Anda di halaman 1dari 3

a.

lelakukan planning (menyusun perencanaan) Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum melakukan
berbagai aksi atau prosedur oraganisasi adalah perencanaan. Perencanaan yang baik akan sangat
menentukan langkah selanjutnya, berbagai gambaran seperti apa saja yang diperlukan, dan apa saja
yang perlu dilakukan akan tergambar dari proses perencanaan yang dilakukan. Seringkali, proses
pelaksanaan menjadi tidak jelas, dan tidak menentu karena tidak dialkukannya perencanaan yang baik.

b. Melakukan Organizing (melakukan pengorganisasian) Dalam melakukan implemntasi agar hasil yang
diharapkan dapat tercapai dengan baik, maka hal yang perlu dilakukan adalah organizing atau mengatur
setiap elemen yang terlibat agar dpat bekerja sesuai tanggung jawab dan priporsinya.

Adapun manfaat pentingnya dilakukan organizing adalah:

1) Kejelasan pembagian tugas tiap orang atau kelompok

2) Terdapat pendelegasian dalam wewenang 3) Pemanfaatan staf serta fasilitas yang tersedia

Sedangkan untuk mentukan waktu jam kerja beserta istirahat terdapat beberapa tahapan yang perlu
diperhatikan yaitu:

1) Melaksanakan rutinitas serta jadwal kerja perunit kerja

2) Memberikan waktu untuk bekerja serta istirahat

3) Melakukan koreksi terhadap jadwal yang dibuat

4) Memperhatikan persetujuan jadwal

5) Menginformasikan jadwal yang sudah dibuat

6) Melakukan perbaikan jika terdaat ketidaksesuaian (Bumulo, Bidjuni and Bawotong, 2017).

c. Melakukan pengarahan atau actuating Keterampilan ini merupakan keterampilan yang harus dimiliki
oleh seorang manager. Jika terdapat seorang karyawan yang tidak mampu menjalankan tugasnya,
melakukan kesalahan, kebuntuan dalam mencari solusi terhadap problematika yang ditemukan dalam
pekerjaan, maka sebagai leader hendaknya memiliki kemampuan dalam mengarahkan anggotanya
dalam mengarahkan dengan ide dan solusi terbaik.

d. Melakukan pengawasan (controlling)

Tahap selanjutnya yang meiliki perananan penting dalam menjaga ketercapaian tujuan organisasi adalah
melaukan pengawasan. Seorang leader hendaknya dapat memastikan apakah implementasi yang ada
sudah sesuai dengan perencanaan awal (Meirawaty and Yudianto, 2019).

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah melakukan routing (jalur), yang bertujuan dalam
memperkecil kesalahan ataupun kekeliruan yang telah dilakukan. Kemudian melakukan routing atau
menteapkan waktu terselesaikannya sebuah pekerjaan. Selain itu seorang manager juga harus dapat
mendorong karyawannya dalam menyelesaikan pekerjaan nya sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan. Dan yang selanjutnya adalah melakukan follow up, melaukan evaluasi dan inovasi agar
permasalahan tersebut tidak terjadi kembali dilain waktu.

Adapun beberapa tahapan dalam melakukan kontrolling diantaranya adalah (Meirawaty and Yudianto,
2019):

1) Kontroling yang dilakukan harus dapat dipahami oleh staf yang diampu serta hasil dapat diukur
dengan tepat dan jelas

2) Standard yang digunakan dalam pengukuran kinerja dan staf perlu untuk disosialisasikan agar
komitmen serta tanggung jawab anggota dapat ditingkatkan

3) Terdapat tindakan perbaikan yang real

4) Menunjukkan karakteristik dan pola organsasi

5) Dapat menjadi acuan kedepan

Jika diuraian secara spesifik, adapun tujuan dalam melakukan perencanaan manajemn keperawatan
diantaranya adalah sebagai berikut (Munandar, Rasyidin and Baharuddin, 2020):

a. Menentukan peluang dalam mencapai kesuksesan

b. Melakukan stimulasi dalam meningkatkan crical thinking

c. Menghindari terjadinya krisis dalam manajemen kperawatan

d. Membuat keputusan yang runut dan fleksibel terhadap berbagai kondisi

e. Meningkatkan keterlibatan setiap anggota dalam berkomunikasi

f. Melakukan keperawatan efisiensi biaya dalam manajerial

DAFTAR PUSTAKA

-, N., Hariyati, R. T. S. and Anisah, S. (2018) 'Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dalam
Pengendalian Mutu Keperawatan', Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI),
10.32419/jppni.v2i3.93. 2(3), p. 160. doi:

Bumulo, M., Bidjuni, H. and Bawotong, J. (2017) 'Pengaruh Manajemen Model Asuhan Keperawatan
Profesional Tim Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Bangsal Pria Rsud Datoe Binangkang
Kabupaten Bolaang Mongondow', Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(2), p.
105437. Engel (2014)'済無 No Title No Title No Title', Paper Knowledge. Toward a Media History of
Documents, 5(2), pp. 62-71.

Imallah, R. N. and Khusnia, A. F. (2019) 'Fungsi pengarahan kepala ruang dalam pelaksanaan discharge
plannning perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta', Health Sciences and Pharmacy Journal, 3(1),
p. 21. doi: 10.32504/hspj.v3i1.94.

Jakri, Y. and Timun, H. (2019) 'Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat
Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Waelengga Kabupaten
Manggarai Timur Tahun 2019', Jurnal Wawasan Kesehatan, 4(2), pp. 56- 66.

Meirawaty, G. and Yudianto, K. (2019) 'Field Experience: Manajemen Strategis pada Proses Manajemen
Keperawatan', Media Karya Kesehatan, 2(2). doi:

10.24198/mkk.v2i2.22765. Mito Julianto (2016) 'Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam
manajemen Konflik', Fatmawati Hospital Journal, 1-7. Available at:

pp.

http://jurnal.fatmawatihospital.com/pdf/PerandanFung

siManajemenKeperawatandalamManajemen Konflik.pdf. Munandar, A., Rasyidin and Baharuddin (2020)


'Pengaruh Manajemen Waktu dan Kompensasi terhadap Asuhan

Anda mungkin juga menyukai