Anda di halaman 1dari 36

TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERANCANGAN BANGUNAN UNIT


PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK KOTA
BANDUNG
QURRATA A'YUN 145100900111010
SEPTI KUSUMAWARDANI 145100901111002
RISKA ANINDITA SAVITRI 145100901111016
YENDRA DIMBO GALAGA 145100901111026
ILMA MARDIAH BERUTU 145100901111044
DOSEN PENGAMPU
Satwika Desantina Muktiningsih, ST.MT
Luhur Akbar Devianto, ST, MT
Latar Belakang TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Kota Bandung memiliki kepadatan penduduk


2.394.873 jiwa/km2 termasuk dalam kategori
kota metropolitan sehingga perlu mendapatkan
perhatian khusus. Jumlah penduduk
berpengaruh pada peningkatan volume air
limbah domestik. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penanganan maupun pengelolaan air
limbah yang sesuai agar tidak mencemari
lingkungan
Pengolahan Limbah TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pengolahan air limbah ada 3 tahapan proses
yaitu
1. Pengolahan pendahuluan ditujukan Teknologi Pengolahan
untuk mengkondisikan aliran, beban
limbah dan karakter lainnya agar sesuai
Limbah
a. Teknologi Pengolahan Air Limbah secara
untuk masuk ke pengolahan utama. Fisika : Bak Pengumpul/Equalisasi,
2. Pengolahan primer adalah proses yang Screening, Sedimentasi, Pengeringan /
dipilih untuk menurunkan pencemar Pengolahan Lumpur
utama dalam air limbah. b. Teknologi Pengolahan Air Limbah secara
3. Pengolahan akhir dilakukan proses Biologi: Activated Sludge, Pengolahan Air
Limbah dengan Proses Biofilm, Proses
lanjutan untuk mengolah limbah agar Pengolahan Biologis Secara Aerob.
sesuai dengan baku mutu yang
ditetapkan. c. Desinfeksi/Klorinasi
Hal-Hal yang harus TEKNIK LINGKUNGAN
dipertimbangkan dalam pemilihan UNIVERSITAS BRAWIJAYA

alternatif pengolahan air limbah


a. Beban pengolahan
b. Efisiensi pengolahan
c. Aspek teknis
d. Aspek ekonomi
e. Aspek lingkungan
Tata Ruang Wilayah TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

a. Tata ruang wilayah perumahan di kota Bandung


sebesar 9.290,28 Ha atau 92.902.800 m2.
b. Tata ruang wilayah kawasan industri di kota
Bandung sebesar 647,83 Ha atau 6.478.300 m2.
c. Kawasan lahan kosong di kota Bandung sebesar
545,47 Ha atau 5.454.700 m2.
Proyeksi Jumlah Penduduk TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Prakiraan dengan tujuan menghitung jumlah penduduk pada waktu


yang akan datang berdasarkan jumlah penduduk pada waktu tertentu
dengan kebutuhan air dapat diperkirakan.
Rumus Faktor Korelasi dan Standar Deviasi

Metode yang paling sesuai


dengan pola pertumbuhan
Sehingga : penduduk 26 tahun kedepan di
Kota Bandung adalah metode
logaritma karena memiliki nilai
faktor korelasi tertinggi dan nilai
kesalahan (standar deviasi)
paling rendah.
Analisa Kuantitas Air
Buangan TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pada pembangunan unit pengolahan limbah di Kota Bandung dikarenakan memiliki


jumlah penduduk dan debit sangat besar sehingga kita menyimpulkan untuk membagi
menjadi 4 unit IPAL.
Analisa Pemilihan Unit Pengolahan
Analisa Pemilihan Unit Pengolahan
Alternatif 2
Analisa Pemilihan Unit Pengolahan
Alternatif 3
Analisa Pemilihan Unit Pengolahan
Lebih memilih
alternatif 1 karena
walaupun konstruksi
lebih sulit dan energi
yang dibutuhkan
lebih besar, namun
dapat menampung
lebih banyak BOD
(beban BOD) dan
tidak menimbulkan
bau.
Mass Balance TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Perhitungan Mass Balance untuk mengetahui kadar polutan tiap


parameter (TSS, BOD, COD, N dan P) yang masuk ke dalam setiap unit
proses dan yang keluar dari unit proses.
Iffluen
Mass Balance TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Removal
Mass Balance TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Effluent

Berdasarkan nilai effluent di mass balance dengan nilai effluent yang


ada pada perhitungan alternatif hasilnya adalah sama yang berarti
perhitungan mass balance sudah benar.
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tahap preliminary sizing ini berguna untuk menentukan rencana dimensi dari unit proses yang akan
kita rancang di detail desain. Selain itu dalam perhitungan ini juga akan diketahui kebutuhan lahan
yang digunakan untuk pembangunan instalasi pengolahan air limbah di Kota Bandung.
Sumur Pengumpul dan Pompa
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bar Screen
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Grit Chamber
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Bak Pengendapan I
Dua atau lebih tangki seharusnya dibuat agar ketika satu tangki mengalami perbaikan, proses operasi akan tetap berjalan.
Tangki sedimentasi rectangular memiliki ruang pengendapan yang berfungsi untuk menyalurkan menuju tangki yang lebih
besar untuk pengolahan lumpur.

Luas lahan =
L*p*Jumlah BP I =
2883,101285 m2
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Activated Sludge
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Activated Sludge
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Secondary Clarifier
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Activated Sludge
Preliminary Sizing TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Klorinasi
Total Kebutuhan Lahan TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pada perencanaan ini, luas area yang tersedia adalah 5 ha atau 50,000 m2. Berikut ini merupakan total
kebutuhan lahan yang dibutuhkan untuk instalasi pengolahan air limbah dan fasilitas penunjangnya.

Sehingga total lahan yang dibutuhkan


adalah 39.262,32 m2
DED SUMUR PENGUMPUL &
POMPA TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DED BAR SCREEN TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DED GRIT CHAMBER TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DED BAK PENGENDAPAN I TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DED ACTIVATED SLUDGE TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DED SECONDARY CLARIFIER TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DED PENGOLAHAN LUMPUR TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Prinsip dari pengolahan lumpur adalah:


1. Thickening, untuk peningkatan kadar solid dan pengeringan lumpur.
2. Stabilisasi, untuk mencegah timbulnya bau, membunuh bakteri patogen dan menghilangkan bau.
3. Conditioning, sebagai pengkondisian proses fisik, kimia, biologis dengan menghilangkan air dari lampur,
pemekatan lumpur dengan cara manual (drying bed, drying lagoon), atau cara mekanis (centrifuge,
vacuum filter, filter press).
4. Dewatering, memiliki prinsip yang sama dengan thickening yaitu mengurangi konsentrasi air dalam
lumpur, yang membedakan adalah konsentrasi akhir dari padatan yang diperoleh, pada prinsip ini
lumpir sudah memadat dengan viskositas tinggi.
5. Disposal.
DED KLORINASI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PROFIL HIDROLIS TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Profil hidrolis berguna untuk
mengetaui elevasi muka air
badan air penerima yakni
sungai. Elevasi pada setiap
unit dapat diketahui dari
perhitungan detail desain
setiap unit yang telah dibahas
pada bab sebelumnya.

Bila elevasi bernilai positif


berarti tempat IPAL dengan
sumber limbah lebih tinggi
atau mendatar dengan badan
sungai.
RAB DAN BOQ TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Total Biaya = Rp. 8.804.212.800,00


Kesimpulan
1. Perancangan Bangunan Unit Pengolahan
TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Limbah ini ditujukan untuk daerah


Kabupaten Kudus dengan total area yang

2.
disediakan sebesar 5 Ha.
Adapun unit-unit pengolahan limbah pada
Saran
alternatif 2 adalah, Sumur pengumpul, bar Diharapkan sebelum diberikan tugas besar,
screen, grit chamber, primary settling, mahasiswa terlebih dahulu diberikan materi
activated sluge, secondary settling, bak
klorinasi, serta untuk pengolahan lumpur mengenai unit-unit pengolahan sehingga
menggunakan sludge drying bed dapat memahami serta menggunakan unit-
3. hasil effluen rencana TSS = 1,4497 mg/L,
unit pengolahan dalam perencanaan
BOD = 4,8564 mg/L, COD = 8,1567 mg/L, N bangunan unit pengolahan limbah dengan
= 0,8 mg/L, dan P = 0,06 mg/L. tepat
4. Perkiraan Biaya Total Proyek sebesar Rp.
8.804.212.800.
TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Terima Kasih
Malang, 05 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai