Anda di halaman 1dari 88

Mata Kuliah “ Ilmu Biomedik Dasar”

Tim Pengajar:
dr.Syamsul Arifin, M.Pd
dr.Juwita
dr.Fransisco
Dede Mahdiyah, M.Si
Ikna Urwatul Wusko, M.Sc
Nur Hidayah, M.T

Program Studi D3 Kebidanan


TA 2017/2018
Visi DIII Kebidanan Sari Mulia

Menjadi Institusi pendidikan Diploma III Kebidanan


yang menghasilkan Bidan professional yang unggul
dalam penanganan kegawat daruratan dan
kemampuan kewirausahaan di tahun 2020.”
Misi DIII Kebidanan Sari mulia

1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui


kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Membentuk karakter bidan dengan memberikan
pembelajaran softskills.
3. Melaksanakan program sertifikasi Basic Maternal Neonatal
Life Supports (BMNLS)
4. Mengembangkan kemampuan kewirausahaan civitas
akademika.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya
Manusia (SDM) serta sarana dan prasarana yang bertahap.
• CP per topik:

 Memahami prinsip Ilmu Fisika


yang berhubungan dengan
Ilmu kebidanan
 Menerapkan hukum
hidrodinamika pada pelayanan
kebidanan
Bahan Kajian per topik yang
disampaikan
 Pengertian, hukum-hukum dan
contoh-contoh serta alat yang
berhubungan dengan termodinamika
 Transfer panas
 Keperluan termodinamika untuk
diagnostic dan terapeutik
 Pengertian hydrodinamika dan contoh
alat yang menerapkan ilmu
hidrodinamika
MATERI

1 Termodinamika

2 Transfer panas

3 Hidrodinamika
termodinamika
&
Hydrodinamika
Kompetensi Dasar:
 Menganalisis dan menerapkan hukum
termodinamika beserta contoh dan
aplikasinya dalam bidang kesehatan
 Memahami prinsif transfer panas
dalam termodinamika
 Memahami termodinamika untuk
keperluan diagnostic dan terapeutik
 Menganalisis dan menerapkan hukum
hidrodinamika
 Thermos = panas & dynamic =
perubahan
 Termodinamika adalah : ilmu yang
mempelajari hukum-hukum yang
mengatur perubahan energi dari suatu
bentuk ke bentuk lain, aliran dan
kemampuan energi melakukan usaha.
Perhatikan gambar:

Dua istilah yang berkaitan erat dalam


termodinamika, yaitu:
Tabung berisi gas:

Batas sistem lingkungan


sistem

gas
Hukum termodinamika
dibagi 4 yaitu :
 Hukum nol, yaitu : dua sistem dalam
keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling
setimbang satu dengan yang lainnya.

 Hukum pertama, yaitu : prinsip


kekekalan energi yang memasukkan
kalor sebagai mode perpindahan
energi.
Hukum termodinamika
dibagi 4 yaitu :
 Hukum kedua, yaitu : bahwa aliran
kalor memiliki arah, dengan kata lain,
tidak semua proses di alam adalah
reversibel (dapat dibalikkan arahnya)

 Hukum ketiga, yaitu : saat suatu


sistem mencapai temperature nol
absolut semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati
nilai minimum
Usaha, Kalor, dan Energi
Dalam
 Pengertian Usaha dan Kalor.

 Usaha adalah: ukuran energi yang


dipindahkan dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknya.

 Energi mekanik sistem adalah :


energi yang dimiliki sistem akibat
gerak dan koordinat kedudukannya.
Pengertian Energi Dalam

 Energi dalam adalah : suatu sifat


mikroskopik zat, sehingga tidak dapat di
ukur secara langsung.
 Secara umum perubahan energi dalam
(U), di rumuskan :

U = U2 – U1
Formulasi usaha, kalor
dan Energi dalam

 Usaha oleh sistem terhadap


lingkungannya.
 Proses isobarik (tekanan konstan)

W = p V = p( V2 – V1 )
V2
V1
 Perjanjian tanda :
 Usaha bertanda positif (+), jika
sistem melakukan usaha pada
lingkungan (gas memuai V2 > V1).
 Usaha bertanda negatif (-), jika
lingkungan melakukan usaha
pada sistem ( gas memampat V2 
V1 ).
Contoh soal 1
 Sejenis gas berada dalam wadah
yang memiliki volum 2 m3 dan
tekanan 4 atm. Hitung usaha luar
yang dilakukan gas jika :
a. Gas memuai pada tekanan tetap
sehingga volumnya mejadi dua kali
semula.
b. Gas dimampatkan pada tekanan
tetap sehingga volumnya mejadi
sepertiga semula.
(1 atm = 1,0 x 105N/m2)
Penyelesaian

 Diket :
V1 = 2 m3
p = 4 atm = 4 x 105 N/m2
 Ditanya : W, jika:

a. V2 = 2V1
1
b. V2 = 3
V1
Jawab :

a. W = pV
= p ( V2 – V1 )
= p ( 2V1 – V1)
= pV1
= ( 4 x 105 ) 2
W = 8 x 105 J
b. W = pV
= p ( V2 – V1)
= p ( 1/3 V1 – V1)
= p (-2/3 )V1
= (-2/3)pV1
= (-2/3) 4 x 105 x 2
W = - 5,33 x 105 J
Aplikasi Hukum
Pertama pada
Berbagai Proses
 Proses Isotermal
( suhu tetap T1 = T2 )
Karena T1 = T2 maka U = 0
sehingga:
U = Q – W
0 = Q – W atau

V2 
Q  W  nRT ln  
 V1 
Proses Isokhorik
( volume tetap )
 Karena V = 0, maka W = 0
sehingga persamaannya menjadi:
U = Q – W
U = Q – 0

U = Q
Proses Isobarik
( tekanan konstan )
 Dirumuskan :

U = Q – W = Q – p ( V2 – V1 )
Proses Adiabatik

 Karena Q = 0 , dirumuskan:

U = Q – W
U = - W
Atau
W  U  nRT1  T2    nRT
3 3
2 2
Gas monoatomik
 Usaha yang dilakukan pada
tekanan tetap dirumuskan:
W  pV  p(V2  V1 )

W  nRT  nRT2  T1 

W  Q p  Qv  C p  C v T
A. TEMPERATUR
Suatu sifat yang menentukan apakah sistem
Setimbang termal dengan sitem lainnya
TEMPERATUR
Keadaan yang dicapai oleh dua sistem atau
lebih sistem yang dicirikan oleh keterbatasan
Pengertian harga Kordinat sistem itu setelah sistem saling
SETIMBANG
TERMAL berinteraksi melalui dinding diatermik

Jika dua sistem setimbang termal dengan sistem


HUKUM KE-NOL Ke tiga maka kedua sistem setimbang termal
TERMODINAMIKA satu sama lain
B. TERMOMETER
1. TERMOMETER RAKSA
2. TERMOMETER TAHANAN (Resistance Thermometer)

Kawat halus dililitkan pada kerangka tipis,

Temperatur rendah C atau Ge+Arsen

Kapsul berisi Gas He

Arus dibuat konstan dengan mengatur hambat geser

Rentang daya ukur suhu : -253 oC sd 1200oC


Kegunaan Klinis Termometer Tahanan

Alat untuk memonitor suhu Pernafasan


Pneumograf
3. TERMOKOPEL

Junction

Platina 100%

Platina 90% +
Rodium 10%

Sambuangan acuan
Dijaga suhunya tetap 0 oC
4. PYROMETER OPTIK
5. TEROMETER GAS VOLUME KONSTAN

Prinsip Kerja diperoleh dari


persamaan umum Gas Ideal

PV = nRT

Jika V Konstan maka : P =

(nR/V).T

Jadi perubahan tekanan akan


mengakibatkan perubahan
suhu
C. SKALA TEMPERATUR

100 80 212 373 671,07

0 0 32 273 491,07

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin Rankine


100-0 : 80-0 : 212-32: 373-273 : 671,07-491,07
5 : 4 : 9 : 5 : 9

Tentukan variabel x sebagai faktor konversi sehingga menjadi


5x : 4x : 9x+32 : 5x+273 : 9x+491,07

Contoh : 80 oC = 5x atau x = 16 maka oR= 4x =4.16 = 64 0R


D. KALOR

Energi yang berpindah karena/menyebabkan perbedaaan suhu


Jumlah kalor yang diperlukan atau dikeluarkan agar suhu suatu benda berubah :

Dimana c merupakan fungsi dari T


c= f(T)
Pada interval temperatur biasa c bisa dianggap konstan c

T(oC)

Hubungan Kalor dan Kapasitas Kalor


E. TRANSFER KALOR T1 X T2

KONDUKSI

TRANSFER KALOR KONVEKSI

RADIASI = 5,67.10-8
0 E 1
F. METABOLISME
ANABOLISME

Reaksi sintetik yang menjurus pada tempat


penyimpanan energi
METABOLISME

Konversi zat makanan


menjadi energi baik melalui proses
Fisika maupun kimia. KATABOLISME
Contoh: Metabolisme karbohidrat
Mengidentifikasi kerusakan jaringan dan
penggunaan sumber energi

Rekonstruksi proses oksidasi makanan dengan menggunakan kalorimeter

Proses metabolisme sesuai dengan Hk I Termodinamika yang membahas


berapa Besar energi yang diserap atau dilepas.

Makanan = Kerja +Penyimpanan energi + sampah


G. PENGATURAN SUHU TUBUH

1. Kesetimbangan Panas

Suhu tubuh diatur agar tetap konstan melalui proses fisiologis dimana terjadi
Kesetimbangan antara produksi dan kehilangan panas

Susunan syaraf pusat yang mengatur


Pada organisme
Metabolisme, sirkulasi darah, respirasi dan
homotermal
Pekerjaan otot skeletal.

2. Topografi suhu tubuh

Perbedaan pada tiap organ berkisar 24,4-37 oC (Kaki-Rektum) Suhu rata-rata dapat

dicari melalui metode :


T Rata-rata= 7% T Kepala +14% T Lengan +5% T Tangan+7% T Kaki+ 13% T Betis +
9% T Paha + 35% T Tubuh

Konduksi panas merupakan rasio antara rerata transfer panas terhadap perbedaan
temperatur luar dan dalam
Pengaturan Suhu Tubuh

Tanpa Feedback Dengan Feedback

Pengaturan Heat Loss


Proses Heat Loss dan Heat Production
dan Heat Production
melalui konduksi konveksi radiasi serta
evaporasi

T= 15-20 oC Melalui kulit dan pernafasan

70-80% panas hilang


T= 10 oC
melalui konveksi

Pengatur panas pada kulit adalah Krause’s Bulb dan Meismer’s


Corpuscle
Mekanisme panas tubuh

Mekanisme Aktifitas Dingin Mekanisme Aktifitas Panas

Peningkatan Produksi panas Peningkatan Kehilangan panas


1.Menggigil 1. Pelebaran pembuluh darah kulit
2.Kelaparan 2. Berkeringat
3.Peningkatan Aktifitas Otot lurik 3. Peningkatan pernafasan
4.Peningkatan sekresi norefeneprin
dan efeneprin Perunrunan Produksi panas
1. Nafsu makan berkurang
Penurunan kehilangan panas 2. Lesu dan lembam
1.Penyempitan pembuluh darah
2.Kulit mengkrut
Romans (600 SM memakai minyak panas)
Untuk memijat

Th. 1774, Faure menggunakan hotbrick


Kalor dalam Kedokteran untuk nyeri

1913, Reyn: sinar UV iradiasi tubuh

1917, penggunaan Ultrasonik

Fisik, pemuaian

Kimia, oksidasi, membran sel,


Efek Kalor dalam Kedokteran
metabolisme

Biologis, Peningkatan sel darah putih,


Reaksi peradangan, sirkulasi darah
Tekanan kapiler, Tekanan O2 dan CO2
Penurunan pH darah
Metoda Konduksi :
1. Botol/kantong/handuk panas
2. Mandi uap (spa)
3. Mud Pack
4. Wax Bath
5. Electric pads

Metoda Elektromagnetik:
Penggunaan
1.Short Wave diathermi
Kalor dalam
a. Teknik kondensor
Kedokteran
b. Tenknik Induksi
2.Microwave diathermi (900MHz) dg
Magnetron untuk: patah tulang, radang
tendon, arthritis

Metoda Radiasi:

Sinar infra merah-merah


250-1000 W
800 > >40.000nm

Ultrasonik 1 MHz, 5 W/cm2


Penerapan Energy Panas
Radiasi
Efek

Kryoadhesia:
1. Pecahnya membran sel
2. Dehidrasi interseluler
3. Hipometabolisme seluler
4. Respo imunologik

Kryonekrosis
Penggunaan Kalor
Rendah (Kryogenik) Hemostasis
Pada Kedokteran
Anastesia

Kegunaan Bank Darah


(dengan N2O
atau Freon) Bank Sperma

Bank Sumsum
tulang

Medicine Storage
Penerapan energy dingin
TERMOGRAFI
HIDRODINAMIKA
PENGERTIAN: Penelitian mengenai
zat cair yang mengalir meliputi:
 Tekanan Kecepatan
 aliran
 Lapisan-lapisan zat yang
melakukan gesekan
Alatyang digunakan untuk menghitung
kecepatan aliran zat cair adalah
Venturimeter
Zat Cair meliputi: air, darah, asam
(H2SO4), air laut, dan sebagainya
ZatGas meliputi: Udara, Oksigen O2,
Nitrogen, CO2 dan sebagainya
Bernoulli telah berhasil merumuskan
rumus dengan persyaratan-persyaratan
atau pendekatan khusus yaitu:

1.Zat cair tanpa adanya geseran dalam


(cairan tidak viskos)
2.Zat cair mengalir secara stasioner
(tidak berobah) dalam hal kecepatan,
arah maupun besarannya (selalu
Konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu
mengalir melalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan
(incompresible) melalui sebuah
pembuluh dan mengalir sejumlah
cairan yang sama besarnya
(continuitas)
PENERAPAN ‘ HIDRODINAMIKA’
PADA PELAYANAN KESEHATAN
 Mengukur Tekanan Darah
(Sphygmomanometer)
 Mengukur LED meliputi:
BBS (Blood Bezinking Snellheid) BSR (
Basal Sedimentasi Rate)
 Tekanan Bola Mata (Tonometer)
 Tekanan Kandung Kencing ( Sistometer )
 Tekanan Didalam Tengkorak
Pengaruh Tekanan
Dalam Ilmu Kebidanan
• Tekanan ialah: Daya
persatuan luas yang dikena
kan tegak lurus pada
permukaan.
• Satuannya pada SI Newton/
m2 atau paskal & pada CGS
adalah Dyne/cm2 . Pada dunia
kedokteran mmHg atau
Satuan Torr.
• Tekanan Pada Tubuh Manusia:
Semua benda mempunyai
tekanan karena beratnya.
• Tekanan adalah Gaya per
Unit Area. Gaya sendirian
tidak dapat mengontrol
tekanan
• Tekanan pasien yang tidur lama
pada tempat tidur, menghambat
darah kekapiler perifer,
terutama didaerah pembuluh
darah yang tertekan diantara
tulang & tempat tidur.
• Darah yang membawa nutrien&
O2 tidak dapat mencapai sel-sel
dan sel akan mati,
mengakibatkan ulcus decubitus.
Jika pasien diletakan pada
tempat tidur berisi udara/air
tekanan akan
berkurang/disebarkan karena
area diperluas.
Hukum Fisika yang
berhubungan dengan
tekanan pada tubuh
Manusia
1. Hukum Boyle: Untuk setiap
gas pada suhu tetap,
volume berbanding terbalik
dengan tekanan. P1 x V1 =
P2 x V2
2. Hukum Charles: Tekanan berbanding
terbalik dengan suhu. Pada manusia
hukum ini dipakai pada mekanisme
bernafas dan respirasi
3. Hukum Dalton (Hukum Tekanan Parsial):
Tekanan gas sebanding dengan persentase
campuran gas-gas yaitu tekanan parsial satu
gas adalah Jumlah gaya pada dinding yang
mengelilinginya
4. Hukum Henry: Berat gas terlarut dalam
volume cairan tetap pada suhu tertentu
sebanding dengan tekanan. Pada
penyelam,bertambah dlm menyelam
bertambah besar tekanannya, penurunan
yg tiba 2 yaitu bila penyelam naik
kepermukaan degan cepat menimbulkan
gelembung gas dalam darah yang dapat
menyumbat kapiler (sakit hebat) dis Bends
5. Prinsif Pascal: Tekanan yang diberikan
pada semua zat cair dalam bejana
tertutup, diteruskan kesemua arah
dengan besar yang sama contohnya
pada vesca urinaria, begitu juga benda
yang terletak dalam cairan,
mempunyai tekanan yang sama pada
seluruh permukaan .
Contohnya: Otak didalam cairan
CSF, Janin di dalam cairan amnion.
Keduanya terlindung dalam cairan
yang mengelilinginya, yang
meneruskan dengan tekanan sama
tak jadi soal walaupun orangnya
aktif.
Mengukur tekanan didalam
tubuh manusia

1. Tekanan Dalam Tengkorak (Intra


Carnial Pressure)
a. Otak berisi cairan CSF
(Cerebro Spinal Fluid) yang
banyaknya 150 cm 3yang
dihasilkan Ventrikel otak.
Pertumbuhan Otak dalam Kandungan
 Sirkulasi cairan otak dimulai didalam suatu
hubungan seri dengan sebuah ruangan yang
disebut ventrikel.

 CSF ini seluruhnya berada dalam otak


mengalir melalui ventrikel keruangan
disepanjang tulang belakang (Columna
Spinalis) dan bersatu pada sistem sirkulasi
darah.
 Bilaproduksi CSF meningkat, salurannya
tersumbat (obstruksi), absorbsinya terganggu
maka tekanan intra cranial meningkat, CSF
akan meningkat yang pada bayi kepalanya
bisa membesar (Hydrocephalus)
 Untuk mengukur tekanan CSF dilakukan Lumbal
Pungsi (LP) dan tekanan diukur dalam cm H2O.
Bila tekanan > 20 cm H2O disebut tekanan CSF
meningkat. Hal ini didapati pada otak terinfeksi,
edema otak, perdarahan otak dan tumor otak dll.
 Cara mengukur ada tidaknya
Hidrocephalus pada bayi baru lahir
adalah dengan mengukur tekanan
disekeliling tengkorak dikepala sedikit
diatas telinga. Tekanan normal pada
bayi baru lahir adalah 32-37 cm .Lebih
dari itu dikatakan Hydrocephalus
2. Tekanan Bola Mata (Tonometer)
Bentuk dan ukuran bola mata
dipertahankan oleh adanya tekanan cairan
yang bening dalam bola mata (Aqueous
Humour) yang menghantarkan cahaya ke
retina.
 Untuk mempertahankan suatu penglihatan
yang jelas, dimensi dari mata sangat
menentukan . Dengan perobahan 0,1 mm
saja mengakibatkan efek yang nyata pada
ketajaman penglihatan
 Tekanan bola mata yang normal adalah 12 s/d
23 mm Hg yang diukur dengan alat Tonometer
dari Shiotz atau sinar
 Aqueous Humour sebagian besar terdiri dari
air yang dihasilkan oleh mata terus menerus
dan suatu sistem drainage.
 Sumbatan dari sistem drainage akan
menyebabkan peninggian tekanan mata,
peningkatan ini akan membatasi aliran darah
sehingga dapat menimbulkan keadaan
glaukoma yang ditandai dengan sakit kepala.
3. Tekanan Pada Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan dari mulut sampai ke anus
panjangnya lebih kurang 6 m. Supaya arahnya dari
atas kebawah, maka dilengkapi Valve & sphincter
(klep) dan gerakan peristaltik usus.
 Pada sebagian besar saluran ini khususnya bagian
bawah tekanannya lebih besar dibandingkan dengan
tekanan dibagian luar (tekanan Atmosfer), tetapi
kebalikannya pada saluran bagian atas misalnya
Usofagos, dimana tekanannya lebih kecil dari tekanan
atmosfir karena berada pada rongga dada.
 Pada waktu makan pada saat menelan selalu udara
turut serta sehingga perut menjadi lebih besar dan
teregang peninggian tekanan sendawan.
 Bakteri khusus yang menghasilkan gas peninggian
tekanan, untuk menguranginya mekanisme platus
 Kadang 2 terjadi penyumbatan diusus halus dan colon
yang menyebabkan tekanan naik sehingga menghalangi
aliran darah kedaerah itu yang bila sudah melibatkan
organ penting bisa menyebabkan kematian. Untuk
mengurangi tekanan ini sering dipasang intubasi.
4. Tekanan Dalam Kandung
Kemih
 Peninggian tekanan didalam kandung kemih
&Spinchter ureter berhubungan erat dengan
jumlah urine yang terkandung didalamnya, sifat
kandung kemih dapat mengalami peregangan
oleh penambahan volume.
 Tekanan dalam kandung kemih dapat diukur
dengan memasukkan kateter yang mempunyai
ukuran tekanan melalui urethera sampai
kekandung kemih. Secara langsung tekanan dapat
diukur dengan memasukkan jarum melalui dinding
perut kedalam kandung kemih
 Tekanan kandung kemih akan meningggi
waktu kita batuk, mengedan dan jongkok

 Keadaan steress bisa juga menyebabkan


peninggian tekanan didalam kandung kemih
disebabkan nervous.
Pada waktu hamil,
berat janin diatas
kandung kemih akan
meninggikan tekanan
dalam kandung kemih
& menyebabkan
“sering-sering buang
air kecil”.
Pada wanita hamil terutama saat akhir
kehamilan akan terjadi peningkatan berkemih,
hal ini disebabakan oleh karena vesika
urinaria tertekan oleh kepala janin atau bagian
janin yang lain sehingga adanya tekanan
sedikit saja urine bisa keluar.
Sementara pada diafragmah ibu hamil akibat
pembesaran uterus (tuanya kehamilan)
menimbulkan tekanan pada rongga dada
akhirnya menyebabkan serimengalami sesak
nafas.
Tekanan pengosongan normal biasanya antara
20-40 cm H2O, tetapi pada orang yang
menderita hipertrofi prostat untuk pengeluaran
urine bisa saja dengan tekanan lebih tinggi dari
100 cm H2O.
Pada orang dewasa tekanan volume 500mm
akan terjadi kontraksi otot kendungkemih yang
agak kuat yang akan menyebabkan kenaikan
tekanan sementara seperti 150 cm H2O
TEKANAN DARAH / JANTUNG
Primary Survey

A.: Airway, dengan


cervical spine control
B.: Breathing
C.: Circulation, dengan
haemorrage control
D : Disability
E : Eviroment /
Eksposur
5. Tekanan Darah
• Pada pengukuran tekanan darah sebenarnya
tekanan yang diukur adalah tekanan pada
dinding arteri dan vena yang ditimbulkan oleh
jantung yang bertindak sebagai pompa, secara
langsung tidak dapat dilakukan maka
digunakannlah sphygmomanometer.
• Faktor yang melibatkan tekanan darah adalah:
cardiac output, volume darah, tekanan perifer,
elastisitas dinding arteri dan venous return.
•Tekanan darah bervariasi dengan kelamin,
usia, kerja, tidur,emosi dan lain-lain.
• Tekanan Darah terbagi menjadi:
a. Sistolis yaitu tekanan darah maksimum yang
terdapat pada aorta ketika jantung berada
pada phase sistolis atau berkontraksi
dimana darah dipompakan dari ventrikel kiri
keaorta. Ini terjadi kira-kira 72 X permenit
dalam keadaan tenang dan jantung sehat
b. Diastolis yaitu tekanan darah minimum yang
terdapat pada aorta ketika jantung berada
pada phase diastolis/mengembang dimana
darah dari vena masuk keatrium
c. Tekanan nadi adalah selisih sistolis dengan
tekanan diastolis.
• Pengukuran Tekanan Darah:
Pengukuran tekanan darah yang
diperlukan secara klinis adalah
tekanan dari aorta, tetapi biasanya
diukur dari arteria yang bersaman
tinggi permukaannya dengan jantung
yang biasa digunakan adalah arteri
brachialis. Tekanan ini harus diukur
pada bidang horizontal yang sama
dengan jantung karena kalau tidak
demikian terjadi kesalahan disebabkan
tekanan hydrotatis.
• Tekanan darah dianggap normal
untuk seorang dewasa muda
adalah 120 mmHg ini untuk
tekanan sistolis, sedangkan untuk
tekanan diastolis adalah 70 – 80
mmHg.
• Tekanan darah yang masih
dianggap normal dibawah
pengaruh umur adalah sesuai
dengan rumus, untuk tekanan
sistolis= 100 + umur dalam tahun
rumus ini hanya berlaku untuk
orang dewasa. Untuk anak-
anak/bayi mempunyai tekanan
sistolis yang kadang-kadang
dibawah 100 mmHg, tanpa
memberikan arti patologis.
• Untuk orang dewasa misalnya:
Umur 20 tahun maka tekanan
sistolis yang dianggap ideal
untuk dia adalah 100 + 20 = 120
mmHg, sedang untuk orang tua
umur 60 tahun tekanan sistolis
120 mmHg juga dianggap normal,
sedangkan tekanan 100+60 = 160
mmHg juga masih normal.
• Tekanan sistolis yang lebih tinggi dari
batas-batas inidianggap sebagai
penderita Hypertensi, sedangkan yang
lebih rendah dari batas ini dianggap
menderita hypotensi
• Kriteria lain mengatakan bila tekanan
diastolis 90 mmHg atau lebih yang
bersangkutan mengidap penyakit
darah tinggi, tidak memandang
tekanan sistolisnya.
• Tekanan diastolis yang lebih dari 100
mmHg dianggap patologis dan kita harus
perhatikan apakah ginjal pasien ini
dalam keadaan baik atau tidak, oleh
karena peninggian tekanan diastolis ini
sering disebabkan kelainan ginjal.
• Bila tekanan diastolis terlalu rendah
bahkan sampai nol maka kita mencurigai
adanya suatu penyakit misalnya: anemia
berat, aorta insuficiency, adanya shun
antara arteria dan vena besar, duktus
arteriosus yang tinggal terbuka, beri-beri
dan lain-lain
Alat dengan Penerapan
Hidrodinamika
REFERENSI

 ARIFIN, DKK.2010. BUKU AJAR BIOLOGI  MIRA, DWI. BUKU AJARA BIOLOGI REPRODUKSI.
JAKARTA:EGC
REPRODUKSI ED.II. BANJARMASIN
 MURRAY, DKK.2009. BIOKIMIA HARPER EDISIS 27.
 BRESNICK, STEPHEN.INTISARI JAKARTA:EGC
BIOLOGI.JAKARTA:HIPOKRATES
 SARYONO, 2008.BIOKIMIA REPRODUKSI UNTUK
 GABRIEL, J.F.2012. FISIKA KEDOKTERAN. KEBIDANAN, KEPERAWATAN, KEDOKTERAN DAN
JAKARTA:EGC KESELAMATAN MASYARAKAT. JOGJAKARTA:MITRA
 HANI, AHMAD RUSLA. RUSLAN.2011.TEORI DAN CENDEKIA PRESS
APLIKASI FISIKA KESEHATAN, YOGYAKARTA:  SUMIATY.2011. BIOLOGI REPRODUKSI UNTUK
NUHA MEDIKA BIDAN. JAKARTA:TRANS INFO MEDIA
 JANNAH, NURUL, 211. BIOLOGI REPRODUKSI.  SYAIFUDDIN.2015 ILMU BIOMEDIK DASAR UNTUK
YOGYAKARTA:AR-RUZZ MEDIA MAHASIASWA KEPERAWATAN. JAKARTA.
SALEMBA MEDIKA
 JUWONO, DKK.2002.BIOLOGI SEL. JAKARATA.
EGC  TARWOTO, DKK.FISIOLOGIS TUBUH MANUSIA
UNTUK MAHASISWA KEBIDANAN. JAKARTA: TRANS
 MARIMBI, HANUM.2010. BIOLOGI REPRODUKSI. INFO MEDIA
YPOGYAKARTA :NUHA MEDIKA  WULANDA, AYU FEBRI.2011. BIOLOGI
 MARYUNANI, ANIK.2010.BIOLOGI REPRODUKSI REPRODUKSI.. JAKARTA:SALEMBA MEDIKA
DALAM KEBIDANAN. JAKARTA:TRANS INFO
MEDIA

Anda mungkin juga menyukai