secara bahagia dan mencapai
pembebasan”.
 Dasar-dasar adanya Bhakti karena adanya Tri Rna (Tiga Hutang) yaitu :

• DEWA • PITRA • RSI


RNA RNA RNA
Hutang kepada
Hutang kepada Hutang kepada
Sang Hyang
para leluhur orang suci
Widhi/Tuhan YME
 Konsep Brahmavidya ini dapat dilakukan dengan jalan bhakti. Dalam agama hindu ada 4 jalan
untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa :

Bhakti Marga Karma Marga Jnana Marga Yoga Marga


(Jalan kebaktian) (Jalan perbuatan) (Jalan pengetahuan) (Jalan yoga)
 Mantram-mantram veda banyak yang mengungkap tentang Brahmavidya (teologi), yang pada
intinya mengisyaratkan agar manusia yakin dan percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dengan segala manifestasi-Nya. Seperti yang disebutkan dalam Bhagavadgita XVIII 65
menyatakan bahwa “berpikirlah tentang Aku senantiasa jadilah penyembah-Ku,
bersembahyang dan berdoa kepada-Ku, dengan demikian, pasti engkau datang kepada-Ku.
Aku berjanji demikian kepadamu, karena engkau Aku sangat kasih”.
Di dalam konsep Brahmavidya (teologi), pandangan tentang Tuhan Yang Maha Esa ada beberapa
macam antara lain :
Polytheisme : Keyakinan terhadap adanya banyak Tuhan. Wujud Tuhan berbeda-beda sesuai
dengan keyakinan manusia.

Natural Polytheisme : Keyakinan terhadap adanya banyak Tuhan sebagai penguasa berbagai
aspek alam, misalnya : Tuhan, matahari, angin, bulan, dsb.

Henotheisme atau Kathenoisme : Keyakinan terhadap adanya Deva yang tertinggi yang pada
suatu masa akan digantikan oleh deva yang lain sebagai deva yang tertinggi.
Pantheisme : Keyakinan bahwa dimana-mana serba Tuhan atau setiap aspek alam digambarkan
dikuasai oleh Tuhan

Monotheisme : Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa (Tuhan Yang Satu).
Monotheisme dibedakan menjadi 2 yaitu :

 Monotheisme transcendent : Keyakinan yang memandang Tuhan Yang Maha Esa berada jauh di luar
ciptaan-Nya, tidak terjangkau oleh akal pikiran manusia.

 Monotheisme immanent : Keyakinan yang memandang bahwa Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta
alam semesta dan segala isinya tetapi Tuhan itu berada di luar dan sekaligus di dalam ciptaan-Nya.

Monisme : Keyakinan terhadap adanya Ke-Esa-an Tuhan Yang Maha Esa merupakan hakikat
alam semesta.
TERIMA KASIH
MATUR SUWUN
MATUR SUKSMA
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai