Anda di halaman 1dari 11

Tune Up Radiator Mobil

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5


1.ANDIKA PURNAMA
2.AYU WULANDARI
3.KEVIN PRANATA TARIGAN
4.MUHAMMAD MUSYADAD SYAFII
Pengertian Sistem Pendingin Pada Mobil

Sistem pendingin pada mobil juga disebut sebagai cooling


system.sistem ini berfungsi untuk mengatur suhu dan
menjaga temperature mesin agar mesin selalu bekerja
dengan optimal.
Saat ini, terdapat beberapa macam pendinginan pada
mobil,seperti contoh mobil Volk Wagen T1 Bus
menggunakan pendingin oli,mobil Citroen 2CV
menggunakan pendinginan udara.
Namun yang paling umum adalah sistem pendinginan yang
menggunakan air.
Mesin mobil didesain sedemikian rupa sehingga air bisa
digunakan untuk mendinginkan suhu kerja
mesin.Tujuannya agar panas yang dihasilkan saat proses
kerja kerja mesin tidak berlebihan karena dapat merusak
komponen mesin didalamnya.Air didalam mesin ini
kemudian disirkulasikan secara silih berganti.Air panas
yang bereda didalam mesin di pompa keluar untuk di
dinginkansementara air dingin di luar mesin,dimasukkan
kembali ke dalam mesin.
Cara Tune Up Radiator

Fungsi Radiator : adalah untuk mendinginkan suhu air pendingin mesin

1. Mengecek Kebocoran internal maupun eksternal, hal ini dapat diketahui


dengan cara memasangkan alat radiator leak tester pada saluran pengisian radiator,
kemudian memberikan tekanan sesuai spesifikasi, biarkan alat ini hingga beberapa saat
periksalah apakah terjadi kebocoran pada klem ataupun sekitar pompa air, dan untuk
memeriksa kebocoran internal tariklah tongkat pengukur oli apabila terdapat air
pendingin berarti ada kebocoran internal.
Gambar pemeriksaan kebocoran
2. Memeriksa kerja katup tutup radiator, hal ini dapat diperiksa dengan
memasangkan tutup radiator pada alat radiator cup leak tester dimana alat ini sama
dengan alat radiator leak tester hanya untuk memeriksa katup tutup radiator ditambah
dengan adaptor. Berikan tekanan pada tutup radiator sesuai spesifikasi dan biarkan
sesaat kemudian bandingkan penurunan tekanan dengan petunjuk yang terdapat pada
buku manual.Secara umum tutup radiator dapat diperiksa dengan cara menarik dan
mendorong katup kevacuman maupun katup tekanan.
3. Memeriksa sabuk penggerak pompa dan kipas pendingin, yang terdapat
didepan engine hal yang perlu diperhatikan adalah tegangan dan kondisinya hal ini
disesuaikan dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada buku manual. Secara visual apabila
bagian dalam sabuk telah terlihat ada retak maka sabuk harus diganti.

4. Memeriksa kondisi dan jumlah air didalam reservoir komponen ini berfungsi
sebagai tempat persediaan air pendingin dan tempat menampung kelebihan tekanan yang
terjadi didalam radiator yang dialirkan melalui neck radiator dengan menggunakan slang.

5. Memeriksa Kerja Thermostat maka sebaiknya thermostat diperiksa kerja katupnya.


Thermostat harus berfungsi/ katupnya membuka ketika sudah mencapai suhu kerja +/- 90
derajat Celcius. Jika pada suhu tersebut thermostat tidak membuka, maka ganti thermostat.

Pemeriksaan Kipas dan Sabuk Pemeriksaan Themostat


Cairan Pendingin (Coolant)
Pilihan jenis cairan untuk pendingin
Supaya mesin tetap bekerja dengan baik, maka Anda harus rajin merawatnya dengan menguras radiator dan
memilih cairan pendingin yang baik. Sejauh ini sudah ada beberapa cairan pendingin radiator yang biasa
digunakan, termasuk air ledeng.
a. Coolant Konvensional
Secara alami berwarna hijau, tetapi ada yg diberi pewarna merah, memakai Ethylene Glycol (EG) atau Propylene
Glycol (PG) sbg bahan anti freeze, sbg bahan inhibitor (anti karat & cavitation/ erosi dinding dlm mesin oleh
aliran air) ditambahkan Phosphate atau Silicate. EG berbahaya jika terminum, PG lbh aman. Masa pakai 1-2
thn.

b. Extended Life Coolant


Berwarna orange, dgn bahan dasar EG atau PG, tetapi memakai Organic Acid sbg inhibitor. Coolant ini sedikit
meninggalkan endapan (scale & green goo) di dinding dalam saluran pendingin. Diprakarsai oleh General
Motor, dikenal juga dgn nama Dex Cool. Masa pakai 3-5 thn

c. Racing Coolant / Surfactant Coolant


Berwarna pink atau ungu, tidak mengandung bahan anti freeze, tetapi menambah kekatan “heat transfer” dari air
dgn mengurangi “surface tension” & menambah angka “specific heat” air. Umumnya sudah ber inhibitor, jika
petunjuk menyebutkan belum ber inhibitor, maka bisa dicampur dgn ELC. Surfactant Coolant tidak
menurunkan suhu mesin, tetapi mempercepat perpindahan panas & menutup Hot Spot (titik konsentrasi)
panas di kepala silinder. Contoh: Redline Water Wetter& NOS Super Coolant. Untuk mesin kompetisi tinggi.
Umur pemakaian 1-2 thn. Utk kondisi tropis bahan anti freeze tidak dibutuhkan, maka aquadest adalah
pemindah panas terbaik , tetapi aquadest tak bisa mencegah karat & cavitation, oleh sebab itu coolant
sebaiknya dicampurkan.
Memilih Air Pendingin Yang Baik

1. Ada tidaknya kandungan glycol dalam cairan. Glycol ini berfungsi untuk bisa
meningkatkan titik didih, dan menurunkan titik beku di coolant.
2. Ada tidaknya propylene. Untuk air radiator yang kinerjanya optimal, perlu
kandungan propylene dengan konsentrat sebanyak 20-50%. Anda bisa
memeriksanya dengan refraktometer.
3. Titik didih cukup tinggi sehingga radiator bisa bekerja dengan lebih lama dan
lebih baik.
4. Perbandingan harga dan fungsi coolant sesuai dengan kemampuan Anda.
5. Pilihlah coolant yang tidak menimbulkan korosi dan juga endapan di saluran
pendingin atau coolant yang memiliki bahan inhibitor atau anti karat.
6. Warna cairan tidak punya pengaruh apa pun, karena pada
dasarnya coolant adalah air yang murni ditambah glycol.
Selama proses penyulingan dan juga zat aditif yang ditambahkan dalam
cairan coolant mempunyai kualitas yang baik, maka sebenarnya coolant yang tak
mengandung glycol tak terlalu bermasalah, karena Indonesia adalah negara tropis
yang tidak memerlukan adanya fitur anti-freeze. Lain masalahnya kalau Anda
tinggal di luar negeri.
Cara Penggantian Air Radiator

1. Buka tutup radiator


Sebelum membuka tutup radiator, pastikan kondisi mesin dalam keadaan mati dan dingin.
Bila dalam kondisi panas, air di dalam radiator akan menghasilkan uap yang
memberikan tekanan udar tinggi, sehingga memungkinkan tutup radiator akan mental
atau mencuat ke atas. Akibatnya, akan beresiko jika mengenai bagian tubuh Anda.
2. Buka baut di bagian bawah saluran pembuangan radiator
Setelah itu, bukalah baut yang ada di bagian bawah radiator. Jika baut sudah terbuka, air
radiator akan mengalir keluar dengan sendirinya. Tetapi jangan terburu-buru
membukanya, karena bisa membuat baut slek dan tidak bisa digunakan lagi.
3. Keluarkan air radiator
Langkah selanjutnya, biarkan air radiator mengalir keluar sampai habis. Jangan lupa isi dan
semprot radiator dengan air untuk menghilangkan kotoran maupun kerak akibat
pemakaian. Lakukan proses ini berulang kali agar radiator bersih.

4. Tutup baut bawah radiator


setelah proses menguras radiator selesai, tutup kembali baut di bagian bawah radiator
dengan rapat, dan pastikan tidak kendur untuk mencegah air radiator menetes dengan
sendirinya.
5. Isi radiator dengan radiator coolant

Bila bagian bawah sudah ditutup dan radiator


dirasa sudah bersih, isi radiator dengan
cairan coolant sesuai dengan rekomendasi
pabrikan. Cairan ini merupakan cairan
pendingin yang diciptakan khusus untuk
menyerap panas dan mencegah korosi pada
bagian mesin.
6. Pasang kembali tutup radiator
Apabila semua proses sudah selesai dilakukan,
pasang kembali tutup radiator. Pastikan radiator
tertutup rapat dan kencang. Proses selesai dan
mobil siap digunakan.
Matur Suwun

Anda mungkin juga menyukai