Anda di halaman 1dari 12

Kelompok :

Alfiah Nurripdah (18303281)


Nabilla Nur Hasna (18303293)
Manajemen Nasrulloh Imanudin (18303334)
Unit Niken Dian Utami
Nur’aini
(18303297)
(18303278)
Kerja I Nurul Aulia Yulianti (18303300)
Shofia Nurjannah S (18303335)
Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan pengawasan adalah proses pengamatan daripada
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin
agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada
pokoknya pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang
membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah
dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau
rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan


adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai,
mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-
tindakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar
hasilnya sesuai dengan rencana.
Kesimpulan definisi, pengawasan merupakan suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan
nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan
serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
1. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilakukan oleh staf
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya
mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan secara efisien.
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
5. Untuk memberikan ruang regular untuk superviesees untuk
merenungkan isi dan pekerjaan mereka
6. Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai
pekerjaan seseorang
7. Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan
8. Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang
pekerja tidak ditinggalkan.
9. Untuk menjadi pro-aktif bukan re-aktif
10. Untuk memastikan kualitas pekerjaan
1. Pengawasan Non-Kualitatif

Teknik-teknik yang sering digunakan adalah :


a) Pengamatan (pengendalian dengan observasi)
b) Inspeksi teratur dan langsung.
c) Laporan lisan dan tertulis.
d) Evaluasi pelaksanaan.
e) Diskusi antara manajer dengan bawahan tentang pelaksanaan suatu
kegiatan.
f) Management by Exception (MBE).
2. Pengawasan Kuantitatif
Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif :
Anggaran Operasi
a. Anggaran
Anggaran Khusus

Internal Audit
b. Audit
Eksternal Audit

c. Analisa Break-Even
d. Analisa Rasio
1. Manajemen Pengecualian (Management by Exception)
2. Management Information System (MIS)
3. Analisa Rasio
4. Penganggaran
1. Proses pengecekkan berkas Rekam Medis
2. Proses pengecekkan ruangan rawat inap
3. Proses retensi

Anda mungkin juga menyukai